Pustaka
Bahasa Indonesia

Token Raja Dewa

792.0K · Ongoing
Nightingale
630
Bab
263.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Dalam lima tahun sejak dia menghilang, dua token misterius muncul di dunia. Yang pertama adalah Token Raja Neraka, orang yang melihatnya pasti akan mati. Yang kedua adalah Token Raja Dewa, orang yang memilikinya bisa mendapatkan kekuatan yang besar. Dan dia, adalah satu-satunya pemilik kedua token tersebut...

MetropolitanDokterMenantuaction

Bab 1 Su Su

"Periode lima tahun sudah berakhir."

"Pak tua, aku sudah memenuhi janjiku padamu, Selanjutnya sudah waktunya mengurus urusanku sendiri."

Rumah Sakit Rakyat Pertama di Kota Longjiang.

Qin Tian melihat orang-orang lalu-lalang dengan tergesa-gesa dan penuh emosi.

Lima tahun lalu.

Setelah bertengkar dengan keluarga, dia datang ke kota kecil ini sendirian dan bekerja sebagai pengantar makanan.

Awalnya mau menjalani hidup ini tanpa mengungkapkan identitas asli.

Siapa sangka suatu saat mengantarkan makanan, dia bertemu dengan seorang wanita yang mengubah hidupnya.

Terpaksa memiliki hubungan.

Lalu Qin Tian baru tahu namanya Su Su. Dia adalah dokter magang di Rumah Sakit Rakyat Pertama dan juga wanita tercantik di Kota Longjiang.

Malam yang gila dan menimbulkan sensasi di Kota Longjiang.

Su Su membawanya ke biro urusan sipil untuk mengurus pernikahan.

Di malam pernikahan, sekelompok pria berbaju hitam menerobos ke kamar pengantin, mematahkan anggota tubuhnya dan membuangnya ke sungai deras di luar kota.

Dia tidak bisa melihat jelas rupa orang-orang itu, hanya ingat satu kalimat yang mereka katakan sebelum jatuh ke air.

Berani menyentuh wanita yang disukai Tuan Muda Fei, kamu pantas di ...

Lima tahun sudah berlalu, dirinya sudah menjadi Raja Dewa yang ditakuti seluruh dunia, sedangkan dia, apakah baik-baik saja?

"Cepat pergi, di sini tidak menyambut kalian!"

"Tidak punya uang untuk apa berobat? Aku ingatkan pada kalian, kalau masih tidak tahu diri, aku akan meminta satpam mengusir kalian!"

"Enyah!"

Ingatannya diganggu oleh suara kasar, Qin Tian melihat ke arah suara.

Di pintu masuk rumah sakit, seorang pria gemuk berjas putih terus mendorong seorang wanita paruh baya yang punggungnya kelihatan penuh dengan pengalaman hidup.

Wanita itu juga mendorong kursi roda.

Qin Tian sangat kaget melihat penampilan wanita di kursi roda!

Meski ekspresinya agak bengong, wajah dan bentuk tubuhnya yang sempurna bisa dikatakan sejak lahir sudah cantik.

Dia benar-benar tidak bisa percaya pada matanya!

Selama lima tahun, dia sudah membayangkan banyak situasi dia akan bertemu dengannya lagi.

Namun bagaimanapun juga, dia tidak pernah menyangka akan bertemu seperti ini.

Wanita cantik tiada tara yang pernah menghebohkan Kota Longjiang bisa-bisanya lumpuh dan duduk di kursi roda!

Nama dokter gemuk itu adalah Cao De, dia menyeringai dan berkata, "Yang Yulan, apakah kamu berpikir kalian adalah orang terkenal dari Keluarga Su?"

"Sudah lama diusir, 'kan!"

"Tidak punya uang bukan? Aku baru saja belajar satu teknik pijat tradisional, bahkan lebih baik daripada mesin fisioterapi."

"Ayo ke kantorku, aku akan memijat putrimu dengan gratis."

Setelah itu, dia mengulurkan tangan untuk merebut kursi roda.

Yang Yulan menyadari niat jahat Cao De, buru-buru melindungi putrinya yang duduk di kursi roda dan berusaha mendorong Cao De.

Namun, Cao De tinggi dan besar, langsung mendorong Yang Yulan sampai terjatuh.

Yang Yulan lepas kendali dan tidak memegang kursi roda dengan baik, lalu jatuh ke tangga.

Wanita di kursi roda terlempar.

"Su Su!" teriak Yang Yulan.

Dia bergegas dan hendak menolongnya, tidak disangka dia tersandung dan terjatuh lagi.

Saat kritis, sesosok melesat dan memeluk wanita yang terjatuh ke arahnya.

"Bagus!" Kerumunan menghela napas lega dan bertepuk tangan.

Mata Qin Tian terbelalak!

Saat merasakan tubuh lemah yang dipeluknya dan melihat wajah bengongnya, dia menggertakkan gigi dan berkata, "Nona Su, apa yang sudah terjadi?"

"Kamu adalah anak kesayangan Keluarga Su dan orang terkenal di rumah sakit, kenapa kamu menjadi seperti ini?"

Suaranya bergetar dan terasa kesedihan yang luar biasa.

Su Su melihatnya dan sepertinya merasakan sesuatu, ada ketakutan dan kemarahan di matanya.

Hanya saja mulutnya terbuka, tapi tidak bisa berbicara.

"Qin Tian?"

"Kamu bajingan, cepat lepaskan putriku!"

Yang Yulan bergegas ke arahnya dan merebut Su Su dari pelukan Qin Tian.

Qin Tian melihat Yang Yulan, ragu sebentar dan masih memanggilnya dengan canggung, "Ibu."

"Apa yang sebenarnya terjadi? Beri tahu aku."

"Semuanya karena kamu!"

"Bukankah kamu sudah mati? Kenapa kembali lagi!"

"Cepat pergi, kami tidak kenal kamu!"

"Jangan mengganggu kami!" Yang Yulan terlihat sangat panik dan menjauhinya.

Dia mendorong kursi roda dan hendak pergi.

"Mau pergi? Mana mungkin semudah itu!" Cao De buru-buru berdiri di depannya dan mencibir.

"Yang Yulan, aku tiba-tiba teringat masih ada beberapa biaya yang belum kalian bayar."

"Ikut aku ke kantor untuk mengobrol baik-baik."

Yang Yulan berkata marah, "Tidak mungkin! Semua obat yang kami gunakan ditanggung asuransi kesehatan dan sudah diganti!"

Cao De berkata sambil mencibir, "Ditanggung asuransi kesehatan atau tidak tergantung pada kepala departemen."

"Tenang saja, kepala departemen adalah mentorku, selama aku berbicara untukmu, maka tidak akan ada masalah."

"Kalau tidak, kalian setidaknya harus membayar biaya pengobatan lebih dari ratusan ribu yuan."

"Kamu tidak mau kehilangan semua harta benda bukan?"

"Ikut aku!"

Dia bertekad untuk mencari masalah dengan Yang Yulan. Dia merasa bangga dan mengulurkan tangan untuk memegang kursi roda lagi.

Yang Yulan berada dalam situasi sulit dan tidak berdaya.

"Berengsek!"

Qin Tian memaki pelan dan langsung menghampirinya, "Jika berani menyentuh wanitaku, aku akan melumpuhkanmu!"

Cao De tertawa keras, "Kamu adalah pengantar makanan yang berhubungan dengan Nona Su lima tahun lalu bukan?"

"Orang rendahan juga berani berteriak di depanku!"

"Aku beri tahu kamu, aku ..."

Qin Tian mengangkat tangan.

Prak!

Tamparan yang sangat kuat, Cao De memegangi wajahnya dan terjatuh.

Dia tertegun sebentar, lalu bereaksi seperti anjing gila, hendak melompat dan menggigit orang.

Qin Tian mengangkat kaki, menginjak kepalanya dan berkata, "Katakan, apa maksudmu dengan biaya pengobatan?"

Kapan Cao De diperlakukan kasar seperti ini? Dia memuntahkan seteguk darah dengan gigi dan berteriak gila.

"Berengsek kamu!"

"Cepat lepaskan aku!"

"Aku akan membunuhmu!"

Injakan Qin Tian agak kuat.

Cao De merasa kepalanya akan segera meledak seperti semangka dan merasa sangat takut.

"Qin Tian!"

"Kamu percaya atau tidak asalkan aku menelepon kepala departemen kami, istri lumpuhmu ini tidak akan pernah bisa masuk ke rumah sakit ini lagi kelak!"

"Peralatan rehabilitasi di rumah sakit kami paling canggih. Jika keluar dari rumah sakit kami, istrimu akan menjadi orang bodoh selamanya!"

"Masih tidak cepat lepaskan!"

Qin Tian tidak ada ekspresi dan berkata dingin, "Hanya orang lemah, memangnya kenapa kalau aku membunuhmu."

Dia mau menginjak kepala ini sampai pecah.

"Qin Tian, cepat hentikan!"

Yang Yulan tidak menyangka Qin Tian menjadi begitu kejam setelah tidak bertemu lima tahun.

Dia yang dipermalukan berkata berlinang air mata, "Kalau menyinggung mereka dan mereka benar-benar tidak mengobati Su Su, bagaimana aku bisa hidup?"

"Dokter Cao, jangan telepon kepala departemen."

"Aku tahu kenapa kalian sengaja mempersulitku, karena curiga aku melaporkan kalian menerima uang bukan? Aku benar-benar tidak melakukan itu!"

"Qin Tian menyinggungmu, aku akan memintanya bersujud dan meminta maaf padamu!"

"Qin Tian, cepat lepaskan Dokter Cao dan minta maaf!"

Cao De memuntahkan seteguk darah dan memelototi Qin Tian, matanya sangat bangga.

Qin Tian terdiam sebentar dan sedikit mengendurkan injakannya. Dia berkata dingin, "Teleponlah, minta kepala departemen kalian datang temui aku."

Semua kerumunan dan Yang Yulan tidak menyangka Qin Tian tidak hanya tidak meminta maaf, bahkan meminta Cao De untuk meneleponnya.

Mereka semua tahu seberapa berkuasa sang kepala departemen.

Apakah Qin Tian ini sudah gila?

"Kamu punya nyali!"

"Bocah, kamu sudah pasti berakhir!"

Cao De menggertakkan gigi dan menelepon.