BAB 4 – Musuh Lama Muncul Kembali
Sudah seminggu sejak aku pindah ke sekolah Rey.
Dan anehnya, aku mulai... nyaman.
Kami masih suka berdebat kecil. Tapi tak ada lagi kata-kata pedas atau lempar barang seperti awal-awal nikah.
Rey bahkan kadang menjemputku di gerbang sekolah. Sesekali dia bawain aku kopi kaleng favorit. Dan setiap kami naik motor bareng, aku nggak bisa bohong—dadaku deg-degan.
Tapi kenyamanan itu nggak bertahan lama.
Hari itu, saat jam istirahat, aku dapat pesan singkat dari anak buahku di geng Rogue Angel.
Isinya cuma dua kata:
“Guntur balik.”
---
Guntur.
Nama yang sudah lama tidak kudengar.
Mantan ketua Rogue Angel sebelum aku. Mantan cowokku. Dan satu-satunya orang yang pernah nyaris membuat aku berhenti jadi Leya yang bar-bar.
Dia keluar kota setelah konflik internal geng yang hampir bikin semua anggota bubar. Dan setelah aku ambil alih, aku rebuild semuanya dari nol.
Dan sekarang... dia kembali?
---
Aku pulang sekolah dengan perasaan tak tenang. Rey menatapku dari atas motor.
“Kenapa wajah lo kayak habis lihat hantu?” tanyanya sambil melepas helm.
Aku menggigit bibir. Haruskah aku cerita?
“Guntur balik,” kataku singkat.
Rey diam. Tatapannya berubah.
Dia tahu siapa Guntur. Semua rival geng tahu siapa dia.
“Lo mau ketemu dia?” tanyanya hati-hati.
“Bukan soal mau atau enggak. Dia pasti bakal nyari gue.”
Rey menunduk sebentar, lalu menatapku dalam.
“Kalau dia datang dan bawa masalah, gue di belakang lo.”
Kata-kata itu sederhana. Tapi menenangkan.
---
Dan benar saja. Malam itu, Guntur muncul.
Di markas Rogue Angel, saat aku sedang rapat kecil dengan tiga anggota inti.
Dia datang dengan jaket kulit lamanya, rambut cepak, dan senyum licik yang aku kenal baik.
“Leya...” katanya dengan nada santai. “Kangen gue?”
Aku berdiri. Tegap. Dingin.
“Gue pikir lo udah mati di luar kota.”
Dia tertawa. “Gue gak gampang mati. Dan sekarang gue balik buat ambil yang jadi milik gue.”
Aku menyipitkan mata. “Milik lo?”
Dia melangkah mendekat. “Gue yang bangun geng ini. Lo cuma nerusin. Dan lo... istri dari ketua geng rival? Lo pikir lo masih punya hak pimpin mereka?”
Anak-anak Rogue Angel tampak bingung. Ada yang ragu. Ada yang panik.
Aku melangkah maju.
“Lo cabut dari geng. Lo yang ninggalin semuanya. Sekarang lo gak punya hak ngomong apa pun di sini.”
Guntur mendekat lebih jauh, lalu berkata pelan, “Kalau gitu... lo siap perang sama gue?”
---
Malam itu, aku pulang dengan kepala penuh.
Rey duduk di ruang tamu, main game di ponselnya. Tapi saat dia lihat wajahku, dia langsung bangkit.
“Guntur udah nyamperin lo?”
Aku mengangguk.
Rey mengusap wajahnya. “Lo gak usah hadapi sendiri. Kalau perlu, Black Shandoe bakal bantu lo.”
Aku menatapnya tajam. “Lo serius?”
Dia mengangguk. “Geng kita musuhan. Tapi kalau nyentuh lo, itu urusan gue juga.”
Entah kenapa... hatiku menghangat.
Dan malam itu, untuk pertama kalinya sejak kami menikah, aku tidur sambil membiarkan Rey tidur di ranjang yang sama.
Tanpa pelukan. Tanpa sentuhan.
Tapi... itu awal dari jarak yang mulai menghilang.
---
Besoknya, suasana sekolah berubah. Rumor soal kembalinya Guntur mulai menyebar. Beberapa siswa dari kalangan balap liar bahkan tampak gelisah. Ada yang bilang Guntur datang buat bikin aliansi baru, ada juga yang bilang dia mau “bakar markas lama.”
Di atap sekolah, aku duduk bersama Rey. Angin kencang berhembus, tapi diam di antara kami terasa lebih padat dari biasanya.
“Kalau perang geng beneran kejadian, lo siap?” tanyaku pelan.
Rey melirikku. “Gue udah pernah perang. Tapi sekarang... yang gue lindungi bukan cuma geng. Tapi lo juga.”
Aku menoleh padanya. “Gue bisa jaga diri sendiri.”
Dia tersenyum kecil. “Gue tahu. Tapi gue gak akan tinggal diam.”
Seketika, ponsel Rey bergetar. Dia melihat layar, lalu mengernyit.
“Guntur ngajak duel balap. Malam ini. Di tikungan mati,” katanya.
Aku mengangguk. “Gue ikut.”
Rey menggeleng. “Gue gak pengen lo ada di sana.”
“Terlambat. Ini juga urusan gue.”
Malam itu akan jadi malam penentuan. Dan kami berdua tahu—bukan hanya kecepatan yang dipertaruhkan. Tapi juga harga diri, masa lalu, dan cinta yang belum sempat tumbuh sempurna...
