Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Perjodohan

Leo terbangun tepat pukul 10 pagi disaat ponselnya terus berdering.

Dengan sangat malas dan mata masih terpejam Leo meraba atas laci dan meraih ponselnya.

"Halo tuan, anda di mana? Pembukaan hotel akan dimulai pukul 11 siang," Leo seketika bangun dan kedua matanya terbuka lebar.

"Lo siapin aja semuanya, sebentar lagi gue ke sana," katanya sembari melihat sekeliling.

"Shit, damn," umpatnya sembari turun dari ranjang dan memakai lengkap pakaiannya saat menyadari jika di sampingnya kosong.

Leo lalu memeriksa seluruh penjuru kamar clubnya.

Namun, hasilnya nihil, ia tidak dapat menemukan Keysa.

"Shit, aku bahkan belum tahu identitasnya," umpatnya sembari menghubungi Ziko.

"Halo tuan,"

"Batalkan pembukaan hotelnya dan temukan wanitaku yang semalam," perintahnya tegas tak terbantah.

"Tapi tuan..,"

"Aku tidak butuh penolakan," bentaknya keras lalu menutup teleponnya.

Leo keluar dari club dan memeriksa kamera cctv di ruang keamanan.

"Tuan ingin melihat ruangan mana?" tanya penjaga kamera cctv itu.

Leo tak menjawab dan langsung mencarinya sendiri.

"Bagaimana aku bisa menemukan untuk sudut ruangan VVIP bagianku?" penjaga itu langsung membantu Leo.

"Tunggu," kata Leo saat ia melihat perempuan yang mengenakan swetear panjang warna dongker.

"Tolong perbesar aku ingin melihat jelas wajahnya," dengan cakap penjaga itu menuruti kemauan Leo.

Ceklek

Leo menoleh dan terlihat Ziko datang bersama beberapa anak buah lainnya.

"Pas banget lo dateng, cari sampai ketemu wanitaku, lihat baik- baik fotonya," kata Leo sembari menunjuk layar cctv.

Ziko mengamati dengan teliti foto Keysa di layar kamera cctv yang dijeda.

"Tapi tuan pembukaan..," Leo membungkam mulut Ziko.

"Temukan wanitaku lebih dulu baru aku akan ke kantor," kata Leo lalu pergi meninggalkan ruang cctv.

Ziko kembali menatap layar monitor dengan berbagai macam perasaan.

"Tuanku yang jatuh cinta kenapa harus aku yang cari wanitanya," gumam Ziko lalu pergi keluar untuk menjalankan misinya.

Sedangkan Leo kembali ke kamar untuk mengambil kunci mobilnya.

Tatapan Leo terhenti pada sesuatu yang mengkilap.

Sebuah liontin.

Leo mengambilnya dan menatap lama liontin tersebut.

Dengan anehnya Leo mencium liontin tersebut.

"Ini sama persis dengan aroma tubuh wanitaku," gumamnya sembari memasukkan liontin tersebut ke dalam sakunya.

Leo bergegas pergi untuk pulang ke rumah. Ia harus cepat menemukan wanitanya.

•••

Sedangkan di tempat lain tepatnya di jalanan raya, ada Keysa yang hanya menyeret kopernya sepanjang jalan tanpa tahu tujuannya.

Keysa tidak tahu harus kemana dan mengadu pada siapa?

Ia hanya tahu Fely sahabatnya.

Tapi itu sudah cukup, sudah banyak Keysa merepotkan Fely.

Keysa meraba perut ratanya, sebentar lagi dirinya akan berbadan dua yang mana di dalam sana ada kehidupan juga yang harus ia jaga.

Lalu siapa yang akan bertanggung jawab atas semuanya?

Keysa berjalan lunglai menyusuri jalanan dengan segala perasaan sedihnya.

"Junaa tunggu," teriak seseorang pada pria tampan yang berlari keluar dari restoran.

Juna yang ingin sekali melarikan diri dari perjodohan konyol itu seketika melihat kanan kiri untuk bisa membantunya.

Juna tak ingin melakukan perjodohan gila itu, ia harus bisa lepas dari jeratan orang tuanya.

Tatapan Juna terhenti pada Keysa yang berjalan melewatinya dengan langkah lunglai dan terus menunduk.

"Hei tunggu," teriak Juna membuat Keysa mendongak dan melihat kanan kirinya.

Juna lalu berlari kecil dan berdiri di hadapan Keysa.

"Maaf tapi bisakah kamu membantuku, aku sangat membutuhkan bantuan saat ini," kata Juna sedikit mendesak.

Keysa sedikit heran dan bingung disaat dimintai pertolongan.

"Tapi saya...," Juna langsung menarik Keysa menuju mobil hyundai hitamnya dan pergi ke mal terdekat.

Selama perjalanan keduanya saling diam dan Keysa tak berani untuk bertanya.

Citt

Juna menghentikan mobilnya disaat ia sampai di mal terdekat.

Dengan napas memburu dan detak jantung yang bergetar hebat, Juna menatap Keysa dan menghela napas pelan.

"Maaf jika sudah merepotkanmu, tapi aku butuh bantuanmu sebentar," kata Juna menjelaskan sebelum ia mengajak Keysa masuk ke dalam mal.

"Aku tidak ingin dijodohkan dengan perempuan pilihan orang tuaku, bisakah kamu membantuku dengan berpura- pura menjadi kekasihku?" Keysa sedikit melebarkan kedua matanya.

"Tapi aku..,"

"Aku akan berganti membantu semua urusanmu, tapi tolong malam ini selamatkan aku dari perjodohan gila ini," kata Juna memohon pada Keysa.

Keysa nampak bingung dan juga bimbang untuk menolong Juna.

"Dalam waktu berapa hari?" tanya Keysa membuat Juna berpikir sejenak.

"Satu minggu, setelah itu kamu bisa bebas," kata Juna membuat Keysa kaget.

"Satu minggu?" kagetnya membuat Juna hanya mengangguk.

Dengan segala pertimbangan Keysa akhirnya menyetujui perjanjian gila itu.

Juna lalu langsung mengajak Keysa masuk ke dalam mal untuk sedikit merubah style Keysa.

Lama Juna menunggu hingga Keysa keluar dengan penampilan barunya.

Deg

Hati Juna berdetak sangat cepat dan desiran hangat seakan menyelubungi hati Juna.

Cantik, batinnya dalam hati sembari tersenyum ke arah Keysa.

Setelah selesai, kini Juna mengajak Keysa kembali ke restoran tempat ia dinner bersama calon tunangannya tadi.

•••

Sesampainya di restoran, Keysa menatap takut Juna yang sedang menggandeng tangannya untuk masuk ke dalam.

"Aku takut," kata Keysa membuat Juna tersenyum manis dan mempererat genggaman tangannya.

"Tenang aja, aku ada di sampingmu," katanya sembari menyakinkan Keysa.

Keysa mengangguk dan keduanya masuk ke dalam untuk melakukan sandiwara yang penuh dusta itu.

"Pa ma, kenalin ini kekasihnya Juna," kata Juna memperkenalkan pada mereka semua membuat semua orang yang duduk di sana menoleh dan menatap Juna tak percaya.

"Keysa," kata Sarah membuat Keysa mendongak dan melebarkan kedua matanya kaget saat melihat ayah ibu dan Celine sedang duduk di sana.

"Kamu kenal?" tanya Juna yang tidak dijawab oleh Keysa.

"Duduk dulu," perintah Rama membuat Juna mempersilahkan Keysa untuk duduk dengan menarikkan satu kursi.

"Lo ngapain di sini?" ketus Celine sembari meremas ujung dressnya di bawah meja.

Keysa mendadak gagap dan bisu meski hanya menatap mata Sarah dan Dion.

"Sebentar- sebentar, kalian saling kenal?" tanya Rama pada Dion dan Sarah.

"Dia putri tir..," ucapan Sarah terpotong.

"TIDAK," jawabnya dengan tegas sembari menatap tajam Keysa.

Keysa hanya bisa menggenggam erat tangannya dan menahan kuat air matanya.

Juna menatap Keysa yang nampak sedang menahan sesuatu.

Ia berinisiatif untuk menggenggam tangan Keysa namun Keysa langsung melepaskannya.

"Juna, sejak kapan kamu kenal dia?" tanya Dinda sedikit sengit.

"Udah lama," jawabnya singkat sesekali melirik Keysa yang menunduk.

Tatapan Dion seketika berubah pada Juna dengan tatapan berang.

"Lalu, apa kamu yang menghamilinya?" Juna begitu terkejut akan pertanyaan Dion barusan.

Sedangkan Rama dan Sinta begitu kaget mendengarnya.

"Apa maksud semua ini?" tanya Rama dengan gertakan.

"Dia sedang mengandung dan saat ini ia kabur dari rumah, sangat memalukan sekali," Keysa begitu syok dengan ucapan ibu tirinya.

"Juna apa kamu yang menghamilinya?" tanya Rama dengan mata yang memerah dan otot rahang yang tercetak jelas.

Juna mendadak gagap hingga ia menatap Keysa di sampingnya yang terus meremas jari jemarinya.

"Ya Juna yang menghamilinya, karena itu Juna tidak mau menerima perjodohan ini," bohongnya begitu lancar membuat semua orang terkejut akan pernyataannya.

Celine menganga tak percaya akan apa yang diucapkan Juna barusan.

Dion nampak bisa bernapas lega disaat ia mengetahui siapa pria yang menghamili putrinya.

Setidaknya ia mau bertanggung jawab atas Keysa.

Rama mengusap dadanya pelan membuat Dinda khawatir akan keadaan suaminya yang mengidap serangan jantung.

"Kalau begitu, minggu depan kita akan adakan pernikahan," sontak ucapan Rama bagai petir bagi semuanya.

"Apa? Pernikahan?" teriak Celine tak terima dengan semua keputusan Rama.

Sedangkan Keysa begitu bingung dan tak tahu harus apa hanya bisa menatap Juna di sampingnya.

Juna hanya menggenggam tangannya sembari menganggukkan kepalanya.

"Juna mau melakukannya," kata Juna dengan tegas sembari menatap sinis Celine sekilas.

Malam itu dinner yang tadinya tentang perjodohan Celine dan Juna berujung pada pernikahan Juna dan Keysa.

Di mana Keysa masuk dalam lingkup yang akan membuat hidupnya semakin sengsara dengan adanya perjodohan gila yang begitu tiba- tiba.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel