Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 7: Perasaan Terpendam

Aku tidak berbohong saat aku mengatakan kalau aku menyukaimu sejak dulu di waktu pertemuan kedua keluarga kita, tapi aku berusaha menutupinya karena aku tahu kamu sangat mencintai Lina” Batin Alisa

Keenan melihat kearah Alisa. Mata mereka bertemu. Keenan merasa ada sesuatu yang ingin Alisa sampaikan.

“Ada apa?” Tanya Keenan

“Terimakasih” Sahut Alisa kemudian memalingkan kembali wajahnya

Keenan tersenyum dan mengusak-usak rambut Alisa.

“Lupakan lah” Sahut Keenan

“Aku mau kita seperti dulu saja. Aku rasa canggung saat bicara serius denganmu” Ucap Alisa

“Baiklah. Aku juga ada perasaan aneh saat kita tidak bertengkar” Sahut Keenan

“Aku akui aku mencintaimu lagi, Keenan. Bahkan sejak dulu perasaanku tidak sama sekali berubah. Aku membuat mu marah, mengerjaimu, dan adu mulut denganmu hanya semata-mata untuk dekat denganmu

.

Setelah hampir seharian penuh mereka jalan-jalan di kota Thailand sekarang mereka sudah berada di hotel. Keenan berbaring di atas kasur sambil memainkan game di ponselnya.

Ceklek

Alisa keluar dengan menggunakan kemeja putih sedikit transparan dan agak kebesaran yang hanya menutupi pahanya. Dia hanya menggunakan boxer, entahlah kenapa dia ingin sekali memakai kemeja.

“Kamu mau mencoba menggodaku, babe” Entah sejak kapan tangan Keenan melingkar di perutnya. Alisa mulai kesal, karena Keenan sudah berani menggodanya dengan meniup-niup telinganya. Dia menjadi geli. Dengan cepat Alisa membalikkan keadaan dan membawa Keenan terbaring diatas kasur dan menindihnya. Keenan terkejut dengan aksi Alisa tiba-tiba. Alisa membalas godaan Keenan. Dia memainkan kancing atas Keenan dan membukanya.

“A-apa yang mau kamu lakukan?” Takut Keenan

Wajah Keenan sekarang lagi pucat. Alisa sudah tertawa di dalam hati, baginya Keenan yang ketakutan sangat lucu.

“Bukankah kamu bilang malam ini kita bermain? Mau berapa ronde? 5 ronde? 10 ronde? Atau mau sampai pagi?” Goda Alisa sambil menaik turunkan alisnya dan jangan lupakan seringaian dibibirnya, dia kembali membuka kancing kedua baju Keenan

Keenan benar-benar ketakutan sekarang. Matanya membulat.

“He-hei… aku hanya bercanda” Gugup Keenan

Alisa segera bangkit dari acara mari menggoda Keenan. Dia langsung tertawa puas melihat Keenan yang ketakutan. Keenan mengerutkan keningnya bingung.

“Hahaha lihatlah wajahmu hahaha” Tawa Alisa

Keenan langsung mengerti.

“Jadi tadi kamu mengerjaiku?” Tanya Keenan

“Kalau iya kamu mau apa?” Tantang Alisa sambil menujulurkan lidahnya

Keenan langsung menghimpit tubuh Alisa ke dinding.

“Mau coba bermain-main, babe?” Tanya Keenan dengan smirk nya

Sekarang malah Alisa yang ketakutan. Keringat dingin mencucur di tubuhnya.

Keenan mulai menciumnya dan melumat bibirnya. Tangan Keenan menarik tengguk Alisa untuk memperdalam ciumannya. Sedangkan tangan Alisa melingkar di leher Keenan. Setelah beberapa menit Keenan melepaskan ciumannya dan menatap intens Alisa. Keenan sengaja melepaskannya karena dia tahu ciuman itu sudah berubah menjadi panas dan dia tidak ingin kelepasan.

“Lain kali jangan coba-coba menggodaku, atau aku akan melakukan itu sekarang juga. Toh kita sudah sah” Keenan langsung menjauhkan tubuhnya dia langsung berbaring di kasur. Alisa masih membeku ditempat. Kalian mau tahu apa yang membuat Alisa membeku ditempat? Keenan menciumnya dan itu adalah ciuman pertamanya. Leo saja belum pernah menciumnya.

“Apa kamu mau tidur sambil berdiri?! Cepatlah kemari!!” Teriak Keenan

Alisa langsung sadar dan berbaring disebelah Keenan. Karena tidak ada tempat lagi dan di dalam kamar ini hanya ada satu tempat tidur, terpaksa mereka satu ranjang. Mereka tahu ini adalah ulah orang tua mereka, orang tua mereka sengaja memesan kamar hotel yang tidak ada sofa.

“Kenapa?” Tanya Keenan merasa ada yang aneh dengan Alisa

Alisa menggelengkan kepalanya.

“Jangan bilang kalau tadi adalah ciuman pertamamu?” Tebak Keenan

Alisa langsung melihat kearah Keenan.

“Ternyata benar. Kamu tenang saja, tadi juga ciuman pertamaku” Sahut Keenan santai

Mata Alisa membulat.

“Apakah kamu tidak pernah mencium Lina?” Tanya Alisa bingung

“Tidak pernah. Dia selalu menolaknya, katanya dia belum siap” Sahut Keenan

Diam-diam Alisa tersenyum.

“Kamu sendiri, kenapa tidak pernah berciuman dengan Leo?” Tanya Keenan

“Dia bilang, belum waktunya” Jawab Alisa

Keenan mengerutkan keningnya.

“Maksudnya?” Tanya Keenan

“Katanya nanti saja pas kami sudah menikah” Jawab Alisa

Keenan hanya manggut-manggut mengerti. Alisa langsung berbaring memunggungi Keenan. Begitu juga sebaliknya. Keenan sebenarnya sudah tidur, tapi Alisa belum bisa tidur. Dia bangun dari tidurnya dan berjalan keluar balkon hotel. Kebetulan kamar hotelnya ada balkonnya dan langsung menghadap keperkotaan. Alisa menikmati hembusan angin malam itu. Dia masih tidak menyangka kalau sekarang dia berada di Thailand bersama Keenan.

Greb

Tiba-tiba ada seseorang yang memasangkan selimut di tubuh Alisa.

“Kenapa belum tidur?” Tanya Keenan

“Kenapa kamu bangun?” Tanya Alisa balik

“Cih… mana ada pertanyaan dibalas pertanyaan” Sahut Keenan

Alisa hanya cengengesan.

“Aku belum ngantuk” Sahut Alisa

“Aku bangun karena kedinginan, karena kamu buka pintunya” Ucap Keenan

“Maaf” Ucap Alisa

“Sudahlah. Lupakan” Sahut Keenan

Mereka menikmati suasana malam di Thailand dengan hembusan angin yang menerpa. Diam-diam Alisa melirik Keenan disampingnya.

“Bolehkah kali ini aku egois? Bolehkan kali ini saja aku sedikit egois? Aku lebih dulu menyukaimu, Keenan. Tapi malah Lina yang mendapatkan hatimu lebih dulu” Batin Alisa miris

Memang selama ini Alisa menyukai Keenan tapi dia selalu menyangkalnya dan memilih berkencan dengan Leo. Alisa tidak benar-benar mencintai Leo, dia menjadikan Leo sebagai pelarian. Jahat? Memang. Tapi itu cara satu-satunya agar Alisa melupakan Keenan, dan itu berhasil. Tapi saat Alisa benar-benar mencintai Leo, dengan teganya Leo mengkhianatinya.

“Bagaimana?” Tanya Keenan

“Maksudnya?” Tanya Alisa bingung

“Apakah rasa sakitmu sudah hilang?” Tanya Keenan

Alisa tahu maksud pertanyaan Keenan, mengarah ke Leo.

“Sedikit” Sahut Alisa

“Carilah laki-laki lain, jangan pernah lagi percaya dengan Leo. Temukan seseorang yang mencintaimu dan dapat merubahmu. Seperti aku yang sudah menemukan seseorang yang telah bisa merubah semua sikap ku” Ucap Keenan

Hati Alisa benar-benar sakit, mengetahui fakta bahwa Keenan sangat mencintai Lina bahkan hatinya sudah menangis. Dan satu fakta lagi, bahwa Lina lah yang bisa membuat Keenan berubah bukan dirinya.

“Aku tidak yakin apakah bisa menemukan seperti itu. Semuanya mendekatiku karena hartaku” Sahut Alisa sedih

Keenan merangkul Alisa.

“Pasti kamu akan menemukannya. Aku akan menjagamu selama setahun ini, tapi setelah setahun itu berlalu, aku harap kamu bisa menemukan orang yang bisa membuatmu bahagia” Ucap Keenan

Jujur Alisa saat ini ingin menangis.

“Kamu adalah orang yang membuatku bahagia, Keenan. Aku tidak yakin apakah aku bisa menemukan seseorang sepertimu” Batin Alisa miris

Rasanya sangat sakit, bahkan Alisa sudah menangis dalam hati. Jujur Alisa senang karena dia di jodohkan dengan Keenan tapi dia hanya memiliki raganya tidak untuk hatinya. Ini sangat menyakitkan, mencintai diam-diam dan mencintai secara sepihak.

“Ayo kita masuk. Aku sudah kedinginan” Ucap Alisa

“Baiklah. Ayo” Keenan menuntun Alisa masuk

Mereka kembali melanjutkan tidur mereka.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel