Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Virgin

Virgin.

San Francisco.

" Ahhh YESS Uncle."

Erang seorang gadis yang tengah berbaring di atas kasur big size.

Kedua tangan besar uncle Arthur meremas buah dada milik Elena yang kini tengah duduk di atas tubuhnya, kedua matanya terpejam rapat menikmati sensasi yang baru pertama kalinya dia rasakan, sehingga rasanya membuat jiwanya melayang.

" Uncle,aku sudah tidak tahan. Ayo puaskan aku sekarang." ucap Elena.

Elena langsung turun dari tubuh pamannya dan berbaring sambil membuka kedua pahanya lebar-lebar,jari tengahnya ia gunakan untuk menyentuh benjolan sebesar biji kacang yang sudah terasa begitu gatal.

" oh Elena,kau begitu seksi." ucap Arthur.

Elena langsung bersimpuh di hadapan lubang inti Elena, dengan bringas pria itu langsung menggigit, melumat dan menghisap inti tubuh Elena yang tampak begitu memerah dihadapannya.

" Don't stop uncle argh." Erang Elena sembari meremas rambut Arthur.

" YESS, baby girls, nikmatilah." Ucap Arthur dengan mulut penuh cairan kewanitaan dari Elena.

Arthur begitu bersemangat, gairahnya semakin menggila ketika mendengar desahan dan rengekan Elena.

Arthur menarik kepalanya dari bawah lubang surga Elena,lalu memasukkan dua jarinya ke lubang merekah itu.

" sst ahh...sa-sakit uncle... pelan-pelan." Rengek Elena ketika merasakan ngilu sekaligus nikmat.

" Aku akan menusuknya dengan perlahan-lahan," ucap Arthur berusaha menenangkan Elena, karena Arthur tahu.ini pertama kalinya untuk Elena.

Arthur mulai mengeluar- masukan jarinya dengan gerakan santai, sembari menikmati wajah erotis Elena.

Semakin cepat gerakan jarinya di bawah sana hingga membuat Elena menggeliat seperti cacing kepanasan.

" ahh... uncle...ini nikmat," erang Elena.

Kedua matanya terpejam erat dengan kepala menoleh kesana-kemari, merasakan hantaman rasa nikmat yang luar biasa.

Arthur menundukkan kepalanya, menghisap dua pentil daging kembar yang sedang membusung dan mengeras, bulat dan sangat sekal.

Sesekali Arthur menggigit gemas puting nya,dan hal itu membuat Elena berteriak.

" Uncle i'm coming ." Erang Elena.

Elena mengangkat pinggulnya tinggi-tinggi agar dua jari Arthur semakin tertancap di sana, bersamaan dengan itu tubuhnya mengejang hebat serta sesuatu keluar mengalir hangat di jari Arthur.

Arthur menjilati jarinya sendiri yang terdapat cairan dari kewanitaan Reina.

" Manis,aku menyukainya." Ucapnya dengan membagi rasa cairan itu melalui mulutnya ke dalam mulut Arthur.

Mereka berdua berciuman panas,menyesap dan saling melilit lidah masing-masing.

" Sekarang giliran ku baby girls," bisik Arthur di telinga Reina dengan suaranya yang terdengar serak dan parau.

Sebelum lanjut ke hidangan utamanya, Arthur mulai menyesapi telinga,leher hingga buah dada Elena. Tak lupa ia memberikan tanda merah di sana. Bibirnya berhenti di daging kenyal milik Elena, menjilati dan menggigit hingga meninggalkan bercak merah keunguan di sana. Tangannya ia gunakan untuk memilin dan mengusap semua lekuk tubuh Elena.

" Uncle aku mohon lakukan sekarang ahh..."

Suara Elena bagaikan cambuk untuk Arthur,pria berumur itu langsung memposisikan dirinya tepat di inti tubuh Elena.Dengan posisi Reina yang mengangkang membuat pria itu semakin mudah memasuki nya.

Arthur hendak memasukkan batang rudalnya ke dalam lubang Elena,tetapi Arthur sepertinya kesulitan. Dia beberapa kali berusaha memasukkan burungnya itu ke dalam sangkarnya.

Elena meringis, merasakan ngilu di bagian intimnya. " sst ahh... sa-sakit uncle." rengek nya dengan tangannya meremas kuat sprei.

" Tahan baby girls,aku akan pelan-pelan memasukkan nya." ucap Arthur, berusaha memasukkan burungnya itu.

" shrekt!

" Aaarghh!"

Elena menjerit ketika benda pusaka pamannya telah merobek selaput dara nya,dan sungguh rasanya begitu sakit. seperti bagian dirinya terbelah menjadi dua.

" sshh..."

Arthur berusaha menenangkan keponakannya itu, karena terlihat kesakitan. Arthur lalu melumat bibirnya untuk meredakan rasa sakitnya.

Elena mulai terlihat tenang dan menikmati apa yang dilakukan Arthur kepadanya.

" Argh.... Elena...kau begitu nikmat." Erang Arthur terlihat begitu menikmati.

Arthur terus bergerak cepat memompa tubuh Reina, membuat Arthur memejamkan kedua matanya rapat-rapat.

" Uncle OOH... uncle,aku menyukai batang mu." erang Elena dengan kata-kata frontal nya dan itu membuat Arthur semakin terpancing gairahnya.

" Fack kau Elena...kau membuatku gila." Arthur mengerang sembari merutuk Elena yang sedari tadi selalu memancing nafsunya.

Arthur semakin beringas menggerakkan pinggulnya dengan mulutnya yang terus bermain di leher serta buah dada Elena, tangannya meremas pucuk daging Elena dengan pinggul yang terus bergerak cepat.

Sungguh kenikmatan yang luar biasa yang Elena rasakan,dan memang inilah yang diinginkan nya. Bahkan setiap hari Elena membayangkan dan berfantasi seks dengan pamannya itu.

Tubuh Elena terhentak-hentak saking kuatnya hentakan Arthur. Tubuhnya sudah dibanjiri oleh keringat dan desahan selalu mengalun dari bibirnya.

" Apakah ini nikmat?" tanya Arthur dengan terus menggerakkan pinggulnya.

" Iya ini nikmat, uncle..."

" Ini yang kau inginkan bukan?" tanyanya lagi dengan meremas puting buah dada Arthur.

" Akhh,... Uncle!!Akh Aahh Aahhh!" teriak Arthur. Dadanya bergoyang cepat karena brutalnya gerakan Arthur di bawah sana, perutnya terasa terisi penuh karena batang panjang milik pamannya.

" Uncle! Uhhh,... uncle!

" Uncle!...." pekik Elena meremas kuat sprei dibawahnya. Dengan refleks dia mengangkat pinggangnya sehingga dadanya membusung. Kesempatan itu langsung digunakan oleh Arthur dengan menyesap kuat pentil dadanya dengan batang rudalnya yang masih menghantam lubang surga Elena.

Peluh sudah bercucuran pada tubuh mereka,hawa kamar full AC tidak dapat mendinginkan mereka lagi karena saat ini mereka tengah terbakar api gairah... batang rudal Arthur dengan cepat keluar masuk lubang Elena, sedangkan Elena menggeliat seperti cacing kepanasan dengan mata yang merem melek karena sensasi yang luar biasa itu.

" Hhh,.. Elena! ahh,...ahh,... HH" Arthur semakin gila menggerakkan pinggulnya dan menghujani lubang senggama Elena dengan gerakan cepat,kini Elena bisa merasakan bahwa batang rudal pamannya itu semakin membesar dan menggembung di bawah sana.

" Ahhh... uncle,aku mau keluar...."

Elena lagi-lagi membusungkan dadanya,dia merasa aliran darahnya seakan berkumpul di dalam perutnya dan sebentar lagi akan meledak. Dia benar-benar sudah tidak tahan dan detik berikutnya dia melolong panjang dengan pahanya menjepit pinggang Arthur dengan sangat kuat.

Dinding-dinding kewanitaannya berkedut dan mencengkeram milik Arthur dengan kuat, sehingga Arthur mengeraskan rahangnya dengan memejamkan matanya.

" fack Elena,kau menjepit ku." racau Arthur dengan menekan bokong Elena mengangkatnya ke atas,lalu kembali menghujamkan batang rudalnya ke dalam lubang surga Elena.

" Aahh.... uncle...ahh.."

Arthur menggerakkan pinggulnya dengan gerakan semakin brutal dari sebelumnya. Beberapa saat kemudian ia pun mendapatkan pelepasan nya,dan buru-buru mengeluarkan miliknya di luar lalu menumpahkan lahar panas di atas perut Elena.

" Arghh....Ahhh... Ahhh... Elena..."

Erangan Arthur menggema di seluruh ruangan kamar nya,ia terlihat begitu menikmati pelepasannya dengan memejamkan matanya.

" Fack Elena,kau sungguh nikmat..." ucapnya dengan menjatuhkan tubuhnya di samping Elena yang sedang tergolek lemas. Kedua nafas mereka masih memburu dengan keringat dingin bercucuran di seluruh tubuh mereka.

" Tok,tok,tok...

" Deg!

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel