Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Kepemilikan Zayn

Monica cukup senang telah berhasil merebut Leon dari Zilla. Dia memang tak menginginkan saudari tirinya itu bahagia, namun ini belum seberapa. Dia akan terus membuat Zilla menderita hingga akhirnya gadis itu menyerah. Dia sengaja menghasut Papa dirinya agar membenci Zilla.

"Lihatlah Dad, Zilla tak pulang ke rumah. Sepertinya Zilla memang tak menyukai kehadiran aku dan mami. " keluhnya memasang wajah sedihnya. Daddy Antonio merasa bersalah pada putri tirinya akan sikap Zilla.

"Nanti Daddy akan menegur Zilla, kamu jangan sedih Monica. " hibur Daddy Antonio pada putri sambungnya. Monica mengangguk, dalam hati gadis itu bersorak kegirangan. Nyonya Veronica memuji akting putrinya yang begitu luar biasa, keduanya begitu pintar mencari simpati Daddy Antonio. Pria paruh baya itu kembali ke kamar, segera menghubungi Zilla putrinya.

"Zilla sayang, kenapa kamu memilih tinggal di Apartemen daripada mansion Daddy? "

"Bukankah Daddy sudah tahu alasannya, kenapa aku pergi dari rumah!

Daddy menghela nafas kasar, berusaha membujuk putrinya agar pulang, keduanya terlibat percekcokan di telepon. Pria paruh baya itu terdiam, setelah sambungan telepon di putus Zilla lebih dulu. "Daddy hanya ingin kamu hidup rukun dengan mami dan monica nak. " gumam Daddy Antonio.

Zilla merasa kesal dengan sikap daddynya, lagi lagi Daddy Antonio membela Monica dan ibunya, pantas saja dua ular betina itu besar kepala. Dering ponselnya membuat lamunannya buyar, gadis itu melotot membaca pesan dari sang Daddy.Daddy Antonio mengancam memblokir dan menarik fasilitasnya jika tidak kembali ke mansion, Zilla memilih menolak daripada harus tinggal satu atap dengan dua wanita rubah itu.

"Terserah Daddy, aku akan buktikan jika aku bisa hidup tanpa fasilitas yang daddy berikan. " balas Zilla tegas. Merasa suntuk, Zilla memutuskan pergi jalan jalan, sepanjang jalan wanita itu terus mengumpat kesal.

"Aku harus cari pekerjaan, tapi apa? "

Zilla meremas rambutnya frustrasi, ide yang di berikan Erika tiba tiba muncul di kepalanya. Gadis itu kembali fokus menyetir, melajukan roda empatnya menuju ke Cafe Erika. Entah kesialan atau apa, tanpa sengaja dia menumpahkan kopi di jas milik seorang pria yang merupakan pelanggan di sana. "Maafkan aku Tuan, maaf atas kecerobohanku!

"Dasar bodoh. " maki pria itu. Zilla mengangkat wajahnya, menatap lekat wajah pria itu. Dia Zayn Cloudy Argantara, tertegun melihat sosok wanita yang dia lihat di Club kemarin. Pria itu mengontrol dirinya dengan baik, menepis pelan tangan Zilla. Erika datang menghampiri sahabatnya, membisikkan sesuatu pada Zilla.

"Sekali lagi maafkan saya tuan, mari saya antar ke toilet, biar saya yang bersihkan jas Anda! Zayn bangkit, pergi lebih dulu di susul Zilla yang memberi kode pada Erika.

Zayn melepas jasnya, Zilla mengambilnya lalu membersihkannya menggunakan tisu. Tanpa dia sadari, Zayn terus mengamatinya dalam diam. Pria itu diam diam tersenyum miring, mendekatkan tubuhnya hingga berada di belakang Zilla.

Grep

"Eh. " Zilla terkejut, gadis itu menoleh dan melotot melihat mereka begitu intim. Diapun salah tingkah, Zilla merutuki dirinya sendiri, bagaimana dia bisa berdebar di dekat pria asing yang memeluknya saat ini.

"Kita bertemu lagi nona!

"Lagi, tapi saya rasa saya tak pernah bertemu dengan Anda Tuan?

"Aku Zayn Cloudy Argantara, panggil saja

Zayn. " sela Zayn dengan cepat. Zayn menjelaskan pertemuan pertama mereka di Club. Zillapun hanya mengangguk, dia mengembalikan jas milik Zayn.

"Lepaskan aku Tuan, nanti ada orang yang melihat dan salah paham. " Ucapannya tak singkron dengan gerak tubuhnya, kedua tangannya justru melingkar di leher Zayn. Zayn membiarkannya, dia ingin melihat sejauh mana Zilla berusaha menggodanya.

"Baiklah ayo ke luar. " Zayn mengajaknya ke luar, pria itu menggendongnya, Zilla menjerit karena terkejut. Dia mengabaikan tatapan para pelanggan lainnya, Zilla melirik kearah Erika yang memberikan acungan jempol padanya.

"Jika kita seperti ini, orang akan mengira jika kita sepasang kekasih atau suami istri! Zilla tersenyum manis sambil menatap lekat wajah Zayn. Zayn menaruhnya ke dalam mobil, pria itu menyuruh sopir untuk jalan.

"Oh ya nama aku.. ".

"Zilla Xena McKenzie? Seringai terbit di bibir Zayn, Zilla menatapnya tak percaya. Gadis itu memilih duduk di pangkuan Zayn, Zayn segera menutup tirai penyekat kursi belakang, agar sopir tak melihat dari kaca. Zilla sampai menahan nafas, bisa mencium nafas hangat Zayn di depan wajahnya.

"Ternyata kau seorang secret admire ya Zayn, aku begitu tersanjung mendengarnya. " Zilla membelai rahang keras Zayn, lalu turun di bibir tebal pria itu. Zayn terkejut kala Zilla berani menciumnya, tepat di bibirnya, bukannya marah pria itu justru menikmatinya. Keduanya saling bertukar saliva, Zayn memperdalam ciumannya, membuat Zilla menepuk dadanya agar berhenti.

"Huh, kau pasti sering berciuman dengan wanita lain, Tuan pencium handal? "

"Apa kau cemburu Zizi? " goda Zayn usil sambil mengeratkan pelukannya. Pipi Zilla tampak merona, bibirnya cemberut membuat Zayn gemas. Zilla benar benar salah tingkah dengan perlakuan Zayn padanya. Pria itu menggeram, melihat Zilla terus bergerak, membuat adiknya terbangun.

"Diamlah Zi, kau membangunkan adikku. " bisik Zayn sambil melirik ke bawah, Zillapun mengikutinya dan semakin merona. Zayn terkekeh, setelah berhasil menggodanya, Zilla justru ketakutan.

"Dasar kucing liarku. " batin Zayn.

"Langsung ke mansion. " titahnya pada sang sopir. Zilla bersandar nyaman di dada bidang Zayn yang terbalut kemejanya, pria bermanik biru itu menggenggam erat tangan Zilla, sesekali mengecupnya.

"Hei kucing liarku, sekarang kau kekasihku. Aku tak akan membiarkan kamu kabur setelah berhasil menggodaku. " bisik Zayn pelan. Zilla semakin gugup mendengar pernyataan dari Zayn barusan.

"Mana bisa begitu Zayn, kita 'kan baru saling mengenal satu sama lain, lagipula aku merasa curiga jika kamu pemain wanita. " cebiknya sebal. Zayn tertawa mendengar ucapan Zilla seperti wanita yang tengah cemburu pikirnya.

"Jangan membantahku sayang, bukankah ini keinginanmu hemm. Aku tahu apapun tentangmu, tentang kamu yang di khianati mantan kekasihmu dan saudari tirimu! Tiba di mansion, Zayn dan Zilla turun dari mobil, pria itu mengajak Zilla berkeliling. Dia tampak takjub dan nyaman dengan suasana mansion Zayn.

"Wah ada taman bunga. " Zilla berlari menuju ke taman bunga, menatap keindahan bunga mawar dengan jenis berbeda beda warnanya. Zayn terkekeh melihat tingkah Zilla yang seperti anak kecil. Setelah puas berkeliling, keduanya segera masuk ke dalam. Zayn memanggil pelayan untuk melayani Zilla, Zilla menikmati jus yang dibuatkan maid.

"Siang siang begini enaknya berenang pasti seger. " gumam Zilla.

"Baiklah ayo berenang. " ajak Zayn dengan senyuman penuh arti. Zilla meliriknya penuh intimidasi, dia tahu apa yang di pikirkan Zayn.

"Aku tak akan memakai bikini seperti dalam khayalanmu Zayn Cloudy. " sindir Zilla yang di sambut tawa keras oleh Zayn. Pria itu tak menyangka jika Zilla tahu apa yang tengah dia pikiran.

"Huh dasar pria mesum!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel