Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 23 Akhirnya Kamu Datang Juga

Yang Yulan langsung menarik tangannya, seakan-akan tersetrum.

Dengan serius dia berkata, "Kepala Rumah Sakit Lu, hormati aku sedikit!"

"Aku memang sedang mencari kesempatan untuk menyembuhkan putriku, tapi kami tidak menyelinap masuk, kami masuk dengan cara yang sah!"

Tidak disangka Yang Yulan yang sudah bernasib seperti ini masih menolaknya, Lu Xinjian pun marah besar.

Dengan kesal dia berkata, "Wanita tua, jangan tidak tahu diri!"

"Aku beritahu kamu, ada banyak gadis yang menyukaiku, tapi aku bisa menyukaimu adalah kehormatan untukmu!"

"Kamu masih menganggap dirimu ini sangat hebat?"

"Kalau malam ini kamu bersedia ikut denganku, aku akan membuatmu menjadi wanita yang terhormat."

"Kalau kamu tidak bersedia, maka kamu dan putrimu yang cacat ini akan diusir."

Yang Yulan sedikit ketakutan setelah mendengar itu, walaupun dia marah besar, tapi dia juga tidak berani mengatakan apa-apa.

Melihat Yang Yulan diam saja, Lu Xinjian mengira dia mau mengalah, sehingga dia pun semakin bangga.

Dia mengeluarkan sebuah tanda pengenal, dengan sombong dia berkata, "Coba lihat, ini apa?"

Yang Yulan melihat ke arah tanda pengenal itu, di atasnya tertulis anggota komite Asosiasi Medis Tiongkok cabang Kota Longjiang. Tidak disangka Lu Xinjian bisa menjadi anggota komite, ini membuatnya semakin ketakutan.

"Kepala Rumah Sakit Lu, selamat ya!"

"Aku dari Farmasi Chengnan, nanti setelah acara ini selesai, kita bisa mencari tempat untuk mengobrol."

"Anggota Komite Lu, kita adalah teman lama, dengar-dengar setelah cabang Kota Longjiang ini diresmikan, semua pembelian di rumah sakit akan diurus oleh anggota komite."

"Di saat itu, kamu tidak boleh melupakanku!"

"Kak Lu, aku tahu ada tempat yang bagus, di sana ada beberapa gadis cantik yang ahli dalam membuat teh, bagaimana kalau nanti malam kita minum teh bersama?"

Setelah melihat tanda pengenal milik Lu Xinjian, beberapa bos dari perusahaan farmasi di sampingnya langsung menjilatnya.

Tanda pengenal yang dimiliki Lu Xinjian ini bukan tanda pengenal biasa, karena tanda pengenal ini melambangkan keuntungan yang luar biasa!

Lu Xinjian semakin merasa bangga, tapi dia hanya menyukai wanita seperti Yang Yulan.

"Pegang anuku, aku akan menjadikanmu sebagai penyuplai jarum sekali pakai yang digunakan rumah sakit."

"Bagaimana, kalau kamu diam saja, aku anggap kamu setuju."

Wajah Yang Yulan memerah, ketika dia sedang kebingungan, tiba-tiba dia mendengar suara yang hangat dari sampingnya.

"Ibu, kita tukar posisi saja." Qin Tian berdiri.

Yang Yulan langsung melihat Qin Tian dengan maksud berterima kasih, lalu dia berdiri dan bertukar posisi dengan Qin Tian.

"Siapa lagi kamu?" Melihat Qin Tian menganggunya begitu saja, wajah Lu Xinjian dipenuhi dengan rasa benci.

Qin Tian melihat tanda pengenal di tangan Lu Xinjian sekilas, sambil tersenyum sinis dia berkata, "Namaku Qin Tian, karyawan di perusahaan milik Presdir Yang."

"Orang sepertimu juga bisa menjadi anggota komite? Kamu bohong ya?"

"Apa?" Lu Xinjian marah besar.

Sambil menunjuk Qin Tian, dia berkata, "Kamu hanyalah seorang karyawan yang kecil, berani-beraninya kamu memfitnahku di sini?"

"Kamu percaya tidak, dengan tanda pengenalku ini, kamu bisa diusir dari sini?"

Beberapa bos besar di sekelilingnya mulai tertawa-tawa setelah mengetahui Qin Tian adalah karyawan di perusahaan Yang Yulan.

"Presdir Yang, dengar-dengar perusahaanmu sudah tidak ada, sejak kapan kamu mendirikan perusahaan lagi?"

"Kenapa, jangan-jangan hari ini kamu datang dengan harapan bisa mendapatkan hak suplai?"

"Dasar tidak tahu diri!"

Dengan bangga Lu Xinjian berkata pada Qin Tian, "Dengar tidak? Lebih baik kamu cepat pergi dari sini!"

"Kalau tidak, aku akan memanggil satpam."

Qin Tian mengambil tanda pengenal di tangan Lu Xinjian, merobeknya dan melemparnya ke wajah Lu Xinjian.

Dengan dingin dia berkata, "Mulai sekarang, kamu bukanlah anggota komite!"

Lu Xinjian syok dan marah besar, dia tidak menyangka seorang bocah seperti ini berani berbuat seenaknya.

"Akan kubunuh kamu!" Kedua matanya memerah, dia mengayunkan tangannya ke arah wajah Qin Tian.

Qin Tian juga mengayunkan tangannya.

Plak!

Terdengar suara tamparan yang nyaring.

Lu Xinjian terjatuh ke atas lantai sambil menjerit, pipinya langsung bengkak.

Kali ini, dia benar-benar sudah menggila!

Dari tadi dia berbicara dengan suara yang pelan karena tahu dia sedang berada di acara yang besar, tapi sekarang, dia berteriak dengan keras, "Ada orang yang memukulku!"

"Satpam di mana? Cepat datang!"

Teriakannya yang keras ini mengejutkan semua orang, sehingga tatapan semua orang tertuju padanya.

Mereka semua syok melihat pria muda seperti Qin Tian ini berani menampar orang lain di tempat seperti ini.

Apakah orang ini sudah bosan hidup?

Beberapa bos perusahaan farmasi di sekitarnya yang tadi berusaha menjilat Lu Xinjian pun juga tercengang.

Yang Yulan sendiri juga syok.

Dia tidak menyangka Qin Tian berani berbuat seenaknya di sini.

Setelah mendengar teriakan Lu Xinjian, beberapa satpam dari kejauhan langsung berlari menghampiri dan mengepung Qin Tian.

"Cepat, bunuh dia!"

"Berani-beraninya dia menamparku, aku mau dia mati sekarang juga!" Teriak Lu Xinjian dengan kesal.

"Benar, kami semua bisa menjadi saksi!"

"Bocah bernama Qin Tian ini menamparnya tanpa alasan!"

"Kalian, cepat tangkap dan habisi dia!" Beberapa bos besar itu bersedia menjadi saksi demi menjalin hubungan dengan Lu Xinjian.

Menurut mereka, Qin Tian pasti akan mati.

"Tuan——" Ucap seorang satpam yang berdiri di paling depan dengan hati-hati setelah ragu-ragu sesaat.

Dengan datar Qin Tian berkata, "Aku akan ikut dengan kalian."

"Sebelum aku kembali ke sini, keamanan di sini harus dijaga, paham tidak?"

Satpam langsung berkata dengan keras, "Semuanya, acara akan segera dimulai, siapa yang berani membuat masalah lagi, akan diusir!"

"Ibu, aku pergi dulu sebentar, kalian berdua tunggu aku di sini." Setelah menyampaikan pesan pada Yang Yulan, Qin Tian langsung pergi.

Lu Xinjian tertawa terbahak-bahak, "Bocah, bukankah kamu sangat hebat? Kalau kamu pergi sekarang, kamu tidak akan bisa kembali lagi!"

"Yang Yulan, kamu masih tidak mau tunduk padaku?"

Setelah Lu Xinjian baru selesai berbicara, pipinya lagi-lagi ditampar dengan keras.

Satpam di sampingnya menatapnya dengan tajam, dengan dingin dia berkata, "Kalau kamu berani berbicara lagi, akan kuusir kamu!"

Lu Xinjian merinding, dia langsung menutup mulutnya rapat-rapat, tapi di dalam hatinya dia masih merasa bangga.

Qin Tian pasti akan disiksa habis-habisan.

Sedangkan Lu Xinjian, dia tetaplah seorang kepala dan anggota komite yang disegani, di saat itu, dia masih bisa mempermainkan Yang Yulan!

Wajah Yang Yulan memucat setelah melihat Qin Tian dibawa pergi oleh beberapa satpam dan menghilang di belakang panggung.

Tapi sayangnya dia hanyalah seorang wanita yang lemah, tidak ada yang bisa dia lakukan.

Dia menggigit bibirnya, melihat Lu Xinjian di sampingnya.

Untuk menyelamatkan Qin Tian, apakah dia benar-benar harus tunduk pada orang seperti ini?

Qin Tian, kamu sudah mencelakaiku!

Dia sungguh menyesal, seharusnya dia tidak datang ke sini!

Di belakang panggung, di dalam ruangan yang dijaga ketat.

Qin Tian masuk ke dalam, melihat seorang pria yang sedang duduk menghisap cerutu sambil melipat kakinya, dengan datar dia berkata, "Qinglong, akhirnya kamu datang juga."

"Bos!" Nie Qinglong berdiri dengan penuh antusias, sambil tertawa-tawa dia berkata, "Aku sangat merindukanmu."

"Kebetulan urusan di Ryukyu sudah selesai, jadi aku datang untuk menengokimu."

"Bos, barang rampasan yang kudapatkan kali ini adalah cerutu yang paling disukai oleh Lao Ka ketika masih hidup, aku datang membawakannya khusus untukmu."

Qin Tian mengerutkan keningnya setelah melihat kotak cerutu di tangan Nie Qinglong yang masih sangat rapi, "Trinidad?"

"Wang Bonian, coba kamu lihat? Hanya bos yang bisa mengenalinya dengan sekejap!"

Sambil menepuk dadanya, Qinglong berkata, "Ini adalah Trinidad yang asli, tembakau lapis tiga."

"Bos, mau coba?"

Qin Tian duduk di sampingnya, meminta Qinglong untuk menyalakan cerutunya, dengan datar dia berkata, "Bicarakan hal yang penting."

"Kamu datang ke sini, pasti karena arahan dari Ketua."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel