Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 24 Token Raja Dewa Muncul

Sambil tertawa-tawa Nie Qinglong berkata, "Ketua juga tidak memberikan arahan yang jelas, dia hanya bilang, ada tamu yang datang dari tempat yang jauh, jadi bos diminta untuk menyambutnya."

"Yang penting jangan sampai ada masalah."

Qin Tian juga tertawa-tawa, "Dia mau terlihat seperti orang yang baik, dan menjadikanku seperti orang yang jahat."

Tapi, dia melihat keempat orang yang duduk di baris depan melalui layar di sampingnya, "Beberapa orang ini sulit untuk ditemui."

"Jarang-jarang dia berkumpul seperti ini, apalagi dia juga membutuhkan bantuan kita, kalau kita tidak mengambil sedikit keuntungan dari mereka, berarti kita meremehkan mereka."

Wang Bonian yang dari tadi tidak berbicara pun tertawa-tawa, "Mereka datang untuk berobat."

"Tapi, berdasarkan pengamatanku, mereka sangat bersemangat, tidak seperti sedang sakit."

"Raja Qin, apa yang kamu temukan?"

Qin Tian menatap layar, pria yang duduk di paling kiri sudah berambut putih, wajahnya dipenuhi dengan keriput, kedua matanya sedang dipejamkan.

Qin Tian berkata, "Dengar-dengar, sampai saat ini, Burung Foniks sudah berhasil menghindari pembunuhan sebanyak 57 kali oleh pembunuh papan atas dari seluruh dunia."

"Harus diakui, dia cukup berwaspada, juga sangat beruntung."

"Tapi kali ini, sepertinya dia terlalu lengah, kenapa dia bisa keracunan?"

Nie Qinglong dan Wang Bonian di sampingnya tercengang.

Wang Bonian berkata, "Raja Qin, maksudmu, Burung Foniks sedang keracunan?"

"Kenapa gejalanya tidak terlihat sama sekali?"

Nie Qinglong mengerutkan keningnya, "Aku penasaran siapa yang berhasil meracuni Burung Foniks ini."

"Beberapa pembunuh internasional papan atas itu tidak ahli dalam meracuni orang."

Qin Tian tidak menjelaskan apa-apa, tatapannya tertuju pada Julius Caesar kontemporer dari Eropa, Godfather dari Amerika dan bos kedua dari mafia Pulau Sisilia.

Setelah terdiam beberapa saat, Qin Tian baru berkata, "Qinglong, suruh orangmu panggil Burung Foniks ke sini."

"Aku tidak mau menampakkan diri, jadi kalian harus mendengarkan perintahku."

Setelah berbicara, dia melempar sebuah token berwarna emas bertuliskan 'Token Raja Dewa' ke atas meja, sambil menghisap cerutu, dia masuk ke ruangan di sebelahnya.

Token Raja Dewa muncul!

Ini menunjukkan Raja Dewa sedang berbaik hati!

Mereka berdua tidak berani melawan perintahnya.

Nie Qinglong langsung meminta anak buah di depannya untuk memanggil Burung Foniks dari Timur Tengah itu.

Orang besar ini memang sudah tua, tidak ada bedanya dengan kakek-kakek di pinggir jalan, tapi setiap kali mengingat cerita tentang kehidupannya, Nie Qinglong dan Wang Bonian menjadi sangat gugup.

Terutana Wang Bonian.

Orang-orang ini mencari Raja Qin untuk berobat, tapi kenapa sekarang dia malah bersembunyi?

Sebagai ketua di Asosiasi Medis, sebelum menemui Qin Tian, Wang Bonian sangat percaya diri dengan keterampilan medisnya.

Tapi sejak menemui Qin Tian, dia tahu dirinya hanyalah murid sekolah dasar.

Melalui layar, dia melihat anggota Gigi Naga yang sedang menyamar menjadi satpam, sedang berbicara dengan penerjemah Burung Foniks.

Setelah penerjemah menyampaikan pesannya, Burung Foniks terlihat sedikit ragu-ragu, tapi pada akhirnya dia tetap berdiri, berjalan mengikuti anggota Gigi Naga dari belakang sambil menunduk.

Suasana menjadi heboh sesaat.

Terutama beberapa orang besar di sampingnya.

Tapi, mereka bisa mencapai posisi seperti sekarang ini, tentu saja mereka bisa menjaga sikapnya, jadi tidak lama kemudian mereka hening kembali.

Burung Foniks memasuki ruangan.

Kedua matanya bersinar-sinar setelah melihat token berwarna emas di tengah meja.

Tapi, setelah melihat wajah Wang Bonian dan Nie Qinglong, dia berkata dengan pelan, "Kalian bukan Raja Dewa."

Setelah berbicara, dia langsung pergi.

Sungguh berwaspada.

Ketika menemukan ada yang tidak beres, dia langsung pergi begitu saja.

Wang Bonian dan Nie Qinglong masih tidak bereaksi sama sekali.

Untungnya, Wang Bonian bisa mendengar suara Qin Tian melalui alat pendengar di telinganya.

Tubuhnya gemetar sesaat, lalu dia langsung mengulangi apa yang disampaikan Qin Tian.

"Ada racun di dalam tubuhmu, seharusnya kamu keracunan satu tahun yang lalu."

"Walaupun kamu sudah mencari segala cara untuk menangkal racunnya, tapi seharusnya hidupmu hanya tersisa tiga bulan."

Setelah mendengar itu, Burung Foniks langsung gemetar, lalu dia membalikkan tubuhnya.

"Kamu bisa menyembuhkannya?" Dia menatap Wang Bonian.

Dengan pelan Wang Bonian berkata, "Untuk saat ini, tidak ada cara untuk menyembuhkanmu sepenuhnya, tapi kami bisa menekan efek racun itu, agar dalam waktu satu tahun, kamu tidak akan merasakan efek dari racun itu."

Burung Foniks terdiam beberapa saat, lalu berkata, "Katakan apa syaratnya."

Walaupun Bahasa Mandarinnya terdengar kaku, tapi maksud yang disampaikannya sangat jelas, tidak berbasa-basi sama sekali.

Dengan pelan Nie Qinglong berkata, "Aula Raja Dewa memiliki banyak teman dari seluruh dunia, Raja Dewa kami juga sangat menghormati semangatmu yang berjuang demi kebebasan masyarakat."

"Dia bilang, kepercayaanmu sama dengan ideologi negara kami, yaitu persatuan."

"Oleh karena itu, dia berharap pembangunan rel kereta api oleh negara kami di sekitar wilayahmu bisa berjalan dengan lancar, ini saling menguntungkan untuk kedua belah pihak."

"Firaun, aku yakin kamu juga mengharapkan hal yang sama."

Melihat Burung Foniks sedang ragu-ragu, Wang Bonian lagi-lagi berkata, "Firaun, racun di dalam tubuhmu tidak boleh didiamkan lagi."

"Kalau kamu setuju, maka berbaringlah sekarang, biar kuobati kamu."

"Kalau kamu masih bisa hidup selama satu tahun, seharusnya kamu bisa melakukan banyak hal untuk wargamu bukan?"

"Selain itu, mungkin saja dalam waktu satu tahun ini, Raja Dewa kami bisa menemukan cara untuk menyembuhkanmu sepenuhnya."

Burung Foniks lagi-lagi melihat Token Raja Dewa berwarna emas di atas meja itu, "Aku percaya dengan pemimpin Aula Raja Dewa!"

Setelah berbicara, dia langsung berbaring di atas ranjang dan memejamkan kedua matanya.

Wang Bonian menarik napas dalam-dalam, tangannya sudah berkeringat, tapi, dia berhasil menusuk Burung Foniks sesuai arahan dari Qin Tian.

Dari ujung jarinya, dia mengeluarkan beberapa tetes darah racun berwarna hitam keunguan.

Walaupun Burung Foniks terlihat sedikit lemah, tapi masih sangat bersemangat.

"Budaya negara dari Timur sungguh menakjubkan, kuharap aku bisa memiliki kesempatan untuk menemui pemilik Token Raja Dewa yang sebenarnya."

Dia melihat ruangan sebelah sekilas sambil mengangguk, lalu langsung pergi meninggalkan ruangan.

"Bos, apakah dia menemukanmu?" Tanya Nie Qinglong dengan bingung.

Qin Tian berkata, "Sepertinya aku tahu siapa yang meracuninya, racun ini..."

Berikutnya giliran Julius Caesar kontemporer dari Eropa, Godfather dari Amerika dan bos kedua dari mafia Pulau Sisilia.

Berdasarkan arahan Qin Tian, Wang Bonian berhasil mengatakan penyakit yang sedang mereka idap dengan akurat, sehingga mereka tidak bisa menolaknya.

Syarat yang diajukan Qin Tian sangat mudah dilakukan oleh mereka, tapi ini sangat menguntungkan bagi negara ini.

Contohnya, mereka meminta Julius Caesar kontemporer memanfaatkan pengaruhnya yang besar, agar Eropa bisa membuka pintu kerja sama dengan negara Timur dalam sektor teknologi.

Yaitu teknologi 5G.

Meminta Godfather menggunakan relasinya dengan parlemen untuk membatalkan sanksi perdagangan ilegal terhadap negara Timur.

Setelah itu, Qin Tian memberikan satu misi untuk bos kedua dari mafia Pulau Sisilia kuno.

Yaitu memintanya untuk menyelidiki apakah ada orang yang menggunakan Racun Mamba Hitam yang juga disebut sebagai Dewa Kematian Afrika untuk melakukan pembunuhan atau aksi terorisme di seluruh dunia.

"Sudah selesai? Bos, kamu hebat sekali!"

"Hahahaha, kamu telah memegang kelelahan orang-orang besar ini dengan mudah, selain itu juga tidak menyembuhkan mereka dengan sekali pengobatan, agar kami bisa memanfaatkan mereka selamanya!"

"Bos, kamu adalah idolaku!" Nie Qinglong tertawa dengan bangga.

Beberapa masalah ini adalah masalah yang paling merepotkan negara untuk saat ini, tidak disangka Qin Tian bisa mengatasinya semudah ini.

Wang Bonian menarik napas dalam-dalam, dia terduduk lemas di atas kursinya, wajahnya sudah bercucuran keringat.

Beberapa titik akupuntur dan tenaga arahan Qin Tian yang digunakannya saat melakukan akupuntur tadi tidak pernah terbayangkan olehnya sebelumnya.

Dia lagi-lagi mempelajari banyak hal dari Qin Tian, tentu saja dia sangat antusias!

Tiba-tiba, melalui layar, mereka melihat kekacauan besar terjadi di kursi penonton di luar sana.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel