Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Pertemuan dan perpisahan

Pagi ini Yurika telah rapi, setelah semalaman bergelud dengan pikirannya sendiri. Dia telah menghubungi Jerry, mengajaknya ketemuan. Setelah siap gadis itu segera berangkat ke Cafe, di mana dia dan sang kekasih akan bertemu.

"Aku sudah lama menunggu Jerry? " Yurika menarik kursi pelan lalu duduk. Jerry tersenyum lebar melihat kedatangan kekasihnya.

"Tidak, aku juga baru saja datang Honey!

Yurika merasa jijik mendengar Jerry memanggilnya sayang, rasa cintanya langsung lenyap bersamaan dengan rasa bencinya yang kini melebur dalam hatinya.

"Beberapa hari ini kau ke mana saja, aku hubungi nomor kamu tak bisa? " tanya Yurika dengan tenang. Jerry sempat tergagap Namum pria itu berusaha mengontrol dirinya.

"Aku ke luar kota sayang,ada banyak pekerjaan yang menungguku di sana. " elak Jerry berusaha menyembunyikan kegugupannya. Bukannya terkesan namun Yurika tersenyum kecut mendengar alasan Jerry, dia tahu kekasihnya itu berbohong padanya.

"Kau selingkuh Jerry, kau selingkuh. " jerit Yurika dalam hatinya. Ingin sekali dirinya berteriak di depan Jerry namun dia urungkan. Jerry menggenggam tangannya, Yurika hanya diam dan tak terlihat malu malu ataupun gusar.

"Maafkan aku Yuri, aku salah. Karena kesibukanku aku jarang menghubungi kamu sayang. " sesalnya. Yurika semakin muak mendengar bualan dari Jerry, terpaksa dia tahan.

"Oh ya kata kamu ke luar kota untuk pekerjaan, lalu ini apa? Yurika mengambil ponselnya, lalu menunjukkan video itu pada Jerry. Jerry melihat video itu, matanya melotot dan terkejut.

"Sayang ini bisa di jelaskan. " ujar Jerry yang panik.

"Aku tak butuh penjelasanmu Jerry, kenapa kamu tega mengkhianati cinta kita. " gumam Yurika kecewa.

"Sebagai pria aku perlu menyalurkan hasratku Yuri, kau menolak melayani aku di ranjang. " jawab Jerry cepat yang tak ingin di salahkan.

"Kalau kau ingin itu, kau harus nikahi aku dulu Jerry. " pekik Yurika menaikkan nada bicaranya.

"Tapi aku belum siap untuk menikah Yuri, mengertilah. " kekeh Jerry. Yurika menunduk lemas, tak di sangka pria yang sangat di cintai hanya seorang pria brensek yang tak bertanggung jawab sekaligus pengecut.

"Kau pengecut Jerry, aku kecewa padamu!

"Terserah kamu Yuri, kamu memang wanita kolot. Saat bersama Emily dia bisa membuatku selalu puas di ranjang, aku sangat suka dia. " ungkap Jerry santai. Hati Yuri berdenyut nyeri mendengar pernyataan Jerry.

"Baiklah lebih baik kita akhiri hubungan kita saja. aku menyesal mencintai pria brensek seperti kamu Jerico, harta milikku hanya akan aku serahkan pada suamiku kelak bukan kamu. " tegas Yurika. Yurika bangkit, ke luar dari Cafe dengan kemarahan pada dirinya.

Hiks

Setelah jauh dari cafe, Yurika menangis sepuasnya. Dia tak lagi mampu menahan tangisan nya, hatinya berdenyut teringat pengakuan Jerry yang begitu menyakitinya. Dia memukul dadanya, berusaha menghilangkan rasa sesak yang menghimpitnya. Bagaimana bisa Jerry mengatakan kenyataan dengan santai, sekarang pria itu tak mengejarnya dan menyesali perbuatannya.

"Aku membencimu Jerry, sangat!

Yurika melajukan mobilnya kencang, dia tak mempedulikan suara makian dari pengemudi lain. Dia menyesal sekarang, menyesal jatuh cinta pada pria pengecut seperti Jerry.

Drt

Gadis itu juga mengabaikan suara dering ponselnya yang berbunyi. Yurika memutuskan pergi ke apartemen sahabatnya, dia butuh menenangkan diri sekarang.

Ting tong

"Lho Yuri ada apa? " tanya Dara khawatir. Yurika langsung memeluknya erat, Dara yang penasaran sekaligus heran membalas pelukan sang sahabat. Dia segera mengajaknya ke dalam, gadis itu memberikan segelas air pada Yuri dan di terima.

"Katakan apa yang terjadi Yuri? "

"Kau benar Dar, Jerry berselingkuh dengan Emily. " gumamnya dengan menangis sesegukan. Dara terdiam, dia tetap mengusap punggung sahabatnya.

"Kau tahu dari mana? "

"Emily mengirimi video percintaan panas mereka. " Yurika mengatakan semuanya pada Dara, Dara ikut prihatin dengan apa yang di alami Yurika. Gadis bermata sipit itu terus mengusap punggung Yurika sambil memberi nasehat pada gadis itu.

"Hiks aku harus bagaimana sekarang Dar? "

"Pelan pelan lupakan pria pengecut itu Yurika, kau tak pantas menangisinya. " ujar Dara.

Yurika hanya bergumam, Dara melepaskan pelukannya. Diapun kini memperhatikan sahabatnya yang telah tenang. Seorang pria datang, Dara tersenyum lebar melihat kehadiran Michael, kekasihnya. Gadis itu bangkit, langsung menerjang tubuh sang kekasih. Yurika mendelik kesal, melihat sepasang kekasih tengah berciuman live di depannya. "Apa kalian tidak menganggapku ada huh!

Michael atau Mike langsung melepas ciumannya, merangkul Dara kemudian duduk. "Kenapa dengan wajah kamu Yuri? "

"Dia lagi patah hati beb. " bisik Dara pelan. Mike pun tak lagi bertanya.

"Kalau kalian mau pergi, pergi saja. Aku gak papa kok Dara! Yurika paham, pasti Mike dan Dara ingin menghabiskan waktu berdua di luar.

"Ya sudah, nanti malam ikutlah kami ke club Yuri, kita bersenang senang di sana. Mungkin saja di sana kamu bisa melupakan pria pengecut itu. " tawar Dara yang di angguki Yurika.

"Aku pulang saja deh, kalian bisa melanjutkan obrolan kalian. " Yurika bangkit, meninggalkan kedua temannya. Setelah kepergian Yurika, Dara duduk di pangkuan sang kekasih.

"Aku kasihan dengan Yuri, kenapa juga dia harus mengenal pria pengecut itu. " maki Dara kesal. Mike memeluk pinggang kekasihnya, pria itu hanya diam mendengar ocehan kekasihnya.

Sesekali mereka berciuman lagi, Dara begitu menikmati waktu berduaan seperti sekarang. Melepas rindu yang menumpuk di hati mereka, Dara sangat suka mengusap wajah tampan sang kekasih. "Sayang, kamu gak akan seperti si pengecut itu 'kan, hanya karena hasrat dia bercinta dengan wanita lain. " tukas Dara.

"Tentu saja tidak sayang, karena akulah yang pertama memiliki kamu seutuhnya. Katakan kapan kita akan menikah, aku sudah menyiapkan cincin dan gaun untuk kita. " ujar Mike tak sabar. Ya hubungan keduanya terjadi karena kejadian satu malam, keduanya sama sama di beri minuman.

Mike memutuskan bertanggung jawab pada Dara setelah pria itu berhasil meyakinkan dan melamar wanitanya. "Kau pasti pusing dan kesal memiliki wanita cerewet sepertiku Mike!

"Kehadiranmu membuat hidupku berwarna sayang, aku tak masalah kalau kamu bawel dan lainnya. " jawabnya tanpa basa basi.

"Jadi apa jawabanmu tentang kita? "

Dara mendekatkan wajahnya, lalu berbisik pelan. Mike tampak terkejut, wajahnya tampak sumringah kali ini. Wanita itu terkekeh melihat kekasihnya terus memberikan kecupan di seluruh wajahnya.

"Satu minggu lagi sayang, aku siap menjadi nyonya Mike setelah keadaan Yurika tak lagi bersedih. " ungkap Dara sambil tersenyum.

"Baiklah aku setuju. "

Dara bersandar di dada bidang Mike, menikmati pelukan hangat kekasihnya. Dia berharap kelak Yurika menemukan pria yang tepat, mampu memberikan kebahagiaan dan warna dalam hidup sahabatnya itu pikir Dara. Dia juga bersyukur, Tuhan mengirimkan pria bertanggung jawab padanya, dia akui dia juga bukan wanita yang baik.

"Tapi Mike, bagaimana dengan kedua orang tua kamu terutama Daddy kamu? "

"Kamu tenang saja Daddy tak akan memakan kamu kok. " canda nya yang di balas cubitan maut Dara. Mike meringis pelan, pria itu tergelak melihat raut kesal calon istrinya.

Dara berdecak pelan, dia sangat serius tapi di tanggapi candaan oleh kekasihnya. menyebalkan memang!

"Daddy dan Mommy tak masalah sayang, malahan mereka tak sabar kita menikah lalu membuatkan cucu untuk mereka. " jelasnya.

Kedua pipinya merona, Dara berusaha menyembunyikannya namun Mike terlanjur melihatnya, menggoda sang kekasih terus menerus.

Tring

Dara membaca pesan dari Yurika, gadis itu dengan cepat membalas pesan sahabatnya. Mikepun membiarkannya, lagipula pria itu justru tengah memainkan ponselnya..

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel