Ringkasan
Arumi merupakan penjual jamu yang bukan hanya penjual jamu biasa melainkan penggoda para pria Dewasa.
Ketahuan
Seorang wanita dengan tubuh yang putih,mulus dengan bodi yang bagus itu menjual jamu gendong. Zaman tahun 2020 masih saja ada penjual jamu gendong. Apalagi dengan penampilan memakai kain jarik dan baju kebaya yang pas dibadan sehingga memperlihatkan gunung yang montok itu. Wanita penjual jamu itu bernama Arumi seorang pendatang baru disebuah kompleks pinggiran kota Jakarta.
Setiap hari Arumi menjual jamu gendong keliling kompleks, dengan gayanya yang khas itu.
“Jamu…Jamu…,”Teriak Arumi.
“Wah mau dong neng Arumi jamunya,”Kata Pak Andre.
“Mau jamu apa pak?”Tanya Arumi.
“Jamu biar kuat dong neng.”Jawab Pak Andre.
“Pak Andre kan Duda, lawan mainnya siapa?”Goda Arumi.
“Neng Arumi mau nggak?” Tanya Pak Andre yang istrinya meninggal setahun yang lalu.
“Boleh, mau kapan pak Andre?”Tanya Arumi sambil mencolek paha pak Andre sehingga membuat Pak Andre makin bergairah.
“Sekarang boleh, mumpung anak saya pergi kuliah.”Kata Pak Andre.
“Ini jamunya diminum dulu Pak Andre.”Kata Arumi sambil memberikan segelas jamu.
Pak Andre langsung minum jamunya, setelah itu mereka masuk kedalam rumah Pak Andre dan menutup pintu rumah. jamunya ditaruh diruang tamu sedangkan Arumi dan Pak Andre masuk kedalam kamar.
Aini putri Pak Andre pulang kuliah lebih awal, dia merasa curiga karena ada jamu gendong diruang tamu. Saat hendak masuk kedalam kamarnya dia mendengar suara aneh dari kamar Pak Andre.
“Papa sama Siapa ya?”Tanya Aini penasaran dia memasang telinganya didaun pintu mendengarkan suara aneh dari dalam kamar Papanya.
Suara aneh tersebut semakin terdengar, Aini yang sudah cukup dewasa mengetahui apa yang terjadi didalam. Dia membekap mulutnya agar tak bersuara, dia mencoba membuka pintu kamar Papanya namun dikunci dari dalam.
Aini akhirnya duduk diruang tamu sambil menunggu Papanya keluar kamar. Beberapa menit kemudian Arumi dan Pak Andre keluar kamar.
“Oh jadi begini ya kelakuan kalian kalau aku nggak dirumah?”Tanya Aini.
“Aini jangan keras-keras nak, Papa kan pria normal pantas kalau menginginkan hal itu.”Jawab Pak Andre.
“Mbak Arumi ternyata Cuma kedok aja ya sebagai tukang Jamu, nyatanya mau aja dikel*ni orang.”Kata Aini.
“Terserah apa kata Aini, yang penting saya dapat uang.”Kata Arumi beranjak pergi.
Namun Aini menjambak rambut Arumi ,”Aduh sakit lepaskan!”Kata Arumi merintih kesakitan. Pak Andre memegang tangan Aini, namun ditepis Aini.
“Dasar tukang jamu penggoda pria.”Teriak Aini.
“Pak Andre anak kamu ini loh cewek kok kelakuannya kayak cowok.”Kata Arumi.
Aini melepaskan rambut Arumi dan merobek lebay Arumi.
Krek
Kebaya Arumi sobek dibagian lengan,Arumi naik pitam dia menjambak rambut Aini. Terjadilah aksi saling jambak menjambak rambut Pak Andre tampak bingung. Beberapa tetangga yang mendengar melerai mereka.
“Ada apa ini?” Tanya Bu Sofi.
Aini dan Arumi saling diam, Aini tidak mungkin bilang jika Papanya ada main dengan Arumi. Begitu juga Arumi enggan untuk menjelaskan kejadiannya.
“Tidak ada apa-apa.”Jawab Aini dan Arumi serentak.
“Kalau tidak ada apa-apa ya bubar jangan bertengkar lagi.”Kata Bu Sofi.
“Iya, saya permisi Pak Andre.”Kata Arumi sambil membawa jamu gendongnya keluar.
Bu Sofi dan Bu Ana pun pulang kerumah masing-masing.
“Papa bikin malu Aini, kalau emang butuh begituan kenapa nggak nikah saja sih Pa.”Kata Aini merapikan rambutnya.
“Baru kali ini Papa begini Aini, sudahlah jangan perpanjang masalah ini.”Kata Pak Andre.
“Awas saja diulangi lagi, mending Aini pergi dari sini.”Ancam Aini.
Pak Andre masuk kedalam kamar,”Baru sekali aja udah ketahuan.” Kata Pak Andre.
Aini benar-benar malu sekali dengan perbuatan Papanya.
Arumi berjalan kearah rumah yang lain, seperti biasa dia menjual jamunya sampai habis. Sampai rumah Arumi mandi besar lalu ganti baju dengan mini dres warna merah.
“Sialan anak Pak Andre itu, rambutku yang baru aku cat ini jadi berantakan.”Kata Arumi.
Arumi mengontrak dirumah Pak Maman sebulan yang lalu, dia sering pindah kontrakan dengan kasus yang sama diusir warga karena menggoda suami mereka. Entah mengapa Arumi tak pernah kapok, dia selalu mengulangi kesalahannya.
Arumi mengotak atik ponselnya, dia melihat beberapa foto sexy nya dan memosting dimedia sosialnya.
“Wah cantik sekali fotoku ini.”Kata Arumi.
Beberapa saat kemudian banyak yang mengomentari foto yang baru saja Arumi posting.
Cantik boleh kenalan?
Wow besar sekali
Wah cantiknya, lope you
Mulus, putih, cantik perfect
Itu beberapa komentar yang mereka lontarkan tentang foto Arumi. Namun ada beberapa pesan yang membuat hati Arumi geram.
Mbak itu auratnya ditutup dong, bukan malah diperlihatkan begitu.
Astagfirullah malu aku lihat cewek kok pasang foto kayak gini.
Arumi geram dan membalas komentar pertama dari akun safilafila,
Terserah saya dong, apa urusan situ? Jangan sok suci jadi cewek.
Arumi meletakkan ponselnya diatas meja lalu membuat makanan, dia memasak spageti buat makannya hari ini.
“Enaknya tinggal seorang diri, nggak banyak yang ngurusin.”Kata Arumi. Sebenarnya Arumi tidak membuat jamunya sendiri melainkan mengambil dari orang lain.
Arumi menikmati spagettinya dengan lahap, dia merasa nyaman jika hidup sendiri. Arumi mengambil ponselnya, ternyata postingannya masih banyak komentar. Arumi hanya membacanya saja tanpa membalas komentar.
“Terserah apa kata kalian, hidup gue kenapa situ yang repot.”Omel Arumi.
Arumi mencuci piring lalu berbaring diatas sofa sambil menonton televisi. Ada beberapa pesan diaplikasi hijau milik Arumi, dia membalas beberapa chat yang masuk.
“Nanti malam akan ada dua pelanggan setia.”Kata Arumi.”Lumayan bisa buat bayar kontrakan.”Tambah Arumi.
Arumi meletakkan ponselnya disofa lalu memejamkan matanya, baru beberapa menit terlelap akhirnya Arumi terbangun karena diluar sangat berisik sekali.
“Siapa sih yang berisik banget, ini kan udah mau magrib.”Kata Arumi melihat dari jendela.
Didepan kontrakan sebelah ada orang sedang menurunkan barang, “Oh ada penghuni baru, suami istri kelihatan.Kata Arumi lalu masuk kedalam kamarnya.
Dia berganti baju karena habis magrib akan ada yang menjemput dia. Sedang asyik bersolek dia melihat wajahmu timbul jerawat.
“Aduh jerawat ini bikin susah aja.”Kata Arumi sambil mengoleskan krim jerawat.
Tiba-tiba saja terdengar pintu diketuk, Arumi segera kedepan membuka pintu.
Belum sempat membuka pintu ponsel Arumi berbunyi.
“Halo, iya sebentar masih persiapan. Katanya habis magrib. Sabar sedikitlah sayangku.”Kata Arumi.
Arumi membuka pintu, dia kaget dengan siapa yang datang. Wajahnya seketika menjadi pucat pasi, dia merasa tidak nyaman. Tamunya hanya memandang Arumi dari ujung kaki sampai ujung kepala. Arumi merasa pandangan orang itu sangat mengintimidasi dia.
“Ambil ini,”Kata wanita itu lalu pergi begitu saja.
Arumi kesal dengan sikap orang itu, orang yang selalu datang dan pergi semaunya. Orang yang membuat kehidupan Arumi berubah total. Arumi yang menjadi wanita penggoda, yang menjadi orang tidak punya rasa malu.