Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Chapter. 05 - Raja Iblis Demam

Keesokan harinya, saat Yun Weixian baru saja membuka pintu kamarnya, ia tampak terkejut setelah ia melihat benda rongsokan yang memenuhi ruangan bahkan sampai membuatnya sesak, tidak bisa bergerak kemanapun. Kebanyakan dari benda-benda ini adalah barang-barang yang sudah tidak terpakai. Bahkan buku-buku lama juga berada di sana.

”Xuan-Ge! Xuan-Ge! Kau tenggelam dimana?!” seru Yun Weixian sambil mengangkat satu per benda yang menghambat langkah kakinya. Lalu, tak lama setelah ia terus berjalan, ia akhirnya menemukan Shin Yixuan yang sedang tidur di atas tumpukan-tumpukan bajunya yang kotor.

Yun Weixian sudah terbiasa dengan pemandangan yang seperti ini. Selama bertahun-tahun, ia sudah diperlakukan seperti pelayan oleh Shin Yixuan. Namun, tampaknya hal itu membuatnya menjadi seseorang yang lebih mandiri sejak awal.

”Hei! Bangunlah! Bukan saatnya untuk tidur!” ketus Yun Weixian sambil mengangkat Shin Yixuan dari kerah pakaiannya. Namun, saat ia mencoba membangunnya, Shin Yixuan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan darinya. Ia terus terdiam sambil memejamkan matanya seperti orang mati.

Merasa kalau ada hal yang aneh di sini, Yun Weixian mencoba untuk menyentuh dahinya. Namun, saat ia melakukannya, tiba-tiba saja ia melempar Shin Yixuan hingga terbanting ke lantai. ”Apa-Apaan dia itu! Seperti bara api! Panas sekali!” batin Yun Weixian sambil memegangi telapak tangannya yang melepuh. Yun Weixian menduga kalau Shin Yixuan jatuh demam karena terlalu sering menggunakan tubuh kecilnya yang berumur lima tahun.

Ia mengambil sebuah batang pohon yang ada di bawah kakinya dan menyentuh tangan Shin Yixuan menggunakan batang tersebut. ”... Xuan-Ge! Jangan terlalu sering menggunakan tubuh kecilmu! Sebaiknya gunakan tubuh aslimu agar panasmu turun.” ucapnya sambil memperhatikan. Namun, tak lama setelahnya, batang tersebut akhirnya terbakar karena terus menyentuh kulit Shin Yixuan yang sudah seperti bara api.

Yun Weixian yang melihatnya merasa heran dan berpikir, ”Luar biasa! Bukit ini akan mengalami kebakaran besar hanya karena raja iblis demam!” gumamnya sambil melempar batang kayu tersebut keluar jendela.

Yun Weixian kembali memandangi sekitar. Bukan hanya tentang Shin Yixuan yang mendadak demam melainkan, rumahnya yang saat ini jauh dari kata layak untuk ditempati makhluk hidup!

”Aku tidak bisa memindahkannya sekarang. Tubuhnya terlalu panas. Bisa-bisa aku juga ikut terbakar juga terus memaksa.” pikir Yun Weixian.

Tak lama setelahnya, ia pun berjalan keluar dan kembali masuk dengan membawa baskom berisikan air dingin dan selembar kain putih yang dilipat menjadi empat. Ia duduk tepat di sebelah Shin Yixuan yang masih berada di tempat yang sama. Ia meletakkan kain putih yang basah di atas dahi Shin Yixuan. Lalu, beberapa detik kemudian, kain tersebut langsung kering karena suhu tubuh Shin Yixuan yang terlalu panas.

”Cih! Yang benar saja!” teriak Yun Weixian yang langsung melempar kain putih tersebut. ”... Bisa-bisa air yang ada di sumur akan langsung kering! Apa yang harus kulakukan jika terus seperti ini? Jika saja aku tahu tabib yang bisa menyembuhkannya.”

”Hei nak! Kau tampak kesulitan di sini.” ucap sebuah suara yang datang entah darimana asalnya.

Yun Weixian tampak terkejut dan ia pun mulai memperhatikan sekitar. Ia merasa kalau ia mendengar suara namun, ia tidak berhasil menemukan darimana suara tersebut berasal. ”Mungkinkah karena telingaku yang tidak berfungsi dengan baik?”

”Hei! Anak muda! Aku ada di sini!” bentak suara tersebut yang membuat perhatian Yun Weixian seketika tertuju pada tumpukan baju kotor yang ada di belakangnya. Ia pun bertambah terkejut karena ia melihat sepasang mata berwarna ungu yang muncul di sana.

Yun Weixian menatapnya dengan bingung dan bertanya padanya, ”Siapa? Kapan kau menyusup kemari?”

”Sembarangan! Aku tidak menyusup! Yang mulia lah yang sudah memanggilku kemari!”

”Maksudmu, Xuan-Ge yang memanggilmu? Untuk apa? Memangnya kau berguna?” tanya Yun Weixian sambil menunjuk ke arah Shin Yixuan.

”Tentu saja aku berguna! Aku ini adalah tabib pribadi Yang Mulia! Dia memanggilku kemari karena dia merasa tidak enak badan malam tadi.”

Yun Weixian menatapnya dengan tidak percaya sekaligus bingung. Ia kemudian mengambil sapu dan berkata dengan dingin, ”Pergilah!”

”Anak muda, kau sangat tidak sopan sekali. Atau mungkin karena aku tidak menunjukkan wujudku di depan dirimu?” ucap sepasang mata yang langsung berdiri dan keluar dari tumpukan pakaian.

Lalu, tak lama setelahnya, muncul sesosok pemuda berambut hitam panjang dengan alis pedang dan kulit seputih bubur gandum. Ia memakai hanfu berwarna merah dan jubah berwarna hitam. Pada tangan kanannya, terdapat sebuah payung yang tertutup dan tangan kirinya menggenggam kipas lipat.

”Perkenalkan, namaku Huang Luo, tabib pribadi Yang Mulia. Kau pasti adalah bayi kecil yang ditemukan oleh Yang Mulia lima belas tahun lalu. Namamu adalah, Yun- Yun~~

”......”

”Yun Weixian. Tidak perlu mengingatnya lagipula, aku tidak pernah bertemu denganmu.” celetuk Yun Weixian sambil menatapnya dengan malas.

Huang Luo melipat tangannya dan berkata, ”Benarkah? Tapi, sekarang aku sudah bertemu denganmu dan mengetahui namamu. Lantas, disebut apa pertemuan ini?”

Yun Weixian menampar wajah Huang Luo dengan keras sambil berkata, ”Mengapa kau tidak segera mengobati Xuan-Ge yang demam?! Jangan sampai kau membuatnya membakar seluruh bukit!”

”Aduh… duh, kau kasar sekali. Seperti inikah salam mu ketika bertemu dengan orang baru?” ucap Huang Luo dengan malas sambil memegang pipinya. Lalu, tak lama setelahnya, ia pun berjalan menghampiri Shin Yixuan yang masih berada pada posisinya yang sama. Bahkan, tampaknya ia tidak bergeser sedikitpun seperti orang mati.

”Dia pasti memakan makanan yang kotor. Jantung yang dimakannya kemarin adalah jantung milik seorang pemabuk. Pantas saja suhu tubuhnya langsung naik seperti ini. Haah,... Pasti sangat sulit ya. Ini adalah demamnya yang kedua. Tapi, beruntungnya tidak separah kemarin.” jelas Huang Luo setelah memperhatikannya selama beberapa detik.

Yun Weixian tertegun dan bertanya, ”Mengapa ini menjadi yang kedua? Memangnya apa yang terjadi saat itu?”

Huang Luo melirik Yun Weixian dengan malas seolah-olah ia bertanya apakah ia harus menjelaskan semuanya? Lalu, tak lama kemudian, ia pun akhirnya menjawab, ”Setelah kematian Ibunya. Saat itu, ia masih tinggal di alam fana. Ibunya adalah seorang manusia sedangkan, Ayahnya adalah seorang Raja Iblis ketujuh yang sangat kuat bahkan mampu mengalahkan keenam raja Iblis lainnya. Namun, dia meninggalkan Yang Mulia dan Ibunya begitu saja. Lalu, saat Ayahnya berada di ambang kematian karena mendapatkan hukuman dari dewa, ia menjatuhkan Yang Mulia ke alam neraka untuk menjadi penggantinya. Ia bahkan mengancam akan membunuh Ibunya jika ia tidak melakukan apa yang dikatakan olehnya. Dengan terpaksa, dia menerima singgasana ke tujuh dan mengalami satu kali kematian. Lalu, beberapa tahun kemudian ia mendengar kabar bahwa Ibunya telah dibunuh oleh Ayahnya sendiri. Yang mulia merasa sangat tertekan setelah mendengarnya. Ia pun jatuh sakit dan mengalami demam selama berbulan-bulan. Ia bahkan pernah tidak bangun selama berminggu-minggu. Tak ada satupun tabib yang berhasil menyelamatkannya sampai akhirnya, aku diculik oleh para Iblis iblis itu untuk segera memeriksa keadaan Yang Mulia.”

Yun Weixian bertanya, ”Lalu, itu artinya kau adalah manusia?”

Huang Luo mengangguk. ”Itu adalah pertemuanku dengan Yang Mulia. Aku pikir dia adalah pembunuh seperti keenam raja Iblis lainnya. Tapi, ternyata tidak begitu. Yang mulia menceritakan semua kisahnya padaku dan mengeluarkanku dari neraka. Aku begitu tertarik dengan Raja Iblis yang baik seperti Yang Mulia. Karena itu, aku menawarkan diriku menjadi tabib pribadi untuknya.”

Yun Weixian tertegun dan bertanya, ”Lalu, bagaimana kau menyembuhkannya saat itu?”

Huang Luo mengeluarkan sebuah pil hitam dari balik pakaiannya dan menunjukkan di depan Yun Weixian. ”... Aku cukup memberikan pil yang aku racik sendiri. Tidak lama, suhu tubuhnya pasti akan kembali seperti semula dan kau bisa membawanya ke tempat yang benar. Tenang saja, dia pasti akan baik-baik saja selama dia memiliki sesuatu yang bisa dilindungi olehnya.”

Yun Weixian tertegun dan bertanya kembali, ”Apa maksudnya?”

Sebelumnya menghilang dari pandangannya, Huang Luo sempat berkata, ”Kau akan tahu setelah kau tidur!” dalam sekejap, ia pun menghilang dan membuat Yun Weixian merasa penasaran dengan perkataannya tadi.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel