Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Elena Lepas Kendali

Uncle Ethan langsung menutup aset berharga nya itu dengan jas nya sendiri, begitu juga dengan sang wanita yang bekerja sebagai sekretaris nya itu langsung lari masuk ke dalam kamar mandi.

" Elena," panggil nya dengan tergagap, berjalan seraya mendekati Elena yang seperti patung,membeku di depan pintu.

" Elena!" Ethan memanggil nya dengan lantang sehingga membuat Elena tersadar.

" Ma-maafkan aku uncle," ucapnya seraya menundukkan wajahnya.

Elena langsung berlari keluar dari ruangan uncle nya itu dengan perasaan kecewa, ketika melihat uncle nya tengah bermain peluh dengan wanita yang menjadi sekretaris nya itu.

" Elena!" teriak Ethan memanggil nya.

" shit!

Elena terus berlari tak menengok ke belakang,lalu ia pun bergegas masuk ke dalam elevator.tak lama kemudian, Elena sampai di lantai dasar. Elena bergegas keluar dari perusahaan nya dengan menaiki taksi.

" Brengsek,dasar perempuan j*l*Ng!" Umpatnya dengan mengepalkan tangannya, membenci wanita yang sudah menggoda paman nya itu.

Elena turun di sebuah bar yang berada di pusat San Fransisco, sebuah bar yang sangat besar.Elena duduk di meja bartender lalu memesan sebotol minuman.

" Berikan aku Vodka," ucap Elena dingin pada sang bartender.

" Alright,Miss," sang bartender langsung memberikan minuman yang dipesan oleh Elena.

Elena meneguk Vodka hingga tandas.Tak hanya satu gelas saja,tapi dia terus meminta sang bartender memberikannya minuman beralkohol tinggi itu.

Elena mengusap air matanya sendiri, ketika membayangkan uncle Ethan bercumbu panas dengan wanita sialan itu.Hati nya terasa mendidih dan ingin sekali membunuh wanita itu,andaikan saja tidak ada hukum di dunia ini.

Elena wanita berambut cokelat tebal itu dan bermata hazel sejak tadi tak luput dari pandangan banyak pria yang menatap dirinya.Tak tanggung-tanggung,para pria mengajaknya berkenalan dan juga berdansa. Akan tetapi tak ada satupun pria yang menarik di mata Elena.

" Menyingkirlah dariku!" Elena menepis tangan seorang pria yang hendak mengajak nya ke lantai dansa.Dia bangun dari duduknya,lalu berjalan sempoyongan keluar dari klub tersebut.

Di kegelapan malam Elena berjalan sempoyongan dengan matanya yang berkeliling ke arah jalan, untuk melihat taksi.hingga tak jauh di sana sebuah taksi sedang menuju ke arahnya.

" Stop!

Elena menghentikan taksi tersebut dengan merentangkan kedua tangannya,lalu sang supir taksi pun berhenti. Elena pun masuk ke dalam taksi tersebut.

" Jln St Andreas," ucapnya kepada sang supir taksi.

Supir taksi pun kembali menghidupkan mesinnya,lalu pergi ke alamat yang diberikan olehnya.

Pukul sebelas malam Elena baru sampai di rumah uncle Ethan. Di dalam rumah Elena terlihat tak tenang menunggu kepulangan keponakannya itu.

Semenjak keponakannya memergokinya bercumbu dengan sekretaris nya sendiri.

" Shit! Elena dimana kamu?" Uncle Ethan resah, berjalan mondar-mandir di ruangan tamu.

" ceklek"

Uncle Ethan langsung melihat ke arah pintu dan ternyata Elena baru saja pulang entah darimana dengan keadaan dirinya terlihat kacau.

" Elena,kau dari mana? Dari tadi uncle menunggumu." cerca Ethan sembari menelisik keponakannya itu yang terlihat aneh.

" Apa kau mabuk?" tanyanya dengan rahang nya yang mengetat.

" Uncle." Dengan tiba-tiba Elena menangkup kedua pipi pamannya, menatapnya dengan sayu.

" Cium aku, Ethan," bisik Elena menggoda.

" Apa yang kau lakukan Elena? apa kau sudah gila?! bentak Ethan dengan menatap tajam.

" Iya aku sudah gila... gila karena mu uncle." jawab Elena tanpa sadar mengutarakan perasaannya karena Elena dalam efek alkohol.

" Deg"

Uncle Ethan terkejut dengan ucapan Elena,dia menarik Elena dan membawanya ke kamarnya.

Ethan langsung menghempaskan Elena ke atas ranjang nya seraya menatapnya nyalang.

" Kau sudah gila Elena,aku adalah pamanmu!" hardik Ethan dengan berkacak pinggang.

" Paman tiri," jawab Elena ketus.

Elena turun dari ranjang lalu berjalan mendekati pamannya dengan tatapan menggoda, tangannya yang lentik membuka kancing kemejanya satu-persatu.sehingga buah dadanya yang padat dan berisi terlihat menyembul keluar.

Ethan menelan Saliva nya dengan kasar ketika melihat keponakannya yang saat ini sedang menggoda nya.

" Pakai baju mu yang benar Elena!" geram nya dengan menyipitkan matanya.

" Uncle munafik," ucapnya.

" Jika uncle tidak pernah mempunyai hasrat kepadaku, kenapa wajah uncle terlihat memucat?" sindir Elena dengan tersenyum menggoda ke arah Ethan.

Ethan sejenak terdiam mendengar ucapan keponakannya itu.Mencoba mencari alasan untuk menyanggah statement keponakannya itu dengan kalimat yang masuk akal.

Ethan memang mengakui bahwa dirinya selalu menghindar bertatapan dengan keponakannya itu, bahkan Ethan pun selalu membayangkan wajah keponakannya ketika dia bercinta dengan setiap perempuan.Tetapi bagaimana keponakannya bisa tahu,bahwa dirinya selama ini selalu berfantasi seks dengan keponakannya itu.

" Karena uncle laki-laki normal Elena. Dan Uncle pria dewasa. Jadi wajar jika uncle menjaga jarak denganmu, supaya tidak terjadi sesuatu di luar batas." jelas Ethan.

" Kenapa?" Tanya Elena yang masih tidak puas dengan jawaban dari pamannya.

Ethan memicingkan matanya menatap aneh kepada keponakannya itu yang masih saja tidak mengerti akan penjelasan darinya.

" Ya karena kau keponakan ku Elena." ucapnya tegas.

" Sudah ku katakan uncle adalah paman tiri ku dan aku tidak peduli, karena aku sudah dewasa.

" Aku bisa memuaskan uncle jika uncle bersedia melakukannya denganku!" Teriak Elena dengan dada yang bergemuruh.

Ethan yang mendengar ucapan keponakannya yang berapi-api itu, hanya bisa termangu di tempat.

" Ada apa dengannya? kenapa dia berubah seperti itu?" batin Ethan dalam hati.

" Lebih baik kau tidur Elena,ini sudah malam," ujar Ethan mengalihkan pembicaraan.

Jika dia terus melayani keponakannya itu, bisa-bisa dia kehilangan kendali.

" Greb!

Elena menarik tengkuk pamannya lalu menempelkan bibirnya di bibir tebal Ethan.

Ethan tercengang dengan matanya yang membelalak, ketika tiba-tiba keponakannya menciumnya.

" Uncle, please facvk me," bisiknya di telinga Ethan.

Ethan menelan ludahnya dengan susah payah, bagian pusaka nya kini sudah menegang. Dan Elena bisa merasakan itu di perut ramping nya.

" Uncle,aku bisa memuaskanmu dengan mulut ku,jauh lebih nikmat dari perempuan sialan itu!" Elena menggeliatkan tubuhnya, menggesek-gesek perutnya di pusaka pamannya.

" Hentikan Elena, jangan kau membangunkan harimau yang sedang tidur!" ancam Ethan dengan tatapan matanya yang sudah berkabut.

" Aku tidak takut!" tantang nya dengan menjulurkan lidahnya ke daun telinga pamannya.

" Sshh!

Ethan mendesis seraya memejamkan matanya, tangannya mengepal kuat menahan hasratnya yang kini sudah berada di ubun-ubun kepalanya.

" Shrekt!

Elena merobek sendiri kemejanya sehingga buah dadanya kini terpampang nyata di depan mata Ethan.

" Facvk me!" Mohon Elena dengan mengangkat tangan Ethan lalu meletakkannya di buah dadanya.

" Sialan kau Elena!" Rutuk Ethan yang langsung meremas buah dada sekal milik nya,lalu bibirnya melahap habis bibir Elena.

Ethan mendorong tubuh Elena ke atas kasur,kini Ethan sudah tidak bisa menahannya lagi. Apalagi keponakannya itu sedari tadi menggodanya.

" Akh"

Elena mengerang ketika mulut Ethan menyedot puting buah dadanya.

" Ahh... uncle...aku ingin lebih..." desah nya.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel