Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8: Kembali Sekolah

seminggu kemudian~

Alisa kembali masuk sekolah, kedatangan dia disambut bahagia oleh teman-temannya.

“Sakit apa sih sampe satu minggu?” Tanya Deswita

“Entahlah. Aku merasa seperti demam, tapi tidak sembuh juga” Bohong Alisa

Sementara di barisan cowok, Keenan juga disambut hangat oleh teman-temannya.

“Wih… mana oleh-oleh nya nih, bro” Ucap Dimas

“Nggak ada. Gue ada acara keluarga, bukan jalan-jalan” Sahut Keenan dan langsung duduk di tempat duduk. Teman-temannya sudah misuh-misuh tidak jelas karena mereka pikir Keenan akan membawakan oleh-oleh. Karena tempat duduk tidak jauh dari Keenan, jadi sesekali Alisa melirik kearah Keenan.

Satu jam berlalu, tapi tidak ada tanda-tanda guru masuk. Alisa sudah molor dari tadi. Keenan iseng mendekati Alisa dan…

“WOY ADA GURU BANGUN” Teriak Keenan tepat ditelinga Alisa, itu membuat Alisa terlonjak kaget dan kursi yang diduduki Alisa terjatuh kebelakang. Keenan udah tertawa dengan keras. Teman-teman Alisa yang melihat membantu Alisa untuk berdiri.

“Nggak lucu tahu nggak!” Marah Alisa dan langsung mukulin tubuh Keenan dengan sangat keras, untuk menghindari pukulan Alisa, Keenan langsung lari dan selanjutnya terjadilah kejar-kejaran di sekeliling kelas. Bagi mereka, pemandangan Keenan dan Alisa yang sedang berlarian itu adalah hal biasa.

“Heyy Kemari kau!” Teriak Alisa

“Kejar aku. Wlee!” Keenan terus lari sampai akhirnya…

Bugh

Keenan mematung karena mendengar seperti sesuatu yang jatuh. Keenan melihat kebelakang dan mendapati Leo.

“Mau apa dia disini?” Batin Keenan

“By, maafkan aku. aku please” Pinta Leo

Tubuh Alisa udah bergetar, Alisa sudah ingin menangis. Jujur Alisa belum sanggup melihat Leo. Tiba-tiba ada tangan yang menggandeng tubuh Alisa.

“Jauhi istriku” Bisik Keenan tepat ditelinga Leo dan membawa Alisa pergi

Mata Leo membulat.

“Aku tidak salah dengar kan?” Gumam Leo pelan

Sementara dilain tempat…

“Apa kamu baik-baik aja?” Tanya Keenan

“….”

Keenan langsung memeluk Alisa. Saat itu juga tangis Alisa pecah lagi. Alisa memeluk erat tubuh Keenan.

“Keenan” Panggil Lina

Keenan dan Alisa kaget dan langsung melepaskan pelukan mereka. Alisa langsung menyeka airmatanya.

“Baby. A-apa yang kamu lakukan disini?” Tanya Keenan

Alisa masih diam.

“Kamu baik-baik aja?” Tanya Lina dan malah merengkuh tubuh Alisa dan memeluknya

Tangis Alisa kembali lagi. Dia tidak menyangka Lina sebaik ini, dia membalas pelukan Lina.

“Tidak apa-apa. Aku mengerti. Kamu bisa memeluk kekasihku kapanpun kamu mau dan butuhkan. Aku tidak masalah dan kalau kamu butuh aku, hubungin aja aku. Keenan udah cerita semuanya” Ucap Lina sambil tersenyum lembut

“Bahkan hatinya saja sangat baik, aku merasa kalah jika harus bersaing dengannya” Batin Alisa miris

“Ka-kamu kenapa kemari?” Tanya Keenan

“Skripsi aku di terima! Yey!” Lina langsung memeluk Keenan dan Alisa

Alisa ikut tersenyum, hatinya benar-benar sakit.

“Benarkah? Bukankah kamu bilang butuh waktu sebulan tapi kenapa hanya satu minggu?” Tanya Keenan

“Skripsi ku diterima dengan cepat. Aku pikir skripsiku ditolak eh malah diterima tanpa revisi” Senang Lina

“Kalau begitu selamat yah, baby” Keenan mengecup kening Lina

“Selamat yah” Ucap Alisa yang berusah tersenyum

“Terimakasih” Senyum Lina riang

“Carilah laki-laki lain, jangan seperti Leo lagi” Ucap Lina dengan senyuman manis. Alisa langsung membalas senyuman Lina.

“Aku tidak mungkin bisa menemukan laki-laki sebaik Keenan” Batin Alisa miris.

At 11.00 PM

Semenjak pulang sekolah tadi, Alisa tidak melihat tanda-tanda kedatangan Keenan. Alisa masih setia menunggu Keenan. Alisa sangat cemas bahkan dia mondar mandir di depan pintu dan balik lagi ke dalam. Malam ini semakin larut, Alisa memasuki rumah dan menutup pintu. Alisa menunggu kepulangan Keenan di depan pintu sampai tertidur dengan memeluk lututnya sendiri. Ketika waktu menujukkan pukul 11 malam, Keenan baru pulang. Keenan mengetuk pintu tapi tidak ada jawaban.

“Tidak biasanya pintunya dikunci” Batin Keenan

Perlahan mata Alisa mulai terbuka dan langsung bangun dari duduknya. Dia membuka kan pintunya dan melihat Keenan pulang.

“Masuklah. Aku akan menyiapkan air hangat untukmu” Ucap Alisa dan langsung pergi menyiapkan air hangat. Keenan merebahkan tubuhnya di sofa.

“Airnya sudah siap. Aku akan memanaskan makanan untukmu dulu” Ucap Alisa dan setelah itu pergi

Keenan tidak mau ambil pusing, dia langsung mandi dan ke ruang makan.

“Makanlah” Ucap Alisa

“Kamu sudah makan?” Tanya Keenan

Alisa tersenyum.

“Aku sudah makan” Bohong Alisa

Sebenarnya Alisa belum makan, dia ingin menunggu Keenan dulu. Tapi niatnya dia urungkan, karena dia tidak mau Keenan khawatir karena menunggunya. Keenan langsung menyantap makanan yang dihidangkan Alisa. Alisa menemani Keenan makan. Setelah Keenan selesai makan, Alisa pergi mencuci piringnya. Alisa kembali memasuki kamar lalu tidur kembali.

At 05.00 AM

Alisa sudah bangun. Alisa mengambil pakaian kotor Keenan dan dirinya. Dia mencucinya menggunakan mencin cuci tapi ada juga beberapa pakaian Keenan yang tidak akan bersih menggunakan mesin cuci, jadi dia mencucinya menggunakan tangan. Setelah itu barulah memakai pengering. Setelah selesai mencuci, Alisa mulai berkutat dengan dapurnya, Alisa menyiapkan makanan untuk dirinya dan Keenan. Saat semua sudah ada dimeja, Alisa membangunkan Keenan.

“Keenan” Panggil Alisa sambil mengusap pipi Keenan dengan lembut

Tapi Keenan lelap tertidur. Alisa menghela nafas.

“Keenan… ayo bangun” Panggil Alisa lagi dengan nemepuk pelan pipi Keenan

Tapi tidak ada tanda-tanda Keenan akan bangun. Alisa menyerah dan terpaksa membangunkan Keenan dengan berteriak.

“Keenan! Bangun!” Teriak Alisa tepat di telinga Keenan

Keenan langsung terlonjak kaget dan jatuh dari sofa besar itu. Alisa sudah tertawa melihat Keenan yang kesakitan.

“Yak! Bisakah kamu membangunkanku dengan kemanusiaan?!” Omel Keenan saat merasakan bagian bokongnya sakit

“Salah sendiri kamu tidak bangun bangun juga, tadi aku membangunkanmu dengan kemanusiaan tapi tidak bangun-bangun jadi terpaksa pakai teriakan” Sahut Alisa santai

“Sekarang jam berapa?” Tanya Keenan

“Jam 6 lewat 15. Sana cepat mandi, aku mau membersihkan rumah dulu. Makanannya sudah siap di meja” Jawab Alisa

Keenan langsung memasuki kamar mandi. Alisa mengambil seragam Keenan dan dirinya. Dia menyetrikakannya agar terlihat rapi. Setelah rapi, Alisa mulai membereskan kamar dan meletakkan seragam itu di atas kasur. Alisa mulai membereskan ruang tamu. Keenan yang sudah rapi menghampiri Alisa.

“Apa kamu tidak lelah? Apa mau menyewa pembantu?” Tanya Keenan

Alisa hanya tersenyum dan menggeleng.

“Selagi aku bisa mengurusnya, kenapa harus menyewa pembantu?” Sahut Alisa

“Terserah deh” Sahut Keenan lelah menghadapi sikap keras kepala Alisa

“Sana makan dulu, aku mau mandi dulu” Alisa langsung pergi kekamar mandi. Tapi sebelum Alisa beranjak, dia membetulkan dasi Keenan agar terlihat rapi.

“Nah sudah rapi. Kamu makan duluan aja” Ucap Alisa sambil tersenyum dan benar-benar pergi

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel