Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 3 Amulet Buddha Milik Lea

Naomi merasa anaknya ini sudah berubah banyak, tapi dia tidak menanyakannya.

Dia sudah terbaring di rumah sakit selama kurang lebih satu tahun, wajar kalau Desmon sudah berubah.

Dia juga tidak menanyakan kabar Malik, agar hati Desmon tidak terluka.

Sepulangnya ke rumah sewaan, Desmon langsung melunasi uang sewa, lalu membawa ibunya pindah dari sini.

Selain untuk menghindari gangguan dari perusahaan pinjaman daring, juga untuk menghindari pembalasan dendam Raegan dan yang lainnya.

Desmon memiliki kemampuan dan kepercayaan diri untuk melindungi dirinya sendiri, tapi ibunya ini mungkin bisa terjatuh oleh hembusan angin.

Desmon menyewa sebuah rumah satu kamar di Kampung Pasir Putih agar ibunya bisa beristirahat untuk sementara.

Naomi sudah sembuh, beban biaya pengobatannya sudah tiada, tapi Desmon tidak bisa santai begitu saja, karena dia masih berhutang banyak pada perusahaan pinjaman daring.

Selain itu, Desmon juga masih mau mencari Malik, dia harus tahu ayah angkatnya ini masih hidup atau tidak.

"Kring——"

Di hari kelima sejak keluar dari rumah sakit, kondisi Naomi jauh membaik, sudah bisa mengurus dirinya sendiri.

Desmon menyalakan ponselnya yang sudah dimatikan selama lima hari, ada puluhan pesan yang masuk.

Kemudian, ada satu panggilan yang masuk.

Desmon mengenakan earphone dan mengangkat teleponnya, terdengar suara wanita yang dingin, "Akhirnya kamu menyalakan ponselmu? Kukira kamu menghilang membawa uangku."

"Beberapa hari ini, ponselmu dimatikan, pesan tidak dibalas, aku juga tidak melihatmu di rumah, sebenarnya apa yang sedang kamu lakukan?"

"Kalau kamu tidak mau tinggal di kediaman Keluarga Adinata lagi, cepat pergi saja."

Lea.

Desmon langsung menjelaskan, "Maaf, beberapa hari ini aku sedang bersama dengan ibuku, dia baru keluar dari rumah sakit, harus ada orang yang merawatnya."

"Aku mematikan ponsel karena perusahaan pinjaman daring meneleponku selama 24 jam, aku takut ibuku khawatir, jadi aku mematikan ponselku sementara."

Dia balik bertanya, "Kamu mencariku ada urusan apa?"

Walaupun selama satu tahun ini dia sudah dipermalukan habis-habisan di Keluarga Adinata, tapi Desmon tahu dirinya tidak berhak untuk melawan, bagaimanapun juga saat itu Keluarga Adinata sudah memberinya uang 1 miliar.

Setelah mengetahui Desmon sedang merawat Naomi, suara Lea sedikit melembut, "Kirim lokasimu padaku, aku akan menjemputmu."

Desmon sedikit kaget, "Kalian sudah pulang dari liburan?"

Satu minggu yang lalu, Keluarga Adinata beranggotakan lima orang pergi berlibur ke luar negeri, meninggalkan Desmon seorang untuk menjaga rumah.

"Kamu tidak memahami perkataanku? Cepat kirim lokasimu."

Lea mematikan teleponnya dengan kesal.

Desmon mau tidak mau harus mengirim lokasinya pada Lea.

"Brum——"

Setengah jam kemudian, sebuah mobil BMW berwarna merah berhenti di depan Desmon.

Pintu mobil dibuka, seorang wanita cantik yang menarik perhatian turun dari mobil.

Wanita ini mengenakan pakaian berwarna hitam, wajahnya cantik, kulitnya putih, memiliki aura yang dingin, tapi tetap terlihat seksi.

Terutama kedua kakinya yang panjang, putih dan lembut, ketika sedang berjalan, dia terlihat sangat menawan.

Ada banyak pejalan kaki yang membuka matanya lebar-lebar, bahkan napasnya pun sampai terengah-engah.

Lea Adinata.

Wanita tercantik di Kota Nebula, yang juga merupakan istrinya Desmon.

"Kamu membiarkan ibumu tinggal di tempat sejelek ini, kamu sungguh anak yang berbakti."

Dari dulu Lea selalu bersikap dingin pada Desmon, tapi dia tetap mengeluarkan beberapa kantong sarang burung dan ginseng, "Ini bagus untuk ibumu, agar kesehatannya bisa membaik."

"Bukankah ibumu harus dioperasi? Kenapa kamu mengembalikan uangnya?"

Dia melempar kartu bank ke arah Desmon, "Keluarga Adinata sudah mengeluarkan miliaran hanya untukmu, 200 juta ini bukanlah apa-apa."

Desmon langsung mengayunkan tangannya, "Tidak perlu, ibuku sudah sembuh, tidak perlu dioperasi..."

"Kuminta kamu untuk mengambilnya, maka ambil saja, tidak peduli kamu memerlukannya atau tidak, tetap simpan untuk ibumu."

Lea langsung memotong perkataan Desmon, "Agar kamu tidak perlu meminjam uang dari orang lain dan mempermalukan diri lagi."

"Jangan sok hebat di depanku, kalau kamu hebat, kamu juga tidak akan masuk ke Keluarga Adinata dan meminta uang 20 juta setiap bulannya untuk biaya berobat."

Nada bicara Lea sangat sinis, dia tahu Desmon hanya berpura-pura tidak menginginkan uang ini untuk menjaga harga dirinya.

Ucapan Lea barusan membuat Desmon sangat terpukul, ketika dia mau mengembalikan kartu bank itu, Lea sudah masuk ke dalam mobil.

Desmon mau tidak mau mengambil semua pemberian Lea ini, "Terima kasih, apakah ayah dan ibu sudah pulang?"

Dengan dingin Lea berkata, "Apa hubungannya denganmu?"

"Cepat berikan itu semua pada ibumu, aku mau berbicara denganmu."

Desmon pun langsung membawa semua pemberian Lea itu ke dalam rumah, lalu berpamitan dengan ibunya.

"Brum——"

Ketika Desmon baru masuk ke dalam mobil, Lea sudah menginjak gas dalam-dalam.

Tubuh Desmon sampai bergoncang, tangan kirinya tidak sengaja menyentuh paha Lea.

Halus dan lembut.

Di saat yang bersamaan, ada beberapa informasi yang muncul di dalam benak Desmon.

Kondisi: aura jahat memasuki tubuhnya, nasib yang sial menghantuinya, bisa membahayakan kerabat dan temannya, ancaman kematian...

Alasan: amulet Buddha yang didapatnya ketika berlibur di luar negeri dikutuk orang lain...

Diperbaiki atau dihancurkan?

Desmon sangat mau memilih diperbaiki, tapi sebelum dia memilihnya, kedua mata Lea sudah menjadi sangat dingin.

Desmon pun cepat-cepat mengangkat tangannya.

Dia mau membantu Lea untuk mengusir aura jahat ini, tapi untuk melakukannya, dia harus menyentuhnya, sedangkan Lea tidak akan membiarkan dirinya menyentuhnya.

Jadi, dia hanya bisa memberi peringatan, "Lea, keningmu menggelap, auramu melemah, ini menunjukkan kamu akan menghadapi bencana, kamu harus mencari seorang master untuk mengatasinya..."

Lea tersenyum sinis, "Baru tidak bertemu beberapa hari, kamu sudah memiliki kemampuan yang baru, sekarang kamu bisa meramal orang lain?"

Dengan canggung Desmon berkata, "Bukan, benar-benar ada aura jahat yang menyelimuti tubuhmu, ketika kamu berlibur, kamu dikutuk orang lain..."

"Apakah kamu memiliki amulet Buddha?"

Dia langsung mengatakan kondisi yang sedang dialami Lea saat ini.

"Diam! Kamu yang diselimuti dengan aura jahat, kamu yang akan menghadapi bencana."

Lea menjadi marah, "Tubuhku baik-baik saja, kalau kamu mengutukku lagi, kamu pergi saja."

Dengan pasrah Desmon berkata, "Aku benar-benar tidak mengutukmu..."

"Kalau begitu, diam saja."

Tatapan Lea menjadi tajam, "Kamu tidak memahami apa-apa, tapi masih banyak omong, kamu ini hanya bisa memasak, bagaimana mungkin kamu bisa meramal orang lain?"

Desmon pun terdiam.

Melihat Desmon diam saja, Lea semakin marah, Desmon ini bukan hanya tidak bisa berbuat apa-apa, juga sangat pengecut, apa gunanya?

Tapi, ada satu hal yang membuatnya bingung, kenapa Desmon tahu dirinya memiliki amulet Buddha?

Harus diketahui, amulet Buddha ini sedang dikenakan di dadanya, jangan-jangan bajingan ini barusan mengintipnya dan menipunya?

Pasti begitu.

Lea sudah membuat satu kesimpulan, sehingga dia semakin kecewa.

Desmon bukan hanya tidak bisa apa-apa, tapi juga cabul.

"Desmon, bulan ini setelah aku menyelesaikan semua urusanku, aku mau bercerai denganmu."

Kedua mata Lea menunjukkan tekad yang kuat, "Aku tidak peduli apa pendapatmu, aku tetap akan bercerai denganmu."

Satu tahun yang lalu, Keluarga Adinata mengalami kesialan bertubi-tubi, Lea juga mengidap penyakit yang parah, untuk mengubah nasibnya, mereka harus memasukkan Desmon ke keluarga.

Selama satu tahun ini, kesialan Keluarga Adinata sudah menghilang, Lea juga sudah sembuh, sehingga Keluarga Adinata mau membuang Desmon yang tidak berguna ini.

Semua anggota Keluarga Adinata juga tidak menyukai Desmon.

Lea yang dulunya merasa kasihan dengan Desmon pun juga menjadi kesal, dia tidak melihat sedikit pun nilai dari diri pria ini.

Mendengar Lea mau bercerai dengannya, Desmon tetap diam saja, tapi kedua matanya sudah menggelap.

Dirinya ini benar-benar terasa seperti tikus di jalanan.

"Apakah kamu tahu, kenapa ayah, ibu dan kakak iparku sangat kecewa padamu?"

"Bukan karena kamu tidak memiliki uang, juga bukan karena kamu tinggal di rumah kami, tapi karena kamu terlalu pengecut dan tidak berguna."

"Selama satu tahun ini, selain melakukan tugas rumah, kamu tidak pernah melakukan sesuatu yang berguna, kamu benar-benar payah."

"Aku benar-benar tidak berharap menghabiskan sisa hidupku dengan pria sepertimu, walaupun kamu hanyalah alat yang digunakan oleh Keluarga Adinata untuk mengubah nasib."

"Tenang saja, setelah bercerai, aku akan memberimu 1 miliar lagi."

"Dengan begini, kamu tidak perlu mengkhawatirkan biaya pengobatan ibumu."

Suara Lea sama sekali tidak berperasaan, "Kita sudah bertemu baik-baik, maka harus berpisah baik-baik, jangan membuatku meremehkanmu sepenuhnya."

Bertemu baik-baik, berpisah baik-baik?

Hati Desmon terasa sakit.

Dia masih bisa mengingat, seorang gadis berbaju merah dengan rambut yang dikepang itu, yang menggunakan sekantong roti daging untuk menyelamatkannya di tengah salju.

Walaupun waktu sudah berlalu 18 tahun, tapi Desmon masih bisa mengingat wajah dan kebaikan wanita itu.

Ini lah alasan terbesar kenapa dia bersedia masuk ke Keluarga Adinata untuk mengubah nasib mereka.

1 miliar saat itu memang penting, tapi yang lebih penting lagi adalah Desmon mau melunasi kebaikan Lea saat itu.

Kalau tidak, dia juga bisa mendapatkan uang lebih dari 1 miliar kalau menjual dirinya.

Desmon menghela napas di dalam hatinya, mungkin ini saatnya untuk melepaskan...

"Kamu dengar tidak?"

Melihat Desmon melamun, dengan kecewa Lea berkata, "Aku mau bercerai denganmu..."

"Siuh!"

Sebelum Lea selesai berbicara, Desmon yang dari tadi diam saja pun tiba-tiba mendengar sesuatu yang tidak beres di telinganya, membuatnya langsung terduduk dengan tegak.

Dia bersandar di tubuh Lea, kekuatan yang besar menahan pergerakan Lea.

Satu detik kemudian, dia mengendalikan setir mobil dengan tangan kirinya, menekan paha Lea dengan tangan kanannya.

Membuat mobil BMW yang akan segera berhenti di persimpangan jalan untuk menunggu lampu merah melesat dengan cepat.

"Desmon!"

Dengan keras Lea berteriak, "Kamu sudah gila?"

"Boom!"

Ketika mobilnya baru sampai di seberang, tiba-tiba ada sebuah truk yang melesat dengan cepat dan menabrak enam mobil beruntun, jalanan pun menjadi berantakan.

Teriakan terdengar dari segala arah.

Lea mendorong Desmon, menginjak gas, menengok ke belakang.

Kecelakaan yang sungguh mengenaskan.

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel