Ringkasan
Series Pertama Karena patah hati Yurika Serenity Wijaya pergi ke sebuah Bar berakhir dengan mabuk. Tanpa dia sadari dirinya menggoda seorang pria hingga keduanya menghabiskan waktu satu malam. Kejadian itu justru membuat hidup Yurika berubah total, Yurika begitu membenci pria yang menghancurkan hidupnya. Akankah Yurika menemukan kebahagiaan setelah harta satu satunya di renggut pria asing atau justru sebaliknya? Series Kedua Menceritakan Kisah Dokter Arga, sahabat dari dokter Sagara yanh tengah memperjuangkan cintanya pada seorang gadis bernama Alana
Patah Hati
"Kamu gak percaya Yuri? " tanya Adara si gadis berkaca mata untuk kesekian kalinya.
Gadis yang di panggil Yuri itu hanya mengangguk, lebih lengkapnya Yurika Serenity Wijaya itu masih tidak percaya akan ucapan sahabatnya mengenai Jerico alias Jerry kekasihnya.
"Jerry bukan pria yang baik Yuri, kekasihmu itu malah berselingkuh dengan Emily sepupu kamu. " ujar Dara sekali lagi meyakinkan sahabatnya. Yurika termenung, gak mungkin Jerry melakukan hal menjijikkan seperti ucapan Dara pikirnya.
"Bisakah kamu tinggalin aku sendiri Dar, aku perlu waktu untuk memikirkan ucapanmu mengenai Jerry. " ujar Yurika dengan halus. Dara mengangguk, memilih meninggalkan sahabatnya itu sendirian di taman.
Selama ini Yurika telah mendengar desas desus mengenai Jerry dan Emily namun dia tetap kekeh tak mempercayainya. Dengan perasaan campur aduk, gadis bermata cokelat itu menikmati udara segar di taman, menjernihkan pikirannya yang tengah kalut sekarang.
Yurika sendiri merupakan puteri bungsu dari Alan Adikusuma Wijaya dan Kirana Clarissa Wijaya. Gadis itu begitu di manjakan kakak dan kedua orang tuanya, sementara itu hubungannya dengan Jerico Anggariksa telah berjalan selama dua tahun. Dia begitu sangat mencintai Jerry begitu juga Jerry menurut Yurika.
Yuri berusaha menghubungi nomor sang kekasih, ternyata butuh waktu untuk mendapat jawaban. Dengan tenang gadis itu berusaha menunggu hingga mendapat sapaan dari Jerry namun percuma ternyata nomornya tak di angkat kekasihnya.
""Sebenarnya kamu ke mana sih sayang? " gerutu Yurika yang kesal dengan sikap sang kekasih. Dengan gusar menyelipkan anak rambutnya yang tertiup angin, berkali kali terdengar suara helaan nafas berat dari bibirnya. Yuri mencoba berfikir positif, mungkin saja kekasihnya itu memanglah tengah sibuk dengan pekerjaannya.
Drt
drt
"Ya Halo Dad? " tanya Yuri dengan lembut.
"Mommy ada di rumah sakit sayang, cepatlah ke sini. " ujar Daddy yang langsung mematikan sambungannya. Mendengar ucapan Daddy-nya, Yurika menjadi panik dan buru buru pergi dari sana. Segera memesan taksi dan pergi ke rumah sakit, khawatir dengan keadaan ibu tercintanya.
"Ya Tuhan, semoga mommy baik baik saja. " gumam Yurika khawatir.
Sementara di rumah sakit, mommy terus mengomeli sang suami karena membuat puteri bungsu mereka khawatir. Daddy hanya tersenyum tanpa dosa di depan istri dan anak sulungnya.
Brak
"Dad, bagaimana kondisi mommy. " Nafas Yurika tersengal karena dia berlari tanpa peduli jika dirinya menabrak orang orang yang lewat. Yurika menghampiri ibunya memeluknya sekilas lalu memastikan keadaan mommy.
"Sayang jangan dengarkan Daddy, mommy baik baik saja cuma kelelahan sayang. " ungkap Mommy dengan senyuman hangatnya. Yurika melirik tajam kearah sang daddy sambil mengerucutkan bibirnya. Daddy hanya terkekeh, tak merasa bersalah pada puteri bungsunya. Seorang dokter menatap interaksi mereka, fokusnya kini teralih pada sosok gadis yang mengomel pada sang daddy.
"Daddy nyebelin banget sih. " rengeknya kesal.
"Oh ya sayang kenalkan ini Dokter Gara, dokter yang menolong mommy. " ujar Mommy mengalihkan pembicaraan. Yurika menoleh, manik cokelat nya bertemu dengan manik kelam milik Dokter Sagara.
Gadis itu tertegun melihat sorot tajam dokter itu yang tengah menatapnya. "Err kenapa aku merasa dokter itu sejak tadi menatapku ya, tatapannya seolah olah ingin menerkamku. " batinnya bergidik.
"Saya Yurika dokter, terimakasih dokter telah menolong ibu saya. " ucap Yurika dengan tulus.
"Iya, saya Dokter Sagara dan itu sudah menjadi tugas saya nona. " ujar Dokter Sagara dengan nada beratnya. Yurika sempat tertegun, namun gadis itu segera berdiri di dekat kakaknya lalu berbisik.
"Kenapa kak Divara gak mencari perhatian dokter tampan itu. " bisiknya pelan.
"Sembarangan kamu, kakak bisa bisa di hukum sama kakak ipar kamu Yuri. " dengus Divara sambil menoyor kepala adiknya pelan yang di balas cengiran Yurika. Yurika lupa jika Adam, kakak iparnya adalah pria pencemburu juga posesif.
"Kenapa kakak punya suami pencemburu hayo? " ledek Yuri pada kakaknya. Divara mendengus kesal melihat tingkah jahil adiknya.
"Aku sumpahin kamu kelak punya suami posesif dan cemburuan. " gerutu Divara sambil mengomel. Yurika melototi sang kakak, fokusnya beralih pada mommynya. Daddy menghela nafas panjang, melihat kedua puterinya yang kerap berdebat seperti saat ini.
Drt
Yurika memilih ke luar dari ruangan ibunya, matanya terbelalak melihat video yang di kirim Emily. Hatinya berdenyut nyeri membaca pesan Emily yang tengah menyindirnya.
From Emily
Well, Jerry adalah milikku. Kau tahu Yuri, kami baru saja berbagi peluh bersama di atas ranjang. Dia begitu perkasa saat memberiku kenikmatan.
"Jerry, kenapa. Kenapa kamu tega padaku. " gumam Yurika dengan cairan bening yang menetes ke pipinya. Yurika baru saja melihat video percintaan Jerry dan Emily, ternyata selama ini dia di bohongi Jerry.
"Bodoh kamu Yuri bodoh. " batinnya menyesal tak mempercayainya ucapan Dara, sahabatnya. Dia begitu jijik sekarang dengan Jerry, bagaimana bisa pria itu mengkhianati dirinya.
Yurika menyimpan ponselnya dalam tas, imenangis sesegukan. Dia segera pergi dari sana, tanpa sadar ada sepasang mata yang mengawasinya. Dia Dokter Sagara, pria itu memanggil salah satu asistennya setelah itu pergi begitu saja dari rumah sakit.
Tiba di rumah, Yurika menangis di dalam kamarnya. Tak henti hentinya mengumpati pria brengsek yang menjadi kekasihnya itu. Sakit banget rasanya, si khianati oleh pria yang di cintai. "Jahat kamu Jerry. " gumamnya pelan.
Huhuhu
Tangisnya semakin kencang, mengingat kebersamaannya dengan Jerry selama ini. Ternyata dia di bohongi pria itu, kata manis dan janjinya hanyalah palsu dan semu, dan bodohnya lagi dia percaya begitu saja padanya.
"Aku membenci kamu Jerry dan kamu
Emily. " geram Yurika lirih. Yurika benar benar di buat kecewa sekaligus sakit oleh Jerry, hatinya hancur lebur teringat video yang di kirim Emily padanya.
Sementara itu Emily tersenyum puas setelah mengirim video pada sang sepupu, dia memang sengaja melakukannya untuk menghancurkan hidup Yurika. Dia simpan ponselnya di atas nakas, fokusnya kini kembali pada Jerry yang berbaring di sebelahnya. Dia usap dada bidang kekasihnya, Jerry membuka matanya dan mengeratkan pelukannya di tubuh Emily.
"Kau puas dengan pelayananku honey? " tanya Emily menggoda.
"Tentu saja sangat puas, aku tidak bisa mendapatkan kepuasan ini dari Yurika. " ujarnya sambil tersenyum nakal. Emily tersenyum lebar mendengarnya, dia berhasil menjerat Jerry melalui sentuhan tubuhnya. Dia tak mempedulikan perasaan Yurika,sekarang Jerry hanya miliknya seorang.
"Lalu kapan kamu memutuskan hubunganmu dengan Yurika, sayang? " tanya Emily tak sabar.
"Secepatnya, bisakah kita mengulang lagi percintaan kita. " Tangan Jerry masuk ke dalam selimut dan mulai melakukan aksinya. Emily dengan senang hati menerimanya, keduanya kembali bergumul mesra di atas ranjang. Suara erangan dan desahan terus bersahutan dari dalam kamar.
Emily POV
Lihatlah Yuri, akulah pemenangnya. Jerryco kini telah menjadi milikku, ini belum seberapa balasan dariku. Aku pastikan hidupmu hancur sehancurnya, aku ingin melihat kamu sengsara. Aku akan segera mendesah Jerry untuk segera menikahi ku secepatnya.
Kejam tentu saja namun Emily tak peduli, karena rasa sakit hatinya dan iri dengki nya gadis itu berbuat nekat dengan merebut kekasih dari sepupunya. Selama ini Emily merasa Yurika di atas awan karena memiliki segalanya, namun yang pasti hidup Yurika akan berubah setelahnya.
"Rasakan pembalasanku Yurika, Aku ingin lihat bagaimana hancurnya hatimu melihat Jerry bercinta denganku. "