Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter. 06 - Kue Ketan

Ini adalah kisah pertama kalinya, Yun Weixian mengalami demam saat usianya lima tahun. Saat itu sedang turun salju dan Shin Yixuan sedang membuat bubur nasi untuk Yun Weixian yang masih kecil. Awalnya ia tidak menyadari bahwa wajah Yun Weixian sedang memerah karena suhu tubuhnya yang mendadak panas saat ia baru saja bangun tidur. Lalu, ketika dia sedang menaruh mangkuk bubur di depan meja Yun Weixian, saat itulah Shin Yixuan merasa penasaran dengan keadaannya saat ini.

”Ada apa dengan wajahmu, Weixian? Apakah kau demam?” tanya Shin Yixuan yang tidak mendapatkan jawaban dari Yun Weixian. Ia kemudian mencoba menyentuh dahi Yun Weixian dan betapa terkejutnya ia setelah tahu bahwa saat ini, Yun Weixian sedang demam.

”Bagaimana kau bisa demam? Apakah kau baru saja bermain bola salju di luar?” tanya Shin Yixuan yang kemudian mengangkat Yun Weixian sambil berkata, ”Untuk saat ini kau harus beristirahat. Aku akan menemanimu tidur.” ucapnya sambil berjalan menuju kamarnya.

Saat berada di sana, dengan cepat Shin Yixuan langsung meletakkan Yun Weixian di atas kasur dan memberikannya selimut tebal. Tidak hanya itu, ia juga memeriksa laci mejanya dan beberapa tempat lainnya namun, ia tak menemukan satupun obat yang bisa menurunkan demamnya. Lalu, pada akhirnya ia mencoba untuk memanggil Huang Luo dengan menggunakan kertas mantra miliknya. Namun, tampaknya Huang Luo menolak untuk datang padanya dan memilih untuk membiarkan Yun Weixian sakit seperti itu.

Karena tak memiliki pilihan, ia pun harus membuat obat itu sendiri. Ia kerap kali melihat Ibunya sedang meracik obat saat dirinya sedang sakit. Karena, sebelumnya ia adalah seorang manusia biasa sama seperti Ibunya. Jadi, ia pun segera mencari beberapa tanaman obat yang bisa menurunkan demam.

Setelah satu jam ia terus mencari, ia akhirnya menemukan tanaman yang tepat untuk mengobatinya. Lalu, setelah ia kembali ke rumah, ia langsung meracik semua tanaman tersebut. Meskipun tak sepandai Ibunya, setidaknya ia tahu tanaman-tanaman yang bisa menyembuhkan penyakit.

Beberapa saat setelah ia meraciknya menjadi sebuah minuman, ia pun segera memberikannya pada Yun Weixian yang masih beristirahat.

Saat meminumnya, Yun Weixian memang merasa sedikit pahit. Namun, ia sudah terlanjur meminumnya dan tidak bisa membuat Shin Yixuan kecewa. Lalu, tak lama setelahnya, ia pun merasa sedikit baikan. Tidak ada lagi rasa mual dalam perutnya. Kali ini ia sudah merasa tenang dan bisa bernafas lega.

”Bagaimana keadaanmu? Apakah sudah merasa baikan?” tanya Shin Yixuan sambil menyentuh dahi Yun Weixian.

Yun Weixian menyingkirkan tangan Shin Yixuan yang masih menyentuh dahinya. ”Aku baik-baik saja. Terima kasih.” ucapnya sambil mengalihkan perhatiannya.

Shin Yixuan tersenyum tipis dan berkata, ”Syukurlah. Sekarang, adakah yang kau inginkan?”

Yun Weixian terdiam dan menatapnya tanpa ekspresi. Lalu, tak lama setelahnya ia menjawab, ”Aku ingin kue ketan yang dibungkus daun bambu.”

Shin Yixuan tertegun sejenak. Ia pun menyentuh kepala Yun Weixian kembali dan berkata, ”Aku akan segera membuatkannya untukmu.”

***

Yun Weixian terbangun dari tidurnya setelah ia bermimpi tentang masa lalunya. Saat ini, ia sedang meringkuk di atas tempat tidur Shin Yixuan karena menunggunya untuk bangun. Sudah seharian penuh Shin Yixuan terus tertidur dan hal itu, tentunya menambah beban pikiran Yun Weixian.

Ia bangkit dan mengusap matanya yang kotor. Setelah itu, pandangannya langsung tertuju pada tempat tidur yang ada di depannya. Ia pikir Shin Yixuan masih tertidur di sana namun, tiba-tiba saja ia menghilang saat malam telah tiba.

”Kemana dia pergi?” gumam Yun Weixian yang tampak terkejut sambil memperhatikan sekitar namun, dia tidak juga menemukan Shin Yixuan berada di kamarnya. Setelahnya, ia pun langsung berlari keluar ruangan dan membuka-buka setiap pintu yang ada di sana. Dan lagi-lagi, ia tidak menemukannya di setiap tempat. Ia pun berlari menuju pintu keluar dan melihat seorang pemuda berambut putih yang sedang duduk di depan teras rumah tersebut. Pemuda itu menjadikan selimut sebagai jubahnya dan rambutnya tampak sedang diikat kuda. Ia pun berjalan mendekatinya dan benar saja kalau ia adalah Shin Yixuan yang sedang dicari-cari olehnya.

”Xuan-Ge! Apa yang kau lakukan di sini?” tanya Yun Weixian yang masih berdiri di sebelahnya.

Shin Yixuan menatap wajah Yun Weixian dengan pucat. Bola matanya tampak mengantuk dan bibirnya tampak malas berbicara. Merasa kalau semua ini tak akan cepat selesai, ia pun duduk di sebelah Shin Yixuan yang kembali menatap langit malam.

”Bagaimana keadaanmu sekarang? Kau sudah merasa baikan?” tanya Yun Weixian sambil menatapnya.

Shin Yixuan tidak menjawab dan hanya mengangguk tanpa menatap balik ke arahnya.

”Lalu, mengapa Xuan-Ge berada di sini? Udara masih sangat dingin.”

Lagi-lagi Shin Yixuan terdiam tanpa kata. Ia mengambil sesuatu dari dalam lengan pakaiannya dan memberikannya pada Yun Weixian.

Yun Weixian sendiri tampak terkejut setelah melihatnya. Ia tak menyangka Shin Yixuan akan memberikannya kue ketan yang biasa diminta olehnya saat sedang sakit. ”... Apakah Xuan-Ge yang membuatnya? Bagaimana kau melakukannya padahal saat ini kau sedang sakit?” tanya Yun Weixian yang tampak tidak percaya.

Shin Yixuan menunjuk ke arah sebuah patung dewa berukuran kecil yang ada di depannya. Di depan patung tersebut terdapat beberapa jenis makanan dan buah-buahan termasuk kue ketan yang baru saja diberikan olehnya.

”Jadi, dia mencurinya?!” batin Yun Weixian yang tampak terkejut. Ia kemudian menatap kembali ke arah Shin Yixuan. ”Tidak baik jika mencuri seperti itu. Aku akan mengembalikannya.” ucapnya sambil mencoba mengambil kue itu darinya namun, Shin Yixuan tetap tidak menginginkannya.

Yun Weixian berkata kembali, ”Xuan-Ge tidak boleh mencuri! Kembalikan kue itu pada pemiliknya!” ucapnya yang terus mencoba mengambil kue tersebut darinya.

Shin Yixuan tetap tidak menginginkannya dan malah menyembunyikannya.

”Xuan-Ge! Kembalikan itu!” ucap Yun Weixian sekali lagi. Namun, Shin Yixuan tetap saja menolaknya. Lalu, pada akhirnya dengan terpaksa Shin Yixuan memakannya meskipun memakan makanan manusia bukanlah keahliannya.

Dan ketika makanan itu baru saja sampai di tenggorokannya, tiba-tiba saja Shin Yixuan muntah karena ia tidak terbiasa memakan makanan selain jantung dan darah. Hal itu, tentunya membuat kekhawatiran Yun Weixian semakin bertambah. ”Kau baik-baik saja? Xuan-Ge! Xuan-Ge!”

Beberapa saat kemudian, keduanya akhirnya diam tak berkata. Mereka duduk di atas teras rumah sambil memandangi langit yang tampak gelap. Shin Yixuan terlihat baik-baik saja dibandingkan pagi tadi. Wajahnya tidak lagi terlihat pucat dan suhu tubuhnya kembali dingin seperti es. Namun, dia masih menyelimuti dirinya dengan selimut seolah ia sedang mencari kehangatan.

”Xuan-Ge? Bagaimana keadaanmu? Kau sungguh sudah merasa baik-baik saja?” tanya Yun Weixian yang duduk di sebelahnya.

Shin Yixuan tak menjawab dan hanya menganggukkan kepalanya sedikit. Hal yang sama, tentunya membuat Yun Weixian merasa sedikit kesal. Lalu, ia pun langsung berkata, ”Setidaknya katakan sesuatu padaku! Buktikan kalau kau sudah baik-baik saja!”

Shin Yixuan memejamkan matanya dan bersandar pada tiang penyangga rumah. Ia merasa kalau saat ini ia sangat ingin tidur. Namun, tak lama setelahnya ia pun akhirnya berkata, ”Aku tidak pernah membencimu, A-Xian.” ucapnya dengan suara pelan sambil memejamkan matanya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel