Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Wanita Pengganti Arumi

Wanita yang tertabrak Steven itu jatuh pingsan, Steven segera membawanya ke klinik terdekat. Selesai diperiksa ternyata wanita itu hanya kaget saja hingga pingsan.

"Siapa namamu?"Tanya Steven memandang wanita cantik dihadapannya. Kecantikan sebelas dua belas dengan Arumi, Batin Steven.

"Aku Hana, Mas. Saya kerja dirumah makan dekat tempat aku tertabrak tadi."Jawab Hana.

"Kalau rumah kamu dimana?"Tanya Steven ramah.

"Rumahku sebelah rumah Bu Susan".Jawab Hana.

"Sekarang kamu saya antar pulang ya? oh ya saya minta nomor ponsel kamu takutnya masih ada efek dari kejadian tadi saya tetap harus mengawasimu."Kata Steven.

Hana menyebutkan beberapa digit angka, Steven menyimpan diponselnya.

"Oh ya sepertinya kita seumuran ya."Kata Steven.

"Iya mas,"Jawab Hana singkat.

Hana terlihat seperti gadis yang masih polos, dengan kecantikan yang sebanding dengan Arumi jadi merubah pandangan Steven. Dia berusaha mendekati Hana yang sepertinya masih fresh dibandingkan Arumi.

"Mas jangan melamun kalau nyetir."Kata Hana membuyarkan lamunan Steven.

"Maaf, aku lagi bayak fikiran."Kata Steven.

"Iya tapi kalau nyetir jangan melamun entar nabrak lagi."Kata Hana tersenyum.

Sesampainya dirumah, Hana segera turun dia tidak menyuruh Steven untuk singgah.

"Maaf ya mas saya nggak ngajak mampir soalnya ada Bapak dirumah, Bapak orangnya galak."Kata Hana lalu menutup pintu mobil.

"Iya tidak apa-apa."Kata Steven.

Steven melajukan kendaraannya menuju rumah Arumi namun rumah Arumi sepi sekali.

Steven mengirimkan pesan pada Arumi,

tadi aku kerumahmu tapi sepi, sekarang aku bebaskan dirimu, aku sudah punya penggantimu.

Setelah itu Steven pergi dari rumah Arumi.

Arumi melihat pesan diponselnya, "Alhamdulillah, akhirnya aku bebas dari Steven."Kata Arumi.

Arumi melanjutkan jual jamu, kali ini dia menjual jamu dengan sepeda motor dan penampilan Arumi juga sudah berubah. Dia memakai kaos berlengan dan celana jeans.

Arumi terlihat lebih cantik dengan penampilan seperti itu dibandingkan penampilan sebelumnya.

Sore hari Arumi mengembalikan Jamu pada Mbak Siti, dia bertemu Ustadz Maulana di gang rumah Mbak Siti.

"Mbak Arumi, dari rumah Mbak Siti ya?"Tanya Ustadz Maulana.

"Iya Ustadz, ngembalikan jamu yang sisa."Kata Arumi.

"Mbak Malam Jumat nanti datang ke pengajian santunan anak yatim ya."Kata Ustadz Maulana.

"Malam jumatkn tinggal besok ustadz."Kata Arumi.

"Iya Mbak, datang ya. Sekarang alamat Mbak Arumi dimana?"Tanya Ustadz Maulana.

"Perumahan baru dekat sini ustadz."Jawab Arumi.

"Saya duluan ya Mbak mau ke masjid. Assalamualaikum."Kata Ustadz Maulana.

"Waalaikumsalam Ustadz."Jawab Arumi.

Arumi segera pulang kerumah, dia ingin segera istirahat. Baru 5 menit matanya terpejam Mamanya mengirim pesan. Seperti biasa ada tamu malam ini, Arumi membalas besok malam ada acara penting jadi tidak mau kalau ada jadwal tamu. Mamamu mengiyakan permintaan Arumi.

Arumi segera mandi setelah itu masak untuk makan malam.

Arumi hendak berangkat kerumah Mamanya dia bertemu Fatimah diteras.

"Mau kemana Rum?"Tanya Fatimah.

"Kerumah mama Fat, ada apa ya?"Tanya Arumi.

"Cuma mau ngantar makanan ini."Kata Fatimah memberikan bungkusan pada Arumi.

"Makasih ya Fat, nanti aku makan sepulang dari rumah Mama."Kata Arumi.

Karena Arumi akan pergi Fatimah segera kembali kerumahnya. Arumi masuk dan menyimpan makanan dari Fatimah dikulkas lalu segera pergi.

Beberapa menit Arumi sampai dirumah Mamanya dia segera ganti baju dan dandan. 10 menit kemudian datang tamu yang akan dia layani. Tepat pukul 11 malam pekerjaannya selesai Arumi segera pulang. Dirumah dia lapar lalu mengambil makanan dari Fatimah. Sebungkus siomay, Arumi segera menghabiskan siomay tersebut.

Lalu setelah itu dia tidur hingga pagi hari. Arumi membuat sarapan untuk dia nasi goreng, dia membuat 2 porsi yang satu untuk Fatimah.

Arumi berkunjung kerumah fatimah dengan membawa sepiring nasi goreng spesial.

"Assalamualaikum, Fatimah,"Seru Arumi sambil memencet bel.

Fatimah keluar, dia tampak kurang sehat.

"Kamu sakit Fat?"Tanya Arumi.

"Iya kepala aku pusing."Kata Fatimah.

"Kamu pasti belum masakkan ini aku bawain nasi goreng spesial buatan aku sendiri."Kata Arumi.

Fatimah mengajak Arumi masuk kedalam rumahnya dan mengajak Arumi kedapur. Fatimah mengambil sendok.

"Kebetulan sekali aku belum makan Rum."Kata Fatimah menyendok nasi goreng."Emm enak sekali masakan kamu."Kata Fatimah.

"Alhamdulillah, kalau kamu suka sekarang kami habiskan lalu minum obat dan istirahat."Kata Arumi.

Ponsel Arumi berdering ternyata Mbak Siti meminta Arumi segera ambil jamunya karena dia akan pergi.

"Fat, aku pulang ya aku harus berangkat kerja."Kata Arumi.

"Ini piringnya, gimana?"Tanya Fatimah.

"Udah nanti aja, habiskan aja."Kata Arumi lalu buru-buru pergi.

Arumi lalu pergi kerumah Mbak Siti mengambil jamu. Setelah itu berkeliling menjual jamu pada warga. Arumi senang menjadi penjual jamu dia menjadi mengenal banyak orang dengan berbagai karakter.

"Mbak kamu tuh cantik kok mau jadi penjual jamu."Kata seorang Ibu.

"Emang kalau penjual jamu nggak boleh cantik Bu, saya senang kok bu jualan jamu."Kata Arumi.

"Aku doakan nanti punya kedai jamu yang besar."Kata Ibu tersebut.

"Aamiin,"Jawab Arumi lalu pergi setelah ibu itu membayar.

Arumi istirahat makan diwarung dekat rumah Mamanya.

"Mau makan apa Mbak?"Tanya Hana.

"Hana kamu kerja disini?"Tanya Arumi karena setahu Arumi dulu Hana kerja diluar kota.

"Iya Rum, kamu masih jualan jamu?"Tanya Hana.

"Masih lah, gimana kabar kamu?"Tanya Arumi.

"Alhamdulillah baik Rum, sekarang kamu tinggal dimana?"Tanya Hana.

"Aku beli perumahan didekat sini kok Han."Jawab Arumi."Oh ya lupa soto satu ya sama es sirup."Kata Arumi.

Hana lalu membuatku Soto dan Es untuk Arumi. Karena warung sepi mereka bisa sambil ngobrol.

"Rum, kapan Mamamu itu taubat? kamu juga segera taubat."Kata Yang punya warung. Mereka sudah saling kenal karena tetanggaan sudah sejauh Arumi kecil.

"Doakan saja Bu, saya segera taubat dan dapat suami yang tepat yang bisa bimbing saya sejalan yang benar."Jawab Arumi.

"Pak lurah itu dibayar Mama kamu berapa kok nggak tega bubarin tempat Mamamu."Kata Ibu yang punya warung. Belum sempat Arumi menjawab mobil Steven berhenti didepan warung.

Hana segera keluar dan menemui Steven, melihat keakraban Hana dan Steven Arumi curiga jangan-jangan mereka ada hubungan.

"Bu siapa lelaki itu?"Tanya Arumi.

"Nggak tahu, teman dekatnya Hana mungkin."Kata Ibu yang punya warung.

Hana kembali kedalam warung setelah Steven pergi.

"Siapa han, lelaki tadi?"Tanya Arumi penasaran.

"Teman aku Rum, dia orangnya baik sekali dan perhatian."Kata Hana memuji Steven.

"Pacar kamu ya?"Tanya Arumi berusaha mengorek informasi.

"Belum Rum, tapi aku sih suka sama dia. Nggak tahu dia suka sama aku apa nggak."Jawab Hana.

Arumi bingung antara memberikan siapa Steven atau membiarkan saja mereka ada hubungan. Ponsel Arumi berdering Ana menelfon ngajak bareng buat ke pengajian. Arumi mengiyakan dan janji akan jemput Ana.

"Han hati-hati kalau dekat sama cowok ya."Kata Arumi.

"Memang kenapa Rum, Apa kamu kenal Steven?"Tanya Hana.

"Oh nggak saya cuma berpesan sama kamu, jangan sampai kebablasan entar jadinya kayak aku."Jawab Arumi.

"Kirain kenal sama Steven soalnya aku lihat steven pernah ketempat Mamamu."Kata Hana.

"Mungkin pernah lihat tapi nggak kenal dekat. Intinya hati-hati saja sama cowok karena tidak semua cowok baik."Kata Arumi.

Arumi membayar lalu pamit untuk berjualan lagi.

"Arumi..."Teriak Seseorang Arumi menoleh ternyata Steven yang memanggilnya. Hana sepertinya melihat Steven memanggil Arumi.

Segera Arumi naik motor dan pergi anggap nggak tahu kalau dia dipanggil.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel