Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 6 . Kunjungan pertama

Mobil melaju meninggalkan kawasan apartemen mewah. Suri dan Tuan Dominic duduk di kursi belakang dengan Sam yang mengemudi di depan.

Tuan Dominic membalikkan tubuhnya, sebelah siku tangannya diletakkan di atas sandaran kursi, dan tangannya menopang wajahnya menatap lekat diri Suri.

"Seharusnya anda tidak kekurangan wanita cantik!" ucap Suri. Suri menatap keluar jendela dan Suri dapat melihat Tuan Dominic dari pantulan kaca jendela, pria itu dari tadi terus memandangi diri Suri.

"Tidak ada yang seperti dirimu," balas Tuan Dominic masih sambil menatap Suri.

Suri yang dilihatnya saat ini sangat berbeda dari Suri yang dulu masih kekanakan. Suri terlihat dewasa dan Tuan Dominic tidak menyangka ternyata Suri memiliki bentuk tubuh yang sangat indah dan menggoda.

Suri merasa risih dengan tatapan Tuan Dominic. Suri menatap pria yang duduk disebelahnya dan berkata, "Tidak sopan menatap seorang wanita seperti itu!". Lalu Suri memalingkan wajahnya kembali menatap keluar jendela mobil.

Suri sangat memesona, berparas cantik, memiliki tubuh menggoda, bermulut tajam dan bersikap sangat dingin. Membuat Tuan Dominic semakin penasaran akan dirinya.

Sam menatap Suri dari kaca spion di dalam mobil. Terlihat Suri sangat cantik dan saat ini Suri seperti deretan wanita cantik yang dikencani tuannya. Hati Sam sedih melihat bagaimana perubahan Suri, gadis polos yang dulu dikenalnya tidak ada lagi. Selama lima tahun, Sam telah memendam perasaan untuk gadis itu. Namun apa yang dapat dilakukannya jika tuannya menginginkan gadis itu. Tidak mungkin baginya untuk berebut wanita dengan tuannya. Sam hanya menekan perasaannya terhadap Suri dan cukup memendamnya untuk diri sendiri. Sam seumur hidupnya tidak pernah menaruh perasaan terhadap wanita manapun, sebagai tangan kanan Tuan Dominic penguasa bisnis perjudian, tentunya mereka memliki sangat banyak musuh dan Sam adalah tameng tuannya. Seperti kejadian lima tahun yang lalu pas awal Suri kuliah di universitas negara K. Sam seperti biasa menemani Tuan Dominic menghabiskan malam di rumah bordil. Dan saat keluar dari rumah bordil hendak kembali ke apartemen, seseorang menyerang dengan sebilah pisau. Kejadian sangat cepat, yang dapat dilakukan Sam hanyalah menghadang tusukan itu menggunakan tubuhnya. Beruntung tusukan tidak mengenai organ vital, namun karena hal tersebut dirinya perlu rawat inap di rumah sakit selama seminggu.

Sam yang menjalani kehidupan seperti ini bagaimana dapat dengan egois menjalin hubungan cinta dengan wanita manapun. Dan itulah alasan selama ini Sam tidak melirik wanita manapun. Namun Suri wanita pertama yang menggetarkan hatinya dan membuat Sam berharap akan sesuatu yang tidak seharusnya.

Mobil melaju dalam keadaan hening, Tuan Dominic masih menatap Suri sampai mereka tiba di tempat tujuan.

Suri terpesona dengan kemegahan bangunan kasino itu. Gedung kasino megah dan semakin mewah karena gedung diterangi dengan lampu-lampu kuning yang sangat terang.

Ekspresi dingin wajah Suri tergantikan dengan senyuman dan rasa ingin tahunya.

Mobil melaju pelan dan berhenti tepat di depan pintu putar kasino. Sam turun dan membukakan pintu mobil untuk Tuan Dominic, lalu berjalan ke sisi lainnya dan membukakan pintu mobil untuk Suri.

Tuan Dominic yang berdiri di samping Sam mengulurkan tangannya ke arah Suri. Suri menyambut tangan Tuan Dominic dan turun dari mobil dengan berpegangan pada tangan pria itu.

Tuan Dominic dengan Suri berada dalam gandengannya dan Sam yang berada di belakang mereka berjalan masuk melalui pintu putar kasino. Setiap pegawai berseragam yang melihat kedatangan mereka segera memberi hormat.

Suri menatap Tuan Dominic, dirinya tidak menyangka pria yang berada disisinya saat ini sangat dihormati.

Tuan Dominic membalas tatapan Suri, dirinya tahu apa yang ada dipikiran Suri. Lalu Tuan Dominic berkata, "hanya kamu yang berani bersikap kurang ajar padaku!"

Suri memalingkan wajahnya tidak mau melihat pria itu lagi. Saat ini Suri sadar harus lebih menjaga sikap terhadap tuannya yang benar-benar terhormat. Suri baru sadar mengapa sikap Sam yang sangat hormat kepada tuannya, memang seharusnya bersikap seperti itu terhadap sang penyelamat.

Suri tidak lagi memusingkan masalah itu, saat ini Suri memuaskan matanya menatap seluruh kemewahan kasino ini.

Ruang kasino sangat luas, berpuluh-puluh meja dengan permainan berbeda-beda tersebar keseluruhan ruangan. Lantai kasino dilapisi karpet mewah kombinasi warna merah dan emas. Setiap meja terisi pemain dan seorang bandar yang berseragam rapi.

Pramusaji berkeliling menyajikan anggur untuk para pemain. Suri melihat lantai di atas, lantai atas berbentuk balkon, jadi orang yang berada di atas dapat melihat permainan di bawah. Tangga putar mewah besar menghubungkan lantai bawah dan atas. Disisi lain Suri juga melihat lift, setiap sudut ada petugas keamanan yang berjaga. Langit-langit kasino sangat tinggi dan langit-langit dihiasi dengan ukiran naga besar yang rumit dan terlapisi cat berwarna emas.

"Bagaimana?" tanya Tuan Dominic sambil melepaskan gandengannya lalu memeluk pinggang ramping Suri.

"Sangat mewah," jawab Suri. Suri sibuk melihat kamera keamanan yang terpasang, sangat banyak dan Suri melihat alat sensor canggih.

Tuan Dominic dengan Suri berada dalam pelukannya, berjalan berkeliling kasino. Setiap pegawai memberi hormat dan banyak pelanggan yang menyapa Tuan Dominic.

"Lantai dua khusus untuk tamu VIP," ujar Tuan Dominic. Mereka berjalan ke arah lift, pintu lift terbuka dan mereka masuk kedalam. Suri melihat tombol lift yang dapat di tekan hanya 3 lantai yaitu lantai dasar untuk parkir, lantai 1 dan 2. Sisanya tidak dapat diakses.

"Itu untuk kemana?", tanya Suri menunjuk tombol yang dimaksud.

"Ruang keamanan dan ruang kerjaku," ucap Tuan Dominic.

"Nanti kita akan kesana, tahan dulu rasa penasaranmu," lanjut Tuan Dominic.

Pintu lift terbuka di lantai 2, mereka berjalan ke luar. Lantai 2 kasino bahkan lebih mewah dari lantai pertama. Disisi ruangan ada restoran mewah. Tentunya tamu VIP mendapat perlakuan yang berbeda.

Dua orang pria berpenampilan mewah menghampiri mereka, salah satu pria paruh baya dilihat dari penampilannya sepertinya orang kaya baru. Suri melihat sepuluh jari tangannya berhiaskan cincin batu berkilauan dan dilehernya tergantung kalung emas yang sebesar rantai pagar. Dan wajah pria paruh baya itu terlihat sangat hidung belang, Suri tidak menyukainya.

Dan satu lagi pria berpostur tinggi dan kurus mungkin seumuran Tuan Dominic, namun yang menarik perhatian Suri adalah kacamata yang dipakai pria itu. Kacamata berkamera, untuk orang awam tidak akan mengetahui hal tersebut. Namun Suri yang sangat menyukai teknologi-teknologi canggih dapat langsung mengetahui hal itu hanya dengan melihatnya sekilas.

Mereka berbasa basi dengan Tuan Dominic dan disamping itu mereka juga membicarakan masalah kerjasama bisnis perjudian mereka menginginkan dukungan keluarga Qin untuk menjamin keamanan wilayah mereka.

Tuan Dominic mendengar dengan seksama namun tangan yang awalnya memeluk pinggang Suri sudah berpindah ke punggung Suri yang terbuka. Jari jemari Tuan Dominic mengelus lembut sepanjang tulang punggung Suri sampai ke bagian paling bawah mendekati bokongnya.

Tentu sentuhan kecil seperti itu memberi efek yang sangat besar bagi Suri.

Suri ingin menepis tangan pria itu tapi akan terlihat konyol dengan penampilan wanita penggodanya saat ini.

Suri menunggu jari jemari pria itu berhenti namun tidak kunjung juga. Sepertinya perlu mengeluarkan sedikit gaya wanita penggoda untuk menghadapi Tuan Dominic.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel