Bab 22 Menggemparkan Dunia
Mereka sampai di pemeriksaan kedua.
Pemeriksaan pertama hanya untuk memastikan semua orang yang masuk tidak membawa barang-barang yang berbahaya.
Di pemeriksaan yang kedua ini, semua orang harus menunjukkan kartu undangannya sebelum masuk ke tempat acara diadakan.
Karena semua orang yang datang adalah orang-orang penting, jadi kartu undangan yang digunakan adalah kartu elektronik, agar tidak ada masalah yang terjadi.
Semua kartu undangan ini harus dibaca untuk mengonfirmasi identitas setiap tamu.
"Tidak mungkin!"
"Kartu ini diberikan oleh ayahku, tidak mungkin ada kesalahan, bagaimana mungkin kartunya tidak bisa dibaca?" Teriak Wu Fei dengan kesal.
"Maaf tuan, kartumu tidak bisa dibaca, jadi kamu tidak boleh masuk."
"Jadi mohon pulang saja." Ucap anggota Gigi Naga yang menyamar menjadi satpam, bisa dibilang dia sudah menahan amarahnya.
"Sembarangan!"
Sambil menunjuk satpam, Wu Fei berteriak, "Kamu hanyalah seorang satpam yang tidak berguna, berani-beraninya kamu berbicara seperti itu denganku!"
"Kamu tahu aku siapa?"
"Kamu tahu berapa kekayaan yang dimiliki Keluarga Wu?"
"Panggil penanggung jawab kalian ke sini!"
Dia marah besar, bahkan dia mau menerobos ke dalam.
Di seluruh Kota Longjiang, satpam mana yang berani mencegatnya? Dari tadi dia berusaha menahan amarahnya karena dia mau menemui Raja Dewa.
Tapi sekarang, dia sudah menunjukkan sifat aslinya.
Kedua mata satpam menjadi dingin, dia maju selangkah, melempar Wu Fei dengan tangan kosong.
Bruk!
Wu Fei terjatuh ke atas lantai dengan keras sampai menjerit kesakitan.
"Satpam melukai orang!"
"Aku beritahu kalian, kalian dalam masalah yang besar!"
"Suamiku, kamu tidak apa-apa?" Su Nan langsung mengangkat Wu Fei dengan panik.
Beberapa satpam di sampingnya langsung menghampiri mereka, dengan wajah yang dingin mereka berkata, "Kalian tidak tahu tempat apa ini?"
"Kalau kalian berteriak lagi, kami akan membuatmu tidak bisa berbicara selamanya!"
Wu Fei dan Su Nan sama-sama melihat pistol berwarna hitam di pinggang satpam-satpam ini.
Sekarang mereka baru sadar, status yang selama ini mereka banggakan tidak ada artinya bagi beberapa orang.
Setelah menenangkan diri, wajah mereka berdua memucat, tidak berani mengatakan apa-apa.
Qin Tian yang sedang mendorong Su Su datang menghampiri mereka, dia melihat Wu Fei yang terluka seperti melihat seekor anjing mati.
Sambil tersenyum sinis, dia berkata, "Tuan Muda Fei, masalah kita akan kuselesaikan nanti."
"Sekarang aku bisa memberitahu kalian, tidak lama lagi istriku akan sembuh total, kalian tidak perlu mengkhawatirkannya."
Su Beishan yang dari tadi menyaksikan ini semua langsung berkata dengan kesal, "Qin Tian, kamu masih berani datang ke sini?!"
"Cepat pergi!"
Wu Fei juga berkata, "Dia tidak memiliki kartu undangan, kalian cepat usir dia!"
Yang Yulan sudah ketakutan sampai tidak berani berkata-kata setelah melihat beberapa satpam yang garang ini.
Qin Tian melihat beberapa satpam ini sambil tersenyum, "Semuanya, maaf merepotkan."
"Aku adalah temannya Xiao Ma, jadi tolong izinkan kami masuk."
Beberapa satpam langsung memahami apa maksudnya, mereka langsung mengangguk sambil tersenyum, "Ternyata kamu adalah temannya Xiao Ma!"
"Teman Xiao Ma adalah teman kami semua, Tuan Qin, kamu tidak perlu diperiksa, silakan masuk."
"Terima kasih." Qin Tian mengangguk, lalu mendorong Su Su masuk ke dalam.
"Bisa seperti itu?" Su Beishan, Su Nan dan Wu Fei tercengang.
Mereka sama sekali tidak tahu Xiao Ma itu siapa, tapi mereka yakin Xiao Ma memiliki kekuasaan yang besar!
Hanya dengan menyebut namanya, Qin Tian bisa masuk tanpa diperiksa sama sekali?
Setelah menyadari hal ini, Su Beishan langsung maju ke depan, "Aku adalah kakeknya Qin Tian, biarkan aku masuk ke dalam!"
"Pak tua, kamu mau masuk ke dalam? Kamu punya kartu undangan?"
"Tunjukkan kartunya!"
Untung saja kartu undangan milik Su Beishan bisa dibaca.
Dia berkata pada Su Nan dan Wu Fei, "Kalian pulang dulu saja, serahkan pada kakek!"
Tempat acara sudah dipenuhi dengan banyak orang, tapi suasananya sangat hening.
Panggungnya kosong, pembuat acara ini masih belum datang, tapi bisa dilihat siapa saja yang duduk di baris pertama dan kedua!
Di baris pertama, totalnya ada sepuluh kursi, tapi hanya ada empat orang yang duduk.
Topi mereka menutupi wajahnya, seakan-akan takut dilihat orang lain.
Hanya ada beberapa orang yang bisa mengenali mereka dan mengetahui betapa pentingnya orang-orang ini.
Burung Foniks dari Timur Tengah, Julius Caesar kontemporer dari Eropa, sang Godfather dari Amerika, bos kedua dari mafia Pulau Sisilia kuno!
Dibandingkan dengan baris pertama yang terlihat tegang, baris kedua jauh lebih hidup dan berwarna.
Yang duduk di baris kedua ini adalah puluhan wanita cantik berambut pirang, mereka semua tidak ada bedanya dengan lukisan.
Tatapan mereka semua sangat tajam, menunjukkan gairah yang dimiliki oleh seorang gadis muda.
Walaupun pesona mereka berbeda-beda, tapi mereka mengenakan lencana yang sama di depan dada mereka.
Tulip!
Klub wanita kaya papan atas di seluruh dunia.
Untuk bergabung dengan klub ini, keluarganya harus memiliki aset bersih senilai 50 miliar dolar, selain itu, juga ada syarat yang tinggi yang ditujukan pada wanita itu sendiri.
Beberapa wanita ini bukanlah wanita yang tidak bisa melakukan apa-apa, hampir semuanya lulus dari universitas ternama dari seluruh dunia.
Mereka semua adalah wanita-wanita yang pintar!
Mereka semua adalah wanita yang didambakan oleh pria di seluruh dunia, kalau ada seorang pria yang bisa mendapatkan salah satu dari mereka, bisa dibilang dia tidak perlu mencemaskan kehidupannya lagi.
Hari ini, mereka semua berkumpul di sini hanya demi seorang pria!
Yaitu seorang raja yang tidak ada bedanya dengan dewa!
Dengan adanya orang-orang seperti ini, beberapa orang kaya dan bos besar dari Kota Longjiang yang duduk di belakang mereka langsung merasa rendah diri, seakan-akan mereka adalah murid yang baru pertama kali masuk sekolah.
Qin Tian melihat mereka semua sambil tertawa-tawa.
Sepertinya dia harus berhati-hati sedikit kalau mau menggunakan 'Tiga Belas Jarum Gerbang Hantu'.
Kalau tidak, dia akan menggemparkan dunia seperti ini.
Dia juga merasa pusing akan hal ini.
"Qin Tian, kita duduk di mana?" Tanya Yang Yulan dengan pelan dan gugup.
Karena dia melihat semua orang yang duduk di sini adalah orang-orang ternama.
Qin Tian melihat nama 'Wu Fei' dan 'Su Nan' di dua kursi yang berada di baris tengah, sambil tersenyum dia berkata, "Kebetulan kita bisa duduk di sana."
Hati Yang Yulan masih terasa tidak tenang, ketika dia baru duduk, ada seseorang yang memanggilnya, "Presdir Yang? Kenapa kamu datang ke sini?"
Dia menoleh ke samping, melihat seorang pria botak.
"Kepala Rumah Sakit Lu, halo."
Setelah mengetahui orang yang memanggilnya ini adalah wakil kepala dari Rumah Sakit Rakyat Kedua yang bernama Lu Xinjian, kedua mata Yang Yulan menjadi canggung.
Ketika dia masih memiliki perusahaan farmasi, dia berkali-kali mau bekerja sama dengan Rumah Sakit Rakyat Kedua, dia juga sudah berkali-kali bernegosiasi dengan Lu Xinjian ini.
Awalnya Lu Xinjian terlihat sangat serius, dia meminta Yang Yulan menyediakan berbagai macam material, Yang Yulan mengira ini adalah hal yang normal, juga merasa salut dengan Lu Xinjian yang sangat serius dalam bekerja ini.
Sampai suatu kali, setelah mereka berdua minum-minum, akhirnya Lu Xinjian menunjukkan sifatnya yang asli.
Melihat Yang Yulan yang sudah menjanda selama bertahun-tahun dan masih sangat mempesona, Lu Xinjian memiliki niat yang jahat.
Dia langsung bilang, kalau Yang Yulan bersedia menjadi kekasihnya, bersedia menemaninya tidur tiga kali seminggu, dia akan langsung menandatangani kontrak kerja samanya.
Yang Yulan marah besar sampai menampar wajah Lu Xinjian dan pergi meninggalkan hotel, sejak saat itu, dia juga tidak pernah berhubungan dengan Rumah Sakit Rakyat Kedua lagi.
Beberapa tahun sudah berlalu, dia tidak menyangka bisa menemui Lu Xinjian lagi di sini.
Dan sepertinya kehidupan Lu Xinjian ini semakin maju, dilihat dari tanda pengenal di sampingnya, dia sudah dipromosikan dari wakil kepala menjadi kepala.
Lu Xinjian menatap Yang Yulan, hasrat di matanya tidak bisa ditahan, semua orang bilang, yang tidak bisa didapatkan adalah yang terbaik.
Setelah melihat nama 'Su Nan' di kursinya, dia tersenyum-senyum, "Bagaimana caramu menyelinap ke sini?"
"Aku tahu, kamu pasti sedang mencari kesempatan untuk mengobati putrimu."
"Jangan panik, karena kita sudah berteman selama bertahun-tahun, aku tidak akan membongkar kecuranganmu ini." Setelah berbicara, Lu Xinjian mengulurkan tangannya untuk mengelus tangan Yang Yulan.
Dia merasa, karena dia sudah menemukan kecurangan Yang Yulan, Yang Yulan tidak akan berani melawannya.