Bab 9: Kejailan Keenan
Keenan berada di meja makan, tapi dia hanya bermain ponsel, dia sedang menunggu Alisa. setelah selesai mandi, Alisa turun kebawah dengan pakaian rapi. Alisa bingung karena Keenan asik main ponsel.
“Kenapa tidak makan? Apa masakan aku tidak enak?” Tanya Alisa takut-takut sambil berjalan menghampiri Keenan
Keenan menghentikan aktivitasnya.
“Aku menunggumu. Cepatlah, sebelum terlambat” Sahut Keenan
Keenan dan Alisa makan bersama dan mereka berangkat bersama tapi Keenan menurunkannya di halte bus dekat sekolah, Alisa harus berjalan kaki sampai ke sekolah.
Ketika sampai di kelas, Alisa melanjutkan tidurnya. Kebetulan ini jam kosong. Keenan ingin mengerjai Alisa tapi dia tidak tega, Keenan tahu Alisa sudah lelah mengurus dirinya dan rumah jadi dia kurang tidur. Keenan melarang siapapun yang mendekati Alisa saat tertidur. Sampai jam istirahat tiba, semuanya pergi ke kantin. Keenan ingin membangunkan Alisa tapi tidak tega. Jadi Keenan ke kantin dan membelikan roti dan susu vanilla kesukaan Alisa dan meletakkannya di meja. Setelah merasa tidurnya cukup, Alisa akhirnya terbangun. Dia melihat ada roti dan susu vanilla, dia langsung memakannya tanpa mau ambil pusing siapa yang meletakkannya.
“Baru bangun?” Tanya Clarissa
“Ngapain aja sih kamu malam tadi, jadi nyenyak banget tidurnya?” Tanya Chaerin
“Hehehe aku begadang” Sahut Alisa
“Yeeuu… kebiasaan banget sih” Sahut Deswita
Alisa hanya cengengesan. Keenan memasuki kelas dan menghampiri Alisa.
“Udah bangun? Gimana tidurnya? Nyenyak? Kayaknya sih iya, sampe ileran gitu” Ejek Keenan
Mata Alisa membulat. Dia buru-buru mengambil cermin dan melihat wajahnya dan tidak ada iler kok.
“Kamu bohong kan?! Nggak ada kok!!” Marah Alisa
Keenan hanya mandang jijik Alisa.
“Itu ada” Sahut Keenan
Alisa mulai marah, dia langsung memukul Keenan.
“Nggak ada! Kamu mau ngerjain aku yah?!” Marah Alisa
Teman-teman kelasnya hanya geleng-geleng kepala, bahkan hal kecil saja mereka bertengkar. Keenan berlari menghindari amukan Alisa, dia menuju gudang dan idenya mulai muncul untuk mengerjai Alisa. Ketika kaki Alisa melangkah memasuki gudang itu…
Krriiieeetttt…. Brakk...
Suara pintu itu gudang itu terbuka dan tertutup membuat Alisa terlonjak kaget. Alisa ketakutan setengah mati. Tiba-tiba ada seseorang yang memojokkannya dan menghimpitnya kedinding. Mata Alisa tertutup, mulutnya terus komat kamit tidak jelas.
“Ampun… ampun… bapak setan ibu setan anak setan tolong jangan makan Alisa tubuh Alisa rasanya pahit dan daging Alisa sangat sedikit tolong jangan makan Alisa” Ucap Alisa ketakutan
Keenan hanya ketawa kecil melihat Alisa ketakutan. Mendengar tawa itu, Alisa makin takut.
“Kenapa ketawa? Alisa lucu yah? Makasih tapi jangan makan Alisa… tolong…” Pinta Alisa lagi
“Ini aku. Buka matamu” Ucap Keenan
Alisa mulai memberanikan diri membuka matanya dan…
Chup~
Lagi-lagi Keenan menciumnya, membuat tubuh Alisa membeku. Darahnya bahkan berdesir sangat cepat dan jantungnya berdetak tidak karuan.
“Sepertinya aku jatuh cinta lagi dengannya. Sepertinya aku mencintainya lagi, aku akan bertahan disisinya sampai waktunya tiba” Batin Alisa
Perlahan Alisa menutup matanya dan menggalungkan tangannya keleher Keenan dan mulai membalas ciuman Keenan. Ciuman Alisa dan Keenan berubah menjadi panas, tapi Keenan buru-buru melepaskan ciuman itu. Dia hanya tidak mau kelepasan.
“Aku tidak mau kelepasan. Maaf aku mengerjaimu” Ucap Keenan sambil terkikik geli
Alisa hanya merenggut lucu.
“Aku ketakutan setengah mati, tahu nggak!!” Marah Alisa dan menjabak kepala Keenan lalu mengacak-acak rambut Keenan
“Maafkan aku!” Teriak Keenan sambil meringis karena jambakan Alisa
Kemudian Alisa menendang kaki Keenan.
“Aw! Yak! Ini sakit!” Teriak Keenan sambil memegangi kakinya yang ditendang Alisa
Alisa langsung melenggang pergi. Dia melakukan itu agar menghilangkan kecanggungan antara dia dan Keenan. Alisa kembali ke kelas. Sedetik kemudian Keenan juga memasuki kelas dengan rambut acak-acakkan. Semua teman sekelasnya tahu itu pasti perbuatan Alisa. Mereka selalu bertengkar sehabis kejar-kejaran dan berakhir rambut dan kaki Keenan yang menjadi sasaran keganasan Alisa.
“Bwahahaha kamu habis ngapain sama Alisa? kok ngelawan perempuan aja kalah. Cemen banget” Ucap David yang ketawa yang diikuti teman Keenan yang lainnya
“Diamlah! Aku hanya tidak mau melawan perempuan!” Sindir Keenan
“Bilang aja takut” Balas Alisa
“Aku tidak takut. Dalam kamusku, aku tidak akan melawan perempuan yang lemah” Sahut Keenan
“APA KAMU BILANG?!” Teriak Alisa
“Emang yang kubilang tadi kurang jelas?” Sahut Keenan
“Sialan!” Umpat Alisa dan melempar Keenan dengan kamus setebal 500 halaman dan…
Dukk
Tepat mengenai sasaran, yaitu di kepala Keenan.
“Awww! Sakit gilaa !” Teriak Keenan yang mendapat lemparan itu
Alisa hanya menjulurkan lidahnya. Tapi semua teman-temannya curiga, kenapa bibir Alisa bengkak dan berdarah.
“Alisa” Panggil Clarissa
“Kenapa?” Tanya Alisa bingung
“Itu… bibir mu berdarah” Ucap Deswita
Alisa segera mengambil kaca dan melihat ada darah.
“Aish… kenapa dia harus menggigitnya sih?” Batin Alisa
Alisa langsung menyapu darah itu.
“Jangan bilang kalau kamu habis…” Ucapan Chaerin menggantung
“Tidak. Tadi… tadi aku terjatuh dan bibirku berdarah hehehe” Sahut Alisa sambil cengengesan
Semua teman-temannya percaya. Kenapa? Karena mereka juga pernah mendapati Alisa jatuh, terus bibirnya berdarah akibat bibirnya bergesekan dengan tanah.
Setelah pulang sekolah, Alisa menemui Keenan. Kebetulan kelas lagi sepi.
“Kenapa lagi?” Tanya Keenan
“Liat nih (Alisa menunjuk bibirnya yang berdarah) kenapa harus digigit sih?!” Marah Alisa
“Hehehehe (Keenan bangkit dari duduk dan mendekat ketelinga Alisa) abisnya bibirmu manis sih” Ucap Keenan
Blush
Samar-samar rona merah muncul di pipi Alisa. Alisa menundukkan kepalanya dan…
Bugh
Alisa memukul perut Keenan.
“Awww!” Teriak Keenan saat merasakan sakit di bagian perutnya
“Itu balasan karena kamu udah bikin bibir aku berdarah” Sahut Alisa dan langsung pergi tapi sebelum itu Keenan menarik tangan Alisa dan memojokkan Alisa. Mata Alisa membulat lucu.
“A-apa yang mau kamu lakukan?” Tanya Alisa takut-takut
Keenan menyeringai.
“Emang apa yang mau aku lakukan?” Tanya Keenan balik dan jangan lupakan seringaian di bibirnya
Alisa menatap Keenan takut-takut. Bahkan keringat dingin sudah bercucuran.
“Keenan ayo kita pu—“ Ucapan Dimas terhenti saat melihat posisi Keenan dan Alisa
“Ada ap—“ Dafa yang baru masuk juga menghentikan ucapannya dan menatap Keenan dan Alisa
“Yak! Kenapa kalian lam—“ David yang ingin marah-marah karena telah menunggu teman-temannya lama kini membeku ditempat
Mereka menatap posisi Keenan dan Alisa yang menurut mereka terlalu ambigu. Perlu diketahui bahwa ruangan kelas itu sangat sepi sebelum Dafa, Dimas, dan David masuk. Melihat kedatangan teman-teman Keenan, Alisa langsung mendorong tubuh Keenan hingga terjatuh kelantai.
“Yak! Bisakah kau tidak mendorongku! Ini sakit sekali!” Marah Keenan saat bokongnya mendarat dilantai
“Bodo amat” Alisa langsung pergi begitu saja meninggalkan Keenan