Bab 6
Di kantor James…..
Benny sedang berdiri di depan meja James. Dia hendak melaporkan beberapa dokumen yang harus James periksa dan tandatangani.
Tiba-tiba handphone Benny berbunyi. Dia mencoba mengangkatnya karena melihat ada panggilan masuk dari Pak Dar.
“Hallo.” Jawab Benny.
“Hallo, asisten Benny. Maaf saya mengganggu Anda sebentar. Saya mau mengabarkan kalau nona muda ingin pergi keluar mansion. Apakah diizinkan?”
“Tunggu sebentar, akan saya tanyakan pada tuan.”
“Ada apa?” Tanya James saat melihat Benny menerima telepon.
“Tuan, ini nona muda ingin pergi keluar mansion. Apakah tuan mengizinkannya?” “
”Biarkan dia keluar. Asalkan dia ingat waktu sesuai dengan aturan dalam perjanjian itu.” Ujar James tanpa menatap asistennya itu sedikit pun. Dia terlihat sangat sibuk dengan berkas-berkas yang sedang dia periksa.
“Baik, tuan. Saya mengerti.”
Setelah itu, Benny berbicara kembali dengan Pak Dar. Selesai berbicara dengan Pak Dar, Benny memasukkan handphonenya kembali ke dalam saku.
*****
Pak Dar sudah selesai menghubungi Benny. Celline terlihat sudah tidak sabar menunggu jawaban dari Pak Dar. Kemudian dia langsung bertanya pada Pak Dar.
“Bagaimana?” Tanya Celline.
“Nona diizinkan pergi, nona.”
“Yeah….!” Ujar Celline sanang.
“Tapi kata tuan, Nona harus ingat waktu dan aturan yang berlaku.” Pak Dar berusaha mengingatkan Celline.
“Siap, pak. Saya mengerti mengenai itu.”
“Saya akan siapkan mobil dan supir dulu untuk antar nona.” Pak Dar hendak berjalan keluar mansion.
“Tidak usah, pak. Saya naik taksi saja.”
Setelah itu Celline berjalan keluar dari mansion mewah itu. Dia mencari taksi sekitar perumahan mewah itu. Sayangnya sangat sulit menemukan kendaraan yang lewat di daerah itu.
Sampai akhirnya Celline menunggu sekitar 10 menit ada taksi yang lewat. Celline menghentikan taksi itu dan pergi menemui kedua sahabatnya ke tempat mereka janjian.
Perjalanan ditempuh Celline sekitar satu jam lamanya. Akhirnya dia sampai di tempat tujuannya. Kemudian dia bayar dan keluar dari dalam taksi itu.
Celline melihat kedua sahabatnya itu sudah menunggu. Ternyata mereka sudah sampai lebih dulu dari dirinya. Dia berjalan masuk ke dalam café itu.
“Celline…..!” Panggil Dewi saat melihat Celline sudah sampai.
“Maaf aku datang terlambat.”
“Tenang saja, itu tidak masalah. Kamu mau minum apa?”
“Jus jeruk saja.”
“Aku pesankan dulu. Kalian bicara saja dulu.” Ucap Chris meninggalkan Celline dan Dewi.
Dewi mulai pembicaraannya dengan Celline. Dia benar-benar merasa sangat penasaran dimana sahabatnya tinggal sekarang ini.
“Kamu sekarang tinggal dimana? Mengapa kamu tidak cerita pada kami, kalau kamu sudah keluar dari rumah om-mu itu?” Tanya Dewi memecah banyak pertanyaan untuk Celline jawab.
“Itu…… Karena….. eh……” Celline sangat bingung mulai menjelaskan darimana.
“Itu apa? Apa ada sesuatu yang kamu sembunyikan dari kami?”
“Bukan begitu. Aku hanya tidak mau merepotkan kalian. Makanya, aku belum cerita ke kalian berdua.”
“Kamu pikir, kami ini orang asing. Bukannya kita sudah menganggap kamu sebagai saudara kami. Jadi, bagaimana bisa kamu menyembunyikan sesuatu dari kami.” Dewi sedikit merasa kecewa mendengar ucapan Celline barusan.
“Maafkan aku……” Ucap Celline.
“Sekarang coba kamu ceritakan semuanya padaku.”
Saat memulai pembicaraan, Chris datang sambil membawakan jus jeruk yang Celline pesan tadi. Benny melihat suasana mencekam dari aura Dewi yang terlihat sangat kesal pada Celline. Sedangkan Celline hanya tertunduk diam tanpa bersuara.
“Ada apa ini? Kenapa suasananya jadi seram seperti ini?”
“Celline menyembunyikan sesuatu dari kita.”
“Tidak. Bukan begitu maksudku.” Celline sedikit terlihat bingung memulai bicaranya darimana.
“Lalu apa? Kamu bahkan tidak mau menceritakannya.” Dewi mulai kesal dengan sikap Celline yang menutupi sesuatu.
“Sudah….. Sudah….. Jangan bertengkar lagi. Labih baik kita minum saja dulu.” Kata Chris mencairkan suasana, karena perdebatan antara Celline dan Dewi barusan.
Setelah itu barulah Celline mulai menceritakannya. Dia menceritakan semua yang terjadi pada dirinya sampai saat ini.
“APA??!! Yang benar saja!” Dewi terlihat sangat kesal.
“Maafkan aku.” Ujar Celline menundukkan kepalanya.
“Kenapa kamu tidak cerita sama kami kalau kamu sudah menikah? Sejak kapan kamu punya kekasih? Dimana kamu mengenal pria itu?”
“Aku punya alasan untuk tidak menceritakan tentang pernikahanku ini. Aku mengenal pria itu di tempat kerjaku. Dia adalah langganan di tempat aku bekerja.”
Celline tidak menceritakan semua pada kedua sahabatnya itu. Bisa gawat kalau sampai kedua sahabatnya itu tahu. Tujuan Celline menikah dengan James hanya untuk menghasilkan seorang anak.
“Lalu seperti apa suamimu itu? Apa dia tampan? Apa dia juga orang baik?”
“Ehm…..” Sejenak Celline membayangkan wajah James. “Ya, dia pria yang sangat tampan sekali.”
“Benarkah? Berarti kamu sangat beruntung sekali. Aku turut senang. Akhirnya kamu bisa mendapatkan suami yang tampan dan keluar dari tempat neraka itu.”
“Hahaha….. Kamu benar sekali.” Sejenak Celline merasa sangat senang karena dia bisa keluar dari rumah om-nya itu.
“Tapi, aku tidak tahu apakah yang aku lakukan ini sudah benar atau tidak?” Kata Celline dalam hati.
*****
Sore harinya……
Setelah selesai bertemu dengan kedua sahabatnya, kini Celline sudah ada di dalam kamarnya. Dia menaruh tasnya dan berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
“Ah….. Lelah sekali. Aku mau coba berendam di bathtub seperti orang-orang kaya itu.” Celline terkekeh membayangkan dirinya merasa nyaman setelah berendam.
Selama 20 menit Celline berendam. Setelah itu dia menuju shower untuk membilas tubuhnya. “Benar-benar sangat nyaman setelah berendam.”
Setelah setengah jam lebih berada di dalam kamar mandi, akhirnya Celline keluar dari dalam kamar mandi dengan menggunakan handuk kimononya.
Dia berjalan ke lemari pakaian dan mengambil pakainnya. Kemudian memakai pakaian yang telah dia pilih. Selesai berpakaian, Celline duduk di salah satu sofa yang ada di ruangan itu sambil menikmati acara di televisi sore itu.
Tak lama terdengar suara ketukan pintu dari luar kamarnya.
Tok….. Tok…. Tok…..
Celline berjalan ke arah pintu kamar dan membukanya. Pak Dar sudah berdiri di depan pintu kamar Celline.
“Maaf, nona. Saya diminta untuk memberitahu nona, kalau tuan hari ini pulang terlambat. Jadi, malam ini nona makan malam sendirian.”
“Baik, pak. Saya mengerti.”
Setelah itu, Celline menutup pintu kamarnya. Tiba-tiba wajahnya berubah jadi senang. Pasalnya dia akan makan sendirian malam ini. Dia tidak perlu merasa canggung saat makan malam nanti.
“Yes……! Aku bisa makan malam dengan nyaman hari ini!” Celline bersorak kegirangan setelah mendapat berita dari Pak Dar.
*****
Malam harinya……….
Celline sangat menikmati makan malamnya sendirian, tanpa ada James di sana.
“Hm….. Makan malamnya sangat enak.” Kata Celline dalam hati.
“Apa masih ada yang nona inginkan lagi?” Tanya Pak Dar sambil menyajikan makanan penutup untuk Celline.
“Tidak ada lagi, pak. Sudah cukup makanan malam ini.”
“Baiklah, nona.”
“Oh ya, pak. Biasanya Tuan James kalau pulang jam berapa?”
“Tergantung, nona. Kadang tuan pulang jam 11 atau jam 12 malam. Bahkan, kadang sampai tidak pulang ke mansion sama sekali.” Pak Dar menjelaskan pada Celline.
“Apa dia sangat sibuk? Sampai tidak pulang ke rumah?”
“Ya, seperti itulah aktivitas tuan.”
“Hm….” Celline mengangguk mengerti.
Setelah menyelesaikan makan malamnya, Celline beranjak menuju kamarnya. Dia duduk di atas ranjang, sambil membaca salah satu buku novel favoritnya. Celline sampai ketiduran dengan buku yang masih dipegangnya.
Kini hari sudah menunjukkan tengah malam. Suara ketukan sepatu sedang berjalan menuju kamar Celline. James baru masuk ke dalam kamarnya. Dia melihat ke arah ranjang. Dilihatnya Celline sudah tertidurdengan buku yang masih dipegangnya. James menaruh jas dan dasinya di sofa. Kemudian dia berjalan ke arah Celline dan mengambil buku yang dipegang istrinya itu. Kemudian dia menaruh buku itu di atas nakas dan sekilas ditatapnya wajah wanita itu.
“Bagaimana bisa dia tidur sambil membaca buku?” Kata James sambil menggelengkan kepalanya.
Kemudian James berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Setelah 20 menit kemudian, James keluar dari dalam kamar mandi dan beranjak naik ke atas ranjang.
Bersambung………