Bab 6
Merasa dipermainkan oleh salah satu anggota kerajaan Yang, membuat emosi Raja roh semakin membuncah. Terlebih lagi, dia tahu siapa yang dia hadapi. "Bocah bau kencur, sialan!" gumamnya dengan sangat geram.
Alih-alih berhenti mengacau, Yang Zi semakin berambisi untuk menyingkirkan setiap halangan bagi pangeran keempat Liu Bai. Dia gadis yang tidak mudah menyerah. Maka, pada babak final ini Yang Zi akan mengamankan posisi Lui Bai untuk Yang Xi.
"Aku janji, Jie! Kalian akan bersama." ucap Yang Zi sebelum pergi meninggalkan Yang Xi dalam waktu istirahatnya.
Babak terakhir yang merupakan final dari perebutan posisi suami bagi Putri Yang Xi adalah menguji ketrampilan berjuang serta bertahan.
Tiga kandidat yang telah berhasil melewati tahap sebelumnya yakni Liu Bai, Pangeran Naga Laut Timur serta Raja Long akan memperebutkan posisi final.
Tentu saja hal ini tidak mudah bagi ketiganya. Selain harus berhadapan dengan satu sama lain. Mereka juga harus mengamankan token bagi pemenang. Token itu berupa bendera sebagai simbol bisa memenangkan pertandingan.
Sedangkan Yang Zi, gadis muda itu telah bersiap pada posisinya untuk menyingkirkan rintangan bagi Liu Bai. Tugas Yang Zi kali ini bersama Song De adalah membantu Liu Bai mendapatkan bendera Kerajaan Yang.
"Apa ini tidak melanggar aturan, Zi er?"
"Tentu saja iya, tapi bagaimanapun juga kita harus membantu pangeran keempat. Jadi, jangan sampai Kakanda Ratu tahu mengenai keterlibatan kita."
Yang Zi juga membuat beberapa jebakan di dekat tempat penyimpanan bendera. Semua itu dilakukan agar lawan pangeran keempat tidak bisa mengambil bendera kemenangan itu.
Waktu istirahat pun usai, Dayang Senior Han sebagai kepercayaan Ratu menyampaikan alur babak terakhir ini. Ketiga pemuda itu harus memperebutkan bendera sebagai simbol bukti kesiapan menikahi sang putri.
Begitu bunyi lonceng terdengar, setiap kandidat berlari mencapai tempat bendera yang tidak mereka ketahui di mana letaknya.
Si ambisius Pangeran Naga mencoba menghalangi langkah Liu Bai. Putra Raja Naga itu tidak akan tinggal diam. Hingga membuatnya harus menyerang Liu Bai agar tidak bisa melanjutkan babak final ini.
Jika kedua pangeran sedang berkelahi satu sama lain, maka Raja Long dengan mudah melenggang mencari keberadaan bendera.
Tibalah Long Ye Tian di tebing dekat bendera. Insting bertahan hingga memiliki pengalaman yang jauh lebih banyak untuk berperang dibandingkan Song De dan Yang Zi membuat pria itu mampu dengan mudah melewati setiap jebakan yang telah mereka siapkan.
"Song De, bantulah Liu Bai! Aku akan menghadapinya sebelum pria busuk itu mengambil bendera."
"Tapi, Zi er ... Bagaimana jika kau terluka?"
"Hei, aku ini Yang Zi ... Anggota klan Pheonix ... " Belum sempat Yang Zi melanjutkan ucapannya, Son De menutup mulut manis gadis itu.
"Jangan buka identitasmu, ingat kata Yang Mulia Ratu."
"Iya, cepat kau pergi. Aku bisa melindungi diriku sendiri. Pria tengik itu tidak akan bisa menyakiti aku."
Dengan beribu alasan dan rayuan, Song De pun menuruti permintaan Yang Zi agar dia membantu Lui Bai melawan Pangeran Naga Timur.
Menggunakan pakaian serba hitam, Yang Zi lalu menutup sebagian wajah cantiknya dengan kain hitam juga agar identitasnya tidak diketahui ketika berkelahi nanti.
"Jie, aku akan membantumu." ucap gadis itu sebelum pergi menghadang Long Ye Tian.
Bagai telah mempersiapkan segalanya, Long Ye Tian tampak tidak kaget ketika datang dari atas sebuah serangan. Yang Zi benar-benar sudah tidak bisa lagi menganggap remeh musuhnya.
Bahkan gadis itu juga telah menghunuskan sebilah pedang ke arah Long Ye Tian.
"Kenapa kau berambisi ingin menyingkirkanku?"
"Karena kau adalah hambatan bagi pilihan saudariku." Yang Zi dengan bodohnya mengatakan jika Yang Xi adalah saudarinya.
Sehingga, dengan mudah saja pihak lawan akan menebak siapa identitasnya. "Menyerah lah, Putri ketiga. Aku tidak ingin melukaimu."
"Tutup mulutmu!" Yang Zi dan pedangnya menyerang Long Ye Tian dengan tangan hampa. Iya, Raja Roh itu sama sekali tidak menggunakan pustaka untuk menghadapi Yang Zi.
Setiap gerakan Yang Zi dengan mudah dibaca oleh pria yang sudah lebih dari ratusan ribu berperang dan berkelahi.
Sejak tadi, Ye Tian hanya menangkis serangan dan sama sekali tidak menyerang Yang Zi. Lama kelamaan, Yang Zi semakin bisa menebak setiap gerakan Long Ye Tian.
Terkadang, Yang Zi harus terpental karena gerakan bertahan Ye Tian dengan tenaga dalamnya yang luar biasa kuat.
Bahkan Putri ketiga Kerajaan Yang harus mencoba bangkit dengan bantuan pedang sebagai tongkatnya.
"Menyerah lah!"
Yang Zi memutar otaknya, dia tidak bisa menggunakan terlalu banyak tenaga dalamnya. Terlebih lagi, Yang Zi juga haram menggunakan mantra pheonix miliknya.
Sehingga putri ketiga terpaksa hanya menggunakan ketrampilan berkelahi saja. "Kau tidak boleh menang!" Yang Zi menggunakan sisa-sisa tenaga untuk menyerang Raja Long.
Dia tidak mempedulikan hal lain, karena dia telah berjanji untuk menjadikan Liu Bai pemenangnya.
"Maka, jangan salahkan aku jika kau mati di tanganku." ejek Long Ye Tian.
Gerakan pedang Yang Zi semakin melemah, karena tenaganya berkurang drastis. Sehingga dengan mudah Ye Tian merebut pedang milik gadis itu.
Ye Tian meletakkan pedang yang dia rebut telah di leher Yang Zi agar wanita itu berhenti menguras tenaganya karena dia bukanlah lawan bagi seorang Long Ye Tian.
"Pilih mati?" tanya pria itu dengan nada berat.
"Lakukan saja, sehingga jika kau terbukti membunuh adik Ratu, kau tidak akan terpilih menjadi menantu kerajaan."
Mendengar ucapan Yang Zi dengan nada tanpa rasa takut sedikitpun, membuat Ye Tian terkekeh dengan keras. Dia sama sekali tidak menyangka jika gadis nakal itu akan mengorbankan nyawanya demi orang yang belum tentu layak.
"Aku akan mengampuni nyawamu jika kau memohon agar aku tidak membunuhmu."
Memohon? Tentu saja tidak. Yang Zi adalah gadis yang berpendirian teguh. Tidak mudah goyah adalah perangainya. "Bunuh saja aku!"
Ye Tian melepaskan pedang milik Yang Zi tetapi dia tidak melepaskan sama sekali cengkeraman pada tubuh gadis itu. Dengan kekuatannya yang besar, Long Ye Tian membelah bukit tempat disembunyikannya bendera agar dia bisa dengan mudah mengambil tanpa harus mendaki serta menemukan bendera itu.
Usai mendapatkan apa yang dia mau, Long Ye Tian segera bergegas ke balai utama Kerajaan Yang di mana Ratu dan yang lainnya berkumpul.
Tetapi, bagaimana dengan Yang Zi? Dengan kondisi lemah, Long Ye Tian meninggalkan gadis itu dalam perjalanan menuju tempat pengumuman.
Segera saja Long Ye Tian menghadap Ratu dengan bendera Kerajaan Yang di tangan kokohnya.
"Yang Mulia, hamba berhasil mendapatkan bendar ini."
Tentu saja, Yang Mi langsung mengumumkan bahwa Long Ye Tian lah pemenangnya dan berhak menikahi Putri Yang Xi.
Di tempat duduknya, Yang Xi tampak menyembunyikan rasa sedihnya. Sangat jelas jika dia tidak menyukai Long Ye Tian dari raut wajahnya.
Tetapi, dia tetap harus berusaha tersenyum demi Kakak Ratunya.
"Mana adik ketiga, Kakanda?" Yang Xi mengkhawatirkan keadaan adiknya.
Dari jauh, Liu Bai yang memenangkan perkelahian dengan Pangeran Naga dibantu oleh Song De berjalan gontai diikuti oleh Song De yang memapah Yang Zi.
"Aku menyesal telah meninggalkanmu, Zi er!"
"Zi zi ... "
"Yang Mulia ... "
"Xiao Mei mei ... " mereka berseru melihat keadaan Yang Zi.
"Yang Mulia, Ratu Yang," sela Long Ye Tian.
"Yang Mulia Raja Long, aku akan menyerahkan adikku Yang Xi secara simbolis."
"Tidak perlu! Karena aku tidak tertarik padanya. aku menginginkan Putri ketiga kerajaaan Yang." tutur Long Ye Tian kemudian melepas topeng yang telah menutupi wajah tampannya.
Dalam dekapan Song De karena telah terluka, Yang Zi tak kuasa menahan rasa kaget hingga membuatnya tak sadarkan diri.