Makan Malam Romantis
Demi misi balas dendamnya pada monica, Zilla terpaksa menerima ajakan dinner Zayn. Dengan mengenakan gaun berwarna merah, gadis itu menuruni tangga menemui Zayn di bawah. Pria itu cukup puas dengan penampilan Zilla yang tampak cantik, anggun dan seksi.
"Kau sangat cantik dan seksi malam ini Zi, aku suka penampilanmu yang menggoda seperti
ini. " gumam Zayn frontal. Zilla tampak merona, entah pujian atau modus dari Zayn yang pasti membuatnya cukup senang. Zayn segera membawa wanitanya pergi, selama perjalanan tak ada obrolan apapun.
Tak lama mereka sampai di sebuah balkon sebuah hotel yang dia sewa, Zilla tercengang melihat makan malam romantis yang telah Zayn siapkan. Suasana malam ini tampak mendukung, banyak kelopak mawar yang berhamburan di lantai. Seakan ada kupu kupu yang bertebaran dalam perutnya, melihat perlakuan Zayn padanya.
"Silakan duduk my queen. " Zayn menarik kursi, dengan senyum manisnya Zilla duduk bersebelahan dengan Zayn. Gadis itu menatap pria di hadapannya dengan senyuman manisnya.
"Thanks you atas kejutannya my King. " goda Zilla sambil mengerlingkan sebelah matanya. Zayn terperangah, pria itu terkekeh, meraih tangan Zilla kemudian di kecupnya.Mereka makan malam romantis, canda tawa mewarnai dinner pertama mereka saat ini.
Setelah makan malam spesial mereka selesai, Zayn mengajaknya duduk di sebuah sofa dengan Zilla berada di atasnya. Keduanya kembali berciuman, lambat laun ciuman mereka berubah panas dan menuntut. Zilla terdiam, merasakan tangan Zayn menyentuh buah persik nya dari balik dress yang dia kenakan. "Umh Zayn. "
Zayn mengakhiri ciumannya, kepalanya terasa pusing, adik kecilnya telah terbangun saat ini. Zillapun menyadarinya, segera memeluk tubuh Zayn, Zayn bangkit dan membawanya pergi. Pria itu melajukan roda empatnya menuju ke penthouse miliknya.
Tiba di kamarnya Zayn dengan tak sabaran kembali menciumnya, memberikan sentuhan sentuhan sensual setelah dia melepaskan dress Zilla. Zilla melenguh, mendesah 'kan nama pria itu membuat Zayn kian terbakar.
Setelah keduanya sama sama polos, Zilla menatap takjub tubuh kekar Zayn yang berada di atasnya. Zayn juga menelan salivanya melihat pemandangan indah di bawahnya. "Zayn, aku takut kamu akan meninggalkan aku setelah mengambil harta berhargaku!
"Honey tenanglah, aku bukan pria seperti itu. Aku akan bertanggung jawab setelah ini. " rayu Zayn dengan wajah seriusnya. Zilla langsung mengangguk, memberikan izin pada kekasihnya. di sambut bahagia oleh Zayn. Zayn mulai menciumnya lagi, menyentuh setiap lekuk tubuh Zilla tanpa terlewat. Dan malam itu keduanya menyatu, rasa sakit yang di rasakan Zilla berubah menjadi rasa nikmat.
Zayn begitu candu akan tubuh Zilla, terus menggempurnya dengan berbagai gaya. Zilla terus menyebut namanya dalam desahannya, membuat Zayn kian bersemangat.
Hingga menjelang pagi kegiatan panas itu baru terhenti, Zilla langsung terlelap. Zayn tersenyum puas, baru kali ini dia mendapatkan kepuasan dari seorang wanita. Pria itu melabuhkan kecupan singkat di bibir wanitanya, memeluk Zilla dengan posesif.
Esok harinya Zilla terbangun lebih dulu, menatap kearah Zayn yang memeluknya. Dia teringat semalam dirinya telah menyerahkan diri pada pria yang memeluknya saat ini. Melihat pergerakan di sampingnya membuat Zayn terbangun, bersandar di kepala ranjang. "Apa yang kita lakukan Zayn, bukankah ini semua salah. " gumam Zilla lirih.
"Kamu menyesal honey? "
"Tidak, hanya saja bagaimana kalau kamu telah memiliki tunangan atau istri, itulah yang aku takutkan. " ceplos Zilla yang tak bisa menyembunyikan isi hatinya. Zayn mengulum senyumnya, membawa wanitanya ke dalam dekapan.
"Aku masih single honey, don't worry okey. " pungkas Zayn. Zilla bernafas lega, menatap Zayn dengan senyumnya yang cantik. Tangan lentiknya mengusap lembut dada bidang Zayn lalu turun ke bawah, Zayn menahan nafas melihat kekasihnya tengah menggodanya.
"Kau mau lagi hm? Zaynpun kembali menyerangnya, keduanya kembali menyatu dalam gairah yang membara. Selesai mandi Zayn terkekeh melihat wajah sang kekasih yang merajuk, pria itu kembali menggempurnya di kamar mandi.
Drt
Zilla mengabaikan Zayn, gadis itu mengambil ponselnya. Dia berdecak pelan setelah mendapat pesan dari Daddynya. "Ternyata Daddy sama sekali tak peduli padaku! Diapun bangkit, mengambil tasnya lalu menyimpan ponsel. Zayn mengernyitkan dahi melihat kepergian kekasihnya, pria itu segera menyusul Zilla.
"Honey tunggu. " Zayn mencekal tangan Zilla, gadis itu menoleh dan menatapnya dalam.
"Ada apa Zayn? "
"Kau marah padaku setelah penyatuan kita pagi tadi. " cecarnya dengan hati hati. Zilla menghela nafas berat, bagaimana bisa Zayn berpikir seperti itu. Dia langsung menggeleng, Zilla mengecup bibirnya singkat setelah itu pergi. Zayn merasa ada yang tengah Zilla sembunyikan darinya, pria itu segera menghubungi seseorang.
Zilla tak lantas kembali ke rumahnya, justru dia menemui sahabatnya Erika. Erika tentu saja terkejut melihat kedatangan sahabatnya di sepagi ini. "Aku sudah berhasil menggodanya Rik, apalagi sampai tidur bareng. " Zilla mengatakan semuanya pada Erika, Erika terkejut mendengarnya.
"Lalu bagaimana dengannya, apa dia mau bertanggung jawab padamu Zi? "
"Iya. " balas Zilla pendek. Dia akui jika Zayn begitu perkasa dalam urusan ranjang, pagi ini saja pinggangnya masih terasa kebas karena terlalu lama berdiri tadi. Erika benar benar tak menyangka, sahabatnya berbuat nekat sejauh ini.
"Zi lupakan pria brengsek itu, buka hatimu untuk pria yang kamu goda itu. " bujuk Erika.
"Maksud kamu Zayn. " Erika mengangguk, dia hanya ingin sahabatnya ini berbahagia tanpa menoleh ke masa lalu. Zilla menyandarkan tubuhnya ke sofa, ada sedikit keraguan dirinya pada Zayn namun tidak dia ungkapkan. Dia tak ingin terburu buru menjalin hubungan dengan pria lagi.
Hatinya masih terlalu sakit mengingat bagaimana Leon mengkhianatinya, pengecut itu memilih Monica daripada dirinya. Zilla tak akan tinggal diam, membalas mereka dengan tak kalah licik dan kejamnya, memastikan mereka semua hancur.
drt
"Ya halo? ".
"Kau di mana Honey, kenapa pergi tak mengatakan apapun padaku? " cecar Zayn dengan nada khawatirnya. Zilla menghela nafas panjang mendengar nada khawatir Zayn terhadapnya.
"Aku sedang di apartemen Erika, memangnya ada apa Zayn?
"Nanti aku jemput kamu honey, dan jangan membantahku. Baiklah aku bekerja dulu sayang. " sambungan terputus, Zilla berdecak pelan. Soal percintaan panas mereka semalam, bukankah mereka suka sama suka bukan karena keterpaksaan. Lagipula pria seperti Zayn bukankah sudah pernah bermain dengan wanita lain pikirnya.
"Hidupku benar benar rumit sekarang. " gumam Zilla lirih. Saat ini Zilla benar benar tak ingin bertemu dengan Daddynya, dia hanya tak ingin membuat keributan di sana. yang rugi pasti dirinya lagi, Daddy pasti akan menyalahkan dirinya karena membela dua wanita bermuka dua.
"Menyebalkan!