Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4. Semakin Liar Dan Panas

Angel bukannya menjawab, melainkan dengan penuh gairah tangannya yang telah memegang penis Roy itu digerak-gerakannya, sementara bibirnya ia rapatkan ke bibir Roy.

“Aku akan memberikan sesuatu hal yang selama ini mungkin belum pernah kamu rasakan, sesuatu itu bisa membuatmu merasakan nikmat yang luar biasa.” Bisik Angel setelah melepaskan ciumannya di bibir Roy, napas Angel terasa panas menerpa telinga pria muda lugu itu.

“Tante... Ah..!” suara Roy terdengar agak serak karena dilanda birahi yang semakin sulit ia tahan, kedua matanya nampak terpejam setiap kali Angel memainkan jemari tangan dengan lembut di penisnya.

Puas memainkan jemarinya di batang Roy, kedua tangan CEO cantik itupun membuka sabuk dan melorohkan celana yang dikenakan Roy ke bawah berikut celana dalamnya.

Sesaat mata Angel nampak terbelalak dan wajahnya pun memerah makin bernafsu melihat penis Roy yang tadi ia pegang dan elus-elus itu makin membesar, diperkirakan tingkat ereksi penis Roy itu sudah mencapai maksimal hingga kedua mata Angel nyaris tak berkedip.

“Wow.. Luar biasa!” kali ini buka hanya mata Angel saja yang terbelalak tapi juga mulutnya ikut ternganga. “Luar biasa apanya, Tante?” tanya Roy dengan lugunya.

“Aku tak menyangka sebelumnya, ternyata penismu besar sekali.” jawab Angel dan tak sabar ingin mengenggamnya kembali.

Roy seperti tak diberi waktu untuk berucap, jika tadi jemari tangan Angel saja yang memegang dan mengelus-elus, namun kali ini bibirnya ikut menyentuh dan mencium alat penis Roy itu. Puas menciumnya, Angel pun menjilat dan memasukan penis Roy yang semakin ereksi dan memiliki kepala bulat besar itu ke dalam mulutnya.

“Ah...!” erang Roy yang merasakan sensasi luar biasa menjalar di sekujur tubuhnya.

Angel yang semakin terbakar gairah, semakin melancarkan serangan birahinya dengan memainkan mulutnya di batang Roy. Angel terlihat seperti ingin menelan seluruhnya penis Roy itu, akan tetapi karena ukurannya cukup panjang membuat kerongkongannya tersendak dan masih menyisakan beberapa senti penis Roy di luar mulutnya.

Roy yang baru pertama kali merasakan itu, tentu saja seperti sedang bermimpi merasakan nikmat yang luar biasa. Angel yang semakin agresif berharap Roy merespon hal yang ia lakukan itu, akan tetapi setelah beberapa saat menunggu tidak ada respon dari pria muda itu selain mengerang dan sesekali memejamkan kedua matanya.

Angel seperti faham dan tak mau menunggu lebih lama, baju yang masih melekat di tubuh Roy pun ia lepaskan. Tubuh Roy yang sudah telanjang bulat itu masih berdiri bersandar ke dinding ruang kamar mandi, lalu Angel ikut berdiri setelah puas memainkan alat penis Roy dengan mulutnya di posisi tubuhnya tadi berjongkok. Angel kemudian meraih kedua tangan Roy meminta pria muda itu membuka handuk kimono yang telah basah di tubuhnya itu dan Roy pun melakukannya.

Jika tadi mata Angel yang melotot, sekarang giliran kedua mata Roy ketika melihat tubuh Angel yang tak lagi tertutup sehelai benangpun. Tubuh Angel benar-benar seksi, payu dara dan pinggulnya padat berisi serta lekuk-lekuk tubuhnya yang indah membuat Roy menelan air liur akibat kerongkongannya terasa kering.

“Roy...” bisik manja penuh gairah Angel di telinga Roy, saat ia merapatkan tubuhnya ke tubuh pria muda yang berwajah tampan dan juga memiliki tubuh kekar serta atletis itu.

“Ya, ada apa Tante?” jawab Roy yang juga terdengar berbisik akan tetapi suaranya masih agak parau akibat birahi yang semakin membakar sekujur tubuhnya.

“Kamu belum pernah melakukan ini dengan wanita, ya?” kembali Angel bertanya dan Roy menanggapi dengan menganggukan kepalanya, Angel tersenyum dan ia percaya Roy berkata jujur.

“Lakukanlah apa yang tadi aku lakukan!” pinta Angel, namun kembali Roy tak bereaksi, dia hanya diam karena tak tahu apa yang musti ia lakukan seperti yang baru saja diminta oleh Angel.

Karena tak sabar, CEO cantik dan seksi itupun kembali meraih kedua tangan Roy dan menempelkan kedua jemari tangan Roy ke payudaranya. “Sentuh dan remas-remaslah secara perlahan!” pinta Angel dengan tatapan sayu dan penuh birahi.

Roy pun melakukan apa yang diminta Angel itu, jika tadi Roy yang mengerang kali ini CEO cantik itu yang melenguh saking nikmatnya. Tak puas sampai di situ saja Angel pun meminta Roy untuk memainkan bibir dan lidahnya di kedua payudaranya itu.

“Ah..! Nikmat sekali Roy, teruskan! Jangan berhenti sayang..!” Angel mengerang, napasnya pun memburu serta terasa panas menerpa bagian kepala Roy, lalu bibirnya ia gigit seiring dengan mendongakan kepalanya ke atas menikmati sensasi yang Roy berikan itu.

Angel semakin liar, jika tadi kepala Roy ia bimbing ke payudaranya, kali ini ia arahkan ke bagian vaginanya yang bagian atasnya ditumbuhi bulu-bulu halus namun tidak lebat.

“Mainkan dengan lidahmu..!” pinta Angel seraya memperagakan caranya dengan lidahnya sendiri, Roy mengangguk dan melakukan.

“Ah..! Wow...! Enak sekali Roy..! Ya, jilat di bagian itu!” Angel bukan hanya mengerang tapi juga tubuhnya ikut mengeliat saking nikmatnya, ketika lidah Roy menyentuh bagian klitoris dan bibir vaginanya.

“Aku sudah tidak tahan Roy, sekarang kamu berbaring ya?” pinta Angel setelah beberapa menit Roy memainkan lidah di alat vaginanya itu.

Roy kembali mengikuti apa yang diminta Angel, tubuhnya yang telah telanjang bulat itu ia baringkan di lantai kamar mandi. Kemudian Angel pun memposisikan tubuhnya berjongkok di atas tubuh Roy, ia nampak tak sabar dan langsung membimbing penis Roy yang makin sempurna ketengangannya itu memasuki vaginanya.

Secara perlahan-lahan Angel membimbing dan memasukan penis Roy itu ke vaginanya yang telah basah, napasnya terdengar tercekat ketika hampir separuh batang Roy itu masuk.

“Wow...! Ah...!” Angel melenguh.

Secara perlahan-lahan pula Angel memulai gerakan menaikan dan menurunkan pinggulnya di atas penis Roy hingga batang pria muda yang berasal dari desa itu masuk seluruhnya. Karena sensasi nikmat yang luar biasa dirasakan Angel, gerakan pinggulnya yang semula perlahan itu semakin lama semakin cepat.

Bunyi pinggul Angel menampar paha Roy semakin terdengar jelas, kali ini bukan hanya Angel saja yang mengerang tapi juga Roy. Mereka berdua sama-sama merasakan dahsyatnya sensasi nikmat bercinta, bahkan secara reflek kedua tangan Roy meraih pinggang Angel agar kecepatan gerakan naik-turun pinggul majikannya itu semakin maksimal dan intens.

“Tante..!” lirih Roy.

“Iya sayang, nikmat kan?” tanya Angel sembari tersenyum penuh birahi dan napasnya terdengar makin memburu.

“Iya Tante, nikmat sekali.” jawab Roy di sela-sela napasnya yang juga terdengar memburu seiring gerakan naik-turun pinggul Angel yang semakin cepat di penisnya.

Angel tiba-tiba menghentikan gerakan pinggulnya dan mencabutnya dari penis Roy, ia mengira pria muda dan tampan itu akan segera mencapai puncak dari hubungan badan yang mereka lakukan itu sementara Angel masih ingin menikmatinya lebih lama lagi.

“Kenapa berhenti, Tante?” tanya Roy terkejut dan penasaran akan sikap Angel yang menghentikan gerakan pinggulnya secara tiba-tiba itu....

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel