Bab 5. Orgasme 3 Kali Beruntun
“Kita rehat sejenak, setelah itu kita ganti posisi.” Jawab Angel diiringi senyumnya, sementara napasnya masih terdengar memburu.
“Tante capek ya, makanya minta rehat dulu?” kembali Roy bertanya merasa penasaran dan merasa nafsunya menggantung.
“Aku sengaja berhenti kuatir kamu akan ke luar sementara aku masih ingin merasakan lebih lama lagi,” jawab Angel, membuat Roy tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya.
Roy kemudian bangkit duduk dari posisi tubuhnya yang tadi berbaring di lantai kamar mandi. “Hemmm, aku belum merasakan jika aku akan ke luar. Aku merasa dapat bertahan beberapa menit lagi,” ujarnya berharap Angel kembali melanjutkan pergumulan penuh birahi di dalam kamar mandi itu.
“Benarkah begitu, Roy?” tanya Angel, Roy tersenyum dan mengangguk memastikan yang diucapkannya itu.
Angel pun tersenyum senang dan gairahnya kembali bangkit, bahkan saat ini ia merasa tertantang untuk menaklukan Roy hingga pria tampan itu lebih awal mencapai puncaknya.
Angel segera memposisikan tubuhnya berbaring di lantai dan meminta Roy di posisi atas, meskipun Roy belum pernah melakukan sex akan tetapi dia tahu apa yang musti dilakukannya di atas tubuh majikannya itu.
Roy segera memasukan penisnya ke vagina Angel, kemudian melakukan gerakan maju mundur pinggulnya dengan penuh gairah. Saat itu juga Angel merasakan sesuatu hal yang lebih dahsyat dari sebelumnya, dia bukan saja mengerang dan melenguh saking nikmatnya tapi juga mulutnya menceracau tak jelas.
“Ya, masukan dan hentakan lebih dalam lagi Roy..! Vaginaku terasa nikmat sekali dan terasa penuh oleh penismu..!”
Roy pun menghentakan penisnya lebih dalam lagi di dalam vagina Angel, seiring dengan itu kedua kaki Angel nampak melingkar erat ke pinggang Roy. Maksud hati ingin menaklukan Roy dalam pergumulan penuh nafsu itu, akan tetapi justru diri Angel lah yang lebih dulu orgasme.
Tubuh Angel seketika mengejang di sela-sela hentakan pinggul Roy yang semakin lama semakin cepat, kedua jemari Angel pun mencengkram erat ke pungung Roy, lalu tubuh CEO cantik bertubuh seksi itupun terkulai lemas diiringi lenguhan panjang meraih orgasme pertamanya.
Roy tak tahu jika Angel telah mengapai orgasme, itu terlihat dari gerakan pinggul Roy yang masih intens dan penisnya terus menghujam vagina majikannya itu. Maklum Roy baru pertama kalinya bercinta, jadi yang ia tahu bagaimana dapat bertahan lebih lama hingga membuat majikan senang dan dia pun merasakan sensasi nikmat bercinta itu lebih lama pula.
Vagina Angel semakin basah, otot-otot di bibir vaginanya pun semakin kuat mencengkram penis Roy. Tak beberapa menit berselang kembali tubuh Angel mengejang hebat, pinggulnya sampai terangkat ke atas, kedua jemarinya menjambak rambut Roy dan kembali terdengar lenguhan panjang dari mulut CEO cantik itu, lalu tubuhnya terkulai lemas kembali di lantai kamar mandi itu pertanda ia mencapai orgasme untuk kedua kalinya.
Angel sepertinya ingin bersuara namun tak sempat terucap dari bibirnya saat Roy kembali melancarkan gerakan-gerakan penuh birahi, gerakan itu semakin cepat dan bahkan lebih cepat dari sebelumnya, penisnya yang besar berkepala mengkilap itu nampak ke luar masuk di vagina Angel.
Cairan vagina Angel semakin banyak melumasi penis Roy, hingga batang pria muda itu makin leluasa ke luar masuk di dalam vagina itu. Bunyi-bunyi becek yang ditimbulkan akibat pergesekan penis Roy dan vagina Angel semakin keras terdengar di sela-sela erangan mereka, hal itu membuat keduanya makin bergairah.
Goncangan yang dirasakan Angel di tubuhnya akibat gerakan-gerakan penuh nafsu dari Roy membuat ia benar-benar merasa melayang saking nikmatnya, rambutnya yang panjang terurai nampak acak-acakan karena saat ini kepalanya terlempar ke kiri dan ke kanan.
“Roy...” erang Angel terdengar melengking, seiring dengan itu tubuh Angel kembali mengejang.
“Tante... Aku.. Aku ke luar..!” tubuh Roy juga mengalami hal yang sama, penisnya ia hentakan lebih keras dan dalam, lalu spermanya menyembur deras memenuhi bagian dalam Vagina Angel. Saking banyaknya air mani yang ke luar dari batang Roy itu, dari bibir vagina Angel bagian bawah nampak merembes membasahi anusnya.
Dalam beberapa detik tubuh keduanya secara beriring terkulai lemas dengan posisi tubuh Roy jatuh menghimpit tubuh Angel, napas keduanya pun tersengal-sengal lelah seperti atlit yang baru saja mencapai garis finis dalam kejuaraan lari cepat 100 meter.
Untuk beberapa saat di posisi tubuh mereka yang bertindihan serta saling memeluk erat itu, tak terdengar lagi suara erangan yang menandakan mereka menikmati percintaan penuh gairah dan sensasi di dalam kamar mandi itu, selain napas mereka yang masih terdengar tersengal-sengal.
Kedua tubuh mereka pun tampak basah bukan karena air yang berasal dari shower saja, melainkan juga keringat yang ke luar dari pori-pori tubuh mereka berdua. Kedua mata Angel terpejam rapat, sepertinya dia tengah menikmati sisa-sisa kenikmatan dari pergumulan liar penuh birahi di dalam kamar mandi itu.
Ketika Roy mengangkat tubuhnya yang menindih tubuh Angel dan duduk bersandar ke dinding kamar mandi, barulah Angel menggerakan tubuh bangkit dari posisinya berbaring serta ikut duduk bersandar di samping Roy.
Senyum kepuasanpun terlihat di bibir Angel, ia kembali memeluk tubuh Roy dan seakan tak ingin melepaskannya.
“Kamu luar biasa, Roy! Udah lama aku nggak pernah merasakan kehangatan bercinta dari suamiku, kalaupun dulu sering saat ia berada di rumah ini namun aku nggak pernah merasa bercinta sepuas ini.” puji Angel masih memeluk tubuh Roy di posisi sama-sama duduk, dan mereka berdua masih dalam keadaan telanjang bulat.
Awalnya Roy terlihat tersenyum menanggapinya, namun tiba-tiba di senyumannya itu tersirat sesuatu yang tak mengenakan dari dalam hatinya.
“Apa yang telah kita lakukan ini, Tante? Maafkan aku, aku nggak bisa menahan gairah yang muncul hingga terjadi hal seperti ini.” Ucap Roy merasa bersalah dan terlihat panik.
“Hemmm, kamu nggak perlu kuatir dan merasa bersalah begitu. Semua ini aku yang memintamu untuk melakukannya, aku sangat puas dan meraih hal yang selama ini tak pernah aku dapati dari suamiku.” Tutur Angel seorang CEO berwajah cantik itu diiringi senyum kepuasannya, tapi Roy masih saja merasa bersalah dan tidak enak hati.
“Tapi Tante..”
“Sssst..! Udahlah nggak usah berfikiran yang macam-macam, aku tahu apa yang kita lakukan saat ini merupakan hal yang terlarang, namun ini juga dilakukan Anton di luar negeri dengan wanita-wanita lain, aku tahu semua namun aku diam saja.” Potong Angel berusaha menenangkan kepanikan Roy atas percintaan penuh gairah yang mereka lakukan di dalam kamar mandi itu.
“Jadi hal ini Tante lakukan sebagai balasan terhadap yang telah dilakukan suami Tante itu?” Tanya Roy terkejut...
Angel menggelengkan kepalanya sembari sunggingkan senyum manisnya kembali.
“Hemmm, tentu saja nggaklah Roy. Aku melakukannya karena memang menginginkannya, tak ada kaitannya dengan balas dendam atau apapun itu. Yang jelas aku tak pernah melakukannya pada pria lain selain suamiku selama ini, entah apa yang membuatku tak dapat menahannya saat tak sengaja bersentuhan denganmu.” Jelas Angel....