Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 8

Angel memandang dirinya dari balik pantulan kaca dengan wajah haru. Setelah 2 tahun menjadi single parent, akhirnya dia akan bersama dengan lelaki lagi. Kali ini, bukan Thomas lagi. Melainkan, Zayn.

Ya, tentu saja. Meski sebelumnya dia sempat mendapatkan penolakan dari Zayn, pada akhirnya Thomas tidak bisa berbuat apa-apa. Toh, tekad Zayn dan dia sudah bulat. Mereka akan tetap menikah dan menjadi keluarga utuh. Maka, dengan gaun sederhana ini, akan menjadi saksi perjalanan pernikahannya untuk kedua kalinya.

Dia tentu saja deg-degan. Tapi, untungnya sang anak begitu mendukung dan ingin punya ayah seperti Papa Zayn. Jadi, mereka segera saling mendukung dan menyemangati di hari bahagia ini.

Sampai beberapa saat berlalu, akhirnya beberapa kerabat dan tamu terdekat hadir. Tentu saja, dengan pakaian sederhana yang ia kenakan, ia jadi tak terlalu kerepotan saat menerima tamu. Satu per satu, mereka mendatangi Angel dan mengucapkan selamat. Bahkan, dengan senang hati menemani Angel yang sedang menanti kedatangan Zayn.

Dari penantian yang tidak terlalu lama, rombongan pengantin pria datang tepat waktu. Tentu saja dengan beberapa keluarga inti saja. Sama persis seperti seserahan yang dibawa juga tak seberapa. Lagi pula, ini sama-sama pernikahan kedua mereka. Jadi, pasangan yang duda dan janda, bukankah memang wajar saja menikah secara sederhana? Bukankah mereka pasangan dewasa yang tak lagi menuntut kemewahan kalau ujung-ujungnya sia-sia?

Di hari yang masih terbilang pagi, Zayn dan Angel saling bertatap senyum senyum lembut. Kesederhanaan yang terlihat dibalik baju mereka menyiratkan rasa cinta yang tak terbendung. Saling rindu, saling kagum, dan tentu saling berdebar. Padahal, mereka bukan lagi remaja labil yang mudah berbunga-bunga karena cinta.

"Akhirnya mempelai pria tiba. Mari kita langsungkan pernikahan ini," ucap penghulu yang segera disetujui oleh kedua pihak keluarga.

Pernikahan sederhana ini berlangsung dengan khidmat. Penghulu yang dengan tegas membacakan ijab, segera dibalas Zayn dengan qabul yang tak kalah tegas. Tentu saja, Angel selaku wanita yang tengah diperjuangkan Zayn merasa terharu. Ternyata masih ada lelaki yang mau mencintainya sekalipun dia sudah punya anak.

"Sah?"

"Sah!"

Akhirnya, pernikahan mereka telah resmi scara Agama dan negara. Impian sederhana keduanya yang telah mereka sepakati akhirnya terbangun. Bukan hanya mereka berdua. Bahkan, anak-anak mereka yang tidak tau pasti maksud dari pernikahan ini saja segera berteriak girang lalu berlari memeluk Angel yang mengucap banyak syukur di saat bersamaan. Padahal, saat itu adalah saat bagi Angel untuk mencium tangan Zayn sebagai wujud bakti. Mencium tangan sang suami.

Setelah puas berpelukan dengan anak-anak, Angel menatap Zayn dengan penuh kasih. Tersenyum tipis, dan melemparkan tatapan malu. Senyum yang terpancar seakan menjelaskan betapa besar yang kebahagiaan yang datang.

"Angel."

Dipanggil demikian, Angel mendekat. Entah kenapa hatinya terasa berdebar-debar. Padahal, dia sudah cukup sering dekat dengan Zayn. Mungkin, karena momen ini terlalu sakral dan disaksikan banyak orang. Sehingga dia jadi grogi.

"Mas."

Angel mencium lembut tangan kekar Zayn yang urat cukup terlihat banyak. Tangan ini pasti sangat terlatih sebab terbiasa digunakan untuk memegang sapu dan pel. Sungguh, lelaki yang pekerja keras, agaknya. Lalu, keheningan segera disambut tepuk tangan oleh para kerabat yang ikut bergembira. Menyaksikan kebahagiaan yang terus berbinar, menghangatkan perasaan.

"Ye! Akhirnya kita punya mama sama Papa!" pekik Zila gembira.

Hal serupa segera ditanggapi oleh Zio yang terkikik gembira. Nampaknya dia setuju dengan pendapat Zila.

"Bener. Akhirnya sekarang kita bisa bertemu setiap hari."

Suara-suara imut itu begitu menghangatkan hati. Segera para orang tertawa renyah mendengar celotehan mereka. Alangkah manisnya pernikahan mereka hanya dengan sedikit candaan dari anak-anak.

Sampai acara seremonial berakhir, akhirnya para tamu disuguhi oleh hidangan sederhana yang telah Angel siapkan. Tak lupa, mereka bersenda gurau dengan suasana kekeluargaan yang sangat hangat.

Hanya saja, tepat di waktu yang tidak terlalu ramai itu, muncul seorang pria yang mengenakan jas hitam elegan lengkap dengan buah tangan yang terlihat mahal. Seakan disengaja, bahkan kualitas jas yang dipilih terlihat lebih mahal daripada jas yang tengah dikenakan Zayn. Padahal, di sini, Zayn-lah yang menjadi pengantin. Terlebih, apa yang membuat mereka sangat terkejut?

Ya. Lelaki itu ada Thomas. Lelaki yang berstatus sebagai mantan suami Angel datang tanpa diundang. Sungguh, jangankan mengundang Thomas. Angel saja sudah takut duluan bahwa acara pernikahannya akan kacau begitu sang mantan suami datang. Mengingat, terakhir Thomas mendatanginya, Thomas terkesan sangat posesif kepadanya.

"Thomas!"

Baik Angel maupun Zayn terkejut. Keduanya memekik bersamaan. Tak menduga seorang lelaki yang sangat mereka hindari datang dengan sendirinya. Hal itu membuat Zayn agak sedikit resah dan agak curiga jangan-jangan Angel sengaja mengundang atau memberi tau tanggal pernikahan mereka. Kecurigaan yang berhasil menghilangkan senyum mereka.

"Ka-kamu ngundang dia, Ngel?" tanya Zayn lirih.

Tentu saja lelaki itu sebisa mungkin menghindari konflik yang akan membuat para kerabat ikut tegang. Dan hal serupa tetap dirasakan Angel dimana Angel takut Thomas akan membuat masalah.

Wajah tegang Angel segera menggeleng dengan kuat. "Tentu saja tidak, Zayn. Akupun tak tau kenapa dia tiba-tiba datang."

Sayangnya, suara khas Thomas segera mendominasi ruangan ini. Menghentikan perdebatan kecil mereka.

"Halo, Semuanya," sapa Thomas sok ramah.

Matanya lantas beralih kepada Angel yang tegang seperti hendak menolak keberadaan Thomas. Pada posisi tersebut, nampaknya Thomas hendak memanfaatkan situasi untuk mengguncang pernikahan ini.

"Hei, kalian tegang sekali. Aku ke sini turut merayakan kebahagiaan kalian lho. Bukankah begitu?"

Thomas mendekat dengan senyum mempesona. Ia sengaja tersenyum manis agar semua orang mengira dia lelaki baik dan bisa membuat wanita mana saja jatuh cinta. Padahal, fakta bahwa Thomas tukang selingkuh tetaplah tersemat di kepala Angel.

"Nah, ini kado pernikahan kalian," imbuhnya santai seraya mengulurkan sebuah kado yang jelas-jelas berisi brand ternama. Langsung terlihat dari paper bag-nya saja. Entah disengaja atau tidak.

Zayn menerimanya dengan terpaksa. Lantas, menaruhnya dengan cepat di lantai. Setelahnya, Thomas tersenyum meremehkan seraya mengulurkan tangan. Mau tak mau, Zayn tentu saja harus menerima salam dari Thomas. Untungnya, Thomas masih waras.

"Selamat, Zayn. Akhirnya kamu bisa bersanding dengan bidadariku," ucapnya.

Kata 'bidadariku' seakan semacam sindiran bagi Zayn yang dianggap merebut Angel dari Thomas. Padahal, mau bagaimanapun, Thomas-lah yang membuang Angel terlebih dahulu. Namun, Zayn hanya mengiyakan sejenak. Terlalu enggan membuat keributan di hari bahagianya.

Lantas, Thomas melepas tangan Zayn dan segera beralih ke sisi Angel yang tengah duduk dengan wajah tegang. Tangan lelaki itu juga meminta disalami. Sekalipun Angel sebenarnya sangat enggan.

"Hai, Angel. Kecantikanmu sama sekali tak berkurang ya. Meskipun gaun pernikahan kamu sangat sederhana, tapi kamu sama cantiknya seperti pernikahan kita dulu."

Angel terdiam sejenak. Secara tak langsung, Angel merasa bahwa Thomas sedang menyindir pernikahannya yang terlalu sederhana. Seakan, seorang Zayn yang miskin tak sanggup membelikannya gaun mewah. Sungguh sialan.

"Omong-omong, selamat atas pernikahanmu," katanya dengan senyum kemenangan.

Tentu saja lelaki itu tidak benar-benar berniat memberi selamat. Terbukti saat secara perlahan kepala Thomas mendekat ke ceruk lehernya.

Ia berbisik, "Sebenarnya, aku akan terus mengejar sosok Angel."

Deg!

Angel kaget dengan perasaan yang meledak-ledak. Amarah meluap di dadanya begitu mendengar Thomas dengan mudahnya berkata demikian. Jika mereka tidak punya tamu, sumpah serapah tentu akan Angel lemparkan kepada lelaki sialan ini. Sayangnya, dia harus menahan diri meski tak menyangka kenapa Thomas bisa kehilangan akal begini.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel