Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5

Babak pertama dari seleksi calon pendamping hidup bagi Putri Yang Xi segera di mulai. Para kandidat yang sudah hadir segera mengambil posisi pada tempat masing-masing.

Pada babak pertama ini, para pria tampan dan berwawasan itu akan menerima suara dari juri yang terdiri dari penasihat Ratu. Penasihat dan kasim Ratu akan memberi suara. Dan lima besar dari mereka akan lolos dan melanjutkan babak berikutnya.

Pemungutan suara segera dimulai, tampaknya Yang Xi cukup memerhatikan Pangeran keempat dari Kerajaan Langit. Liu Bai memang sangat menawan dalam balutan hanfu putih sesuai kedudukannya.

Tak ayal, baru saja babak pertama dibuka, Liu Bai sudah mendapatkan suara dari kasim kerajaan.

Selain Yang Mi, adik bungsu mereka juga bisa menangkap rona bahagia di wajah Yang Xi.

"Sepertinya kakak kedua telah menentukan pilihannya," celetuk Yang Zi pelan di belakang telinga Kakak perempuannya yang menjabat sebagai Ratu Kerajaan Yang.

Yang Mi pun membenarkan, "Benar."

"Sehingga, aku akan melancarkan jalan kakak bersama pilihannya." Yang Zi menambahi.

Satu persatu juri memberikan suara mereka, tidak hanya Pangeran Liu saja yang mendapatkan dukungan. Pangeran dari Laut Timur juga tidak kalah pamor. Pria berambisi itu juga mendapatkan suara dari penasihat Ratu. Dengan adanya pernikahan kedua belah kerajaan, pasti akan semakin memperkokoh kekuasaan.

Menjelang barisan terakhir para juri memberikan suara, kantuk Yang Zi pun hilang seketika. Rasa ingin tidurnya lenyap begitu saja dan berganti dengan perasaan ingin tahu selanjutnya.

Namun, siapa sangka. Pria misterius yang terlihat sangat antagonis justru mendapatkan suara. Tetapi, hal itu tidak akan mengalahkan kelebihan Pangeran Liu.

Hasil akhir pun keluar, Pangeran Liu mendapatkan suara terbanyak dengan mengantongi 8 suara dan diikuti Pangeran Laut Timur sebanyak 4 suara. Selanjutnya dua orang pemuda dengan masing-masing 3 suara.

Selanjutnya pada tempat terakhir diamankan oleh Long Ye Tian, Raja roh yang mendapatkan satu suara.

Jika sejak tadi Yang Zi sering mengomentari jalannya babak pertama, melihat lima besar pria tadi, gadis itu memutar otak tentang bagaimana caranya agar Pangeran Liu lah yang nantinya akan keluar memenangkan setiap babaknya.

Usai mengumumkan hasil penyisihan babak pertama, Dayang senior Han memberi kesempatan untuk beristirahat bagi para kandidat.

Sebelum beranjak meninggalkan tempat, pandangan Pangeran Liu bertemu dengan mata indah milik Yang Xi. Pertemuan pertama ini, memang cukup berkesan bagi satu sama lain.

Bisa membaca perasaan sang kakak, menjadikan Yang Zi girang bukan main. "Tenang saja, aku dan Song De akan berusaha agar Pangeran Liu memenangkan semuanya."

**

Kesempatan beristirahat ini dimanfaatkan oleh Yang Zi dan Song De untuk mencari informasi mengenai babal selanjutnya.

Semua itu mereka lakukan untuk mengamankan posisi Pangeran Liu.

Waktu beristirahat hampir berlalu, senyum Yang Zi mengembang di wajah cantik miliknya. Karena dia dan juga Song De telah menemukan cara untuk membantu Liu Bai.

"Terima kasih, Xiao Mei mei. Tapi, jangan sampai kalian merugikan orang lain." pinta Yang Xi sebelum dia dan saudara masuk kembali ke aula utama untuk mendengarkan prosesi babak selanjutnya.

Babak selanjutnya adalah ketrampilan memanah. Ratu meminta lima calon suami Yang Xi untuk berkompetisi dalam memainkan busur dan anak panah.

Jika pada babak pertama tadi, Yang Zi dan Song De dengan terpaksa hikmat duduk di belakang Ratu. Maka, untuk babak kedua ini putri ketiga dan teman baiknya itu absen hadir.

Berdalih ingin melihat dari jauh, Yang Zi bisa meyakinkan Sang Ratu agar tidak duduk bersama dengannya.

"Baiklah, tapi ingat jangan lakukan kesalahan!"

"Yang Mulia tenang saja, hamba akan terus mengawasi Putri ketiga."

"Aku percaya padamu, Pangeran Song."

"Ayo, Song De kita sudah telat." Yang Zi menarik tangan Song De agar menjalankan rencana rahasia mereka berdua.

Yang Zi dan Song De tidak menyadari jika kebersamaan mereka berdua itu lebih dari cukup untuk menjadikan setiap babak perlombaan ini. Cara Song De menatap dan memperlakukan Yang Zi yang sangat manis ini sudah pasti akan meluluhkan hati Ratu untuk menjadikan Song De pasangan Yang Zi.

Para kandidat yang telah gugur pun harus menelan pil pahit atas kesempatan menjadi menantu Ratu Yang pada tahun mendatang.

"Kurasa kita tidak memiliki kesempatan lagi untuk menjadi bagian kerajaan Yang ini," celetuk pria muda di belakang Raja Long Ye Tian.

Ye Tian yang datang dengan persiapan matang pun tidak boleh menyerah begitu saja. Sebab, Ye Tian memang bersumpah akan membawa Putri dari kerajaan Yang pulang ke kerajaan Roh.

"Aku harus membawanya untuk menyempurnakan roh primordialku."

Dalam kompetisi memanah ini, masing-masing pemuda mendapatkan hanya satu kesempatan saja. Mereka harus mencetak nilai sempurna yakni dengan tepat pada sasaran panah.

Urutan memanah pun dimulai dari penerima suara terbanyak. Yakni Pangeran keempat hingga terakhir ke Long Ye Tian.

Liu Bai yang memperoleh suara terbanyak maju terlebih dahulu. Pria tampan itu telah mengeluarkan busur andalan serta anak panahnya.

Dia sudah menaik anak panah ke belakang agar melesat hingga mengenai sasaran. Sorak sorai mengikuti jalannya permainan. Masing-masing peserta telah memiliki penggemar masing-masing.

Pangeran keempat sudah melepaskan anak panah, dan anak panahnya terbang hingga menyentuh garis dalam target.

"Yeah.," gumam semua orang. Meskipun tidak sempurna, tetapi Liu Bai mendapatkan nilai tinggi.

Berikutnya, pangeran Laut Timur tak ingin kalah dari Liu Bai. Dia mengerahkan segala kemampuannya hingga mampu menembus bagian dalam dari garis target. "Luar biasa!" para penonton sangat antusias.

Selain penonton, Yang Zi dan juga Song De saling was-was. Sejak tadi, dua teman baik itu bersembunyi di balik pohon di sekitar arena memanah.

"Seharunya aku tadi meniup angin lebih kencang lagi, Song De." Yang Zi merasa frustasi karena gagal menahan pangeran Laut Timur.

"Kali ini aku saja, Zi er!" pinta Song De.

"Baiklah, kini giliranmu."

Dua orang berikut mampu digagalkan oleh Song De dengan angin buatan Song De agar anak panah mereka menjauhi target.

Urutan terakhir yakni Raja Long, dia menarik hiasan mahkota miliknya dan meletakkan di genggaman tangannya. Secara berangsur hiasan itu berubah menjadi sebuah busur dan anak panah.

Pria bertopeng itu, mencium ada hal yang tidak sewajarnya. Sehingga dia membagi tenaga dalamnya hingga memunculkan sosok Pi Xiu untuk mengamankan area tersebut.

Pi Xiu itu seperti memiliki kemampuan melihat hingga hal terkecil. Hewan hibrida itu berlarian hingga menemukan perusuh acara.

Sontak hal tersebut membuat Yang Zi dan Song De ketakutan. Hingga tanpa mereka sadari, Long Ye Tian telah menyelesaikan babak kedua ini dengan nilai yang sempurna karena berhasil mencapai target anak panah.

"Tidaaaakkk... Song De ... Tolong aku!" Yang Zi berlari dengan Pi Xiu mengejarnya dari belakang.

"Ampun, siapapun kalian tolong aku!"

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel