Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Hubungan Hana dan Steven

Hana mendekati Steven yang tiba-tiba kembali kewarung makan.

"Ada apa mas kamu kembali?"Tanya Hana.

"Aku lupa, ternyata aku belum makan. Aku mau makan disini buatkan aku soto ayam 1 ya sama es teh."Jawab Steven.

"Iya Mas, kamu kenal Arumi anaknya Bu Susan Mas?"Tanya Hana."Aku dengar tadi kamu memanggil dia."Tambah Hana.

"Iya kenal dulu,"Kata Steven.

"Mengapa dia bilang tidak kenal kamu mas?"Tanya Hana.

"Mungkin dia lupa sama aku, soalnya sudah lama nggak ketemu."Kata Steven.

Hana membuatku soto dan es teh untuk Steven.

"Kamu apa terbiasa mas makan diwarung kecil begini?"Tanya Hana.

"Udah biasa Han, bosen juga kalau makannya dicafe."Kata Steven.

Hana kembali kebelakang masih banyak kerjaan yang harus dia lakukan.

"Mas ini pacarnya Hana?"Tanya Ibu yang punya warung.

"Baru tahap PDKT Bu,"Jawab Steven tersenyum.

"Beruntung ya Hana bisa dekat sama orang kaya yang bawanya mobil."Kata Ibu itu.

Steven hanya tersenyum mendengar komentar Ibu yang punya warung.

Hana kembali kedepan menaruh piring untuk dilap.

"Han sini aku mau bicara sebentar."Kata Steven.

Hana menghampiri Steven,"Ada apa mas?"Tanya Hana.

"Nanti malam jalan-jalan Yuk! kita cari udara segar!"Ajak Steven.

"Iya Mas, tapi kamu izin Bapak dulu ya."Kata Hana.

"Iya Han,"Jawab Hana tersenyum.

Steven pulang, berharap nanti malam Hana diizinkan Bapaknya untuk keluar.

Malam haripun tiba, Hana sudah siap. Steven datang membawa mobilnya, "Selamat malam, Pak. Hana ada pak?"Tanya Steven pada Bapak Hana yang waktu itu duduk diteras.

Bapaknya Hana melihat penampilan Steven dari atas ke bawah lalu melihat mobil mewah Steven.

"Ada, kamu pacarmu?"Tanya Bapak Hana.

"Belum Pak, masih taraf PDKT."Jawab Steven.

Hana datang memakai minidres warna merah dengan cardigan warna senada.

"Kalian mau pergi?"Tanya Bapak Hana.

"Iya Pak, kita mau jalan-jalan. Apa Bapak mau nitip sesuatu biar nanti saya belikan."Kata Steven mencari perhatian.

"Oh boleh belikan saya ayam kuntaky ya."Kata Bapak Hana.

"Ah Bapak bikin malu aja."Kata Hana.

"Tidak apa-apa Han, santai aja."Kata Steven.

Mereka lalu pergi naik mobil Hana, Hana tersenyum manis saat Steven memegang tangannya.

"Han, apa kamu mau jadi pacarku?"Tanya Steven.

Hana tidak langsung menjawab dia malah senyum-senyum sendiri.

"Gimana Han? Apa kamu mau?"Tanya Steven.

"Iya saya mau mas, Bapak juga kelihatannya suka sama Mas. Biasanya kalau nggak suka aku nggak diizinkan pergi."Kata Hana.

"Syukur kalau Bapakmu suka sama aku."Kata Steven.

Malam ini dia pergi ke taman kota, mereka menikmati indahnya taman kota.

"Senangnya bisa bersama Mas disini."Kata Hana tersenyum manis. Senyuman itu yang membuat Steven jatuh cinta.

Dilain tempat Arumi menunggu Ana untuk pergi pengajian.

"Ayo Mbak, Mbak Arumi cantik sekali pakai jilbab."Kata Ana sambil memperbaiki jilbab Arumi.

Mereka lalu pergi ke masjid untuk mengikuti pengajian. Beberapa ibu-ibu tampak pangling dengan Arumi. Mereka tampak membicarakan Arumi.

"Itu Arumi bukan?"Tanya Bu Lela pada Bu Ami.

"Iya itu kan Arumi, cantik sekali dia pakai jilbab."Kata Bu Ami.

Para Pria nampak terkesima dengan Arumi yang tampak cantik dengan gamis dan jilbab.

"Arumi cantik sekali!"Seru Pak Fajar.

"Iya cantik sekali, lebih cantik pak jilbab."Tambah Pak Andre.

Ustadz Maulana tersenyum pada Arumi ketika mereka berpapasan.

"Tuh Mbak ustadz Maulana pasti terkesima sama penampilan Mbak."Bisik Ana.

"Sok tahu kamu An,"Kata Arumi malu.

Arumi dan Ana duduk dikunci depan, ini pertama kali Arumi mengikuti pengajian setelah kerja. Dulu waktu sekolah dia sering dengarkan ceramah dimasjid. Tapi itu hanya sementara karena Mamanya marah jika dia berlama-lama dimasjid.

Arumi menyimak pengajian dengan seksama, dia terkesan saat ustadz Maulana melantunkan ayat suci al Qur'an. Suaranya merdu sekali dan sangat indah.

"Calon imamku."Batin Arumi.

Arumi melihat jari manis Ana sudah melingkar sebuah cincin.

"Cie yang akhirnya dilamar."Goda Arumi.

"Iya Mbak, semua kan karena bantuan Mbak Arumi."Kata Ana.

Mereka lalu menyimak pengajian kembali, tepat pukul 11 malam Pengajian selesai Arumi mengantarkan Ana, didepan rumah Ana sudah ada Ibunya.

"Pulang dulu ya Na, Makasih tadi udah nemenin."Kata Arumi. Arumi tersenyum pada Ibu Ana, kali ini sikap Ibu Ana sudah ramah.

"Hati-hati Rum,"Kata Ibu Ana.

"Iya Bu,"Jawab Arumi lalu melakukan sepeda motornya menuju rumah.

Steven dan Hana pulang pukul 10 malam, Bapak Hana masih didepan rumah.

"Pak ini ayam kuntacy nya."Kata Hana memberikan bungkusan Ayam pada Bapaknya.

"Terimakasih nak, Steven udah dibelikan."Kata Bapak Hana ramah.

"Sama-sama Pak."Jawab Steven."Saya pamit pulang Pak, sudah malam soalnya."Kata Steven sambil menyium tangan Bapak Hana.

Steven lalu pulang dengan hati gembira, karena Bapaknya Hana menerima dia.

"Bapak restui kamu dekat dengan Steven dia pantas jadi suamimu. Dia kan orang kaya mobilnya saja mewah, pakaiannya juga bagus."Kata Bapak Hana.

"Terimakasih Pak."Jawab Hana.

"Pikat Steven jangan sampai lepas, kalau perlu buat dia supaya menikahi kamu."Kata Bapak Hana.

"Bagaimana caranya Pak?"Tanya Hana.

"Nanti serahkan semua ke Bapak."Jawab Bapak Hana.

Hana senang Bapaknya merestui hubungan mereka, Bapak Hana tergolong orang yang matre. Dulu setiap pria yang mendekati Hana selalu dilarang karena hanya bawa sepeda motor. Kali ini putrinya dapat yang membawa mobil maka dari itu lampu hijau menyala.

"Semoga Mas Steven menjadi suamiku."Kata Hana."Benar kata Bapak punya pacar pak mobil enak nggak kehujanan."Kata Hana.

Steven pulang lalu menyalahkan musik didalam kamarnya dengan lagu yang romantis. Dia terbayang-bayang sedang menikmati tubuh indah Hana.

"Aku yakin dia masih bersegel, aku harus dapatkan dia."Kata Steven. "Kesempatan ini tidak akan aku sia-siska."Kata Steven tersenyum senang.

Steven akhirnya tertidur hingga pagi hari.

Hana bangun pagi sekali, dia membantu Ibunya memasak didapur.

"Kamu hati-hati kalau pacaran sama orang. lihat dulu keluarganya jangan ngikutin kata Bapak mu."Kata Ibu Hana.

"Kenapa sih Bu, Ibu nggak suka aku pacaran sama Steven."Kata Hana."Bapak aja boleh loh Bu, sekarang gantian Ibu yang nggak boleh."Kata Hana.

"Ibu cuma nasehatin kamu."Kata Ibu Hana.

"Iya Bu Hana tahu kok."Jawab Hana.

"Biarkan saja Steven kan kaya mobilnya bagus pasti rumahnya juga bagus."Kata Bapak Hana.

"Bapak kan nggak tahu kelakuan dia diluar Pak."Kata Ibu Hana.

"Sudah jangan mikirin Ibumu Han, Bapak suka kok sama Steven."Kata Bapaknya Hana.

Arumi bangun lalu masak untuk sarapan, tidak lupa dia juga mengirim makanan kerumah Fatimah.

"Fatimah, Sudah makan?"Tanya Arumi ketika Fatimah sudah membukakan pintu.

"Ya ampun nggak usah repot-repot aku udah sarapan."Jawab Fatimah.

"Nggak apa-apa ambil saja."Kata Arumi memberikan sepiring makanan.

"Ini piringmu kemarin."Kata Fatimah dan Arumi menerima piring dari fatimah.

Arumi pulang, ketika sampai depan rumah dia bertemu orang pengantar paket.

"Dengan Mbak Arumi?"Tanya pengantar paket.

"Iya saya mas"Kata Arumi.

"Ini ada paket Mbak silahkan diterima."Kata Pengantar paket. Arumi menerimanya lalu membawa masuk dan membukanya. Ternyata paket itu berisi alat sholat. Namun tidak tertera siapa pengirimnya hanya ada kata ucapan. Arumi penasaran dengan pengirim alat sholat itu.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel