Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Perjalanan Sang Putri dan Rencana Mafia

"Tuan Putri, kita harus segera pergi menuju wilayah Luoye."

Sosok wanita cantik dengan mata indah menyala memecah langit yang bewarna hijau, memakai gaun berwarna biru menyala bercampur dengan warna putih yang ditunjukkan keluar, dengan corak emas bergaris kupu-kupu perak yang berada di bawah kain pakaiannya.

Saat itu, semua yang melihat Sang putri keluar dari kereta kudanya, mereka semua bersorak, "Wah! Tuan Putri sangatlah cantik!"

"Diberkahilah Putri Yu Qian dengan Sang pencipta!"

"Tuan Putri terlihat anggun dengan gaun indahnya!"

Yu Qian memang sekarang ini, menjadi satu-satunya keturunan Sang Kaisar Wu yang memiliki pesona cantik luar biasa dan sangat tidak tertahankan. Rambut perak yang sebelumnya hanya sepanjang jari kelingking orang dewasa, memanjang seiring berjalannya waktu dan akhirnya bisa berjalan sendiri tanpa tongkat kayu ditangan kanannya.

Salah satu pelayan kembali berkata, "Tuan, sebaiknya anda segera memasuki kereta kuda anda."

Perjalanan menuju Luoye memang membutuhkan waktu yang panjang. Mungkin saja membutuhkan tiga hari tiga malam untuk sampai ke sana dan lagi-lagi tiga hari tiga malam untuk kembali ke negara Yi Ju.

Biasanya, seorang anak Kaisar yang sudah dimahkotai dan juga sudah mendapatkan pedangnya sendiri, akan mendapatkan sebuah perjalanan berkelana ke wilayah-wilayah tertentu yang mendapatkan masalah dan biasanya masalah itu perihal tentang penyerangan, teror alam fana yang berisikan para iblis iblis yang berada di pedalaman alam iblis pada lapisan pertama.

"Tapi,... Apakah saya memang harus menaiki kereta kuda ini yang membuatku terlihat sangat bodoh?!"

Yu Qian, sangat tidak terbiasa untuk menaiki kereta kuda di dalamnya karena hanya bisa duduk diam dan tidak melakukan apapun selain melihat keluar?

Yu Qian melepas kail pengikat yang menghubungkan antara kereta dengan kudanya karena dia yang memutuskan untuk menaiki kudanya sendiri dan tidak ingin ada seorangpun yang mengikutinya atau bahkan melarangnya untuk menaiki kudanya sendiri.

Salah satu pelayan kembali berkata, "Tapi Tuan Putri, apakah anda serius untuk menaiki kuda anda sendiri?"

Yu Qian menoleh dan kemudian berkata, "Tentu saja! Memangnya kenapa? Apakah kalian masih menganggap saya adalah anak kecil yang membutuhkan bimbingan orang tua?"

Pelayan-pelayan itu membungkuk, dan berkata, "Tidak Yang Mulia. Tentu saja anda bisa menaiki kuda anda sendiri."

Yu Qian langsung menjawab, "Cepat! Ambil kuda kalian semua! Saya ingin cepat-cepat kembali!"

Semua pelayan itu berkata, "Baik Yang Mulia."

Lalu, setelah satu langkah kuda di lakukan, baru saja Yu Qian mengucapkan selamat tinggal pada rumah huniannya, langkah kaki tegak seorang Kaisar seperti terdengar sedang menghampirinya. Kaisar itu berkata, "Qian'er!"

Yu Qian kembali menarik kudanya untuk berhenti dan menoleh ke arah Kaisar yang sedang berjalan dengan diiringi oleh orang-orangnya yang bersenjatakan lengkap dengan pedang mereka. Jenderal berpangkat tinggi dan seorang panglima besar disana, terlihat berdiri di sayap kanan dan kiri sang kaisar untuk melindungi Tuan mereka yang bisa saja akan terancam nyawanya.

Di sayap kanan, terlihat Panglima Jin yang berwajah besi [1] sedang memegangi pedangnya yang menggantung di pinggang kirinya serta di sayap kiri, terdapat jenderal berpangkat tinggi, jenderal Mo orang yang berperan sebagai Elang kaisar, karena memiliki penglihatan sangat tajam dan bisa menembak anak panahnya meskipun dalam jarak seratus kilometer sekalipun yang setara dengan hubungan antara pegunungan yang lain.

[1] Berwajah besi bisa di artikan dengan tidak memiliki wajah yang berekspresi dan selalu sama setiap waktunya.

Sepertinya, kuda jantan ini sangat tidak sabar untuk berjalan dan mungkin ini berarti lakukan atau kembali padanya, Yu Qian sangat tidak menghiraukan Kaisar yang sedang berjalan ke arahnya dan langsung menarik kudanya kembali untuk berlari dengan cepat seperti yang biasa kuda lakukan saat bersama majikannya yang sedang berperang.

Kaisar Wu yang juga sudah ditinggalkan oleh Yu Qian berhenti berjalan dan memanggil salah satu pelayan Yu Qian yang masih belum menyusulnya.

Sang Kaisar hanya berkata, agar dia bisa menjaga Yu Qian dengan baik dan meskipun dia sudah memiliki pedang surga, tidak memungkinkan dia tidak akan terpengaruh pada kekuatannya sendiri.

Pedang pusaka milik Yu Qian yang dia beri nama seperti nama Xue Yue "Bulan salju". Pedang Xue Yue didapatkan oleh Yu Qian saat pertarungannya dengan seorang Pendekar tua pengguna 'Magical Beast'[2] utusan alam iblis yang ditujukan untuk membantai seluruh orang yang berada di wilayah Perbatasan yang ada di negara Yi Ju.

Beruntung saja, berita tentang pertarungan seorang pengguna 'Magical Beast' dengan seorang Putri Mahkota yang masih remaja, terdengar sampai alam surga dan membuat mereka mengirimkan seekor angsa putih untuk memberikan pedang pusaka Xue Yue pada Yu Qian yang akan membantunya untuk bertarung melawan pengguna 'Magical Beast' yang tidak mungkin bisa dikalahkan hanya menggunakan pedang biasa.

[2]Magical beast adalah monster alam iblis yang memiliki rupa menyeramkan dan berbeda-beda. Rata-rata dari monster-monster itu, memiliki kemampuan yang melebihi batas orang biasa dan menguasai enam elemen bumi yang berbeda-beda (Tanah, Angin, Air, petir, Es dan Api). Dan kemampuan penggunanya, setara dengan kemampuan seorang Phoenix alam surga.

Sejak saat itu, Yu Qian berhasil mendapatkan sebuah pedang di usianya yang masih remaja dan sudah dapat dikenal banyak orang termasuk wilayah-wilayah lain.

Sementara ini, terdapat kelompok mafia yang menginginkan kekuasaan dimana pemimpinnya adalah seorang yang gila akan harta dan wilayah kekuasaan.

Orang-orang itu biasa memakai lambang ular merah[3] pada lengan kanan mereka juga di belakang punggung mereka, sebagai bukti jika mereka adalah kelompok mafia yang tidak bisa dikalahkan karena memiliki harta berharga di dalam kelompok mereka.

[3] Ular merah, dilambangkan sebagai lambang racun mematikan dan kelincahan seekor ular saat menikam mangsanya. Ular merah, merupakan hewan kuno dan keramat yang hidup ratusan tahun lalu yang dipercaya sebagai ular peliharaan sang Kaisar yang dikhianati oleh rakyatnya dan melindungi tuannya menggunakan tubuhnya yang tiba-tiba membesar.

Saat ini, terlihat dari luar kuda-kuda jantan yang berbaris dengan rapi di depan sebuah gua yang didalamnya sudah terlihat gelap sekelompok mafia yang akan menyerang istana Guang Yu malam ini.

"Bukankah ini adalah berita bagus, Yu Qian itu sudah pergi berkelana dengan para pengawalnya?"

"Ya, dengan perginya Putri Yu Qian, membuka peluang kita untuk menyerang mereka."

"Tapi, bagaimana dengan jenderal Mo dan juga panglima Jin yang selalu setia berada di samping Kaisar?"

Pemimpin mereka mendengus sebelum berkata dengan dingin, "Tidak perlu dipikirkan! Lagipula dengan perginya kartu andalan mereka, kita masih memiliki kesempatan untuk mendapatkannya. Li Shang Chen sebagai kartu andalan saya, akan menyerang kedua orang itu dengan Xiaye miliknya. Bukankah begitu, Li Shang Chen?"

Dari sudut yang gelap, seorang remaja bernama Li Shang Chen itu membungkuk pada orang dewasa yang berada di depannya dan berkata, "Ya, Tuan. Saya akan membunuh mereka semua."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel