Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 2 Merasa Lega

"Aku adalah Dewa Medis Tai Chi, mulai hari ini, kamu adalah penerusku, kamu akan mendapatkan Kitab Tai Chi dan Giok Hidup dan Mati milikku, kamu bisa membantu banyak orang di dunia, menguntungkan orang lain dan dirimu sendiri..."

Desmon merasa dirinya sedang berada di tengah kehampaan, setelah suara barusan terdengar, ada banyak informasi yang masuk ke dalam benaknya.

Seni bela diri, keterampilan medis, teknik jarum yang misterius, teknik kultivasi, semuanya terus masuk ke dalam benaknya...

Ketika sebuah Giok Hidup dan Mati masuk ke telapak tangannya, desmon pun berteriak, "Ah——"

Desmon terbangun, dirinya sedang berada di rumah sakit, seluruh tubuhnya terluka-luka.

Dia berusaha mengingat kembali apa yang terjadi padanya, dia masih ingat dirinya dikeroyoki oleh banyak orang, lalu dibuang ke luar bar.

Rasa sakit di kepalanya pun bisa membuktikan ini semua.

Tapi dia juga menemukan kalau mimpinya barusan masih terasa sangat jelas.

"Jangan-jangan mimpi barusan adalah kenyataan? Lucu sekali." Gumam Desmon, tapi ketika dia memejamkan kedua matanya, dia langsung syok.

Ada sebuah Kitab Tai Chi di dalam benaknya.

"Mimpi ini benar-benar terlalu nyata."

Desmon masih tidak memercayainya, lalu dia membuka Kitab Tai Chi, mulai berlatih sesuai instruksi di kitab ini.

Kalau dia tidak berhasil menguasai apa-apa, berarti Giok Hidup dan Mati dan Kitab Tai Chi ini hanyalah sebuah lelucon.

Tapi kenyataan yang terjadi lagi-lagi membuat Desmon tercengang.

Belum sampai setengah jam, dia sudah merasakan aliran panas di dalam pusat abdomennya.

Kemudian, aliran panas ini menyebar ke seluruh tubuhnya.

Membuat tubuhnya terasa sangat segar dan nyaman.

Di saat yang bersamaan, muncul sebuah Diagram Tai Chi yang samar-samar di telapak tangan kirinya...

Giok Hidup dan Mati.

Warna putih adalah hidup, warna hitam adalah mati.

Setiap sisinya memiliki tujuh cahaya yang tipis tapi bisa terlihat dengan jelas.

Desmon mengira gambar ini adalah noda di tangannya, dia menggesekkan tangannya di pahanya berkali-kali, tapi Diagram Tai Chi itu tetap ada.

Bahkan bisa bergerak.

Satu detik kemudian, tiba-tiba muncul beberapa informasi di dalam benaknya:

Kondisi: luka gores di 13 titik, organ tubuh cedera tingkat tiga, kepala gegar otak ringan.

Alasan: dikeroyoki oleh banyak orang dengan keras.

Mau diperbaiki atau dihancurkan?

Desmon syok, apa-apaan ini?

Di alam bawah sadarnya, dia memberi perintah untuk diperbaiki, Giok Hidup dan Mati langsung berputar, cahaya berwarna putih memasuki tubuhnya.

"Boom——"

Tubuh Desmon langsung mengalami perubahan pesat.

Pembuluh darah di seluruh tubuhnya memanas, Desmon merasa sel-sel di seluruh tubuhnya sedang berlarian secara berkelompok.

Tulang-tulangnya juga menghasilkan bunyi-bunyi yang aneh.

Tidak lama kemudian, tubuh Desmon bergetar, rasa sakit di seluruh tubuhnya menghilang sepenuhnya, luka gores di lengan dan wajahnya juga sudah pulih total.

Di saat yang bersamaan, sebuah cahaya berwarna putih di Diagram Tai Chi meredup sedikit.

"Ini adalah teknik perbaikan yang sangat hebat."

Desmon mulai bersemangat, yang diperbaiki orang lain adalah kaligrafi dan lukisan antik, tapi yang diperbaiki Giok Hidup dan Mati ini adalah penyakit tubuh.

Sepertinya semua mimpi itu adalah kenyataan.

Ini adalah anugerah pemberian langit.

Desmon turun dari ranjangnya, berlari ke arah departemen rawat inap secepat mungkin.

Dia membuka pintu kamar Naomi.

Melihat ibunya yang kurus dan kedua matanya yang terpejam, Desmon langsung berlari ke dalam, tangan kirinya diletakkan di atas lambungnya.

Kondisi: anemia, ketegangan jantung, batu empedu, tumor lambung mengganas...

Alasan: kelelahan selama bertahun-tahun, makan tidak tepat waktu, terkena angin dingin.

Diperbaiki atau dihancurkan?

Desmon langsung berkata, "Diperbaiki!"

Giok Hidup dan Mati lagi-lagi bergerak, lima cahaya berwarna putih memasuki tubuh Naomi.

Seketika, tubuh ibunya menjadi medan perang, ada banyak sel yang berlarian dengan cepat, seakan-akan ada ribuan pasukan yang sedang saling membunuh.

"Boom——"

Tidak lama kemudian, kepala Naomi bergerak sedikit.

Desmon langsung memanggilnya, "Ibu——"

Naomi membuka kedua matanya, wajahnya yang sebelumnya pucat pun mulai memerah, "Desmon, aku lapar..."

Desmon menangis terharu.

Dia menarik tangan kirinya, dia menemukan cahaya berwarna putih di Giok Hidup dan Mati hanya tersisa satu.

Ini menunjukkan, semakin parah penyakit dan lukanya, cahaya putih yang terkuras juga semakin banyak.

Desmon tidak memikirkan bagaimana cara memulihkan cahaya putih ini, sekarang dia hanya ingin melayani ibunya dengan baik.

15 menit kemudian, Desmon datang membawa semangkuk bubur, dia menyuapi ibunya dengan hati-hati.

Ini adalah pertama kalinya Naomi memiliki nafsu makan dalam setengah tahun ini.

Setelah buburnya sudah habis, Desmon memanggil dokter yang cantik itu ke sini.

Setelah diperiksa, dokter langsung tercengang, "Bagaimana mungkin?"

Naomi sudah sembuh.

Mengetahui dirinya sudah sembuh, Naomi mau cepat-cepat keluar dari rumah sakit.

Selain karena membutuhkan biaya yang mahal, dia juga sudah takut setelah diopname selama satu tahun, dia mau cepat-cepat pulang untuk merasakan hawa-hawa kehidupan.

Desmon tidak bisa menentangnya, mau tidak mau dia harus mengurus prosedur pemulangan ibunya.

Ketika sedang mengurusnya, Desmon mengira uang yang tersisa di rekening rumah sakit hanya sedikit, tapi tidak disangka, dia masih bisa mendapatkan 190 juta.

Setelah ditanyakan, dia baru tahu ternyata kemarin ada orang yang mentransfer uang sebanyak 200 juta ke rekening rumah sakit ini.

Desmon langsung memeriksanya, ternyata orang yang mentransfer uang ini adalah Lea.

Hati Desmon langsung menghangat, ternyata Lea masih peduli dengannya.

Desmon memberikan 10 juta untuk ibunya, sedangkan sisanya dikembalikan ke Lea.

Kemudian, dia berberes dan keluar dari rumah sakit.

Hanya saja, ketika Desmon sedang menuntun ibunya keluar dari pintu masuk rumah sakit, ada tiga mobil mewah yang melesat di depan mereka.

Cepat dan ganas.

Ban mobilnya pun bahkan hampir melindas kaki Naomi.

Desmon langsung berteriak dengan kesal, "Kenapa membawa mobil secepat itu? Mau cepat-cepat mati ya?"

Dengan pelan Naomi menenangkannya, "Desmon, lupakan saja, lupakan saja."

Mobil mewah itu mundur kembali, berhenti di depan Desmon, pintu mobil dibuka, seorang pemuda beranting keluar dan memakinya, "Bajingan, berani-beraninya kamu menghina Tuan Muda Raegan, kamu cari mati ya?"

Kemudian, Raegan dam Megan menampakkan dirinya.

"Wah, Desmon? Bocah, kamu tahan banting juga, secepat itu kamu bisa keluar dari rumah sakit?"

Setelah melihat Desmon, Raegan langsung berjalan ke arahnya sambil tertawa-tawa, "Tubuhmu ini terbuat dari baja?"

"Ibumu juga keluar dari rumah sakit?"

"Karena gagal meminjam uang, kalian mau pulang untuk menunggu ajal?"

"Apakah aku perlu mensponsori kalian peti mati kayu phoebe?"

Mereka semua tertawa-tawa dengan kedua mata yang sinis.

Megan tetap dingin seperti biasa, melihat Desmon dengan tatapan yang benci.

Desmon yang kemarin merendahkan diri sampai berlutut demi meminjam uang, membuat Megan tidak tertarik untuk mempermalukannya lagi.

Suara Desmon memberat, "Raegan, kamu berani mengutuk ibuku, kamu cari mati?"

"Cari mati? Memangnya kamu ini siapa?"

Raegan menginjak-injak tanah dengan sepatu kulitnya, amarahnya semakin meningkat, "Siapa yang memberimu keberanian untuk menentangku?"

Pemuda beranting juga menambahkan, "Pelajaran kemarin masih tidak cukup?"

Beberapa wanita cantik di belakangnya tertawa-tawa.

"Berlutut, bersujud, minta maaf."

Sambil menunjuk Desmon, Raegan berkata, "Akan kuanggap hal ini tidak pernah terjadi, atau akan kubunuh kalian berdua."

Mendengar itu, kedua mata Desmon menjadi dingin, "Kalian jangan keterlaluan."

Raegan tersenyum sinis, "Memangnya kenapa kalau kami keterlaluan? Kamu tidak terima?"

Beberapa pengikutnya mengeluarkan tongkat pukul dan mengepung Desmon.

Dengan datar Megan berkata, "Desmon, jangan memaksaka diri, cepat berlutut dan minta maaf, lebih baik jangan mencari masalah dengan Raegan."

"Pemuda, pemuda, bicarakan ini baik-baik!"

Naomi menggenggam tangan Desmon yang sedang marah, dia berdiri di depan, melihat Raegan sambil tersenyum-senyum, "Tuan Muda Raegan, dulu aku pernah menjadi pekerja rumah tangga di keluargamu, aku mengenal ibumu, tolong hormati aku sedikit, jangan lukai Desmon."

"Dia masih muda dan tidak memahami apa-apa, kuharap kamu bisa mengampuninya."

Naomi memasang senyuman yang lebar di wajahnya.

"Menghormatimu?"

Raegan tertawa-tawa, lalu membuang ludah ke tubuh Naomi, "Kamu ini siapa? Kenapa aku harus menghormatimu?"

"Seorang wanita tua yang akan segera mati juga minta dihormati? Memangnya kamu pantas dihormati?"

Bagi siapa pun, kata-kata yang kasar ini adalah sebuah penghinaan, tapi Naomi tidak berani melawannya sama sekali.

Dipermalukan, ditertawakan, ditindas, dia tetap tidak akan melawan, bukan karena murah hati, tapi karena orang kecil sepertinya tidak memiliki pilihan lain.

"Berani-beraninya kamu bersikap seperti itu pada ibuku, kamu cari mati?"

Desmon mengepalkan kedua tangannya, dengan wajah yang marah dia mau berlari ke arah Raegan, tapi Naomi menahannya.

Megan sangat marah melihat Desmon yang keras kepala ini, "Desmon, kamu masih keras kepala? Apakah kalian berdua mampu menanggung konsekuensi dari mencari masalah dengan Raegan?"

"Cepat berlutut, sebelumnya kamu juga pernah berlutut, kami semua mengetahuinya, lebih baik jangan sok hebat di sini."

Dia berusaha menyelesaikan masalah ini pertama untuk menginjak-injak Desmon yang tidak bisa apa-apa ini, kedua untuk menunjukkan kemurahan hatinya di depan orang lain.

Tapi tidak disangka, Desmon sama sekali tidak menghargai usahanya, "Kamu tenang saja, aku tidak akan pernah berlutut lagi."

Dengan kesal Megan berkata, "Kalau kamu tidak mau mendengarkan nasihatku, aku tidak akan memedulikanmu lagi."

"Kalau tidak ada aku, mungkin kamu juga tidak bisa melindungi nyawamu."

Dia mengangkat kepalanya dengan angkuh.

Dengan kesal Desmon berteriak, "Pergi kamu!"

Wajah Megan menjadi dingin, "Raegan, aku tidak memedulikannya lagi, terserah kamu mau melakukan apa."

"Tuan Muda Raegan, Desmon masih tidak memahami apa-apa, tolong dimaklumi, kamu tenang saja, Desmon tidak akan pernah mencari masalah denganmu lagi."

Melihat wajah Raegan yang semakin ganas, Naomi langsung menarik Desmon ke belakangnya, "Lupakan saja masalah hari ini."

"Ini ada sedikit uang untuk kalian, Tuan Muda Raegan bisa meminum teh dengan beberapa temanmu ini."

Naomi mengeluarkan uang 6 juta dari kantongnya, memasukkannya ke kantong Raegan sambil membungkuk.

"Plak——"

Raegan menampar pipi Naomi dengan keras.

Naomi syok, "Tuan Muda Raegan..."

"Plak!"

Raegan lagi-lagi menamparnya.

"Dasar semut, berani-beraninya kamu memintaku untuk memakluminya?"

Sebelum Naomi merespon, Raegan menendangnya.

Naomi merintih kesakitan, tubuhnya pun hampir terjatuh ke belakang.

"Siuh!"

Tiba-tiba, Desmon bergerak.

Sebelum Raegan melihatnya dengan jelas, dia sudah merasa lehernya kesakitan.

Desmon mencekik leher Raegan, lalu membanting kepalanya ke kaca mobil mewah di depannya dengan kecepatan yang mengejutkan semua orang.

"Bruk!"

Benturan yang keras itu membuat kaca mobilnya hancur, kepala Raegan juga mengeluarkan darah.

Kekuatannya sungguh mengejutkan.

Tidak berhenti sampai di situ, Desmon membanting Raegan yang sedang merasa pusing ke atas tanah, lalu menginjak lengannya tanpa ampun sama sekali.

"Krek!"

Tangan kiri Raegan langsung patah seketika, menghasilkan suara yang nyaring.

Seorang temannya melamun sesaat, lalu berlari ke arah Desmon.

Tanpa melihatnya sama sekali, Desmon menampar orang itu, membuatnya terpental sejauh lima meter.

Mulut dan hidungnya langsung mengeluarkan darah.

Semua orang tercengang.

Tidak ada orang yang menyangka Desmon sehebat dan seganas itu.

Naomi juga tercengang.

Desmon tidak diam saja, dia mengulurkan jarinya ke arah orang-orang lainnya, "Maju bersama-sama."

Ada empat orang yang berlari ke arahnya.

Desmon langsung menggunakan kecepatan dan kekuatannya yang tidak tertandingi.

Setiap tinju dan tendangannya bisa menjatuhkan satu orang.

"Blam blam blam——"

Keempat orang itu langsung dijatuhkan oleh Desmon, wajah mereka semua bengkak, tangan dan kakinya juga patah.

"Kamu——"

Semua orang tercengang.

Beberapa wanita cantik melihat Desmon dengan rasa tidak percaya, mereka tidak menyangka orang yang tidak berguna ini bisa sehebat ini.

"Kenapa bisa begini?"

Megan tidak bisa menerima kenyataan di depannya ini, Desmon bisa menjatuhkan orang sebanyak ini?

Dia mau melihat Desmon berlutut minta ampun, bukan melihat Desmon menjatuhkan semua orang.

Orang-orang yang menyaksikan perkelahian ini pun syok, bahkan ada yang melihat Desmon dengan penuh decak kagum, ini membuat hati Megan terasa sakit.

Api pun mulai membara-bara di dalam hatinya.

Desmon yang sudah ditinggalkan olehnya, seharusnya menjadi orang yang tidak berguna, kenapa tiba-tiba bisa menjadi sehebat ini?

Jangan-jangan karena mengonsumsi obat-obatan terlarang?

Benar, pasti begitu, kalau tidak, dia tidak akan bisa sehebat ini.

Kemudian, Megan menggigit bibirnya.

Memangnya kenapa kalau kamu bisa berkelahi, di zaman sekarang ini, kamu bisa berkelahi, tapi apakah kamu bisa melawan pisau, melawan pistol, melawan negara?

Tanpa riwayat pendidikan, tanpa latar belakang, tanpa relasi, kamu sudah ditakdirkan untuk menjadi orang biasa selamanya.

Setelah menenangkan dirinya, hati Megan perlahan-lahan mulai merasa lega.

Tiba-tiba, Desmon berjalan ke depan Raegan.

"Bocah, kamu berani melukaiku?"

Raegan juga tercengang, tapi dia tetap mengancamnya, "Apakah kamu tahu, apa konsekuensi dari melukaiku?"

Sebelum Raegan menyelesaikan perkataannya, Desmon sudah menamparnya.

Dua gigi Raegan langsung copot, membuat mulutnya dipenuhi dengan darah.

Kemudian, Desmon mencekik lehernya, "Beritahu aku, apa konsekuensinya?"

"Desmon, cukup!"

Megan maju ke depan dengan marah, "Kamu sudah membuat masalah yang besar, kalau kamu tidak berhenti, kamu akan menyesal..."

"Plak——"

Desmon lagi-lagi menampar pipi Raegan, "Masalah apa?"

Dengan marah Raegan berteriak, "Dasar bajingan!"

"Kamu tidak terima?"

Desmon lagi-lagi menamparnya.

Raegan memegang pipinya, wajahnya terlihat sangat marah, tapi dia tidak berani menentangnya.

Megan juga marah besar, "Kamu——"

Menurutnya, hanya Raegan yang bisa memberi Desmon pelajaran, Desmon tidak layak berbuat seenaknya di depan Raegan.

Desmon menampar pipi Raegan dengan pelan, "Beritahu aku, apa konsekuensinya, masalah apa?"

Raegan sangat kesal, tapi pada akhirnya, dia berkata, "Hari ini, aku mengaku kalah, apa yang kamu inginkan?"

Desmon menggenggam lehernya dengan tenang, "Tampar dirimu sendiri 10 kali, minta maaf pada ibuku, ganti rugi, atau aku akan membuatmu cacat."

Naomi menarik lengan baju Desmon, "Desmon, lupakan saja, lupakan."

Raegan tiba-tiba merasa takut setelah melihat tatapan Desmon.

Walaupun hari ini dia merasa malu karena ditindas oleh Desmon, tapi dia yakin Desmon bisa melakukan apa yang dikatakannya barusan.

Karena dia merasa Desmon sudah berubah, bukan lagi orang yang bisa ditindas dengan mudah.

Bahkan Raegan merasa jari Desmon ini sangat dingin.

Kalau dia menentangnya lagi, dia akan semakin tersiksa, hari ini dia harus menahannya terlebih dahulu, nanti dia baru mencari cara lain untuk membunuh kedua orang ini, muncul beberapa ide di dalam benaknya.

Oleh karena itu, dia menunduk di hadapan Naomi, "Bibi, maaf..."

Lalu dia menampar pipinya sendiri 10 kali, juga memberikan uang beberapa juta sebagai kompensasi.

Naomi sangat cemas, tapi dia juga merasa lega setelah mendengarkan permintaan maaf Raegan.

Desmon menatap Raegan, setelah melihat kebencian di dalam kedua matanya itu, dia pun tahu cepat atau lambat Raegan akan membalaskan dendamnya.

Desmon pun berubah pikiran, Giok Hidup dan Mati menyala.

Di saat yang bersamaan, ada beberapa informasi yang muncul di dalam benaknya.

Kondisi: kanker hati stadium awal, sifilis, patah lengan.

Alasan: terlalu banyak konsumsi alkohol dan berhubungan seksual, menggunakan narkoba, dikeroyoki orang...

Diperbaiki atau dihancurkan?

Tanpa ragu-ragu Desmon langsung memilih dihancurkan, dia tahu ini akan memperburuk penyakitnya.

Sebuah cahaya berwarna hitam masuk ke dalam tubuh Raegan.

"Ah——" Jerit Raegan dengan keras, kemudian dia terjatuh ke atas tanah.

Kanker hati stadium akhir.

Desmon berteriak, "Pergi kamu——"

Raegan langsung membawa Megan dan yang lainnya pergi dari sini.

Desmon melihat kepergian Raegan dengan kedua mata yang gelap.

Tidak lama lagi, dia akan mati...

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel