Bab 9 Kontrak Ini, Hanya Bisa Ditandatangani Oleh Istriku!
Setelah Jeff pergi, Dean bertanya, "Nenek, menurut nenek, yang dikatakan Bos Jeff itu benar atau tidak? Barusan Pak Nelson benar-benar datang untuk menandatangani kontrak dengan kita?"
Kedua mata Nyonya Besar Kusuma menyipit, setelah berpikir selama beberapa menit, dia mengangguk, "Seharusnya benar, orang seperti Jeff tidak memiliki alasan untuk membohongi kita, sikap Pak Nelson barusan juga tidak seperti mau mencari masalah dengan kita, jangan-jangan Pak Nelson benar-benar datang untuk membicarakan kontrak dengan kita? Jangan-jangan Jocelyn benar-benar berhasil mendapatkan kontrak ini?"
"Tidak mungkin!" Dengan hati-hati Dean berkata, "Lalu kenapa tadi Pak Nelson tidak langsung membicarakannya dengan kita?"
Setelah berpikir beberapa saat, Nyonya Besar Kusuma berkata, "Dia pasti mau menguji keseriusan kita! Kontrak ini tidak bisa didapat dengan muda, kamu juga tahu ada berapa banyak orang yang mengincar kontrak ini."
Sebenarnya Nyonya Besar Kusuma juga tidak yakin, karena sekarang hanya Jeff seorang yang memberitahunya.
Tiba-tiba, ponsel Nyonya Besar Kusuma berdering, dia langsung mengangkatnya.
Di balik telepon, ada seorang pria yang tertawa-tawa, "Halo Nyonya Besar Kusuma, aku adalah pemilik Hotel Seascape, Bryan Komara! Aku mau mengucapkan selamat pada Nyonya Besar Kusuma! Kuharap suatu saat nanti kita bisa bekerja sama."
Setelah telepon dimatikan, lagi-lagi ada panggilan yang masuk.
"Nyonya Besar Kusuma, aku adalah Allen Japhar, pemilik Parallel Insurance, selamat atas kerja samanya dengan Industri Pengembangan Grup Yohan."
"..."
Kemudian, ada banyak panggilan dari bos-bos besar yang masuk ke ponsel Nyonya Besar Kusuma, dia mengangkat semua telepon itu selama hampir setengah jam. Semua informasi tentangnya seperti terbongkar sehingga para bos besar dari Kota Nogova berbondong-bondong meneleponnya untuk memberi ucapan selamat dan menawarkan kerja sama di kemudian hari, seakan-akan semua orang di Kota Nogova mengetahui hal ini.
Setelah menerima semua panggilan ini, Nyonya Besar Kusuma pun yakin kalau mereka benar-benar berhasil mendapatkan kontrak dengan Grup Yohan, walaupun dia sudah berdiri sampai pinggangnya sakit, tapi senyumannya sangat lebar. Orang-orang yang meneleponnya ini adalah bos besar yang dulu mau didekati oleh Keluarga Kusuma tapi selalu gagal, sekarang, malah mereka semua yang meneleponnya.
Setelah Nyonya Besar Kusuma menyimpan ponselnya, Dean bertanya, "Nenek, apakah sekarang sudah bisa dipastikan?"
Sambil tertawa-tawa, Nyonya Besar Kusuma berkata, "Sepertinya benar! Ini adalah kontribusi Jocelyn."
Dean langsung berkata, "Tidak, tidak, nenek, ini bukan kontribusi Jocelyn, kita bisa mendapatkan kontrak ini karena nenek yang berhasil mengelola perusahaan dengan baik, kurasa tidak ada hubungannya dengan Jocelyn sama sekali. Kalau Pak Nelson sudah menyebarluaskan berita ini, maka tentu saja dia mau melihat keseriusan keluarga kita. Lebih baik aku saja yang membicarakan kontrak ini, aku yakin bisa mendapatkan kontrak ini dengan mulus dan memuaskan Pak Nelson."
Nyonya Besar Kusuma berkata, "Baik, tapi kita harus mengadakan rapat keluarga dulu. Di rapat sebelumnya, aku sudah meminta Jocelyn yang mengurus kontrak ini, kalau aku mengubahnya secara tiba-tiba, akan ada orang yang merasa kontrak ini didapatkan oleh Jocelyn! Kita tidak boleh memberitahu Jocelyn kalau Pak Nelson sudah memutuskan untuk menandatangani kontrak dengan kita."
Setengah jam kemudian, semua anggota Keluarga Kusuma berkumpul di ruang rapat.
Nyonya Besar Kusuma melihat semua orang dengan serius, "Hari ini aku masih mau membicarakan tentang kontrak dengan Industri Pengembangan Grup Yohan, di sini aku mau mengkritik Jocelyn yang mengendarai motor ke Grup Yohan untuk membicarakan kontrak, ini sudah mempermalukan Keluarga Kusuma sepenuhnya."
Mendengar itu, semua orang juga ikut mengkritik Jocelyn, tentu saja juga ada banyak orang tertawa-tawa. Keluarga ini memang seperti ini, ketika kamu mendapatkan kekuatan dan kekuasaan yang tinggi, semua orang akan meninggikanmu, tapi ketika kamu sudah tidak memiliki kekuatan, kamu akan ditertawakan semua orang.
Setelah ditertawakan oleh semua orang seperti ini, Jocelyn langsung menunduk malu.
Tapi tiba-tiba, ada satu tangan yang hangat yang menggenggam tangannya di bawah meja, membuat tubuh Jocelyn bergetar, dia langsung menoleh ke arah samping, ternyata Frederic yang sedang memegang tangannya.
Awalnya Jocelyn lumayan menolak dan mau menarik tangannya kembali, tapi tiba-tiba dia merasa semua rasa malunya barusan sudah menghilang, justru sebaliknya, hatinya terasa sangat lega. Apakah ini adalah efek dari tangan Frederic? Kenapa bisa membuatnya merasa selega ini, juga membuatnya merasa ini semua tidak sepenting itu.
"Tidak apa-apa." Ucap Frederic dengan tenang, walaupun dia tidak melihat Jocelyn sama sekali, tapi ucapannya ini memang ditujukan untuk Jocelyn.
Jocelyn menelan air liurnya, dia tidak menjawab Frederic, tapi dia juga tidak menarik tangannya, karena digenggam oleh Frederic seperti ini membuatnya merasa sangat nyaman, juga merasa sangat tenang!
Setelah Nyonya Besar Kusuma menyampaikan kata pengantar, akhirnya dia memasuki inti pembicaraan, "Jadi, kuputuskan Dean yang akan membicarakan kerja sama ini dengan Industri Pengembangan Grup Yohan."
"Ibu, sepertinya ini bukan keputusan yang tepat, dari dulu Dean tidak pernah terlibat dalam bisnis apa pun, dengan kata lain, dia adalah orang awam di dunia bisnis, tidak semua orang bisa mendapatkan kerja sama dengan Grup Yohan." Ucap Kerwin, ayahnya jocelyn, ayah mertuanya Frederic.
"Kerwin!" Nyonya Besar Kusuma melihat Kerwin dengan wajah yang kesal, "Kamu kira kamu ini siapa? Memangnya kamu berhak untuk berbicara di keluarga ini?"
"Tapi..." Sebelum Kerwin selesai berbicara, Nyonya Besar Kusuma memotongnya, "Cukup, jangan mengatakan apa-apa lagi, hal ini sudah kuputuskan, kalau Dean berhasil mendapatkan kontrak ini, maka dia bisa mulai mengurus perusahaan, apakah ada yang keberatan?"
Sikap Nyonya Besar Kusuma sudah setegas itu, walaupun ada yang keberatan, tidak ada orang yang berani menyampaikannya.
Mendengar itu, Dean langsung tersenyum bangga, dia berdiri dari kursinya dan berkata, "Semuanya tenang saja, aku yakin bisa mendapatkan kontrak ini. Sebenarnya selama ini aku sedang mempelajari manajemen perusahaan, aku juga mau cepat-cepat bergabung dengan perusahaan untuk meringankan beban kalian semua. Walaupun aku tahu ada orang yang mencurigai kemampuanku, tapi aku pasti bisa mendapatkan kontrak ini, agar orang-orang yang mencurigai kemampuanku bisa mengubah pandangannya terhadapku."
Setelah berbicara, Dean sengaja menatap Kerwin dan Jocelyn.
Ada banyak orang yang menyatakan dukungannya terhadap Dean, terutama orang-orang yang selalu mengikuti Dean seperti Angela dan yang lainnya.
"Hehe!" Tapi ketika semua orang sedang menyatakan dukungannya, tiba-tiba ada seseorang yang tertawa-tawa.
Suara tawa ini membuat semua orang tidak senang, tidak lama kemudian, tatapan semua orang tertuju ke arah orang yang sedang tertawa-tawa ini, dan ternyata, orangnya adalah Frederic, pria yang bodoh itu.
"Si bodoh, apa yang kamu tertawakan?" Ucap Dean dengan sinis, mengingat dirinya akan menjadi pengelola perusahaan, dia merasa status dirinya akan meningkat pesat.
Jocelyn menggenggam tangan Frederic dengan kencang sambil memberikan kode untuknya, tapi Frederic sama sekali tidak melihatnya.
Dengan santai dia berdiri dari kursinya, setelah melihat Dean sekilas, dia melihat semua orang di sekelilingnya yang sedang duduk di kursinya, "Kontrak ini, hanya bisa ditandatangani oleh istriku, tidak ada orang lain yang bisa menggantikannya!"
Suaranya tidak besar, tapi kata-katanya diucapkan dengan jelas, sehingga semua orang bisa mendengarnya.
Setelah berbicara, dia langsung menggenggam tangan Jocelyn tanpa menunggu reaksi dari mereka semua, "Istriku, ayo kita pergi."
"Berhenti!"