Terenggut
Sedangkan di satu sisi Keysa begitu gelisah dan cemas.
Pasalnya Fely sudah pergi sejak lama dengan keadaan setengah mabuk.
"Kemana ia pergi?" gumamnya sembari memainkan jarinya.
Keysa akan menolak saat tahu jika dirinya akan diajak kemari.
Beberapa kali Keysa melihat kanan kiri untuk mencari keberadaan Fely.
Namun ia tidak bisa menemukannya.
"Hey Key," sapa Rey, kakak kelasnya yang sedang bekerja di sana.
"Kak Rey," sapa balik Keysa dengan napas sedikit lega saat ada seseorang yang setidaknya ia kenal.
"Kamu ngapain di sini? Sama siapa?" tanya Rey sembari duduk di samping Keysa.
"Tadi sama Fely, tapi enggak tahu dari tadi belum balik- balik juga," kata Keysa mencemaskan sahabatnya itu.
Rey menatap sekeliling guna menemukan keberadaan Fely.
"Emang udah lama perginya?" tanya Rey yang hanya diangguki oleh Keysa.
Rey berdiri dan kembali ke bar untuk mengambil wine.
"Ini minum dulu, biar gue yang cari Fely," kata Rey setelah meletakkan segelas wine di depan Keysa.
Keysa hanya menatap sekilas wine tersebut tanpa berniat untuk menyentuhnya.
Sedangkan di sisi lain, ada Leo yang baru keluar dari kamar setelah memberikan beberapa pelajaran pada wanita penggoda.
"Cih karena jalang itu, rencanaku harus tertunda," gerutu Leo sembari menatap Keysa yang masih stay di depannya.
"Shit, siapa yang memberinya wine?" umpatnya saat melihat di depan Keysa ada segelas wine.
Ziko langsung menghampiri Leo yang baru memberikan pelajaran pada wanita yang menggodanya.
"Bagaimana tuan?" Leo hanya mengangguk membuat Ziko langsung menghampiri Keysa.
Leo duduk kembali di sofa sudut ruangan sembari melihat Ziko yang sedang menghampiri Keysa.
"Permisi nona, tuan saya ingin menyewa anda," kata Ziko sopan membuat Keysa melihat kanan kirinya.
"Maaf tuan saya bukan pekerja sini," tolak Keysa sembari menatap arah lain berharap jika Rey atau Fely cepat datang.
Leo yang melihat Ziko kembali sembari menggelengkan kepalanya sontak merasa tertantang dan semakin tertarik pada Keysa.
"Maaf tuan..,"
"Aku akan melakukannya sendiri," kata Leo yang langsung berdiri dan menghampiri Keysa.
"Hei," sapa Leo pada Keysa dan bersamaan dengan itu jus diantarkan di depan Keysa untuk mengganti wine yang diberikan Rey.
Keysa menoleh sekilas pada Leo lalu melihat kanan kiri untuk mencari Fely.
Leo tersenyum, perlu diingat dan dicatat.
Jika ini kali pertamanya ia diacuhkan oleh seorang gadis cantik.
Dan ini kali pertamanya ia merasakan jatuh cinta untuk pandangan pertama.
"Siapa namamu?" tanya Leo membuat Keysa meraih gelas jusnya dan menggenggammya erat.
Keysa masih tak memedulikannya dan tidak menjawab pertanyaan Leo yang kedua kalinya.
Entah hanya perasaan Keysa atau bagaimana tapi ia sangat takut dan mencemaskan Fely.
Leo semakin suka dan tertarik dengan sikap Keysa.
Leo pun ikut meraih gelas sloki di depannya dan meminumnya hingga tandas.
Ia melirik Keysa yang tak kunjung meminum jusnya.
"Jika kau tak nyaman di sini, aku bisa mengantarmu pulang," kata Leo pada Keysa yang menatap ke arah lain.
"Tidak terima kasih,"
Deg
Desiran hangat itu seakan kembali lagi dalam hati Leo.
Jawaban kali pertama Keysa dari ketiga pertanyaan Leo.
Keysa yang terlihat takut di samping Leo mulai meminum jusnya.
Leo tersenyum senang dan menoleh ke belakang memberikan isyarat pada Ziko untuk menyiapkan kamar VIP Leo.
Leo kembali menatap Keysa yang jusnya kini sudah habis tanpa sisa.
Ia menopang dagunya menatap wajah cantik Keysa dari samping.
Sangat sempurna, batin Leo.
Leo melihat reaksi Keysa yang terlihat gelisah dan bergerak tidak nyaman.
"Kalau boleh tahu, di mana kamar mandinya?" tanya Keysa pada Leo dengan sangat sopan.
"Belok kanan saja," kata Leo membuat Keysa langsung pergi mengikuti arahan Leo.
Leo terkekeh melihat wajah menggemaskan Keysa.
Lama Keysa tak kembali membuat Leo khawatir.
"Kenapa ia sangat lama?" gumamnya lirih dan langsung menyusul Keysa di kamar mandi.
"Tidak jangan sentuh saya," kata Keysa sembari sempoyongan dan mendorong para pria paruh baya itu.
"Ayolah cantik, hanya sebentar saja," katanya sembari menarik tangan Keysa untuk ikut dengannya.
"KALIAN SEMUA!" teriak Leo membuat mereka sontak langsung melepaskan genggaman tangan Keysa dan menatap Leo.
"Jangan ikut campur, dia milik kita," kata pria paruh baya itu yang mampu memancing amarah Leo.
Ziko dan anak buah lainnya tak lama datang di belakang Leo.
"Biarkan kami yang membereskan mereka, tuan pergi saja bersama nona," kata Ziko namun tidak digubris oleh Leo.
"Ini harga untuk mencoba menyentuh wanitaku," kata Leo sembari mengepalkan kedua tangannya.
BUGH
BUGH
BUGH
Leo membabi buta menghabisi mereka semua hingga terkapar tak berdaya dan terakhir Leo menembak ketiganya hingga tewas.
Dengan cepat Leo menghampiri Keysa yang terduduk di lantai dan membopongnya.
"Kalian urus sisanya," perintahnya pada Ziko dan anak buah lainnya.
Leo lalu membawa Keysa naik ke lantai paling atas yang mana itu adalah kamar VVIP milik Leo.
Ceklek
Leo lalu membaringkan Keysa begitu pelan di king sizenya.
"Ahh Fely panas," racau Keysa sembari mengibaskan tangannya di depan wajah.
"Wah kenapa kau begitu menggemaskan?" gumam Leo saat melihat Keysa dari dekat.
"Panas, aku mau mandi," kata Keysa yang bangun dari baringnya dan hendak turun dari ranjang namun Leo menahannya.
"Kamu mau kemana sayang?" tanya Leo sembari kembali membaringkan Keysa di ranjang.
Leo langsung menindih Keysa dan meraup bibir tipis nan merah itu dengan lumatan yang lembut dan pelan untuk meredakan sensasi panas pada tubuh wanitanya.
"Fely panasss," raung Keysa sembari menariki swetearnya berharap bisa lepas.
Dengan sangat lembut dan pelan Leo menanggalkan semua pakaian Keysa begitupun dirinya.
Kini keduanya sudah tidak mengenakan sehelai kain pun.
Leo kembali menindih tubuh Keysa dan kembali memanjakan bibir tipis nan mungil itu dengan sangat memabukkan.
Ciuman itu semakin candu dan turun ke bawah hingga membuat Keysa mengeluarkan suara merdu yang mampu membangkitkan gairah dan nafsu Leo.
Perlu diingat dan dicatat, selama menduda 5 tahun Leo tidak pernah bermain bersama wanita lain.
Dan malam ini Leo telah memutuskan untuk merobohkan tembok tinggi dalam dirinya dan mencoba menjalin hubungan dengan gadis cantik yang mampu menarik perhatiannya.
Leo telah memasuki dinding sempit itu dengan napas yang memburu dan keringat yang mengalir di pelipis.
Leo menyatukan keningnya dengan kening Keysa sebelum memulai pergumulan panas malam ini setelah 5 tahun ia menduda.
"Aku ingin kau mengandung benihku sayang," bisiknya pada Keysa sembari menggesek- gesekkan hidungnya dengan hidung Keysa.
Keysa yang terus meracau panas membuat Leo langsung memulai permainannya diawali pelan hingga tempo yang begitu cepat.
Berbagai gaya telah mereka lakukan membuat Leo benar- benar puas dan menikmatinya.
"Panas ahh lagi," rengek Keysa membuat Leo mengusap keringat pada kening wanitanya.
"Sudah sayang, kau sudah lelah," ucap Leo sembari menciumi seluruh wajah chubby Keysa.
Keysa yang masih merasakan sensasi panas dan belum terpuaskan kembali menarik tengkuk Leo untuk meminta kembali.
"Shit, berapa banyak obat perangsang yang diberikan pada wanitaku?" gumamnya di sela ciumannya.
Setelah beberapa menit Leo turun dari atas tubuh Keysa dan berbaring di sampingnya.
Cup
Leo mengecup sekilas kening Keysa dan menarik selimut tebal itu untuk menutupi tubuh keduanya.
"Now you are mine baby," bisiknya lembut sembari memeluk erat tubuh polos Keysa dalam dekapannya dan beberapa kali mengecupi puncak kepalanya.
Sedangkan di kamar lainnya ada Rey yang membantu Fely melepaskan ikatan pada tangan dan kakinya.