Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Teman Tapi Mesra

"Dad, Mommy rasa ada yang di sembunyikan Yurika dari kita? " tanya Mommy Kirana pada sang suami. Daddy Alan menoleh, menghela nafas panjang melihat raut khawatir di wajah istrinya.

"Memangnya apa yang dia sembunyikan mom, bukankah selama ini Yuri tidak pernah berbohong pada kita? " ujar Daddy Alan. Mommy Kirana berdecak pelan, dia kesal mengapa suaminya malah balik bertanya.

"Entahlah Daddy, tapi mommy merasa Yuri merahasiakan sesuatu. "

"Jika mommy berfikir demikian, lebih baik kamu hubungi Yuri tanyalah langsung pada putri kita, agar rasa curiga mommy tuntas. " ujar Daddy dengan bijak. Mommy terdiam, mengiyakan ucapan suaminya, segera menghubungi kami putrinya. Wanita itu tampak cemas, nomor putrinya tak bisa di hubungi.

"Nomornya tak bisa di hubungi Daddy, bagaimana ini?

"Mungkin Yuri sedang sibuk Mom, tenanglah. " bujuk Daddy Alan. mommy Kirana menghalau upaya kekhawatirannya mengenai putri teecintanya. Daddy Alan kembali menghela nafas berat, apa yang di katakan istrinya memang benar

"Apa kau lupa Dokter Sagara menjaga putri kita!

"Tapi Daddy, mereka tak ada hubungan apapun. Mommy takut, Dokter Gara akan berbuat lebih pada Yurika. " kekeh mommy menyampaikan isi hatinya. Daddy Alan mengambil ponselnya, menyuruh seseorang mencari alamat tepat tinggal Sagara. Mommy sedikit lega sekarang, sebagai seorang ibu feeling seorang ibu begitu kuat mengenai keadaan anaknya.

Sementara gadis yang mereka bicarakan saat ini tengah bertengkar dengan Emily, sepupunya dan Jerry. Yurika melampiaskan rasa sakit hatinya pada sepupu kejamnya

itu. "Ini belum seberapa Emi, kau kejam dan menjijikkan. Bagaimana bisa kau merebut Jerry dariku, bercinta dengannya berulang kali. Dasar wanita hina. " maki Yurika dengan kata kata kasarnya.

Emily tidak menerimanya, gadis itu membalas perbuatan Yurika. Tentunya Yurika belum puas menampar Emily di depan Jerry, mantan kekasihnya. "Kalian benar benar pasangan yang cocok, sama sama menjijikkan. Dengar Emily jika orang tuamu tahu kelakuan kamu ini, aku sangat yakin mereka akan kecewa. " gumamnya lirih.

"Hentikan Yurika, sikapmu benar benar keterlaluan, lagian kita sudah putus dan buat apa kamu menampar Emily,

kekasihku. " bentak Jerry yang membantu Emily bangun setelah di dorong Yurika. Emily tersenyum penuh kemenangan, mengejek kearah Yurika yang menatapnya marah.

Yurika memilih pergi dari sana, menahan rasa sesak dalam dadanya melihat pria yang masih ia cinta memilih sepupunya. Lagipula apa yang dia harapkan sekarang, keadaan telah berubah sekarang.

Ehem

Gadis itu termangu, melihat sosok pria tinggi tegap berdiri tak jauh darinya, ya dia Sagara, suaminya. Sepertinya Sagara melihat kejadian barusan, terlihat sorot mata pria itu yang begitu tajam dan menusuk. "Bukankah kau sudah berjanji akan melupakannya, lalu apa ini. kamu menampar sepupumu di depan mantan kekasih kamu Yurika?

"Seperti yang kamu lihat, aku hanya melampiaskan rasa kecewa dan marahku pada sepupu sialanku itu. " jawabnya dengan nafas memburu menahan amarahnya.

"Aku akan bersikap baik dan perhatian padamu, itu tergantung bagaimana sikapmu dan bisa juga sebaliknya. " tegas Sagara dengan tatapan tajamnya. Yurika menghela nafas panjang, berjalan melewati suaminya. Dia hanya ingin menenangkan diri, malas harus berdebat dengan pria yang menjadi suami rahasianya itu.

Sagara mengikutinya dari belakang, menahan tangan istrinya membuat langkah Yurika terhenti. Pria itu menariknya ke dalam mobil, melajukan roda empatnya dengan kencang. Selama perjalanan tak ada yang membuka mulut, mereka larut dalam pikiran masing masing. "Sepertinya Tuan suami memiliki waktu luang, hingga menguntit ke mana pun aku pergi!

Sagara mengabaikan cibiran istrinya, Yurika kembali memalingkan wajahnya. Keduanya turun dari mobil, pria itu tak sabar justru memanggul tubuh istrinya ke dalam mansion. Dia abaikan penolakan istrinya, Yurika hanya bisa mengumpat kelakuan sang suami. Pria itu menurunkan istrinya di sofa, Yurika bernafas lega namun dirinya jatuh dalam pangkuan suaminya.

"Sepertinya bibir kamu perlu di hukum, kau berani mengumpati aku hemm? "

Yurika merasa gugup, wajah mereka begitu dekat. Dia bisa merasakan nafas hangat suaminya, wanita itu berusaha mengontrol dirinya. Sagara mengulas senyumnya, pria itu tahu jika istrinya tengah gugup sekarang.

"Kau gugup Yuri? " tanya Sagara pura pura tidak tahu. Yuri menghela nafas panjang, mendorong tubuh suaminya agar ada celah untuk menghindar.

"Tidak, buat apa. Aku belum lupa kok mas, kita hanyalah dua orang asing yang terpaksa menikah secara rahasia. " jawab Yurika santai. Kali ini dia tak akan membawa perasaan, dirinya tidak mau kembali patah hati lagi. Sagara menatap dalam mata sang istri, terlihat jelas wanita itu menyembunyikan kerapuhannya.

Yurika segera turun dari pangkuan sang suami, mengambil ponselnya lalu menghubungi Dara sahabatnya. "Hai Ri, ada apa? "

"Kamu besok datang ke rumah ya, aku rencananya mau lanjutin novel aku dan kamu harus bantu cari ide oke. " Yurika menjelaskan rencananya pada sang sahabat, Darapun setuju. Wanita itu langsung mengakhiri pembicaraannya, dia mengabaikan keberadaan Sagara.

Ya Yurika telah memikirkan semuanya, dia akan menjalani hidup nya dengan lebih santai. Dengan melanjutkan membuat novel, dia berharap bisa menghilangkan kesedihannya untuk sementara. Gadis itu menoleh kearah suaminya, menatap lekat wajah tampan suaminya. "Mas Gara, bagaimana kalau kita awali semuanya dengan berteman? "

"Berteman? "beo Sagara.

"Yups, aku ingin menjalani hidupku dengan santai tanpa takut apapun lagi, di mulai dengan berteman dengan kamu. "

"Tapi mana ada teman yang berciuman seperti ini. " Sagara memagut bibirnya lembut, Yurika terkejut dan membalas ciumannya. Wanita itu berdecak pelan setelah tautan bibir itu terlepas, dia melototi sang suami.

"Mencari kesempatan dalam kesempitan. " sindir Yurika dengan bibir mencebik.

"Kamu aneh deh mas, kamu tahu tentang aku. sedangkan aku, hanya mengenalmu sebagai seorang dokter arogan aja tanpa tahu siapa kamu sebenarnya. " ujar Yurika mengeluarkan unek uneknya.

"Baiklah, ayo ke kamar biar kamu mengenallku lebih dalam. " ujar Sagara santai. Dia membopong istrinya menuju ke kamar, Yurika menjerit kaget dan mengomelinya. Pria itu terkekeh melihat wajah cemberut sang istri, lagi lagi dia berhasil menjahili Yurika.

Di siang yang terik ini mereka melakukan penyatuan indah itu, suara erangan dan desahan saling bersahutan di dalam kamar. Sagara terus menyentuh lekuk sang istri dengan begitu puas, acuan pinggulnya semakin cepat membuat Yurika mengeliat, mendesahkan namanya kencang.

Hah hah

Yurika bersandar di dada sang suami, dia eratkan selimut menutupi tubuh mereka berdua. Dia akui suaminya begitu hebat dan perkasa dalam urusan ranjang. "Mas, kok kamu gak pakai pengaman sih? "

"Tidak usah, lagipula bukankah bagus jika kamu hamil nantinya. Dengan begitu aku akan mengumumkan status kita nanti setelah kau hamil!

Yurika menahan nafas, merasakan tangan suaminya menyentuh perutnya. Diapun merasakan nyaman dalam dekapan Sagara. pria itu mencium bahu polosnya lembut, di eratkan dekapannya dari belakang. Hingga akhirnya wanita itu merasakan kantuk dan terlelap, Sagara tersenyum kecil mendengar dengkuran halus istrinya.

"Maafkan aku sayang, kamu pasti tersiksa karena pernikahan kita di rahasiakan. " gumam Sagara lirih. Sagara menutupi pernikahannya dengan Yurika, dia tak ingin istrinya menjadi target dari salah satu musuhnya yang ingin menghancurkan dirinya.

Beberapa jam berlalu, Yurika telah terbangun. Wanita itu telah mandi, mengganti pakaiannya dengan sebuah lingerie yang cukup seksi sesuai keinginan Sagara. Keduanya kini berada di balkon, menikmati sore hari sambil meminum teh.

"Bagaimana kalau kita berenang mas? " tawar Yurika sambil tersenyum.

"Kau memancingku sayang, pikiranku langsung membayangkan kau memakai bikini seksi berwarna merah?

Yurika tertawa kecil mendengar ucapan sang suami yang begitu frontal, di kecupnya rahang Sagara pelan. Sagara tentu saja senang dengan sikap agresif istrinya saat ini. Dia tak menyangka jika seorang Sagara yang terkenal dingin dan arogan, bisa mesum seperti sekarang. "Kamu curang mas, minta restu sama orang tuaku belum kamu malah ngajak aku bercocok tanam terus. " protesnya.

"Tapi kamu menikmati di bawah kungkunganku 'kan sayang? Sagara menarik turunkan alisnya, kedua pipi Yurika merona hebat. Sagara ikut tersenyum, pria itu senang melihat istrinya kembali ceria.

"Kamu cantik saat tersenyum. "

Yurika salah tingkah, pipinya semakin merona mendengar pujian sang suami untuknya. Mereka kembali mengobrol, canda tawa menghiasi keduanya dan berakhir dengan bergulat di sofa balkon.

Benar benar pasangan gila bukan?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel