Pustaka
Bahasa Indonesia

Memuaskan Nafsu Mertua 2

122.0K · Ongoing
Love Angel
118
Bab
1.0K
View
9.0
Rating

Ringkasan

Novel ini lanjutan dari Memuaskan Nafsu Mertua. Dalam novel kedua ini,menceritakan bagaimana kehidupan keluarga Ayu dan Alfon Setelah meninggal nya Ghofar. Ayu dan Alfons yang memiliki tujuh orang anak dengan karakter yang sangat berbeda. kehidupan metropolis anak-anaknya, juga konflik dengan Maharani yang terus berusaha merusak rumah tangga Ayu dan Alfons. hampir saja terjadi pernikahan sedarah diantara anak Maharani,. Semakin seru dengan konflik para anak mafia yang sangat menyukai seks Bebas. semuanya menjadi pukulan berat untuk Ayu,seolah karma untuknya.

RomansaBillionaireMenantuplayboyLove after MarriageOne-night StandWanita CantikDewasa

Part 1. Selalu Penuh Cinta

Ayu memperhatikan Alfons yang senyam senyum di depan cermin.

" Ja, kamu ngapain..?" Tanya Ayu lalu mendekati Alfons yang malam tambah mesam mesem.

" Tu, jalan jalan yuk..? Berdua aja. .! Kita udah lama ga jalan berdua." Ujar Alfons.

" Nanti aja Ja, Maxim masih down masa kita tinggal...?" Tolak Ayu halus.

Alfons menoleh.

" Maxim butuh waktu sendiri, biarkan dia sendiri dulu. Kita mengawasi saja. Maxim sudah minta cuti satu bulan. Besok dia mau berangkat ke Turkey, ehmm gimana biar kamu tenang kita ikuti Maxim sambil kita jalan jalan.?" Rayi Alfon sambil memeluk istrinya.

Ayu menatap wajah tampan suaminya.

" Ga kerasa ya Ja, kita sudah hampir 27 tahun Menikah. Kita sudah punya cucu, namabah terus cucunya.." Jawab Ayu. Alfons menempel kan kening mereka.

" Aku tuh malah rasanya kita lagi pacaran. Kamu kok ga tua tua sih...?" Goda Alfons pada Ayu yang disambut senyuman geli istrinya.

" Kamu tuh yang menolak tua .." jawab Ayu gemas.

" Aku mau hidup seribu tahun lebih lama lagi. Aku ingin terus bersama kamu dan anak cucu kita." Jawab Alfons.

" Eh kamu beneran tadi bilang Maxim ke Turkey? Kok dia ga ngomong aku..?" Baru saja selesai Ayu bicara terdengar ketukan pintu kamar.

" Mama...Papa .. boleh masuk...?" Terdengar suara Maxim.

Masuk Bang....!jawab Ayu sambil menoleh ke pintu yang terbuka perlahan dan muncul wajah tampan putra pertama mereka.

" Aku mau jalan sekarang Pap,Mam..? Mungkin sebulan aku di Turkey.." ujar Maxim lalu duduk di sofa kamar orang tuanya.

" Ya sudah ga apa-apa, handphonenya jangan dimatikan ya, hubungi mama ya..!" Ujar Ayu lalu duduk disamping putranya sambil menggenggam hangat tangan Maxim.

" Iya Mam, mama jaga kesehatan ya ..! Jangan cape, jangan sibuk mikirin yang ga penting...!" Ujar Maxim sambil menatap Ayu lembut.

Ada rasa sedih di hati Ayu, putranya yang lembut hatinya harus tersakiti oleh sikap Kayla.

Ayu mengangguk.

" Terus pesan kamu buat Papa apa...?" Tanya Alfons protes sambil duduk didepan Maxim dan Ayu.

" Papa jangan suka konyol gangguin mama. Jangan suka konyol jahilin alexandria. Jangan nge prank Safa dan Marwah kasian mereka tuh sering banget papa bikin nangis." Ujar Maxim.

" Ha ha ha,, rasanya papa kalau ga bikin Safa marah itu rasanya papa kurang darah..." Jawab Alfons dengan muka konyol nya.

Ayu menggelengkan kepala sambil melotot.

" Kamu disana hati hati kepincut cewe Turkey...!" Ujar Alfons.

" Ish bukanya di doain dapat cewe cantik dan dapat istri baru. Malah dilarang kepincut." Protes Maxim.

" Abaaaang...Abang beneran mau pergi liburan....?" Safa dan Marwah lari menghambur masuk kedalam kamar orang tuanya dan langsung memeluk Maxim.

" Iya Abang mau cari jodoh..." Jawab Maxim.

" Ihk Abang, sama guru aku aja. Udah cantik Solehah lagi. Pinter ngaji." Ujar Marwah sambil duduk di paha kanan Maxim yang tersenyum.

" Lagian Abang malah nikahin kak Kayla, dia itu galak suka bentak aku. Suka ngatain mama lontong sayur. Padahal kan mama ga bikin lontong sayur Bang." Ujar Safa polos.

Ayu menghela nafas sambil menoleh pada Alfons. Sementara Maxim spontan memeluk Ayu.

" I love you mom..." Bisik Maxim sambil menatap Ayu dengan perasaan sangat bersalah.

" Memangnya guru kamu itu belum menikah ..?" Tanya Alfons.

" Belum Pap, cantik banget lho. Namanya ibu Siti Zahra,tapi sekarang dia lagi umroh sama keluarganya. Nanti deh kalau dia sudah pulang, aku bilangin Bu Zahra." Ujar Marwah.

" Cantik mana sama mama ..?" Tanya Alfons.

Marwah dan Safa saling berpandangan lalu melihat wajah Ayu.

" Cantik Mama,tinggi mama,putihnya mungkin sama. Tapi lembutnya sama. Ehmmm pinter nya... Ehmmm sama sih..." Jawab Safa sambil mengamati Ayu yang tersenyum geli melihat tingkah si kembar Safa dan Marwah.

" Ya udah nanti kenalin Abang ya ..!" Jawab Maxim akhirnya.

Si kembar pun mengangguk serempak.

" Abang pergi dulu ya...? Pesawat nya jam 9 malam. Kalian kalau dijahilin papa, balas aja...!" Pesan Maxim.

" Yaaa, kita ga bisa tik tok an lagi..." Ujar Safa.

" Sama Papa aja yuk tik tok an nya..!" Ajak Alfons.

Mata Safa berbinar.

" Yuk Pah, kita seru seruan ..!" Dengan semangat Safa dan Marwah mengeluarkan Handphonenya.

Ayu tertawa melihat Alfons yang muli bersiap berdiri di tengah.

" Mama,,Abang berangkat dulu ya..! Mama jangan mikirin Abang terus..! Abang happy kok...! Mama juga harus happy.." ujar Maxim lalu memeluk Ayu.

Ayu dan Alfons berjalan beriringan di tepi pantai Ancol dengan jemari mereka saling mengait, suasana senja yang romantis memayungi langkah mereka.

Alfons tersenyum lebar, memandang wajah Ayu yang penuh cinta, lalu berkata,

"Terima kasih, ya, sayang, sudah menjadi istri terbaik yang bisa aku minta. Kita sudah bahagia bersama selama ini, rumah tangga kita begitu hangat.. dan kamu sudah selalu ada untuk aku. Aku juga minta maaf suka ngeyel ngasih kamu vitamin,tapi itu juga untuk stamina rumah tangga kita.." ayu tersenyum geli mendengar ucapan suaminya.

" Ja,,,? Kamu tuh ya... Semakin tua semakin konyol..." Ujar Ayu.

" Kok konyol, aku tuh semakin cinta sama kamu. " Jawab Alfons.

Namun, Ayu tampak sedikit gelisah, wajahnya terlihat khawatir. "Aku masih kepikiran Maxim.Tapi, aku masih tak bisa berhenti memikirkan Maxim, bagaimana pun dia putra kita. Baru saja dia bercerai dari Kayla, apakah dia akan baik-baik saja di Turkey. Walaupun Maxim terlihat biasa saja, tapi aku tahu dia terluka Ja..?"

Alfons merapatkan genggaman tangannya pada tangan Ayu, mencoba menenangkan istrinya yang cemas. "Sayang...! Please deh..!, jangan terlalu khawatir. Maxim adalah anak yang tangguh. Aku yakin dia bisa melewati masa sulit ini. Kita harus percaya padanya dan selalu mendukungnya."

Ayu mengangguk perlahan, merasa sedikit lebih tenang mendengar kata-kata suaminya yang penuh kasih sayang. Mereka berdua melanjutkan berjalan di pantai, berbagi kebahagiaan dan kekhawatiran, namun tetap erat dalam genggaman tangan.

" Besok pagi kita nyusul Maxim kan...?" Tanya Ayu.

Alfons mengangguk.

" Tu,apa kamu kenal dengan gurunya Marwah ..?" Tanya Alfons.

Ayu mengangguk.

" Kenapa ..?" Tanya Ayu.

" Kalau kita jodohkan gimana...?" Tanya Alfons.

" Ehmmm ,biarkan Maxim memutuskan sendiri Ja...!" Ujar Ayu.

" Kamu tahu ga...? Aku lagi jatuh cinta...!" Ujar Alfons.

Ayu menoleh dan menatap Alfons.

" Sama perempuan...?" Tanya Ayu.

" Iyalah sama perempuan,masa sama cowok..." Jawab Alfons lalu memeluk bahu Ayu.

" Apa kamu mau menikah lagi Ja..?" Tanya Ayu pelan.

Alfons terlihat menahan tawa melihat Ayu yang menatap nya dengan segudang tanya.

" Aku jatuh cinta lagi sama kamu. Kmu selalu memberikan aku cinta baru Setiap harinya. Kamu selalu membuat aku rindu, kamu itu hadiah sempurna untuk ku."