Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Mama biarkan aku bebas

"Mama ngapain kesini?"Tanya Arumi.

"Kamu bisa beli rumah juga ternyata. Tapi kamu nggak bisa lepas begitu saja dari Mama. Malam ini ada tamu VIP kamu harus temani dia. Soal bayaran kita bagi 2."Kata Susan.

"Ma biarkan Arumi kerja buat Arumi sendiri, udah cukup Mama dapatkan uang dari Arumi selama ini."Bantah Arumi.

Para pegawai izin pamit karena pekerjaan sudah selesai. Arumi tidak lupa memberikan gaji pada mereka.

"Ingat nanti malam jam 7 kamu harus sampai ditempat Mama."Kata Susan lalu pergi.

"Ah sial urusan dengan Steven belum kelar, ditambah lagi dengan Mama."Kata Arumi kesal.

Tiba-tiba saja air matanya menetes, dia kesana pada orang yang selalu memanfaatkan dia.

"Apa seberat ini hidup yang aku jalanin? rasanya aku nggak sanggup."Kata Arumi sambil terisak.

Arumi merasa bahwa hidupmu benar-benar hancur, apa lebih baik aku mengakhiri hidupku?"Tanya Arumi.

Arumi terbaring lemah diatas ranjang, diluar terdengar seseorang memencet bel. Arumi segera keluar dan mengusap air matanya.

"Assalamualaikum Arumi."Kata Fatimah ketika Arumi sudah membukakan pintu.

"Waalaikumsalam Fatimah, Silahkan masuk!"Ajak Arumi.

Fatimah masuk dan duduk disofa,"Ini aku tadi beli rujak, yuk kita makan bareng!"Ajak Fatimah.

"Boleh aku ambil piring sama garpu dulu ya."Kata Arumi.

Arumi membawa piring dan garpu serta es didalam teko sisa pegawai tadi belum habis.

"Enak nih kelihatannya."Kata Arumi mercon mengambil buah mangga dan mencoleknya ke sambal.

"Gimana enak nggak?"Tanya Fatimah.

"Enak ini Fat, aku suka."Kata Arumi senang.

Mereka makan rujak sambil berbincang-bincang, akhirnya fatimah pamit pulang karena sudah sore.

"Jangan lupa main kerumah ya, Assalamualaikum."Kata Fatimah.

"Iya, Waalaikumsalam,"Jawab Arumi lalu menutup pintu kembali setelah Fatimah pergi.

Arumi membuka ponselnya, ada pesan dari Mamanya. Mamamu memberitahu malam ini Arumi ada 2 tamu VIP.

"Ya Allah aku capek dengan pekerjaan ini."Kata Arumi sedih.

Arumi berjalan mengambil handuk lalu mandi. Dia merasa tidak pantas berdampingan dengan Ustadz Maulana.

Malam hari pun tiba tepat pukul 7 malam Arumi membawa sepeda motornya menuju rumah Mamanya. Disana dia ganti baju dan dandan, tamu pertama seorang pengusaha muda dari malaysia. Pengusaha itu membayar mahal Arumi sehingga Arumi harus memuaskan pengusaha ini.

Setelah selesai Mamanya mentransfer bayaran Arumi 5Juta masuk kerekening Arumi. Setelah itu tamu kedua seorang anggota Dewan disuatu daerah.

Selesai menemani 2 tamu VIP Arumi menghampiri Mamanya.

"Ma tolong jangan ganggu Arumi lagi, Arumi mohon ini yang terakhir buat kita bagi hasil".Kata Arumi berharap Mamanya akan luluh.

"Mudah sekali kamu bicara seperti itu, kamu kalau tidak kerja seperti ini mau kerja apa? Jualan Jamu?"Tanya Susan tersenyum sinis.

"Jualan jamu nggak apa-apa yang penting halal."Kata Arumi.

"Sudah pintar bedain halal dan haram ya sekarang. Kamu sendiri aja anak haram, ngapain juga ngomongin yang halal."Kata Susan.

"Ma tolong Mama bebaskan Arumi Ma jangan kekang Arumi untuk melakukan ini terus."Kata Arumi bersimpuh dikasi Mamanya.

"Kamu itu tawanan aku, masih untuk aku perbolehkan kamu tinggal diluar rumah ini. Kalau kamu tinggal disini malah lebih parah lagi."Kata Susan. "Jangan harap aku akan membebaskan mu."Kata Susan yakin.

Arumi berdiri lalu pergi, percuma saja memohon pada Mamanya. Mamamu sudah tidak punya hati nurani lagi.

"Aku ingin bebas seperti mereka yang bisa kerja seperti keinginannya."Kata Arumi. Sebelum pulang Arumi mengganti bajunya dengan baju yang tidak terbuka. Dengan segera dia pulang dan ingin beristirahat. Didepan rumah Arumi sudah ada Steven, ternyata dia juga kayak siluman yang selalu mengikuti kemanapun Arumi pergi.

"Aku minta jatah,"Kata Steven.

"Maaf aku capek, lain kali saja."Tolak Arumi.

Steven menarik tangan Arumi, lalu menyeretnya ke kamar setelah mengunci pintu. Lagi-lagi Steven memuaskan hasratnya. Arumi benci jika harus dipaksa. Arumi ingin melepaskan jeratan Steven.

"Ini adalah terakhir kalinya janji ku. Sekarang kalau kamu mau sebarin vidio itu lakukan aku tidak takut."Kata Arumi.

"Sudah berani menentang sekarang? jangan berharap dengan ustadz itu, kamu itu wanita kotor."Kata Steven.

"Jaga ucapan kamu, kamu juga pria kotor yang hanya menginginkan gratisan."Kata Arumi.

Steven kesal dia menampar Arumi dengan sangat kasar lalu pergi begitu saja. Fatimah yang saat itu melihat Steven keluar dari rumah Arumi merasa khawatir. Fatimah segera menelfon Arumi.

"Halo Rum, tadi aku lihat ada pria dari rumah mu sepertinya dia marah. Kamu tidak siap-apain kan?"Tanya Fatimah khawatir.

"Tidak Fat, kamu tenang saja ya."Kata Arumi.

"Baiklah kalau begitu, kalau ada apa-apa jangan lupa kabarin aku."Kata Fatimah.

"Iya terima kasih ya Fat."Kata Arumi lalu mematikan sambungan telfonnya.

Arumi tidur terlelap karena kecapekan sekali.

Paginya dia masak nasi goreng untuk dirinya sendiri. Arumi berharap Steven bisa melepaskannya. Arumi hari ini masih libur jualan dia ingin tiduran saja dirumah. Dia sangat pusing dengan kehidupan dia yang penuh lika liku.

Kembali lagi Mamanya mengirim pesan agar malam ini Arumi meluangkan waktunya untuk 1 tamu VIP orang korea. Arumi menelfon Mamamu,

"Ma, Arumi harap ini yang terakhir."Kata Arumi.

"Tidak, Mama belum bisa membebaskan mu sekarang."Kata Susan diseberang sana.

"Kenapa Ma, masih kurang uang yang selama ini Mama terima?"Tanya Arumi.

"Iya masih kurang banyak sekali, makannya kamu jangan macam-macam."Kata Susan. "Dikasih kerjaan enak malah milih jadi penjual jamu."Kata Susan.

Arumi mematikan saluran telfonnya, "Sial aku dimanfaatkan orang yang tidak punya perikemanusiaan."Omel Arumi. Arumi melempar ponselnya keatas kasur.

Susan sangat senang karena Arumi kembali menjadi tawanannya.

"Arumi memang tambang emasku, hahahah."Kata Susan tertawa. Uangku akan semakin banyak."Kata Susan puas.

Semenjak Arumi menjadi tawanannya Susan memiliki 1 rumah, 1 mobil dan beberapa kebun.

"Mami ada yang kesini mencari Mbak Arumi."Kata salah satu pembantu Susan.

Susan menemui pemuda itu yang tidak lain adalah steven.

"Ngapain kamu kesini?"Tanya Susan tanpa basa basi.

"Arumi dimana tante?" Tanya Steven.

"Dia tidak ada disini jangan pernah kesini lagi."Usir Susan kesal.

"Oh ya, Arumi itu milikku. Dia sudah membuat perjanjian dengan ku."Kata Steven.

"Aku yang berhak mendapatkan Arumi karena aku orang tuanya."Omel Susan.

"Oh begitu jadi Mami Susan masih ingin mempertahankan dia? sebagai primadona."Kata Steven.

"Iyalah aku yang membesarkan dia bukan kamu."Kata Susan.

"Kita lihat saja nanti."Kata Steven.

Steven dan Susan bertengkar hanya karena merebutkan Arumi.

Sedangkan Arumi ingin sekali lepas dan bebas dari mereka berdua.

"Pergi kamu dari sini!"Teriak Susan marah pada Steven.

"Aku akan mendapatkan Arumi untuk selamanya."Kata Steven.

"Cepat pergi dari sini, aku nggak butuh ocehan mu."Kata Susan kesal menghadapi Steven.

Steven segera pergi dari rumah Susan. Dia sudah puas membuat marah Susan, dia ingin menguasai Arumi seorang diri. Bagi dia Arumi segalanya, baru keluar dari gerbang rumah Susan Steven menabrak seseorang.

Brugg

Seorang wanita terjatuh tertabrak mobil Steven.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel