Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

Putri George menyalakan sebatang rokok, dia mengembuskan asap rokoknya ke arah wajahku, lalu sambil tersenyum dia berkata, "Kamu boleh menikah denganku, tapi kamu tidak boleh melarangku berpesta dan minum-minum di luar, dan juga tidak boleh memintaku untuk melahirkan anak."

"Hamil bisa membuat tubuhku membesar, aku tidak mau."

"Kamu juga harus selalu baik padaku, menuruti semua perkataanku, dan jangan menanyakan apa yang tidak boleh kamu tanyakan. Kalau aku tidak puas denganmu, maka aku tidak mau bersama denganmu lagi."

Aku tersenyum sinis, "Lalu?"

"Lalu aku akan mencari pria lain, kalau kamu tidak menuruti perkataanku, aku akan langsung selingkuh darimu."

Tanpa mengatakan apa-apa, aku mengangkat gelas anggur di atas meja, meminum seteguk dengan santai.

George berkata pada ibu tiriku, "Kylie, dia adalah putriku, Clara."

Kylie mengangguk dengan puas, "Sepertinya kamu pernah bilang Clara juga pernah bekerja untuk perusahaan besar?"

Clara menjawab, "Benar, pabrik kami sangat besar, di sana aku pernah menjadi ketua tim."

Kylie melihatku sambil tersenyum, "Harry, bagaimana menurutmu? Clara ini hebat bukan? Bukan hanya cantik, tapi dia juga pekerja keras, nanti kalau kalian sudah menikah, kamu bisa fokus merawat ayahmu di rumah, urusan kantor bisa diserahkan pada Clara dan George."

Sambil menahan rasa kesal di hatiku, aku bertanya, "Bukankah ibu bilang kita datang ke sini hanya untuk makan malam? Siapa kedua orang ini?"

Kylie berkata, "Kenapa ingatanmu seburuk itu? Bukankah sudah kubilang tadi pagi? Dia adalah George, perawat yang kupekerjakan untuk merawat ayahmu--"

Sebelum dia selesai berbicara, aku langsung membanting gelas anggur yang kupegang ke lantai.

Prang--

Gelas itu pecah dan belingnya berserakan di atas lantai.

Dengan nada sindiran aku berkata, "Seorang perawat berani makan semeja dengan majikannya? Bahkan berani memperkenalkan putrinya padaku?"

"Sekarang bukannya merawat ayahku di rumah, kamu malah datang ke sini dan merusak makan malamku?"

"Apakah tidak ada pria yang menginginkan putrimu ini? Untuk apa kamu memberiku barang rongsokan sepertinya?"

Wajah George terlihat marah, "Sebenarnya ada orang yang lebih kaya yang mau mempekerjakanku, tapi kutolak. Kylie, kamu sendiri yang bilang mau memperkenalkan putramu pada putriku, sehingga aku bersedia melayani orang koma."

"Coba kalian cari tahu di luar sana, apakah ada perawat yang bersedia merawat orang koma?"

"Selain itu, apa bedanya orang koma dengan orang yang sudah meninggal? "

Aku masih bisa menahan diri kalau Kylie dan George berbuat macam-macam di belakangku.

Tapi sekarang, George berani menyamakan ayahku dengan orang yang sudah meninggal tanpa merasa bersalah.

Aku tidak bisa menahan amarahku lagi, aku langsung meneriaki George, "Kalau kamu tidak bersedia merawatnya, pergi saja!"

Siapa sangka, Clara yang duduk di sampingku langsung berdiri, dia menamparku dan mencakar kulitku dengan kukunya.

Kylie dan George hanya melihat ini semua sambil terdiam, tidak ada niat untuk menghentikannya sama sekali.

"Kamu berani berbicara seperti itu dengan ayahku? Pria sepertimu memang pantas untuk diselingkuhi!"

"Pria sepertimu memang layak untuk ditampar, kalau tidak ada seorang istri yang mengurusmu, kamu menganggap dirimu adalah orang yang hebat?"

"Ayo kita pergi mengurus akta pernikahan kita sekarang juga, setelah menikah nanti, aku akan memberimu pelajaran!"

Kylie langsung mengeluarkan semua dokumen yang dibutuhkan untuk mengurus akta pernikahan.

"Putraku, ibu melakukan ini untuk kebaikanmu, bagaimanapun juga semua pria itu baru bisa menjadi lebih dewasa setelah menikah."

"Mulai sekarang, kamu hanya perlu fokus merawat ayahmu di rumah, semua urusan di kantor bisa diserahkan padaku, Clara dan ayah mertuamu."

Aku tertawa dalam hati, ternyata ini adalah rencana mereka.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel