Amarah Bu Zum
"Maaf Bu, ada apa ya kok tiba-tiba mendorong saya."Kata Arumi sambil berdiri.
"Eh p*l*c*r kamu kan yang udah goda suami aku, sampai dia bayarin kontrakan kamu bulan ini."Kata Bu Zum.
"Bu jangan asal nuduh ya, Ibu tanya dong sama suami Ibu. Dia yang diam-diam masuk kekontrakan saya."Kata Arumi.
Tiba-tiba Pak Maman datang deng panik, "Bu sudahlah Bu, jangan diperpanjang masalah ini."Kata Pak Maman.
"Pak Maman urus tuh istrinya, Pak Maman kan yang masuk ke kontrakan saya. Bisa-bisanya istri Pak Maman menuduh saya menggoda Bapak."Kata Arumi.
Beberapa tetangga kontrakan nampak melihat pertengkaran Arumi dan Bu Zum.
"Semua salah kamu, kamu berpakaian sexy sehingga membuat semua pria kalap mata."Kata Bu Zum."Saya mau kamu keluar dari kontrakan saya."Kata Bu Zum.
"Bu Zum lihat tuh suami Ibu diam aja nggak berani ngaku kalau dia yang masuk ke kontrakan sendiri."Kata Arumi.
Bu Zum ngamuk dia menampar dan memukul Arumi. Beberapa tetangga melerai Bu Zum.
"Sudah Bu, jangan main hakim sendiri. Nanti yang ada kamu dilaporin atas kekerasan."Kata Bu Sumi.
"Bu Sumi nggak usah ikut campur wanita murahan ini sudah menggoda suami saya."Kata Bu Zum. "Bu Sumi kan tahu sendiri kelakuan dia."Tambah Bu Zum.
"Tapi jangan begini caranya Bu."Kata Bu Sumi.
"Bu Sumi nggak ngerasain sih kalau suaminya digoda sama wanita ini."Kata Bu Zum menunjuk Arumi.
"Yang salah itu suami Bu Zul ngapain saya yang dimarahin. Pak Maman cepat ngaku, kalau Pak Maman yang datang ke kontrakan inj secara diam-diam pas saya tidur."Kata Arumi.
Pak Maman tertunduk,"Iya saya masuk ke kontrakan Arumi secara diam-diam. Dan saat arumi tertidur saya menjalankan aksi saya."Tutur Pak Maman.
"Tuh dengar sendiri kan, makannya jangan asal nuduh orang. Kalau mau malah aku yang laporkan Pak Maman ke polisi atas kasus pemerkosaan."Ancam Arumi.
Seketika Bu Zum dan Pak Maman ketakutan, dia terdiam setelah mendengar ancaman dari Arumi.
"Sudah Bu, kita pulang saja. Apa Ibu mau Bapak di penjara?"Tanya Pak Maman takut.
"Bapak sih cari gara-gara, bikin malu aja."Kata Bu Zum.
"Lho kan Bu, akhirnya Ibu yang kena malu sendiri. Makannya punya suami itu dijaga biar nggak makan rumput tetangga yang lebih jika."Kata Arumi.
"Diam kamu, jangan anggap kamu menang sekarang. Akan aku buktikan kalau kamu itu penjual jamu penggoda istri orang."Kata Bu Zum.
"Buktikan saja, saya nggak akan takut ancaman Ibu. Kalau Ibu berani bertindak maka aku akan laporkan Pak Maman ke polisi."Kata Arumi.
"Sudah Bu, ayo kita balik saja!"Ajak Pak Maman.
Bu Zum akhirnya pulang diikuti Bu Sumi dibelakangnya. Bu Sumi malah menyebarkan gosip tentang pemerkosaan Arumi.
"Eh Ibu-ibu tadi aku dengar Bu Zum ngelabrak Mbak Arumi, eh setelah diluruskan ternyata Pak Maman diam-diam masuk ke kontrakan Arumi dan memperkosa Arumi."Kata Bu Sumi.
"Ah masak Bu, kenapa Mbak Arumi nggak lapor pada polisi? tapi emang sih Mbak Arumi itu sexy pasti banyak pria yang tergoda sama dia."Kata Bu Ami.
"Iya, Arumi itu emang penggoda dengar-dengar Pak Andre pernah juga main sama Arumi."Kata Bu Sumi.
"Ah kamu itu, mana mungkin Mas Andre begitu?"Tanya Bu Ami tidak percaya pacarmu dituduh ada main dengan Arumi.
"Tanya saja sama Aink bu, kalau ibu nggak percaya."Kata Bu Sumi.
Dalam waktu beberapa jam saja berita pemerkosaan Pak Maman terhadap Arumi menyebar luas hingga ke telinga Ustadz Maulana.
Bu Zum merasa geram dia mendengar kabar itu, dia mengira bahwa Arumi yang menyebarkan berita itu.
"Arumi...kamu kan yang menyebarkan berita kemarin?"Tanya Bu Zum ketika melihat Arumi pulang jualan jamu.
"Maksud Ibu apa, kemarin yang ada ditempat kan bukan cuma kita bertiga ada Bu Sumi juga. Coba tanya Bu Sumi, aku bukan bodoh bu. Kalau aku menyebarkan berita itu sama saja aku buka aib aku sendiri. Jadi mending ibu mikir sebelum bicara."Kata Arumi.
"Alah pasti kamu, biar semua orang simpati sama kamu dan mengucilkan keluarga kami."Kata Bu Zum.
"Terserah apa kata Bu Zum, aku capek mau istirahat."Kata Arumi sambil menutup pintu.
Bu Zum tidak kunjung pulang malah ngamuk didepan kontrakan. Dia melempari kontrakannya dengan batu hingga kaca jendela pecah.
Pak RT akhirnya turun tangan, Arumi terpaksa keluar.
"Udah pergi saja kamu dari sini."Kata Bu Zum.
"Sudah bu, jangan bikin keributan lagi. Malu Bu kalau sudah kayak gini."Ucap Pak Maman.
"Semua karena Bapak main serong sama dia."Kata Bu Zum.
"Sudah Bu kita selesaikan masalah ini didalam kontrakan Mbak Arumi dulu."Kata Pak RT.
Mereka lalu masuk dan duduk, Pak RT minta penjelasan pada Bu Zum.
"Suami saya diam-diam masuk ke kontrakan ini dan main serong sama Arumi. Eh malah Arumi menyebarkan kabar itu pada seluruh warga."Kata Bu Zum.
"Kami bukan main serong Pak RT, tapi Pak Maman memperkosa saya saat saya tidur. Dan masalah menyebarkan berita itu bukan saya. Waktu itu ada Bu Sumi juga disana bisa saja Bu Sumi yanh melakukan itu. Secara Bu Sumi kan orang luar."Kata Arumi.
"Kalau gitu saya panggil Bu Sumi, Kalau gitu kalian tunggu Bu Sumi."Kata Pak RT.
Beberapa saat kemudian Bu Sumi datang, Bu Sumi tampak kaget ketika melihat ada Pak Maman dan Bu Zum.
"Bu Sumi apa benar kemarin pas ada keributan disini Bu Sumi juga ada disini?"Tanya Pak RT.
"Iya Pak RT,"Kata Bu Sumi tertunduk takut.
"Apa Bu Sumi yang menyebarkan berita pemerkosaan itu?"Tanya Pak RT.
"Ee...Saya nggak bermaksud menyebarkan Pake, inj hanya salah faham."Kata Bu Sumi.
"Jadi benar Bu Sumi yang melakukan itu? Bu Sumi jahat sekali."Kata Bu Zum.
"Maaf Bu Zum, maafkan saya."Kata Bu Sumi.
Bu Zum mengamuk pada Bu Sumi dan dilerai oleh Pak RT dan Pak Maman.
"Sudah ya sekarang sudah jelas kan siapa yang salah. Jadi tolong Bu zum minta maaf sama saya."Kata Arumi.
"Ayo Bu minta maaf sama Arumi."Kata Pak Maman.
"Saya minta maaf Mbak Arumi."Kata Bu Zum.
"Sudah ya Pak RT, mending dibubarkan saja saya mau istirahat."Kata Arumi.
"Baik Mbak kamu akan pergi."Kata Pak Rt.
Setelah mereka pergi Arumi merebahkan tubuhnya diatas kasur dan terlelap.
"Dasar P*l*c*r wanita murahan."Kata Ustadz Maulana. "Wanita sudah tidak suci lagi, aku benci kamu."Kata Ustadz Maulana.
"Ustadz maafkan aku ustadz tolong jangan benci saya ustadz. saya sangat mencintai Ustadz."Jawab Arumi.
"Aku tidak mencintaimu."Kata ustadz Maulana.
Arumi kecewa mendengar perkataan Ustadz Maulana. Arumi menangis ustadz Maulana meninggalkan Arumi seorang diri. Arum benci pada dirinya sendiri.
Bugg
Arumi terjatuh dari ranjang, dia merasakan sakit dipunggungnya akibat jatuh dari ranjang.