Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter. 07 - Ingatan Masa Lalu

”Apa yang barusan Xuan-Ge katakan?” tanya Yun Weixian yang tampak terkejut setelah Shin Yixuan mengatakan sesuatu padanya namun, ia tidak begitu mendengarnya karena suaranya yang terlalu kecil.

Tak berapa lama kemudian, Shin Yixuan mencoba untuk membuka matanya dengan perlahan. Ia mulai menatap objek di depannya dengan malas dan berkata, ”... Aku lihat kau baru saja berbicara dengan Huang Luo siang tadi. Memangnya, apa yang kalian bicarakan saat itu?”

Yun Weixian tertegun dan pandangannya kembali menatap ke depan. ”Bukan apa-apa.” jawabnya. ”Saat itu, Huang Luo hanya menceritakan tentang masa lalu Xuan-Ge. Aku dengar, Ibumu adalah seorang manusia lalu, ia dibunuh oleh Ayahmu sendiri saat kau menempati singgasana ke tujuh.”

Lagi-lagi Shin Yixuan terdiam sambil memejamkan matanya. Ia semakin tenggelam di dalam selimutnya sendiri karena ia sedang menggunakan tubuh kecilnya untuk menghemat energi. ”Ibuku tinggal di rumah ini bahkan sampai mati. Selama ratusan tahun, rumah ini masih bisa berdiri meskipun kayunya sudah rapuh. Tetapi, aku masih ingin tinggal di sini. Rumah ini adalah satu-satunya tempat yang bisa membuatku merasa aman.” ucap Shin Yixuan.

Yun Weixian terdiam dan mendengarkan ia berbicara. Setelah ia mendengar semua ceritanya, ia merasa sangat penasaran dengan masa lalu yang dialami Shin Yixuan selama ia hidup sebagai manusia dan sebagai Raja Iblis. Pastinya, ia akan kesulitan untuk menerima kenyataan yang dialaminya.

Ini adalah pertama kalinya, Raja Iblis mencoba bersikap manusiawi.

Yun Weixian terus melamun sampai-sampai ia tidak sadar bahwa di belakangnya terdapat seekor ular besar berwarna hitam yang sedang mengikatnya. Menyadari akan hal itu tentunya membuat Yun Weixian terlihat sangat terkejut namun, tampaknya Shin Yixuan bertindak biasa saja saat hal itu terjadi.

”Apakah semua ini jebakan?!” batin Yun Weixian yang mencoba untuk melepaskan dirinya. Namun, tiba-tiba saja muncul kepala ular tepat di depan wajahnya. Mata ular itu memiliki warna merah yang sangat tajam sehingga membuat penglihatan siapapun menjadi buta.

“Aku akan menunjukkannya padamu, Weixian!” ucap ular besar yang tidak berhenti menatap ke arah Yun Weixian.

Lalu, dalam sekejap Yun Weixian langsung berada di suatu tempat yang tidak pernah dikenal olehnya. Sebuah rumah kayu sederhana yang didalamnya memiliki tawa seorang bayi yang baru saja lahir. Tempat tersebut memiliki banyak aroma bunga dan rumput-rumput liar yang lembab. Udara yang ada di sekitarnya masih terasa sejuk, berbeda dengan udara yang ada di kehidupannya.

”Mungkinkah, ini adalah masa lalu Xuan-Ge? Bagaimana aku bisa ada di sini?” batin Yun Weixian yang tampak terkejut. Lalu, tak lama setelahnya, keluar sepasang Ayah dan Ibu yang sedang menggendong seorang bayi. ”Tidak salah lagi, mereka berdua adalah Ayah dan Ibu Xuan-Ge!”

Wanita berambut putih panjang dengan hiasan bunga tabebuya di kepalanya, ia memakai hanfu berwarna biru dengan corak burung bangau yang sedang menari-nari. Ia adalah Putri ketujuh dari kepala keluarga Shin bernama Buyen dan laki-laki besar yang berdiri di sebelahnya merupakan raja iblis ketujuh bernama Luo Hein. Sedangkan, bayi yang ada di pelukan keduanya adalah Shin Yixuan yang baru berumur dua bulan.

Karena identitas Luo Hein harus disembunyikan, mereka terpaksa memakai nama keluarga Shin agar anak mereka tidak menjadi incaran banyak orang.

”Xuan'er selalu menangis saat kau tidak ada. Apakah kau akan pergi lagi?” tanya Shin Buyen yang tampak cemas.

Luo Hein tersenyum padanya sambil meletakkan tangannya di atas kepala Shin Buyen sambil berkata, ”Jika aku terus berada di sini, itu akan menjadi masalah yang besar. Bisa-bisa Xuan'er akan berada dalam bahaya.”

Ekspresi Shin Buyen tampak tidak tenang. Ia memegang tangan Luo Hein dan bertanya, ”Tapi, kapan kau akan kembali? Apakah kau akan membuatku menunggu sangat lama?”

Luo Hein menjawab, ”Aku pasti akan datang mengunjungimu. Aku berjanji tidak akan lama.”

Waktu pun berlalu dan suasana saat ini menggambarkan kisah saat Shin Yixuan berusia lima tahun. Saat ia sedang pergi bermain di hutan, tanpa sengaja ia bertemu dengan sekelompok pasukan yang berasal dari keluarga Shin. Bahkan diantara mereka merupakan petinggi sekaligus pemimpin keluarga.

”Bunuh dia!” seru salah seorang petinggi yang membuat seluruh pasukannya bergerak cepat untuk segera menarik anak panah mereka. Lalu, saat anak panah tersebut sedang melayang ke arahnya, sebuah cahaya biru mendatanginya dan cahaya tersebut langsung menebas anak panah yang akan membunuhnya.

Dia adalah Shin Buyen yang datang karena mendapat kabar bahwa ia akan kedatangan tamu yang sangat spesial.

”Sambutan kalian cukup luar biasa. Jika aku tidak datang tepat waktu, kalian pasti akan membawakanku kepala Xuan'er sebagai hadiah. Iya kan?” tanya Shin Buyen dengan dingin sambil mematahkan anak panah menggunakan satu kepalan tangannya.

Kepala keluarga Shin bernama Shin Yuan tertawa dan berkata, ”Kau cukup hebat, Shin Buyen! Kau sudah meninggalkan rumah dan pergi sejauh ini. Apalagi, kau memutuskan untuk menikahi Raja Iblis yang sangat berbahaya. Apakah kau tidak pernah memikirkan akibatnya?” ucapnya sambil menatap dingin ke arahnya. ”... Anak yang kau lindungi saat ini, adalah calon penerus Iblis yang sangat berbahaya! Dia adalah hama yang harus disingkirkan!”

Tepat setelah itu, Shin Buyen mengamuk dan ia pun langsung membunuh semua orang yang ada di sana termasuk kepala keluarganya sendiri.

Darah berada dimana-mana, wajah Shin Buyen dipenuhi dengan darah sehingga hal itu membuat Shin Yixuan tampak ketakutan. Ia mencoba untuk bergerak menjauhinya. Namun, tiba-tiba saja Shin Buyen bergerak cepat dan langsung memeluknya dari depan.

”Maaf,... Maafkan Ibu karena telah menunjukkan hal yang tidak pantas di depanmu. Suatu saat, tolong kau jangan seperti ini, ya? Jangan membunuh mereka yang tidak bersalah karena Xuan'er adalah manusia. Sama seperti Ibu.” ucap Shin Buyen sambil menangis saat sedang memeluk Shin Yixuan.

12 tahun kemudian. Lagi-lagi Shin Yixuan bertemu kembali dengan Ayahnya yang sedang terluka sangat parah. Ia memiliki luka di sekujur tubuhnya dan ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Lalu, tak lama setelahnya, Shin Buyen mendatangi keduanya dan ia pun langsung memapah tubuh Luo Hein ke dalam rumahnya.

Shin Yixuan tidak begitu mengingat wajah Luo Hein sehingga hal itu membuatnya canggung dan merasa kalau ia tidak pernah bertemu dengannya.

Dengan luka yang ada di seluruh tubuhnya karena ia harus berhadapan dengan hukuman para dewa, bisa dipastikan nyawanya tidak akan bertahan. Apalagi, ia belum menemukan siapa yang akan menduduki singgasananya di neraka. Dunia akan menjadi tidak seimbang jika salah satunya tidak terisi.

Beberapa bulan setelahnya, Luo Hein akhirnya bisa berjalan kembali. Awalnya ia tidak berniat untuk melakukan hal ini namun, karena kecemasannya yang cukup tinggi, ia pun memilih Shin Yixuan sebagai penggantinya. Tentunya, ia harus memakan jantung milik Shin Yixuan dan menggantikannya menggunakan jantung miliknya sendiri.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel