Bab 2
Saat mobil berada di dekat sekolah, aku menyuruh Paman Tiko berhenti dan masuk sambil menyeret koper.
Begitu masuk, aku langsung disambut pemandangan luar biasa, bunga dan balon cinta. Semuanya disiapkan dengan sempurna.
"Arya, aku menyukaimu, jadilah pacarku!"
Vinnie Wardani memegang bunga mawar dan sedang menyatakan cinta pada seorang murid pria.
Katanya wanita yang mengejar pria sangat mudah.
Namun, aku sepertinya mendengar nama teman masa kecilku, jadi menyelip ke dalam dan ternyata benar.
Aku melihat mereka sambil tersenyum tipis dan ada perasaan aneh di hatiku.
Apakah dia akan menyetujuinya?
Arya Sebastian melihat sekeliling dan saat melihatku ada kilatan usil di matanya. Dia menolak pernyataan cinta Vinnie, "Maaf, pacarku sudah datang."
Arya terlihat berjalan cepat ke arahku, "Jessi, kamu sudah datang."
Suara kaget orang di sekitar langsung terdengar.
Aku, "??"
Aku malah terkena imbasnya?
"Arya, apa yang kamu lakukan?"
Aku bertanya pelan, tapi hatiku sangat senang.
Malam sebelum kembali, aku menyatakan cinta padanya melalui WhatsApp, tapi dia tidak membalasnya. Sekarang dia malah mengumumkan di depan banyak orang kalau aku pacarnya.
Apakah ini berarti dia sudah menerima cintaku?
Dia tersenyum nakal dan berkata lantang, "Ini pacarku, Jessi Andersen."
Vinnie menatapku dari atas sampai bawah membuatku merasa canggung, "Arya, jangan bercanda, mana mungkin gadis kampung ini pacarmu?"
Vinnie merasa sangat malu.
Aku sengaja membeli baju biasa di online supaya tidak mencolok. Kalimatnya ini mungkin berpikir aku murid miskin yang masuk karena beasiswa.
Aku spontan menjawab, "Memangnya kenapa kalau dari kampung? Malah lebih bersih dari mulutmu."
Enak saja perkataanya itu.
"Kamu!"
Vinnie terlihat ingin marah, tapi setelah pengikutnya membisikkan sesuatu di telinganya, dia melihatku dengan aneh sebelum pergi.
Setelah pemeran utama pergi, kerumunan pun perlahan bubar.
Arya membawaku ke kelas, setelah masuk aku baru menemukan diriku sekelas dengan wanita tadi.
"Aku tidak akan membiarkanmu hidup tenang." Vinnie sengaja menabrak bahuku dan mengancamku.
Aku tidak mengerti ada apa dengan gadis ini, aku tidak mengganggunya, kenapa dia begitu membenciku?
Aku memperkenalkan diri, "Halo semua, namaku Jessi Andersen."
Setelah hari itu, aku selalu bersama Arya, katanya untuk menjagaku.
Namun itu semakin memperkuat rumor kalau aku adalah "pacar kampungnya".