Bab 4. Gelapnya Politik dan Bayangan Klan
Setelah berbulan-bulan berlatih di Sekte Kura, Hayato mulai merasakan adanya perubahan dalam dirinya. Tubuhnya kini lebih kuat, energinya lebih terkendali, dan kemampuan untuk menyembunyikan aura kekuatannya semakin tajam. Namun, meski ia merasa siap untuk menghadapi tantangan yang lebih besar, ia tahu bahwa ini baru permulaan dari perjalanan yang jauh lebih kompleks. Dunia kultivasi jauh lebih gelap dan berbahaya daripada yang ia bayangkan.
Di luar sekte, kabar tentang kehebatan Hayato mulai tersebar. Nama Sekte Kura semakin dikenal karena ada kultivator muda yang menunjukkan kemampuan luar biasa. Namun, perhatian ini bukan hanya datang dari pihak-pihak yang baik. Klan-Klan besar dan sekte-sekte yang lebih kuat mulai menaruh perhatian pada Sekte Kura dan Hayato. Mereka mengamati, menilai, dan merencanakan langkah-langkah mereka sendiri.
"Tidak semua perhatian itu baik," kata Master Ryo suatu malam ketika Hayato kembali dari sesi latihan. "Dunia kultivasi ini penuh dengan intrik. Ada yang menginginkan kekuatanmu, dan ada yang ingin menjerumuskanmu."
Beberapa hari setelah Hayato mulai menguasai teknik-teknik lanjutan dan menyembunyikan aura dengan sempurna, dua utusan dari Klan Naga Hitam datang ke Sekte Kura. Mereka adalah kultivator berpengalaman yang memiliki reputasi mengerikan—seorang pria tinggi besar dengan ekspresi dingin bernama Kaito, dan seorang wanita muda berambut hitam panjang, Mei. Kedua utusan ini dikenal sebagai penjual informasi dan penghubung antara klan-klan besar.
"Kami datang atas nama Klan Naga Hitam," kata Kaito tanpa basa-basi, matanya menilai Hayato yang berdiri di hadapannya. "Kami tahu tentang potensi besar dalam dirimu. Klan kami tertarik untuk menjalin hubungan baik dengan Sekte Kura. Kami ingin menawarkan kesempatan bagi Hayato untuk bergabung dengan kami."
Hayato merasakan sebuah aura yang menekan dari Kaito. Bahkan dengan aura yang tersembunyi, ia bisa merasakan kedalaman kekuatan pria ini. Mei, di sisi lain, tetap diam, namun tatapannya tajam seperti pedang.
"Mengapa Klan Naga Hitam tertarik padaku?" tanya Hayato, matanya tidak terfokus pada Kaito, namun pada Mei yang sepertinya lebih banyak memegang peran di balik layar.
"Klan Naga Hitam memiliki banyak kepentingan di berbagai wilayah. Kami tahu bahwa kamu memiliki potensi untuk berkembang menjadi kekuatan besar. Jika kamu bergabung dengan kami, kamu akan memiliki akses ke sumber daya kami, pelatihan yang lebih baik, dan—lebih penting lagi—perlindungan di dunia yang penuh dengan bahaya ini."
Namun, meskipun tawaran itu menggoda, Hayato tahu bahwa ada harga yang harus dibayar. Setiap perjanjian dengan klan-klan besar selalu mengandung risiko. Hayato teringat kata-kata Master Ryo: "Sekte-sekte besar dan klan-klan kuat memiliki banyak permainan tersembunyi. Mereka akan menawarkan banyak hal, tetapi mereka juga akan menarikmu ke dalam jaringan politikal mereka. Setiap langkah harus dihitung dengan hati-hati."
"Aku tidak tertarik dengan kekuatan kalian," jawab Hayato dengan tegas, meskipun ia tahu betapa besar daya tarik tawaran mereka. "Aku punya jalan sendiri, dan aku tidak membutuhkan perlindungan dari klan manapun."
Kaito tersenyum sinis, namun Mei menyentuh lengan pria itu, memberi isyarat agar mereka tidak menekan lebih lanjut. "Kami hanya menawarkan kesempatan. Jika kamu berubah pikiran, pintu kami akan selalu terbuka."
Ketika kedua utusan itu pergi, Hayato merasa lega. Namun, di dalam hatinya, ia tahu bahwa keputusan untuk menolak tawaran mereka bukanlah tanpa konsekuensi. Klan Naga Hitam bukanlah pihak yang mudah dipermainkan.
Pada hari berikutnya, Hayato dipanggil oleh salah satu tetua Sekte Kura, Tetua Tetsuya, seorang pria tua yang berwibawa dan memiliki kekuatan kultivasi yang sangat tinggi. Ia dikenal sebagai penjaga pengetahuan kuno dan strategi sekte.
"Hayato," Tetua Tetsuya memulai dengan suara beratnya, "Aku melihat potensi besar dalam dirimu. Tetapi ingat, dalam dunia ini, ada lebih banyak hal yang perlu kamu pelajari selain hanya bertarung. Ada bahaya yang tidak terlihat, dan banyak kultivator seperti kamu yang jatuh karena tidak mengerti permainan yang lebih besar."
Tetua Tetsuya mengeluarkan sebuah gulungan kuno yang tampak sudah berusia ratusan tahun. "Dunia ini adalah dunia penuh dengan persaingan. Setiap sekte dan klan memiliki ambisi masing-masing. Mereka akan memanfaatkan siapa saja yang mereka anggap berguna, dan membuang mereka begitu tidak lagi diperlukan."
Hayato mengamati gulungan itu. Itu berisi simbol-simbol yang belum pernah ia lihat sebelumnya, dan teks yang tampaknya sangat misterius. "Apa ini?"
"Ini adalah catatan tentang strategi politik yang telah digunakan oleh klan-klan besar selama ribuan tahun. Setiap klan besar memiliki cara mereka sendiri untuk menjaga kekuasaan dan mengembangkan wilayah mereka. Jika kamu ingin bertahan, kamu harus memahami mereka, bahkan mungkin bersekutu dengan mereka pada suatu titik."
Hayato merenung. Ia tahu bahwa meskipun ia ingin menjadi kuat melalui jalannya sendiri, dunia ini tidak akan memberikan banyak pilihan. Pada akhirnya, hubungan dengan klan-klan besar atau sekte-sekte kuat mungkin akan menjadi tak terhindarkan.
"Jadi, apa yang harus aku lakukan?" tanya Hayato, mencoba menyelami lebih dalam lagi apa yang perlu ia ketahui.
"Pertama, kamu harus menguasai Aliran Energi Gelap," jawab Tetua Tetsuya, matanya berbinar. "Ini adalah teknik untuk meresap ke dalam kekuatan dunia tanpa menimbulkan gangguan. Jika kamu bisa menguasai teknik ini, kamu akan bisa mengakses kekuatan tersembunyi yang bahkan para tetua pun jarang gunakan. Ini akan membuatmu sulit terdeteksi, bahkan oleh musuh yang paling kuat sekalipun."
Beberapa hari setelah pertemuan itu, Hayato melanjutkan latihannya. Selain mempelajari teknik Aliran Energi Gelap, ia juga mulai menekuni penggunaan cincin penyimpanan yang diberikan oleh Master Ryo. Cincin itu kini menjadi lebih dari sekadar alat penyimpan barang. Dengan latihan dan pemahaman yang lebih dalam tentang energi, Hayato mulai menggunakannya untuk menyimpan energi yang ia kumpulkan selama bertahun-tahun.
"Cincin penyimpanan ini bukan hanya untuk barang-barang fisik," kata Master Ryo suatu malam. "Jika kamu menguasai teknik ini, kamu bisa menyimpan energi dalam jumlah besar. Namun, harus berhati-hati. Jika kamu salah mengendalikan energi, cincin itu bisa meledak dan merusak tubuhmu."
Hayato menyadari bahwa cincin penyimpanan ini bisa menjadi senjata yang sangat kuat jika ia bisa menguasainya dengan baik. Dengan menggunakan cincin itu untuk menyimpan energi dari alam sekitar dan menyalurkannya ke dalam tubuhnya, ia bisa mempercepat proses kultivasi tanpa menguras energi vitalnya.
***
Setelah pertemuan dengan utusan Klan Naga Hitam dan nasihat dari Tetua Tetsuya, Hayato semakin sadar bahwa kekuatan tidak hanya datang dari kemampuan bertarung semata. Dalam dunia kultivasi, kekuatan politik dan aliansi yang tepat bisa menentukan hidup atau mati. Namun, meskipun ia sadar akan pentingnya politik ini, Hayato tetap berpegang pada prinsipnya: kekuatan sejati harus datang dari dalam dirinya sendiri, bukan dari sekutu atau kekuatan eksternal.
Namun, dunia kultivasi tidak semudah itu.
Beberapa minggu setelah tawaran dari Klan Naga Hitam, Hayato dipanggil oleh Master Ryo untuk melakukan misi yang sangat penting. Sekte Kura, meski merupakan sekte kecil, memiliki hubungan yang sangat erat dengan sekte-sekte besar yang ada di wilayah ini. Dan meskipun tidak langsung terlibat dalam pertempuran besar antar-sekte, Sekte Kura tetap memiliki banyak musuh yang ingin melihatnya hancur. Ada juga sekte-sekte lain yang mengincar artefak kuno yang tersembunyi di Sekte Kura—artefak yang bisa memberikan peningkatan kekuatan luar biasa kepada siapa pun yang menguasainya.
Master Ryo memberikan sebuah tugas rahasia pada Hayato: untuk pergi ke wilayah yang dikuasai oleh Sekte Langit Biru dan mengumpulkan informasi mengenai kekuatan mereka. Sekte Langit Biru dikenal dengan kemampuan luar biasa dalam mengendalikan energi langit, dan mereka memiliki banyak pengikut yang setia. Namun, kekuatan mereka tidak hanya terletak pada seni bela diri, tetapi juga pada politik yang sangat kuat. Mereka adalah salah satu sekte yang memimpin dalam aliran cahaya dan kebaikan, namun di balik itu, mereka memiliki rahasia kelam yang hanya diketahui oleh sedikit orang.
"Misi ini tidak mudah," kata Master Ryo dengan serius. "Sekte Langit Biru memiliki banyak mata-mata, dan mereka bisa mengetahui kehadiranmu dalam sekejap. Kamu harus menyembunyikan kekuatanmu dan bergerak seperti bayangan."
Sebelum Hayato berangkat, Master Ryo mengajarinya teknik Tirai Bayangan, sebuah teknik rahasia yang memungkinkan seseorang untuk sepenuhnya menyembunyikan aura mereka. Teknik ini berfungsi dengan menyelimuti tubuh dengan energi gelap yang memanipulasi persepsi alam sekitar, menciptakan ilusi bahwa orang yang menggunakannya tidak ada. Ini bukan hanya tentang menyembunyikan kekuatan, tetapi juga tentang menyembunyikan keberadaan diri.
"Tirai Bayangan membutuhkan konsentrasi penuh," kata Master Ryo. "Ketika kamu menggunakannya, tubuhmu akan hampir tak terlihat oleh mata biasa. Namun, jangan terlalu bergantung pada teknik ini. Jika kamu terlalu sering menggunakannya, kekuatanmu akan terkuras, dan kamu bisa kehilangan kesadaran."
Dengan bantuan teknik ini, Hayato bisa bergerak tanpa menarik perhatian. Dalam perjalanan menuju Sekte Langit Biru, ia berlatih mengendalikan aura dan pernapasannya, memastikan agar tidak ada jejak yang tertinggal.
Namun, teknik ini bukanlah satu-satunya yang digunakan Hayato. Ia juga semakin menguasai penggunaan Cincin Penyimpanan yang ia terima dari Master Ryo. Cincin ini tidak hanya untuk menyimpan barang, tetapi juga untuk menyimpan energi dalam jumlah besar. Dengan teknik yang tepat, Hayato bisa memasukkan energi kultivasi ke dalam cincin penyimpanan, memisahkannya dari tubuhnya sementara untuk menghindari pengaruh buruk dari penggunaan berlebihan.
Setibanya di wilayah yang dikuasai oleh Sekte Langit Biru, Hayato segera merasakan perbedaan yang mencolok. Sekte ini memiliki citra yang sangat terjaga, terlihat seperti tempat yang damai dan penuh kedamaian, dengan kebun-kebun bunga yang harum dan bangunan yang terbuat dari batu pualam putih berkilau. Namun, di balik keindahan ini, ia merasakan ketegangan yang samar. Ada sesuatu yang tidak beres di sini, sesuatu yang lebih gelap.
Hayato menyusuri jalanan yang ramai, menyembunyikan aura dan keberadaannya di balik Tirai Bayangan. Ia tahu bahwa jika ia ketahuan, misi ini akan gagal total. Beberapa jam berkeliling di sekitar sekte, ia menemukan sebuah gedung tertutup yang tampaknya tidak dipenuhi oleh banyak orang. Namun, di balik pintu terkunci, ia merasakan adanya energi yang sangat kuat.
Ketika ia berhasil masuk dengan menggunakan cincin penyimpanan untuk menyembunyikan gerakannya, ia mendapati sebuah ruang rahasia yang penuh dengan kitab-kitab kuno dan artefak yang sangat berharga. Di sana, ia menemukan catatan yang menunjukkan bahwa Sekte Langit Biru terlibat dalam eksperimen yang sangat berbahaya: mereka sedang mencoba untuk memanipulasi energi Aether, sumber kekuatan langit yang hanya dapat dijangkau oleh sedikit orang.
Namun, bukan hanya eksperimen yang mengejutkan Hayato. Di salah satu pojok ruang tersebut, ia menemukan simbol yang dikenal baik—Klan Naga Hitam. Ternyata, Sekte Langit Biru dan Klan Naga Hitam memiliki hubungan gelap yang tidak diketahui oleh banyak orang. Mereka bekerja sama untuk menciptakan senjata yang bisa mengendalikan energi langit dan energi bumi secara bersamaan, sebuah kombinasi yang bisa mengguncang kekuatan dunia kultivasi.
Hayato terdiam sejenak, menyadari bahwa dunia kultivasi ini jauh lebih berbahaya dan rumit daripada yang ia bayangkan.
Hayato kembali ke Sekte Kura dengan membawa bukti tentang keterlibatan Sekte Langit Biru dan Klan Naga Hitam dalam eksperimen yang sangat berbahaya ini. Misinya mungkin telah selesai, tetapi ia tahu bahwa apa yang ia temukan akan mempengaruhi banyak hal di masa depan. Sekte Kura, yang selama ini tampak seperti sekte kecil yang tidak berdaya, kini terlibat dalam permainan yang jauh lebih besar.
Ketika ia melaporkan temuan ini kepada Master Ryo, wajah sang guru berubah serius.
"Kita harus berhati-hati, Hayato," kata Master Ryo. "Apa yang kamu temukan bisa menjadi ancaman besar bagi dunia kultivasi. Sekte-sekte besar akan bergerak, dan kita harus mempersiapkan diri untuk menghadapi mereka."
Namun, Hayato juga merasakan ketegangan dalam dirinya. Ia tahu bahwa meskipun ia memiliki banyak pengetahuan dan kekuatan, dunia ini penuh dengan tipu daya dan pengkhianatan. Untuk bertahan hidup, ia harus siap menghadapi segala kemungkinan, bahkan jika itu berarti ia harus memilih jalan yang jauh lebih gelap.