Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

SMA Castileja San Francisco

SMA Castilleja San Fransisco

Ethan terkejut dengan wajahnya yang mengetat, ketika keponakannya telah berani menamparnya.

" KENAPA KAU MENAMPARKU SIALAN!!"

Ethan berteriak lantang,sambil menatap nyalang kepada Elena, Ethan memegang pipinya yang terasa panas. Bukan rasa sakit yang dirasakannya, tetapi harga dirinya sebagai seorang lelaki merasa di rendahkan oleh gadis kecil itu,lebih tepatnya bukan seorang gadis lagi tetapi sudah menjadi seorang wanita.

" Kau tidak bisa melakukan ini kepada ku uncle,kau tidak boleh menikah dengan siapapun!" bentak Elena keras sambil mendorong dada sang paman kuat ke belakang.

Ethan mencengkram lengan keponakannya itu kuat, lalu menyentaknya kuat ke arahnya.

" Siapa kau berani-beraninya mengaturku sialan! Kau sendiri yang melemparkan tubuhmu kepadaku,fucking your bitch!" Maki Ethan dengan suara geram nya.

Detik kemudian sudut bibir Ethan membentuk seringaian smirk." Jadi aku hanya jalang untukmu?

Ethan membisu,dia mengalihkan pandangannya ke arah lain, tidak mau terpengaruh dengan air mata Elena.

Segelintir di dalam hatinya Ethan merasa bersalah atas perbuatannya kepada keponakannya itu.Tetapi keponakannya sendiri yang memang menggodanya, padahal selama ini Ethan mati-matian menahan hasratnya itu kepada keponakannya.

" Baiklah,aku akan menjadi pemuas nafsu mu uncle karena aku adalah jalang mu," lirih Elena dengan nada bergetar.

Elena naik ke atas kasur lalu menyelimuti tubuh nya,dia menoleh ke arah pamannya." Tolong tinggalkan aku, karena hari ini aku sangat lelah. Jika kau membutuhkan tubuhku di lain waktu, aku akan siap melayanimu." Ucap Elena datar dan terkesan menyindir.

" Fack!

Ethan mengumpat sembari berjalan cepat keluar dari kamar Elena.

" Blam!!

Pintu kamar di banting oleh pamannya itu,Elena memejamkan matanya terkejut dengan ulah pamannya itu.

Air mata mengalir di pipi nya, dengan cepat Elena menghapus air matanya tidak ingin lemah karena pamannya itu dan Elena berjanji akan membuat pamannya itu bertekuk lutut kepadanya.

*

Keesokan harinya, pagi-pagi Elena sudah siap untuk berangkat ke sekolah dengan memakai seragam SMA Castilleja.

Rambutnya dikuncir ke atas, menyisakan sedikit poni di dahinya. Netra mata birunya terlihat meredup, terdapat guratan hitam di bawah matanya.

Setelah kejadian semalam, sepanjang malam Elena merenung bahkan dirinya tak bisa tidur, karena rasa kecewanya kepada pamannya.

" Pagi," sapa Ethan kepada Elena yang sedang duduk di kursi makan sembari memasukkan nasi goreng ke dalam mulutnya.

Elena bangun dari duduknya dan melengos begitu saja,tak menghiraukan sapaan dari pamannya.bahkan nasi gorengnya pun belum habis dia makan.

" Greb!

Ethan menarik lengan Elena, sehingga tubuh Elena terjatuh di pelukan pamannya itu.

" Kenapa kau mengacuhkan ku,heum?" Tanya Ethan berkata di depan wajah Elena.

Elena mendorong dada pamannya seraya menatapnya sinis." Apa uncle menginginkan ku sekarang? aku siap melayani mu," sindir Elena.

" Kau!" Edward menggeram sembari menunjuk ke wajah Elena.

Ethan bergegas pergi dari sana dengan wajahnya yang memerah menahan amarah kepada keponakannya itu.

Begitupun dengan Elena, dia pun pergi ke sekolah dengan menaiki bus sekolah. Di dalam bus Elena terus menerus mengingat perkataan menyakitkan dari pamannya itu.

" Kau sendiri yang melemparkan tubuhmu kepadaku, fucking your bitch."

Kata-kata itu selalu terngiang di pikiran nya, tangannya terkepal erat." Lihat saja uncle,kau akan bertekuk lutut kepadaku." Desisnya menatap tajam ke depan.

*

Sore hari jam pelajaran telah berakhir, murid-murid pun berbondong-bondong keluar dari kelas hendak untuk pulang.

" Elena," panggilan seseorang berteriak kepadanya,disaat Reina baru saja keluar dari kelas.

Elena pun membalikkan badannya dan tersenyum kepada lelaki bermata sipit yang sedang berjalan cepat ke arahnya.

" Elena,aku ingin mengajakmu ke pesta teman ku. Maukah kau pergi denganku? karena aku tidak mempunyai teman wanita." Ujar lelaki sipit berkulit putih.

Ethan nampak menimang tawaran temannya itu,dan di saat dia hendak menolaknya. tiba-tiba perkataan pamannya itu kembali mengiang di telinganya.

Elena pun menganggukkan kepalanya dengan terlihat memaksakan senyuman nya, Elena berpikir lebih baik dirinya pergi bersenang-senang dengan temannya itu, daripada melihat wajah pamannya yang menyebalkan.

" Baiklah Thomas," jawab Elena.

" Yes, terimakasih Elena.Kau memang sahabat terbaikku," ujar Thomas dengan semburat merah di wajahnya.

Thomas sedari dulu memang menyukai Elena, tetapi dia tidak berani untuk mengutarakan perasaannya. Karena selama ini Elena hanya menganggapnya sebagai seorang sahabat,dan Thomas tidak mau kehilangan persahabatan nya jika dia bersikukuh mengutarakan perasaan nya, biarlah Elena sendiri yang akan menyadarinya di suatu hari nanti.

Mereka berdua pun berjalan beriringan keluar dari area sekolah,dan dari kejauhan terdapat sebuah mobil mewah terparkir di pinggir jalan sedang menunggu seseorang.

Ethan mengepalkan tangannya kuat, ketika melihat Elena terlihat akrab dengan lelaki itu, bahkan mereka berdua pun bercanda bersama. Ethan tertawa riang bersama lelaki itu dan Ethan merasa dada nya mendidih seperti terbakar bara api.

" Fucking shit kau Elena!" Maki Ethan dengan meremas setir kemudinya.

Ethan bergegas keluar dari mobil, berjalan cepat ke arah mereka.lalu detik kemudian.

" Bugh!

" Bugh!

Ethan melayangkan bokeman nya ke wajah Thomas, Elena menjerit terkejut ketika tiba-tiba saja pamannya itu menjadi gila dengan memukuli temannya.

" Uncle,apa yang kau lakukan?" Teriak Elena dengan menarik lengan pamannya.

" Jauhi keponakan ku,jika sekali lagi aku melihatmu mendekatinya! Akan ku bunuh kau!!" Ancaman Ethan dengan menatap nyalang.

" Greb!

Ethan menyeret Elena menuju ke mobilnya, Thomas mengelap darah di sudut bibirnya dengan menatap bingung ke arah Ethan yang sedang menarik Elena.

" Apa salahku, kenapa pria tua itu tiba-tiba memukul ku," batin Thomas di dalam hati.

" Brak!

Ethan menutup pintu mobil dengan kasar,lalu ia pun bergegas masuk ke dalam mobil dan mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi.

Ethan saat ini dikuasai amarah, karena cemburu melihat keponakannya jalan bersama lelaki lain.

" Uncle hentikan,aku tidak ingin mati!" Pekik Elena ketakutan ketika pamannya mengendarai mobilnya bak pembalap jalanan.

" Sialan kau Elena, beraninya kau berdekatan dengan lelaki lain." Umpat Ethan dengan semakin mempercepat laju mobilnya.

" Uncle cemburu?" Tanya Elena.

" Cek Itt!

Ethan memutar kemudi nya ke samping dan memasuki sebuah jalanan sepi,lalu menginjak pedal rem nya dengan kuat sehingga membuat dahi Elena terantuk kaca mobil.

" Aw…sakit uncle!" Teriak Elena melotot dengan memegang dahinya.

Ethan langsung menarik tubuh Elena,lalu ia ciumi bibir Elena dengan agresif dan memburu seolah menumpahkan semua kemarahannya di sana.

" Hemp!

Elena berusaha mendorong dada Ethan, tetapi usahanya sia-sia. Ethan malah semakin beringas mencium bibirnya, bahkan ia memaksa mulut Elena untuk terbuka,lalu ia telusuri rongga mulutnya dengan lidahnya.Ia berikan saliva nya,ia kulum lalu ia gigit.

" Akh…"

Elena mendesah ketika pamannya menggigit lidahnya. Apalagi tangan pamannya itu sudah menelusup ke dalam bajunya dan meremas buah dadanya.

Ethan melepaskan tautan bibirnya hingga membentuk benang Saliva di antara bibir mereka.

" Kau milikku Elena," ucap Ethan dengan nafasnya yang memburu menatap sayu Elena.

Elena tersenyum sinis sembari memegang rahang pamannya." Akui saja jika kau mencintaiku pria tua." Elena mencibir dengan membuat gerakan menjilat bibirnya sendiri berusaha memancing nafsu pamannya.

" Fack!"

Ethan merobek baju seragam Elena hingga kancing kemeja Reina berterbangan,lalu ia dengan kasar membuka pengait Bra hitam, hingga terpampang lah buah dada Elena yang berdiri menantang nya.

Ethan langsung menangkup buah dada kenyal dengan mulutnya,ia hisap,ia kulum-kulum lalu ia susui seperti seorang bayi yang kehausan.

" Ahh…uncle…ahh…"

Elena menggeliat, desahan dan erangannya terus terdengar. Ethan tersenyum menyeringai saat Elena terlihat menikmati kulumannya di buah dadanya.

Ethan sudah dipenuhi dengan gairah. Tatapannya sudah terlihat sayu,pertanda jika dirinya benar-benar sudah diselimuti nafsu.

"Elena, ingatlah kau hanya milikku," ucap Ethan tegas,lalu ia menarik tengkuk Elena dan kembali melahap bibirnya dengan ciuman panas.

Mereka saling menghisap bibir masing-masing serta saling melilit lidah, bertukar saliva. Suara decakan mulut mereka terdengar sangat nyaring di dalam mobil.

Ethan melepaskan ciumannya dari Elena,lalu buru-buru melonggarkan celananya serta melepas ikat pinggang.

Elena menghirup oksigen sebanyak mungkin, karena pria itu terus menciumnya dengan kasar, bahkan dia merasa bibirnya sudah membengkak akibat ulah Ethan.

Kelopak mata Elena melebar sempurna, ketika dia melihat benda yang dikeluarkan oleh pamannya dari balik celananya.

Batang kejantanan milik pamannya itu terlihat mengacung keras,dia mengurutkan menggunakan tangannya sambil terus menatap Elena.

" Hisap,baby girls."

Elena tersenyum menggoda ketika melihat pamannya terlihat tersiksa dengan nafsunya sendiri, Elena pun menundukkan kepalanya di hadapan daging yang mengacung keras dan besar itu di depan hidungnya.

" Sesuai keinginanmu uncle," Elena mendesah menjulurkan lidahnya di ujung pangkal daging keras itu.

" Sth…" Ethan mendesis, ketika lidah Elena terasa menggelitik batang kejantanan nya itu.

" Tap-"

" Glek!

Seketika bola mata Ethan membelalak sempurna, ketika tanpa pemanasan. Mulut Elena sudah mengulum batang rudal kejantanannya.

" Aaah! Fact! Ini nikmat sekali!" Geram Ethan,saat dia merasakan batang keperkasaannya disedot kuat oleh mulut Elena.

Elena pun terlihat seperti seorang perempuan yang sudah berpengalaman dalam melakukan blow job, padahal ia baru pertama kali nya melakukan itu. Elena memang sengaja menonton film dewasa supaya dirinya bisa memuaskan nafsu pamannya itu.

" Shit! Mulutmu nikmat sekali Elena." Erang Ethan dengan memejamkan matanya.

Ethan sering merasakan mulut setiap wanita yang bermain di batang kejantanannya itu, tetapi tidak ada yang senikmat mulut keponakannya itu. Mulutnya sangat ketat, sempit dan juga hangat sampai menjepit miliknya dengan sangat kuat.

" Plok,plok,plok.."

Suara mengulum mulut Elena yang sedang menyedot dan mengulum batang kejantanan pamannya itu terdengar begitu nyaring.

" Ahh…fack…Elena…teruskan.."

" Ahh…aku- mau ke _…"

" Shit!" Apa yang kau lakukan Elena kenapa berhenti?" Umpat Ethan dengan wajahnya yang sudah di selimuti nafsu.

Di saat Ethan hampir mendapatkan pelepasan nya, Elena malah menghentikan kuluman nya di batang kejantanan Ethan yang sudah mengacung dan menggembung hendak mengeluarkan lahar nya.

" Aku tidak mau melanjutkannya." Ucap Ethan.

" What?

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel