Pustaka
Bahasa Indonesia

The Princess and Demonic Sword

35.0K · Tamat
Norayolayora
33
Bab
6.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

"Tidak mungkin! Tuan Putri saat ini sudah menjadi Ratu?!" "Bukankah dia seharusnya terbebas dari urusan negaranya setelah mendapatkan gelar sebagai salah satu Dewa perang?!" "Jika saja si bodoh dari tanah Dao Shan tidak meracuni Kaisar saat ini, tuan Putri tidak akan menangis darah seperti ini!" "Ini gawat! sebuah pertarungan telah dilakukan dan saat ini, Tuan Putri Besama dengan pemuda tanah Dao Shan itu mendadak hilang!"

FantasiPengkhianatanTuan MudaSweetMenyedihkanDewasaBaperZaman Kuno

Bab 1 Prolog

Ada hal yang akan menjadi bahan tertawaan ketiga alam serta ada hal yang dikagumi oleh ke tiga alam.

Dua legenda yang terpisah dan berakhir menjadi cerita rakyat biasa, kini muncul di hadapan mereka. Sebagian hanya diam dengan mulut terbuka karena terkejut seseorang yang berdiri tegak di depannya.

Pedang pusaka itu, digadang-gadang mampu membelah gunung serta helai sutra indah milik sang Putri Mahkota akan berkibar dan membuat hembusan angin kencang.

Pada saat empat ratus tahun yang lalu, sebuah negara terbentuk dan dinamai dengan nama negara Yi Ju.

Negara Yi Ju memiliki kekayaan yang melimpah! Musik surga yang terdengar indah, para gadis-gadis cantik yang menghiasi istana Kaisar dan juga Putri Mahkota mereka yang berani dan berparas cantik, Yu Qian.

Prinsipnya adalah hidup atau mati selama musuh berada di tangannya, dia sama sekali tidak akan membiarkan siapapun lepas begitu saja seperti anjing yang liar.

Yu Qian menjadi Putri Mahkota yang tegas dan lihai dalam menggunakan pedang. Bahkan suatu saat, ada yang mengisahkan jika Yu Qian pernah sekali menjadi jenderal dalam pertarungan melawan beberapa kekaisaran yang menentang keberadaan Kaisar Wu negara Yi Ju.

Semua orang mengaguminya dan bahkan orang tuanya akan senang dengan putrinya dan yakin jika dia akan bisa memimpin negaranya sendiri meski tanpa seorang Kaisar sekalipun.

Dan pada saat itu, seluruh orang berkata dan memuji keberadaan Putri Mahkota Yu Qian karena keberaniannya untuk melindungi negaranya sendiri. "Diberkahilah! Putri Mahkota Yi Ju!"

Namun sayangnya, semua orang juga mengetahui. Putih dan hitam pasti akan bertemu suatu saat dan akan saling menyerang. Putri Mahkota Yu Qian adalah sosok yang putih dan tidak terkalahkan sedangkan sosok hitam, dia dikenal sebagai penyihir arwah[1] dan keberadaannya sangat tidak diketahui oleh siapapun bahkan Kaisar sekalipun.

[1] Penyihir Arwah, seorang pendekar yang diberkahi senjata pusaka yang sangat mempengaruhi kekuatan spiritualnya dan akan membuatnya seolah-olah menjadi seorang Dewa di alam surga dan di dunia ini hanya ada tujuh pedang pusaka yang tersebar di seluruh dunia, sebagian dari pedang tersebut, berasal dari alam iblis dan alam surga.

Hal itu sudah menjadi kisah lama saat kelahiran putri Yu Qian dan juga saat usianya menginjak empat belas tahun.

"Emmm,... Kaisar! Bagaimana cara mengatakannya ya! Kaisar pasti akan terkejut jika melihat anak anda yang baru lahir adalah seorang perempuan!"

Berita yang bagus dan mengejutkan! Cepat persiapkan perjamuan hebat karena aku akan mendapatkan pewaris tahta ini!

Seorang anak perempuan yang akan menjadi pewaris tahta negara Yi Ju, bayi mungil berambut perak halus yang bersinar terang, matanya memancarkan aura keberanian yang besar dan dapat menjamin dia bisa menjadi seorang pemimpin yang yang berani. Bahkan saat masih mungil seperti itu pun, Yu Qian mampu dan berani untuk memegang sebuah pedang dan tertawa ketika menyentuhnya. Dia seperti anak domba kecil yang langsung berlari tanpa orang tuanya.

"Yu Qian yang berani dan kuat, kamu adalah pewaris tahta setelah saya yang akan bertambah tua ini. Kamu akan di berkahi dan di banggakan oleh surga!"

Namun sayangnya, Yu Qian sama sekali tidak tertarik dengan tahta dan hanya tertarik pada kekuatan berpedang yang akan menjadikannya seorang pendekar abadi dan akan melindungi seisi negara Yi Ju. Logam ini, akan berkarat jika tidak segera dipakai oleh seseorang yang akan menjadi temannya.

Ada dua kisah yang membuat Putri Mahkota Yu Qian menjadi terkenal di berbagai negara.

Kisah pertamanya, dimulai saat dia berusia empat belas tahun dan sudah menemukan pedangnya sendiri lebih cepat di bandingkan dengan murid-murid lainnya, Yu Qian memiliki potensi untuk menjadi yang terkuat dan yang paling bisa melindungi rakyatnya meskipun dia seorang wanita. Pada akhirnya, Yu Qian mampu menjadi seorang pendekar wanita pertama dan meyakinkan kepada semua orang jika sebenarnya dia bukanlah wanita yang lemah dan orang yang akan menjadi terkuat dari seluruh pendekar yang ada.

Lalu, kisah kedua saat Yu Qian berumur dua puluh empat tahun, saat dia sudah menjadi pemimpin negara Yi Ju menggantikan posisi ayahnya yang meninggal karena diracuni seorang penghianat yang berani menginjakkan kakinya di istana miliknya. Penghianat itu bukanlah orang biasa melainkan kekasihnya sendiri yang sekarang ini sudah mengkhianatinya dan menyadari kelemahannya jika orang itu tidak lain adalah seorang penyihir arwah yang selama ini selalu berada di sampingnya dan memanfaatkan apa yang dia ketahui sekarang ini.

Pertarungan antara pendekar, sang ratu negara Yi Ju dengan penyihir arwah yang berasal dari negara Dao Shan, berlangsung pada sebuah tempat yang penuh dengan pergerakan arwah hitam yang memungkinkan bisa membunuh Yu Qian dengan mudah. Namun, tidak semudah itu!

Yu Qian memiliki pola pernafasan yang baik dan bisa mengatur kekuatan spiritualnya sendiri. Arwah gentayangan di sana, tidak akan bisa menyentuhnya meskipun menggunakan benda apapun dan sihir yang bermacam-macam, Yu Qian adalah cerminan dari Dewa perang yang dikagumi rakyatnya.

Suara ledakan seperti sebuah benda surga yang jatuh ke dalam alam fana, terus terdengar dan bahkan sampai menuju istana Yi Ju. Membuat para pengikutnya, orang-orangnya menunggangi kuda jantan mereka dan sangat terburu-buru mereka untuk mencari ratu mereka dan juga Dewa mereka.

"Sang Ratu sudah ditemukan!"

Bagaimana?! Apa dia baik-baik saja?!

Hujan darah yang datang setiap kali terdapat kematian seorang Dewa, membuat mereka tidak bisa melihatnya dengan jelas dan hanya tampak kabur dalam penglihatan mata mereka. Yang ada di bawah kaki mereka, adalah mayat-mayat yang bergelimpangan sudah tidak bernyawa, menjadi korban pertempuran Dewa dengan seorang penyihir arwah.

Semua orang pada saat itu berteriak, "Dimana sang ratu?!"

"Kenapa hujan darah ini tidak berhenti?!"

"Apakah ratu sudah meninggal?!"

Dentingan lonceng perlahan berbunyi, suara surga berkata, orang-orang yang telah dikehendaki, sudah datang untuk menjelaskan. Sang Ratu ternyata juga tidak bisa mengalahkan penyihir arwah. Bagaimanapun juga, urusan dunia fana memang tidak ada selesainya. Apapun itu, Sang Dewa Perang juga, tidak akan kembali.