Part 3. Saatnya Cinta Memilih
"Aaahk.... Kamu nikmat sekali sayang..." " Iya begitu tekan terus... Ahk..sayang..."
Desahan demi desahan bersahutan terdengar dari dalam toilet.
Mayangsari yang mabuk hanya bisa mengerang nikmat saat tubuhnya menjadi sasaran ciuman liar. Keduanya yang sama-sama terlihat mabuk.
" Kita naik ke room ya..? Disini ga bebas..."ajak si Pria. Mayangsari hanya mengangguk dan menurut saja saat berjalan dalam pelukan si pria yang ia tubruk saat akan masuk toilet tadi.
Yang terpikir oleh mayangsari saat itu hanya bagaimana caranya lepas dari kejaran ibu dan ayahnya.
Sampai di karaoke room, Mayangsari langsung membuka botol bir dan menegaknya hampir setengah botol kecil ia habiskan. Lalu mengambil mic dan bernyanyi melompat.
Pria tampan dengan tinggi dan rahang kuat memeluk nya dari belakang.
" Kita teruskan sayang..." Bisik pria itu.
Mayangsari mengangguk.
Pria itu dengan mudah membuka celana dalam mayangsari yang hanya menggunakan dress putih tanpa kerah.
Sambil berdiri pria tampan itu mengarahkan pusaka berototnya.
" Ahk.. aku sempit sekali..." Ujar si pria lalu membuka sedikt paha Mayangsari yang akhirnya menaikan sebelah kakinya ke meja.
" Ahk... Ehmmmmm auhhh... Aaahhhhk.. sempit sayang... Auh.... Kamu jadi pacarku yaaaa...?" Ujar si pria.
Mayangsari melepaskan mic nya dan mulai menikmati tusukan si pria dibelakang mya. Ia samasekali tidak melihat jelas wajah so pria begitupun pria tampan itu keduanya benar-benar mabuk.
*****
Ditempat lain Putra yang diberondong ciuman oleh Claudia akhirnya membawa masuk Claudia kedalam karaoke Room.
" Sayang aku rindu sekali...!" Bisik Claudia tanpa ragu tangannya masuk kedalam celana Putra.
Putra membaringkan Claudia di sofa dan membuka lebar paha gadis itu. Dengan cepat putra membuka tali pinggang dan menurunkan resleting celana jeans-nya.
Pusaka didalam sana rupanya sudah bereaksi cepat dengan berdiri tegak siap tempur.
Putra mengangkat sebelah kaki Claudia dan meletakkan di dadanya sambil menekan pusakanya masuk.
Liang yang basah menyambut pusaka Putra dengan hangat.
Putra langsung mengayun pinggulnya maju mundur tanpa hambatan berarti.
Rasanya tidak begitu nikmat,tapi lumayan untuk sekedar melepas kan syahwat.
" Suka sayang...?" Tanya Claudia.
" Kamu coba olah raga.. tambah longgar saja..." Ucap Putra lalu membalikkan tubuh Claudia dengan posisi doggy style berharap akan terasa lebih sempit.
Claudia cemberut mendengar ucapan putra.
Bagaimana tidak longgar sehari ini Claudia meladeni nafsu sutradara nya saat break shooting,lalu dijemput produsernya yang bermain ceoat didalam mobilnya. Dan semuanya tidak ada yang nisa memuaskan nya selain Putra.
Putra terus menggempur sampai terasa tubuh Claudia mengejang tanda ia akan mencapai puncaknya.
Putra menekan lebih dalam...
"Aaaarrrrrgggghhh.... Sayang... Aku sampai...." Pekik cluadia. Putra memejkan matanya saat iapun mengeluarkan puncak nikmatnya.
Setelah mengantar Claudia pulang ke apartemen nya putra langsung pulang kerumah Eyangnya.
Setelah Eyang Ghofar meninggal dunia,Putra hidup tenang bersama Eyang putri dan semakin dekat dengan Bastian Alya dan Kayla. Walaupun sering direpotkan dengan drama Mayangsari.
Putra yang sekarang tampil sebagai pengusaha menjalankan bisnis peninggalan eyang Ghofar dan Maharani ibunya dibantu oleh Om Sani dan Tante yanti paman dan bibinya.
Putra sempat bekerja di Kantor Bea cukai setelah lulus dari STAN, tapi akhirnya memilih untuk berhenti dan fokus berbisnis, putra tidak mau seperti mendiang ayah dan eyangnya yang memanfaaykan jabatan untuk bisnisnya.
Walaupun begitu Usaha Rani remitance semakin berkembang dibawah pimpinan Putra, dan putra juga tetap berhubungan baik dengan bisnis milik The Maxwell dan The Hansen, karena tanpa mereka Putra tidak akan sebesar sekarang.
Putra juga bersahabat dengan Gubi, putra kedua Gustav Hansen adik dari Bastian Hansen.
Playboy tampan yang terkenal, yang sangat berebda jauh karakternya dengan Bastian yang Cool dan tidak suka bermain wanita.
Putra dan Gubi hampir setiap malam bertemu dan duduk di cafe milik putra tentu saja menikmati juga para wanita cantik yang menggoda mata mereka.
Putra benar-benar jelmaan Eko ayahnya, diam-diam beraksi dan tetap terlihat baik diluaran terutama dimata eyang putri nya.
" Naaang,, eyang lihat berita kamu di tv sama itu artis sinetron. Kok beritanya kalian sudah tinggal bareng?" Tanya Bu Ghofar pada cucunya saat kwbeyukan putra sarapan bareng pagi itu.
" Ah itu gosip biar dia tambah terkenal eyang, lagian aku ga ada hubungan istimewa sama dia, kita sama-sama saking naikin popularitas saja. Bisnis aku lumayan ada peningkatan." Jawab Putra.
*****
Rasanya sesak saat dibenci seseorang yang aku cintai, tanpa tahu letak salahku di mana?" Ucap Louisya pada sahabatnya.
" Lagian kenapa kamu pusing sih? Suatu hari nanti juga kalian akan menikah. Biarkan saja dulu Malky menikmati masa mudanya." Ujar Kalista sahabatnya yang selalu menjadi pendengar setianya.
Tangan Louisya mengepal kuat saat Malky menyambut uluran tangan seorang gadis cantik. Kekasih terbaru Malky, baru sekitar satu bulan mereka menjalin hubungan. Salah satu gadis populer di kampusnya adik kelas Malky dan Louisya entah siapa namanya. “louis!!” sebuah panggilan membuat Louisya menoleh, teman baiknya berlari ke arahnya. Memberi tatapan prihatin.
" Sudahlah,,jangan hiraukan mereka.. bagaiman kalau kamu membalas perlakuan Malky, biasanya orang itu akan merasa kehilangan saat ditinggalkan. Sekarang kamu balas cinta nya Gubi Hansen. Menurutku dia lebih keren. Aku yakin Malky akan berdiri semua rambutnya melihat kamu demgan Gubi hansen." saran Kalista yang selama ini tahu kalau Gubi hansen sangat memuja Louisya.
" Mana boleh... ? Gubi itu sedarah denganku..papahku itu pamannya Gubi. Gila aja luh.." jawab Louisya.
" Yaaaaa .. parah Luh... emang mau langsung kawin...? Kagak kan... cuma strategi biat manasin si Malky calon laki Lu yang lagi tebar pesona tuh lihat...! Biar dia kapok." Ujar Kalista.
" Kalau sama mas Putra gimana...?" Tanya Louisya tiba-tiba dengan wajah berbinar.
" Maksud Lu, Putra yang lagi trending sama artis sinetron Claudia itu..? Lu kenal..? Gue mau dong kenal jugaaaa...plisssss!" Rengek Kalista.
" Kenal lah... dia itu kerabat keluarga gue.." jawab Louisya.
" Ya udah ... Coba Lu hubungi dia.. minta dia jemput Lu sekarang. Cepetan...!" Dengan tidak sabar Kalista menyuruh Louisya menghubungi Putra.
" Sabar Nek...!"Louisya mengambil handphone nya dan mengirim pesan pada Putra yang masih dirumah.
" Mas, aku mau tanya. Bisa open room ga..? Kawanku calista lusa ulang tahun.." ujar Louisya saat tersambung dengan Putra.
" Gampang, buat berapa orang?" Tanya Putra.
" Gank kita aja mas,kami berlima cewe semua. Jomlo akut semua pengen meneriakkan ke jomlo an kita nih...he he he.." ujar Louisya sambil mengerling pada kalista yang tertawa senang.
" Ajak aja adik-adik biar ramai..!" Jawab Putra.
" Iya coba nanti...bisa ya mas lusa jam 7 an deh biar ga kemaleman pulangnya." Ujar Louisya.
" Kenapa lusa sih luh...? Kenapa ga malam ini aja...?" Tanya kalista setelah menutup telponnya.
" Aku harus izin nyokap dulu, pasti di izinin sih kalau ditempat mas Putra, dan pastinya ponakan ku pada ikut,daaaaaan... Malky pasti dipaksa ikut sama Tante Ayu..ha ha ha...." Ujar Louisya tertawa.
Malky menghembuskan napas pelan sambil menyugar rambut panjangnya pesona keturunan Maxwell seperti sebuah kekuatan cinta yang akan membuat wanita bertekuk lutut.
Malky, pria yang pertama kali Louisya kenal sejak ia mengenal nama orang-orang di lingkungannya, kini sudah banyak berubah. Tidak hanya garis wajah yang kian tegas, tetapi sikapnya. Malky yang dulu ia kenal sebagai pangeran yang selalu melindunginya berubah seiring bertambahnya usia. Dan kemarahan Malky pada Louisya dimulai sejak ia menjadi bahan olokan kawannya tentang perjodohannya dengan Louisya yang beredar. Dan Malky sangat marah pada Louisya karena sudah menceritakan itu pada Kalista dan sahabat lainya.
Malky tiba-tiba berhenti.
"Bisakah kamu berhenti mengikutiku?!” Sebuah bentakan membuat langkah Louisya berhenti.
" Yang mengikuti kamu itu siapa?" Louisya menatap tajam sebelum berlalu dihadapan Malky dan masuk kedalam kelasnya.
" Apa dia lupa ya ..? Kalau kelas kita searah..?" Guman Louisya geram.
Malky tertegun kaget mendapat jawaban ketus Louisya yang biasanya hanya diam.
" Mom... boleh ya Louisya mendapat undangan makan malam terus kita karaokean di temoatnya mas putra kok Kalista ulang tahun." Ucap Louisya saat mereka makan malam.
" Aku ikut dong...kan ditempat mas Putra... Boleh ya Eyang...?" Malya dan Alexandria pun ikutan merengek.
Sementara Malky melirik pada Louisya yang tidak peduli padanya. Biasanya apapun akan dibicarakan dulu padanya.
Tidak seperti kali ini, bagaimana bisa ada acara di Bar karaoke nya Putra tanpa berbicara padanya terlebih dahulu. Malky terus berbicara dalam hatinya.
Dan malam itupun tiba. Malam pembalasan yang direncanakan oleh Louisya dan ganknya, sekalian untuk melihat respon Malky.
" Eeeeh Mas Putra...apakabar..? Gimana kabarnya eyang Putri." Tanya Bu Yuni menyaoa Pitra yang bari datang.
" Alhamdulillah Eyang putri sehat Eyang Yuni.." jawab Putra lalu mencium tangan Bu Yuni.
" Lho mas kok jemput kesini sih? Kirain mau nyambut pakai karpet merah disana...?" Celoteh Louisya sambil tersenyum manis.
Alyssa tersenyum saat Putra Mengalaminya.
" Nitip ya Mas Putra, ini para remaja Labil..." Ujar Alyssa saat melepas para gadis Maxwell.
Malya yang sedang liburpun ikut begitu juga kayla dan alexandria,para gadis cantik bak bidadari turun dari kahyangan.
" Malky ga ikut? " Tanya Putra.
" Nanti aku nyusul.." jawab Malky sambil mengenakan jacketnya. Dan mendahului keluar tanpa menoleh pada Louisya yang terlihat tidak peduli.
" Kita dua mobil saja, sebagian ikut mobil aku...!" Ujar Maxim sambil tersenyum pada Kayla.
Malam itu Louisya terlihat cantik memilih pakaian terbaik dan berdandan natural,Louisya memiliki tubuh berisi, dengan tinggi tubuh nya memjadikan ia remaja cantik yang energik.
" Eih mau pada kemana ini...?" Tanya Ayu yang baru saja datang bersama Alfons dan si kembar Syafa Marwah.
" Kita mau ke acara ulang tahun nya Kalista di bar nya Mas Putra." Jawab Malya lalu mencium tangan Ayu.
" Maxim ikut kan? Malky mana?"tanya Ayu.
" Bang Malky sudah duluan,mau jemput pacarnya dulu..." jawab alexandria.
Ayu melirik Louisya yang terlihat biasa saja mendengar Malky menjemput pacar nya.
“Tante Ayu apa kabar?” Sapa Louisya sambil mencium tangan Ayu dan Alfons.
“Baik sayang, " jawab Ayu sambik mencium pipi Louisya.
" Kamu cantik sekali Icha..."
Tante Ayu selalu memuji Louisya begitu, bagi Louisya berlebihan. Tapi, sikap hangat yang di tunjukkan buat Louisya merasa sangat bahagia, beruntung.
“Louisya, ayo ..! Kita bisa membuat Kalista dan yang lainnya menunggu.” Teriak Alexandria begitu bersemangat.
Setengah jam lebih mereka sampai di Bar Karaoke milik Putra.
Para gadis pun mulai heboh saat ganknya ternyata sudah berada disana. Mereka saling memanggil.
“Aduh, berisik sekali para gadis ini....?" Gerutu Maxim sambil yeryyawa melihat adik-adiknya yang sekarang sudah terlihat dewasa.
Putra membawa rombongan para gadis otu ke VIP room.
Lalu duduk disamping louisya,Louisya mengangguk kecil, lalu membiarkan Putra menariknya duduk. Louisya di tempatkan di kursi tepat di sisi kursi yang akan Malky tempati nanti.
Tetapi, Malky belum muncul. Padahal Louisya berdandan secantik mungkin untuk bisa menunjukkannya di depan Malky seperti saran dari lara sahabat nya.
Yang sudah menyusun rapih rencana pesta ulangtahun bohongan itu.
Tak lama pangeran muda Maxwell itu muncul bersama Cindy. malky terlihat tidak suka saat melihat Louisya yang duduk rapat dengan Putra.
Seberapa pun Louisya berusaha terlihat di mata Malky tetap saja ia tidak akan di lirik apalagi Malky tertarik padanya. Namun Malky tidak bisa menyembunyikan kekesalannya saat Putra terlihat menggengam tangan Louisya.
" Icha..." Panggil Putra. Entah ide darimana panggilan itu.
" Itu panggilan mama aku..." Jawab Louisya,karena memang hanya keluarganya saja yang memanggilnya Icha. Itupun karena waktu kecil dia menyebutkan namanya icha.
Malky hanya melirik kesal, membuat Louisya menunduk.
Sementara yang lainya sudah sibuk memilih lagu.
Cindy terlihat terus merapat pada Malky.
Saat mereka sudah mulai bernyanyi bergantian Bastian datang dengan Alya dan Farel.
Acara pun semakin seru saja, kawan-kawan Louisya begitu teepukau dengan ketampanan para pria keturunan Maxwell.
" Yuk sekarang kita buat games.. sambung lagu. Yang gabisa kena Hukum..." Ujar Malya.
Sasaran mereka sebenarnya Malky dan putra.
Bastian mengambil mic.
" You are my angel..." Bastian lalu memberikan mic pada Alya.
" You are my first love..."yang lainya melompat-lompat takut mendapat mic.
Alya memberikan mic pada Putra, semuanya bersorak.
" And you are my destiny....woooooooo" putra ternyata hapal syair lagu itu... Semuanya bersorak.
Malah putra memeluk bahu Louisya dan memberikan mic pada Louisya mereka berdiri berhadapan.
" We will playing to heaven together...." Sambut Louisya... Dan memberikan mic pada Cindy..
" Take my hand....." Cindy pun mengalunkan suaranya dan memberikan mic pada Malky.
Malky lalu berdiri, " i hold you.... Forever..." Tak disangka Malky lolos dari hukuman.
Dan tak disangka Malky memberikan mic pada Louisya sambil tetap bernyanyi.
Dan itu memang untuk dinyanyikan duet.
" We will together with love forever..." Dan keduanya bernyanyi sambil berpandangan. Dan tidak sadar Malky memeluk pinggang Louisya, Bastian dan yang lainnya saling memainkan matanya lalu seolah tidak ada yang terjadi.
Sementara Cindy menatap kesal pada Malky yang terbuai dalam lagu yang dibawakan duet dengan Louisya.
Malya dan Alya sangat tahu masalah yang dihadapi oleh Louisya dan Malky belakangan ini. Makanya semuanya mendukung acara ulang tahun bohongan ini untuk kembali mendekatkan mereka berdua.
Alexandria menggandeng Putra mengajaknya berdansa semua tertawa melihat kelakuan centil alexandria.
Gadis dengan tinggi semampai berkulit putih dengan rambut ikalnya yang panjang terurai.
" Bang boleh minum sedikit yaaaa..." Pinta Malya pada Maxim dan Bastian.
Kedua pria tampan itu mengangguk, para gadispun tertawa berlompatan.
"Cheers...." Teriak Malya sambil mengangkat gelas wine nya... Semuanya mengangkat gelasnya.
Sementara diluar ruangan karaoke para pengawal menjaga ketat ruangan.
Alfons dan Gustav Mafia kaya itu tidak mau hal buruk terjadi pada anak-anak mereka.