Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 5 Lukisan Palsu

Jam enam sore, Desmon dan Lea keluar dari kantor polisi lalu lintas.

Wajah Lea terlihat pucat.

Agar kejadian ini bisa ditangani dengan baik, dia langsung menyatakan dirinya akan bertanggung jawab atas kecelakaan itu.

Dia tidak membahas kalau Desmon sempat merebut setir mobilnya, dia hanya mengatakan kalau dirinya bersedia bertanggung jawab sepenuhnya, juga bersedia dipenjara dan membayar kompensasi.

Tapi polisi lalu lintas melihatnya dengan bingung, dia bilang kalau Lea dan Desmon tidak perlu bertanggung jawab sama sekali.

Kecelakaan itu disebabkan karena ban truk itu sudah tua sehingga mengalami pecah ban.

Polisi lalu lintas juga mengeluarkan rekaman kamera pengawas, memuji kegesitan Desmon saat itu.

Kalau Desmon tidak cepat-cepat pergi dari lokasi kejadian, maka mereka pasti akan terlindas truk.

Lea tercengang.

Dia menyadari dirinya bukan hanya sudah bersalah karena menyalahkan Desmon, tapi berhutang satu ucapan terima kasih padanya.

Kalau tidak ada Desmon, dirinya mungkin sudah mati.

Setelah memasuki mobil BMW, awalnya Lea mau meminta maaf, tapi dia tidak sanggup mengatakannya.

Pada akhirnya, dia berkata, "Untung saja kecelakaan itu tidak berhubungan denganmu, atau kamu akan dipenjara."

Desmon sudah terbiasa dengan anggota Keluarga Adinata yang tidak bersedia mengakui kesalahannya.

"Paham, lain kali aku akan lebih hati-hati."

Tapi, mengingat tadi Lea bersedia menanggung kesalahan untuknya, hati Desmon jadi terasa hangat, walaupun Lea meremehkannya, tapi dia tetap melindunginya.

Kemudian, dia mengelus kotak berwarna hitam di tangannya.

Kotak ini terjatuh dari mobil Audi yang berkode 9981 itu, Griselda menelepon polisi lalu lintas untuk menyerahkan kotak itu pada Desmon.

Dia juga meminta Desmon untuk menerimanya.

Desmon juga tidak menolaknya sama sekali, setelah menyelamatkan nyawa Cecilia, dia memang layak mendapatkan hadiah.

Desmon jadi mengkhawatirkan Cecilia, satu cahaya berwarna putih hanya bisa memulihkan jiwanya, tapi tidak bisa membantunya melewati masa-masa kritis ini.

Dia berencana untuk menjenguk gadis itu besok.

Setelah mendengar ucapan Desmon, Lea langsung mengendarai mobilnya, "Akhirnya kamu sudah dewasa."

Desmon mengalihkan pandangannya dari kejauhan, mumpung suasana hati Lea sedang bagus, dia berkata, "Lea, sebenarnya aku tidak asal bicara, aura jahat sedang menyelimuti tubuhmu, kamu benar-benar akan menghadapi bencana, kecelakaan tadi adalah buktinya..."

Dia mengingatkannya, "Lebih baik kamu membuang amulet Buddha itu."

"Diam!"

Wajah Lea langsung menggelap, "Apakah kamu bisa jangan berbicara sembarangan?"

"Itu adalah amulet Buddha yang ibuku berikan ketika sedang berlibur, maksudmu, ibuku mau mencelakaiku?"

Desmon melambaikan tangannya, "Aku tidak bermaksud seperti itu, tapi ibumu juga mungkin dijebak orang lain..."

"Sudah, kami tidak mengenal siapa-siapa di sana, siapa yang mau menjebak Keluarga Adinata?"

Dengan kesal Lea mengalihkan topik, "Kecelakaan barusan hanyalah sesuatu yang tidak terduga, bencana yang kamu katakan hanyalah sebuah lelucon."

"Jangan membicarakan itu lagi denganku, kalau tidak, segera keluar dari mobilku."

Menurutnya, Desmon hanya mau menipunya.

Desmon merasa pasrah, dia tidak mengatakan apa-apa lagi agar tidak membuat Lea kesal, di saat yang bersamaan, dia juga mulai berpikir bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Amulet Buddha itu masih menyerap keberuntungan dan vitalitas Lea, belasan hari kemudian, mungkin Lea bisa mati.

Dia harus cepat-cepat menyelesaikan masalah ini.

"Sret——"

Setengah jam kemudian, mobil BMW berwarna merah berhenti di depan Hotel Phoenix.

Kenapa datang ke sini?

Desmon melamun sesaat, kemudian dia menepuk dahinya sendiri, hari ini adalah ulang tahun ayah mertuanya, Ghafar Adinata, yang ke-50.

Keluarga Adinata mengadakan perjamuan makan malam di Hotel Phoenix untuk merayakannya.

"Aku lupa ayah berulang tahun, aku mau membeli sesuatu dulu untuknya..."

Selama satu tahun ini, Desmon memang sudah dipermalukan habis-habisan, tapi ini adalah hari yang spesial bagi ayah mertuanya, jadi dia tetap harus menunjukkan sikap yang baik.

"Tidak perlu, sudah kubeli."

"Hari ini kakak besar dan yang lainnya juga akan datang, lebih baik nanti kamu jangan berbicara, agar tidak mempermalukan diri."

Lea membuka bagasi mobil, mengeluarkan sebuah kotak hadiah, lalu langsung masuk ke dalam hotel tanpa menengok ke belakang lagi.

Setelah berpikir beberapa saat, Desmon masuk ke dalam membawa kotak hitam pemberian Griselda.

Walaupun dia belum melihat isi kotaknya, tapi karena Griselda memberikan ini sebagai hadiah untuknya yang sudah menyelamatkan nyawa putrinya, dia yakin hadiah ini juga layak diberikan untuk ayah mertuanya.

Tidak lama kemudian, Desmon dan Lea sudah sampai di aula acara, menemukan malam ini Keluarga Adinata mengundang banyak kerabat.

Jumlahnya hampir 30 orang, mereka semua duduk di tiga meja bundar yang besar, suasana sangat ramai.

Kakak besar, Barbara Adinata, dan kakak ipar, Keanu Hanafi, juga sudah tiba.

Tapi ayah mertua, Ghafar dan ibu mertua, Merlina Corlys, masih belum tiba, sedangkan adik iparnya sedang sekolah di luar negeri, jadi dia tidak akan datang.

"Lea, akhirnya kamu datang juga."

"Hari ini adalah ulang tahun ayah yang ke-50, kenapa kamu datangnya setelat ini?"

"Walaupun ayah dan ibu selalu menyayangimu, tapi kamu juga harus menunjukkan rasa sayangmu."

Melihat Lea dan Desmon sudah datang, Barbara dan yang lainnya langsung menghampiri mereka sambil tersenyum-senyum dan berbasa-basi.

Tapi mereka tidak melihat Desmon sama sekali, Desmon juga tidak peduli.

Tapi kakak iparnya, Keanu, selalu menyudutkannya seperti biasa, "Desmon, hari ini adalah ulang tahun ayah yang ke-50, hadiah apa yang mau kamu berikan?"

"Jangan bilang yang dibeli Lea adalah hadiah yang akan kamu berikan?"

"Kamu sudah makan makanan Keluarga Adinata, tinggal di rumah Keluarga Adinata, juga menggunakan barang milik Keluarga Adinata, di hari yang spesial ini, kamu harus menggunakan uangmu sendiri untuk menunjukkan sikap yang baik."

"Jangan bilang kamu datang dengan tangan kosong?"

Dia melihat Desmon sambil tertawa-tawa dengan tatapan yang sinis.

Walaupun Barbara juga cantik, tapi dibandingkan dengan Lea, kecantikan Barbara bukanlah apa-apa.

Oleh karena itu, dia menganggap Desmon yang berhasil menikahi Lea ini adalah musuhnya.

Dengan tenang Desmon menjawab, "Aku membawa hadiah."

Lea tercengang.

Ketika polisi lalu lintas memberikan Desmon kotak itu, Lea sama sekali tidak mengetahuinya.

"Hahaha, kamu membawa hadiah?"

Keanu tertawa terbahak-bahak, "Coba kulihat, hadiah apa yang kamu beli?"

Sebelum Lea merespon, Keanu sudah berlari menghampiri Desmon, merampas kotak hitam di tangannya.

Setelah kotaknya dibuka, sebuah buah ginseng besar berbentuk kepala naga berwarna merah yang jelek muncul di hadapan semua orang.

"Hadiah? Buah ginseng?"

"Kotaknya sejelek itu, buahnya juga sejelek ini, pasti dibeli di pinggir jalan."

"Benar, warna merahnya juga mengerikan, pasti menggunakan pewarna kimia, hadiah ini bisa mencelakai orang."

"Sampah memang sampah, dia mau memberikan buah ginseng seharga 10 ribu ini untuk ayah yang sedang berulang tahun?"

"Kalau mau memberikan hadiah, pilih hadiah yang normal sedikit, terlihat jelas buah ginseng jelek berwarna merah ini adalah produk imitasi kelas rendah."

"Kamu masih tidak menunjukkan sikap yang baik di hari ulang tahun ayah, kamu masih bisa menjadi menantunya? Lebih baik cepat-cepat bercerai dan pergi saja."

Keanu dan kerabat Keluarga Adinata tertawa terbahak-bahak, kedua mata mereka terlihat sangat sinis.

Wajah Lea menjadi kaku, dia tidak menyangka Desmon lagi-lagi membuatnya merasa malu.

Dengan kesal dia berkata di dalam hatinya: dasar orang tidak berguna!

Desmon tidak merespon, dia hanya melihat buah ginseng itu dengan syok.

Dia tidak menyangka Griselda bisa memberinya hadiah semahal ini.

Melihat Desmon diam saja, semua orang mengira Desmon sedang merasa malu karena rahasianya terbongkar, sehingga mereka lagi-lagi menertawakannya.

"Dasar bodoh, lihat hadiah yang sudah kusiapkan untuk ayah, lukisan Jacques-Louis David."

Keanu mengeluarkan hadiah yang dibawanya dan membukanya, dengan bangga dia berkata, "Ini adalah 'Napoleon Menyeberangi Pegunungan Alpen'."

"Aku mendapatkannya dengan susah payah, harganya 660 juta."

"Harga pasarnya yang sebenarnya bisa mencapai lebih dari 10 kali lipat."

"Aku juga sudah meminta beberapa pakar untuk mengidentifikasi keaslian lukisan ini."

Keanu mau menggunakan hadiahnya ini untuk menunjukkan kehebatannya di depan para kerabat, tapi karena dia tidak bisa pamer secara langsung, jadi dia memanfaatkan Desmon, "Desmon, ingat, kalau kamu mau memberikan hadiah untuk ayah, kamu harus memberikan hadiah yang berkelas seperti ini."

"Jangan menggunakan barang yang dibeli di pinggir jalan untuk menipu ayah dan ibu."

Semua kerabat Keluarga Adinata tercengang, hadiah senilai ratusan juta, sungguh mahal.

Dibandingkan dengan buah ginseng jelek yang dibawa Desmon, perbedaannya bagai langit dan bumi.

"Kakak ipar, kuakui hadiahmu sangat bagus."

Lea menebalkan wajahnya untuk membela Desmon, "Tapi hadiah untuk ayah tidak bisa dinilai dari mahal atau murah harganya, yang penting adalah niatnya."

Dia benar-benar menyesal tidak memperhatikan kotak yang dibawa Desmon, kalau tidak, dia pasti sudah membuang hadiah yang memalukan ini ke tong sampah.

"Niat? Selain niat, juga diperlukan ketulusan hati bukan?"

Keanu tersenyum sinis, "Setiap hari kalian makan makanan yang disediakan mereka, tinggal di rumah mereka, memangnya tidak bisa mengeluarkan uang lebih banyak sedikit untuk menyenangkan hati mereka?"

"Ini menunjukkan kalian sama sekali tidak menghargai mereka."

Barbara tertawa-tawa, "Keanu, lupakan saja, kehidupan Lea juga tidak mudah, dia harus merawat beban seperti Desmon."

Semua orang lagi-lagi tertawa-tawa, membuat suasana menjadi semakin meriah.

Wajah Lea memerah, "Kalian..."

Walaupun dia menjabat sebagai presdir di Perusahaan Paragon, penghasilan tahunannya juga mencapai miliaran, tapi semua uangnya diambil oleh ayah dan ibunya, sehingga uang yang dimilikinya sangat sedikit.

Dia benar-benar tidak mampu membeli hadiah seharga ratusan juta.

"Lea, jangan marah, walaupun hadiahku ini sangat biasa, tapi setidaknya hadiah ini asli."

Tiba-tiba, Desmon berkata dengan datar, "Hadiah ini jauh lebih bagus daripada lukisan palsu yang disiapkan kakak ipar."

Suasana menjadi hening.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel