Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5

Aku menarik tangan Clara dan melempar tubuhnya ke atas .

Kekuatan pria dan wanita tentu berbeda jauh, dia bukanlah tandinganku sama sekali.

Lalu, aku langsung menendang Clara yang tubuhnya tergeletak di atas lantai, tapi aku mencoba mengendalikan tenagaku, agar tidak meninggalkan bekas luka di tubuhnya, tapi dia tetap bisa mendapatkan pelajaran.

Melihat putri kesayangannya dipukul, George langsung meninjuku.

Tapi sebelum tinjunya mendarat di wajahku, aku mengambil botol anggur yang ada di atas meja dan menghantam kepalanya.

"Pria busuk, berani-beraninya kamu memukul ayahku!"

Clara merangkak di lantai, lalu mengambil pisau makan di atas meja dan mencoba menusukku.

Kali ini, aku tidak melawan, karena aku tahu apa yang akan terjadi berikutnya.

Satu detik kemudian, seorang pelayan masuk dengan membawa polisi.

Melihat Clara sedang memegang pisau dan mau menusukku, mereka langsung merebut pisau dari tangannya dan menahannya.

Clara berteriak dengan keras, "Kenapa kalian menangkapku? Pria ini yang memukul kami duluan, dia yang seharusnya kalian tangkap!"

Polisi itu melihat ke arahku.

Aku pun dengan sengaja menunjukkan lenganku sambil memasang ekspresi wajah yang kesakitan.

"Aku sudah berbaik hati ingin mentraktir perawat di rumahku makan di sini, tidak kusangka, perawat ini malah memaksaku untuk menikahi putrinya."

"Aku tidak bersedia, mereka langsung menyerangku, dan mau merebut perusahaan keluargaku."

Melihat situasi sudah berada di luar kendalinya, Kylie langsung maju untuk menenangkan suasana.

"Bukan, bukan, aku adalah ibunya, aku sudah membicarakan hal ini dengan ayah dari gadis ini, agar mereka berdua bisa saling berkenalan terlebih dahulu."

Polisi mengerutkan keningnya, "Kamu adalah ibunya?"

Aku langsung menjelaskan, "Ibu tiri, ibu kandungku sudah meninggal ketika aku masih sangat kecil."

Polisi pun langsung memahami apa yang terjadi di sini, "Ternyata ibu tiri, pantas saja kamu membela orang yang menyerang putramu sendiri meski dia sudah terluka."

George berkata, "Pak polisi, dia yang menyerang terlebih dahulu, bagaimana mungkin putriku bisa menyerang seorang pria? Jelas-jelas dia yang memukul kepalaku sampai berdarah."

Dia mulai berakting, berteriak kesakitan sekeras mungkin.

Aku memberi kode pada sang pelayan secara diam-diam, pelayan itu langsung berkata, "Pak polisi, ruangan kami diawasi oleh CCTV, kamu bisa memeriksa CCTV untuk mengetahui siapa yang menyerang terlebih dahulu."

Mereka tidak tahu, sebelum masuk ke ruangan ini, aku sudah berbicara dengan pelayan di tempat ini terlebih dahulu, bahkan ketika aku menyerang mereka, aku juga menghindari jangkauan CCTV di ruangan ini.

Kalau polisi memeriksanya, George dan Clara pasti akan ditangkap atas tuduhan penyerangan terhadapku.

Mendengar ada CCTV di ruangan ini, George langsung panik, "Untuk apa memeriksa CCTV, sudah jelas kalau kamu yang melukai kepalaku. Kalau kamu bersedia menikah dengan putriku, aku akan memaafkanmu, bagaimana?"

Para polisi itu pun tidak bisa berkata-kata setelah mendengar itu.

"Kamu hanya melakukan sesuatu yang menguntungkan dirimu sendiri kan?" Aku melihatnya dengan kesal.

Wajah George terlihat canggung, secara tidak sadar dia melihat ke arah Kylie.

Kylie menunjukkan perannya sebagai ibu tiriku, dia berjalan ke depanku dan menasihatiku, "Harry, hormati aku, jangan ribut lagi, lagipula nanti kita semua akan menjadi satu keluarga."

Satu keluarga? Kurasa mereka yang akan menjadi satu keluarga.

Aku tidak meladeninya, lansung berkata pada polisi, "Pak polisi, aku mau menggugat mereka karena sudah melakukan penyerangan fisik terhadapku."

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel