Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 4

Kiano yang sudah tenang itu akhirnya menyadari keberadaanku, sementara aku masih mengerutkan dahi karena rasa sakit yang tersisa.

Dia dengan sedikit tidak enak mengeluarkan suara, "Alaira ...."

Aku dibantu oleh Danish untuk berdiri, melambai-lambaikan tangan memberi isyarat kepadanya bahwa aku tidak apa-apa, juga menyuruh orang untuk menelepon ambulans, untuk menyeret pergi pria yang sudah tidak berdaya di lantai itu.

Seluruh proses berjalan dengan lancar.

Tenang, adalah gaya andalanku.

Aku bangkit memandang wanita yang ada di pelukan Kiano, lalu mengalihkan pandanganku ke arah Kiano.

"Tuan Muda Kiano, kita mungkin bisa mencari waktu untuk benar-benar berbicara."

Lalu tidak menunggu Kiano membuka mulut, aku langsung pergi dari sana.

Terus sampai keluar dari bar, aku baru mencari sudut yang tidak ada orang, bersandar pada tembok dan berlutut perlahan.

Sial, sakit sekali pinggangku.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel