Pustaka
Bahasa Indonesia

Menantu Pecundang Menjadi Super Hebat

471.0K · Ongoing
Arshaka Rowanto
377
Bab
182.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Desmon Arkatama awalnya adalah seorang pria pecundang, sebagai menantu yang harus dihidupi oleh keluarga istrinya, dia terus dihina oleh mereka, istrinya juga sangat tidak puas dengannya. Setelah secara tidak sengaja mendapatkan warisan kekuatan super, dia berhasil menyelamatkan putri seorang wanita kaya yang merupakan presdir Grup Panca Telaga, sejak saat itulah kehidupannya mengalami perubahan yang sangat besar. Dan Lea Adinata sebagai istrinya Desmon, awalnya dia tidak memiliki harapan apa pun terhadap suami pecundang ini, tetapi dia menemukan bahwa suaminya semakin kuat dan hebat, dan di sekitarnya juga ada banyak wanita yang lebih cantik dari dirinya...

MetropolitanDokterMenantuBillionaire

Bab 1 Dipermalukan Habis-habisan

Banyak orang sedang berlalu-lalang di koridor rumah sakit.

Tapi Desmon Arkatama sedang berjongkok di pojok sambil menangis dengan keras tanpa memedulikan orang-orang itu.

"Tumor ibumu mengganas, kalau kamu tidak membayar biaya operasi sebesar 200 juta, dia hanya bisa hidup selama satu bulan."

Ucapan dokter yang dingin seperti jarum yang menusuk hati.

Tapi Desmon sama sekali tidak bisa mengeluarkan uang sebanyak itu.

Satu tahun yang lalu, ayah angkatnya, Malik Arkatama, menghilang ketika bekerja di atas perahu, dan ibu angkatnya, Naomi Mahesa, yang memiliki tumor di lambungnya, pingsan dan diopname di rumah sakit, Desmon yang baru lulus pun menjadi tulang punggung keluarga.

Selama satu tahun ini, untuk menyembuhkan penyakit ibu angkatnya, Desmon bukan hanya menggunakan semua tabungan keluarga, melakukan pinjaman uang secara daring, juga menjadi menantu di Keluarga Adinata untuk mengubah nasib orang lain.

Dia sudah bekerja mati-matian di Keluarga Adinata, kehilangan harga dirinya, dan hanya mendapatkan 200 juta.

Tapi dalam sekejap, uang ini sudah habis di rumah sakit.

Sekarang Desmon hanya memiliki sebuah ponsel dan uang 20 ribu.

"Masih memerlukan 200 juta, masih memerlukan 200 juta..."

Angkat yang disebut dokter barusan membuat Desmon merasa putus asa, dia harus pergi ke mana untuk mengumpulkan uang 200 juta ini?

Tapi dia juga tidak mungkin diam saja melihat ibunya mati.

"Tidak bisa, aku harus meminjam 200 juta dari orang lain."

Desmon mengelap air matanya dan berdiri, "Aku tidak bisa membiarkan ibu kenapa-kenapa."

Dia memutuskan untuk mengorbankan harga dirinya untuk meminjam uang.

Desmon mendatangi rumah yang pertama, dia mengetuk pintu rumah paman besarnya.

Bibinya membuka pintu dengan wajah yang kesal.

Desmon memohon pada bibinya dengan putus asa, "Bibi, ibuku memerlukan uang untuk operasi..."

"Kamu datang lagi untuk meminta uang? 400 ribu yang kuberikan pada kalian masih tidak cukup?"

"Pergi, pergi, pergi, jangan datang ke sini, kami tidak memiliki kerabat yang serakah seperti kalian..." Ucap bibi sambil mendorong Desmon keluar, lalu dia menutup pintu anti maling dengan kencang.

Mendengar ucapan-ucapan yang menyakiti itu, Desmon marah sampai seluruh tubuhnya gemetar, bahkan dia sampai meninju tembok dengan keras.

Dia tahu setiap orang bisa berubah, tapi tidak disangka, paman besar dan yang lainnya yang sudah merampas rumah leluhur ayahnya ini tidak bersedia memberikan bantuan.

Desmon tidak memiliki cara lain, dia mau tidak mau harus menebalkan wajahnya untuk meminjam uang dari kerabatnya yang lain, tapi tidak ada yang bersedia membantunya sama sekali.

Bahkan mereka juga memperingatkan Desmon untuk jangan datang mengganggu mereka lagi, atau mereka akan memanggil polisi untuk menangkapnya.

Kemudian, pemilik rumah juga meneleponnya, kalau dia tidak membayar uang sewa dalam waktu satu minggu, maka semua isi kamar Naomi akan dibereskan.

Perusahaan pinjaman daring juga meneleponnya berkali-kali.

Desmon mau tidak mau harus menelepon Lea Adinata yang sedang berlibur di Maladewa.

Mendengar Desmon mau meminta uang, Lea pun langsung mematikan teleponnya dengan kesal.

Dia sudah tidak memiliki cara lagi.

Dia sudah tertiup angin dingin selama setengah hari di jalanan, setelah mengelap air matanya, dia mendatangi Zero Degree Bar.

Bar ini dibuka oleh mantannya, Megan Christabel, tidak, sebenarnya dibuka oleh Raegan Gentala, teman sekamar Desmon dulu, dia meminjamkan 10 miliar pada Megan untuk mewujudkan mimpinya.

Tentu saja, uang 10 miliar ini membuat Megan meninggalkan Desmon dan masuk ke pelukan Raegan.

Dengan adanya primadona yang dingin ini, bisnis bar ini berjalan dengan sangat lancar, menjadi tempat berkumpul banyak anak orang kaya di Kota Nebula.

Desmon pun juga menjadi bahan tawa di bar ini.

Walaupun merasa malu datang ke sini, tapi setiap mengingat biaya operasi ibunya, Desmon mau tidak mau harus memasuki Zero Degree Bar.

Dia juga yakin Megan akan meminjamkan 200 juta padanya karena dulu mereka pernah berhubungan.

Di dalam bar, ada orang yang sedang bernyanyi sambil bermain gitar, suasana sangat ramai.

Wangi parfum yang ada di dalam sini saja sudah membuat Desmon merasa minder.

Desmon memasuki aula utama, suasana seketika menjadi hening.

Belasan pria dan wanita berpenampilan mewah mengarahkan pandangannya ke Desmon.

Desmon juga melihat ke arah Raegan dan Megan.

Dia bisa melihat kesinisan yang mendalam di kedua mata Raegan, tanpa ada rasa bersalah sedikit pun.

Megan mengenakan rompi yang seksi, menunjukkan perutnya yang putih, bagian bawahnya dia mengenakan rok yang sangat pendek.

Kulitnya yang putih dan dua kakinya yang panjang, ditambah dengan wajahnya yang cantik, sangat menarik perhatian.

Tapi ekspresinya yang dingin itu membuat banyak orang tidak berani bertatapan dengannya.

Dia melihat Desmon dengan dingin, tidak berperasaan sama sekali, seakan-akan sedang melihat seekor anjing di jalanan.

Teman baik Megan, Inez Pratista, turun dari kursi tingginya, "Desmon, kenapa kamu datang ke sini?"

Nada bicaranya sangat sinis.

Desmon memberanikan diri, "Aku datang untuk..."

"Kami tidak memerlukan tukang bersih-bersih di sini."

Dengan dingin Inez berkata, "Kamu pergi saja."

Dari dulu dia selalu meremehkan Desmon yang miskin ini, dia juga yang dulu menyatukan Megan dan Raegan.

Desmon langsung melambaikan tangannya dan menjelaskan, "Aku bukan datang untuk menjadi tukang bersih-bersih, aku datang untuk..."

"Limun 56 ribu, koktail 360 ribu, apakah kamu mampu membelinya?"

Inez tersenyum sinis, "Walaupun ada uang jajan yang diberikan Keluarga Adinata di kantongmu, kami juga tidak akan menyambutmu."

Dengan kesal Raegan berkata, "Sialan, sungguh sial, hari ini aku tidak melihat almanak, sehingga bisa menemui orang yang tidak berguna ini."

Dari dulu Raegan dan yang lainnya sudah tahu kalau Desmon menjadi menantu di Keluarga Adinata untuk mengubah nasib orang lain.

Belasan pria dan wanita di sekelilingnya pun tertawa-tawa.

"Aku——"

Desmon menebalkan wajahnya untuk berjalan ke depan, ketika dia mau berbicara pada Megan, tiba-tiba ada seorang wanita cantik lainnya berteriak, "Angkat tanganmu yang kotor itu, ini adalah sofa kulit asli."

Dia juga mengayunkan tangannya di depan hidungnya, seakan-akan Desmon baru keluar dari selokan.

Desmon langsung menarik tangannya seakan-akan dia digigit oleh ular, wajahnya juga memerah.

Dia tahu dia akan dipermalukan, tapi dia tidak menyangka mereka setega itu.

Dia menggigit bibirnya, pada akhirnya dia berkata, "Aku datang mencari Megan."

"Megan, kita berbicara di luar..."

Desmon berharap dia bisa menjaga harga dirinya yang terakhir.

Megan sedang melipat kakinya, jari kakinya yang putih itu berkedip-kedip di bawah sorotan lampu yang terang, dia tidak menertawakan Desmon, juga tidak bergerak sama sekali, tapi ini adalah bentuk sindiran yang paling kejam.

Raegan tertawa-tawa, "Sekarang Megan adalah pacarku, kamu tidak bisa mencarinya begitu saja."

Dia juga mengelus paha Megan untuk menunjukkan identitasnya.

Wajah Desmon memanas, "Megan, aku benar-benar ada urusan penting, ayo kita berbicara di luar."

Megan tetap menatap Desmon dengan dingin tanpa menjawabnya sama sekali, seakan-akan sedang melihat seekor semut yang tidak berarti.

"Pergi kamu, aku jijik melihatmu di sini."

Dengan kesal Inez berteriak, "Jangan merusak suasana hati kami."

Melihat Megan yang tidak menghargainya sama sekali, hati Desmon terasa sangat kecewa dan sedih, tapi pada akhirnya dia tetap berkata, "Megan, aku mau meminjam 200 juta."

Desmon langsung berjanji, "Kamu tenang saja, aku pasti akan mengembalikannya padamu, aku bisa memberikan kartu identitas dan sertifikat kelulusanku padamu sebagai jaminan..."

"200 juta?"

Inez berteriak dengan keras, "Desmon, kamu mau meminjam 200 juta? Bahkan semua yang kamu kenakan sekarang tidak mencapai 200 ribu, kamu masih berani meminjam 200 juta?"

Sambil melihat Megan, Desmon menjelaskan, "Ibuku memerlukan uang untuk operasi..."

"Aku tahu ini sangat tidak sopan, tapi aku benar-benar memerlukan uang, kumohon padamu."

Dia juga mengeluarkan rekam medis ibunya dengan harapan bisa menggerakkan hati Megan.

Raegan melihat Desmon seperti melihat orang bodoh, "Ayahmu sudah menghilang, rumah leluhurmu dirampas oleh paman besarmu, sekarang rumah yang kamu tinggali juga rumah sewaan, kamu adalah seorang menantu yang menikah hanya untuk mengubah nasib orang lain, kamu juga tidak memiliki pekerjaan, bagaimana caranya kamu bisa meminjam 200 juta?"

Selama satu tahun setelah lulus, Desmon hanya sibuk mengurus ibunya yang sakit dan menjadi pelayan di Keluarga Adinata, sampai sekarang tidak pernah bekerja di perusahaan.

Jadi, sekarang dia hanyalah seorang gelandangan.

"Setelah ibuku dioperasi, aku akan langsung mencari pekerjaan, aku pasti bisa mengembalikannya."

Desmon merasa malu, dia mau cepat-cepat melarikan diri dari sini, tapi di saat seperti ini, dia harus bertahan.

"Megan, kumohon padamu, ibuku harus dioperasi dan membutuhkan uang ini..."

Kali ini, Desmon merasa sudah merendahkan dirinya seperti seekor anjing.

Inez tertawa-tawa, "Kami bukan ayahmu, apa hubungan ibumu yang perlu dioperasi dengan kami?"

"Megan, bantu aku sekali ini saja."

Sambil melihat Megan, Desmon terus memohon, "Aku pasti akan mengembalikan uangnya."

Semua orang melihat ke arah Megan.

Megan melihat Desmon dengan wajah yang dingin, dengan suara yang lebih dingin, dia berkata, "Kamu mau meminjam uang dariku? Kamu tidak merasa itu sangat lucu? Apa hubungannya keselamatan ibumu denganku?"

Sambil tersenyum sinis, dia berkata, "Memangnya kamu merasa kita masih berhubungan seperti dulu?"

"Jangan merasa sok penting."

"Tidak ada angsa yang akan memedulikan seekor kodok."

Desmon tercengang melihat Megan, dia tidak percaya Megan bisa berkata seperti itu.

"Kamu tidak bisa memasuki lingkaran kami."

"Kamu juga tidak bisa meminjam uang dariku."

"Aku juga tidak memiliki perasaan sedikit pun padamu."

"Oh ya, dulu saat kita masih berhubungan, aku sempat sakit dan kamu memberiku sebuah Giok Tai Chi, katanya Giok Tai Chi ini bisa melindungiku."

"Sekarang akan kukembalikan Giok Tai Chi ini padamu, bawa ini agar bisa melindungi ibumu."

Megan mengeluarkan Giok Tai Chi dari laci meja, melemparnya ke tangan Desmon dengan wajah yang datar, "Pergi saja, jangan datang ke sini lagi."

"Kamu tidak pantas muncul di Zero Degree Bar, jangan memberikan masalah pada kami semua."

Suara Megan sangat datar, tidak sinis sama sekali, tapi bisa menekan orang sampai ke dasar tanah, seakan-akan dia sedang melihat seekor semut dari atas langit, "Jadi orang, kamu harus tahu diri."

Inez langsung mendorong Desmon, "Pergi saja, dasar sampah."

Desmon terlihat putus asa.

Raegan tiba-tiba berkata, "Aku bisa meminjamkan 200 juta padamu."

Kedua mata Desmon langsung bersinar-sinar, dengan antusias dia berkata, "Sungguh?"

Raegan tertawa-tawa, "Berlutut."

Darah di dalam tubuh Desmon mengalir dengan cepat, kedua matanya terlihat marah, tapi tidak lama kemudian, dia tenang kembali.

"Bruk——"

Desmon langsung berlutut.

Lututnya sangat sakit, hatinya lebih sakit lagi.

Tapi demi ibunya, Desmon rela melakukan apa saja.

"Hahaha——"

Inez dan yang lainnya tertawa terbahak-bahak, mereka tidak menyangka Desmon yang disebut memiliki tulang paling keras ini berlutut begitu saja di depan mereja.

Ada orang yang mengeluarkan ponsel untuk memotret Desmon.

Megan mengangkat kepalanya, menunjukkan keangkuhannya seperti seorang putri, kedua matanya semakin sinis.

Pria yang tidak berintegritas sama sekali.

Raegan pergi ke kamar mandi, lalu kembali membawa sebuah gelas yang menampung cairan berwarna kuning, lalu dia meletakkan gelas itu di depan Desmon.

"Minum ini sambil berlutut."

Raegan melempar kartu bank ke arah Desmon, "200 juta ini kupinjamkan padamu."

Desmon melamun sesaat melihat cairan di dalam gelas itu, lalu dia marah besar.

Ini air kencing!

"Dasar kalian bajingan!"

Desmon melempar gelas itu ke depan, "Keterlaluan."

Megan dan yang lainnya langsung berteriak dengan keras, seluruh tubuh mereka terkena cipratan cairan itu.

Raegan juga marah besar, "Habisi dia!"

Desmon langsung melarikan diri.

Delapan pemuda mengejarnya dari belakang.

Tidak lama kemudian, Desmon berhasil dijatuhkan dengan mudah.

Dia bersandar di tembok, kedua tangannya diangkat untuk melindungi kepalanya.

Kedua tangannya sudah tidak bisa merasakan apa-apa, dia hanya melindungi kepala mengikuti instingnya.

Kepalanya berhasil dilindungi, tapi bagian lainnya tidak dilindungi sama sekali, setelah terkena tinju yang keras beberapa kali, Desmon mulai mengeluarkan darah.

Megan dan Inez langsung bersorak sorai.

Bagi mereka, yang dilakukan Desmon tadi sudah melebihi batas, jadi ini adalah konsekuensi yang pantas diterima olehnya.

"Dasar sampah!"

Raegan menginjak kepala Desmon.

"Bruk——"

Kedua tangan Desmon pun akhirnya terlepas dari kepalanya, dia sudah terkapar di atas lantai dengan tidak berdaya.

Dia jatuh pingsan.

Darah mengalir dari telapak tangannya, memasuki Giok Tai Chi yang kuno...

"Siuh——"

Ada cahaya yang muncul sesaat.