Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 9 : Enjoy every moment

-Restaurant Vint Resort-

"Dari pada hanya melihatnya terus muncul, kenapa tidak membuangnya saja." celetuk Nirva menatap Weyna yang beralih menatap nya, "Ada saatnya, bukan sekarang." ucap Weyna tersenyum manis padanya.

"Maksudku, ponselmu bodoh. Apa yang kau katakan." ia memutar bola mata nya kesal dan hanya dibalas kekehan dari Weyna. "Benda itu terlalu berisik, bisa kau matikan." katanya sedikit terganggu mendengar getaran dari ponsel gadis itu.

"Ya, ya baiklah."

Nirva kembali sibuk pada makanan nya sedangkan Weyna meraih benda yang sedari tadi… memang mengganggu sih.

- pesan -

"Kau dimana? Indigo di kafe, itu arti nya kau tak bersama nya."

"Kau dimana bodoh!"

"Kau tau, gadis sialan Nova tau tentang Indigo yang mendua dan dia sudah memberitahu Zeeyla."

"Fuck!" umpat nya segera menghubungi Alex tak peduli dengan tatapan tajam dari Nirva yang tersedak karena umpatan nya.

"Uggh… Sial. Bikin kaget saja." kesal Nirva melihat Weyna yang kini berdiri, "Ingin kemana?" tanya nya membuat gadis itu berdecak kesal.

"Jual diri! Jadi diamlah."

"Oh, oke." Nirva tersenyum lebar memperlihatkan senyum kotak miliknya, namun terkesan menyebalkan bagi Weyna.

"Halo kak, aku tau kau akan cerewet. Jadi jangan bertanya apapun tentang nya, oke." ujar Weyna karena dia tahu, Zeeyla akan mem bordirnya dengan pertanyaan-pertanyaan yang menyebalkan.Sudah cukup hari ketenangan nya di ganggu oleh calon suami sang kakak, jadi dia tidak ingin kepalanya sampai pecah.

"Masih mencintai pria brengsek itu, maka nya masih menyimpan nya. Dia bahkan memakai apartment mu bodoh. Kau tak punya otak atau---"

"Dari mana kau tahu soal itu, astaga." seperti nya dia melewatkan sesuatu tentang kakak tiri nya itu, pikirnya.

"Jangan bodoh, karena cinta." kata Zeeyla membuat nya tersadar kembali, "Kakak~~~" rajuk nya terdengar merayu gadis yang tengah berada di negara orang lain saat ini karena pekerjaan nya sebagai model.

Decakan Weyna bisa dengar, "Jadi kau diam saja, layaknya orang bodoh. Begitu," ia mendongak menahan diri dan kembali tersenyum walau dia tahu, Zeeyla tak melihatnya. "Mau bagaimana lagi, kak. Aku hanya ingin menikmati momen ini, momen sebelum membuang mereka semua. Kau tau kan, enjoy every moment. Dan sekarang, aku sedang melakukan nya, sebelum--"

"Kau sudah membuat pilihan?"

"Yang kupilih sekarang, menemani calon suami manjamu untuk makan siang." katanya melihat Nirva mendelik sinis ke arah nya dan membalas nya dengan menjulurkan lidah nya meledek tak peduli suara tawa dari Zeeyla.

"Apa," bisik Nirva yang mendapat balasan mata juling dan wajah konyol dari Weyna, membuat pria itu menahan tawa nya.

"Kau dimana sekarang?"

"Oh? Ah, kami di Vint Resort. Aku tidak tahu apa yang ada dalam pikiran calonmu itu."

Terdengar meledek mungkin di telinga Nirva, membuat nya memanggil Weyna untuk mendekat namun hanya senyuman lebar yang dia dapatkan dari Weyna.

"Jangan terlalu keras pada nya, kasian." kata Zeeyla tak tahu jika adik dan calon suami nya saling meledek tapi terkesan mesra.

"Ya, ya aku tau. Kalian tak pernah bertukar pesan atau saling menghubungi begitu?"

"Tidak."

What! Seriously? Why?" tanya Weyna bingung beralih menatap Nirva yang menaik turunkan alisnya.

"Takingin saja. Dan dia juga seperti itu. Jadi tak perlu buru-buru, kita juga akan bersatu nanti nya."

Weyna berdecak kagum mendengar keyakinan dalam diri Zeeyla.

"Waw… perjodohan itu memang gila." ucap nya santai kembali duduk di hadapan Nirva. Ia mendengar suara tawa Zeeyla, "Baiklah, bersenang-senanglah, aku harus kembali bekerja." Weyna mengangguk. "Oke pai-pai, jangan lupa pulang." kata nya yang mendapat deheman kemudian memutuskan panggilan nya.

"Enjoy every moment," celetuk Nirva melihat Weyna yang kembali memakan pesanan nya.

"Yes. Ada masalah?"

Nirva menggeleng, "Tak ada. Malam nanti, ibuku akan datang ke Vint House." kata nya mendapat tatapan bingung dari Weyna.

"Excuse me sir, I have no business about that. So, jangan melapor padaku." jelas Weyna pada pria yang kini terkekeh.

"Hanya memberitahu saja."

"And, i don't care." tambah Weyna.

Nirva mengangguk, "Kau ingin menikmati momen ini kan,"

"Yes."

"Apa ada tempat yang bagus untuk itu, club tidak termasuk." ucap Nirva memperingati Weyna.

Weyna terkekeh mendengar itu. "Ingin berkeliling kota london?" tanya nya.

"Sure, who's afraid." jawab Nirva mengangguk.

"Oke let's go."

Nirva ikut berdiri melihat Weyna berdiri. Keduanya berjalan keluar dari sekitar Resort, segera ke mobil lalu pergi dari sana.

Di Dalam mobil saat ini, "Kau sudah pernah ke seoul," tanya Nirva menoleh melihat Weyna. "Untuk?" dan bukan nya menjawab, gadis itu malah ikut bertanya. "Ya, sekedar jalan-jalan saja. Seperti kau tak punya pekerjaan,"

Weyna mengangguk, "Yes, i'm free."

"Ciri-ciri masa depan yang suram." celetukan nya membuat gadis itu tertawa, "But, i don't care. the important thing is I'm happy." kata nya.

"Apa karena kau anak dari keluarga Vint, jadi hanya tau berfoya-foya,"

Weyna kembali tertawa, "Pikiran yang terlalu pendek ternyata." ucap nya menggeleng pelan.

"Why? Aku benar bukan,"

"Yes. Hehehe."

Nirva ikut terkekeh tak peduli dia melakukan nya lagi, tanpa peduli rasa sakit karena perkataan nya.

Sedangkan Weyna, ia kira Nirva berbeda dari mereka. Ternyata dirinya bertemu lagi dengan orang yang melihat seseorang dari cover nya saja.

"Kau tau," Weyna tersenyum melihat Nirva yang juga menatap nya lalu kembali menoleh ke depan. "Aku tak punya orang lain, hanya diriku yang kupunya."kata nya membuat Nirva bingung. "Maksudnya?"

"Tak ada, hehe."

"Ingin kupukul ya,"

Weyna hanya tertawa melihat kekesalan Nirva padanya.

Namun Entah apa yang terjadi pada mereka, yang tiba-tiba menjadi dekat seperti sekarang. Tapi hal yang kedua nya tau, mereka hanya ingin menikmati setiap momen yang mereka habiskan sekarang.

°

°

°

- WESTFIELD LONDON -

"Ini sama saja ayahmu ikut dengan ibu sekarang." kesal Keevah menghentakkan kaki nya. Melihat itu, Mike hanya tertawa. "Lagian, bagaimana ibu bisa lupa soal calon kak Nirva." kata nya semakin membuat sang ibu kesal. "Ibu kan niatnya mau jalan-jalan tanpa ayah kalian." mendelik sinis.

"sabar saja bu, hanya malam ini saja kok." ucap Mike berusaha membuat sang ibu mengerti.

"Baiklah. Dan kau,"

"Aku? Aku kenapa?" tanya Mike menunjuk dirinya sendiri.

"Ck, penampilanmu benar-benar menjengkelkan." ujar Keevah membuat Mike merajuk padanya. "Kakakmu benar, kau dan ibu itu sama saja. Hahaha." lanjut nya tertawa menatap Mike yang ikut tertawa karena nya. "Harus dong, kan Mike anak ibu." kekeh Mike merangkul sang ibu imut lalu keduanya mulai berbelanja.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel