Pustaka
Bahasa Indonesia
Bab
Pengaturan

Bab 10 Dia Melecehkanku!

Nyonya Besar Kusuma langsung mengamuk, sambil menunjuk Frederic, dia berteriak dengan keras, "Dasar pria bodoh, berani-beraninya kamu bertindak seangkuh itu di depanku. Kalau hari ini kalian keluar dari vila ini, maka aku tidak akan menganggap kalian sebagai anggota Keluarga Kusuma."

Frederic melihat Nyonya Besar Kusuma dengan sinis, "Oh ya? Kalau begitu aku akan menunggu kalian datang untuk memohon pada istriku."

"Sungguh menyebalkan, sungguh menyebalkan!" Nyonya Besar Kusuma menggebrak meja dengan keras, wajahnya menggelap.

Melihat Jocelyn dan Frederic yang sudah berjalan jauh, Dean menunjukkan tatapan kemenangan, "Pada akhirnya kalian tetap diusir dari Keluarga Kusuma, ini semua terjadi begitu cepat sampai aku tidak siap."

Setelah meninggalkan vila Keluarga Kusuma, Jocelyn masih merasa panik, dia masih syok karena dibawa Frederic keluar dari ruang rapat. Setelah kakeknya mati, ini adalah pertama kalinya dia meninggalkan ruang rapat ketika rapat belum selesai.

Selama tiga tahun ini, dia selalu tunduk pada orang lain dan menerima semua hinaan agar kehidupan keluarganya bisa lebih baik. Walaupun dia tidak memiliki kekuasaan, tapi dia tetap bekerja dengan rajin di perusahaan, juga diakui oleh banyak orang.

Yang dilakukannya hari ini pasti akan dijadikan celah agar mereka bisa menyudutkan keluarganya. Tadi Nyonya Besar Kusuma juga sudah bilang, mulai sekarang dia tidak boleh masuk ke vila Keluarga Kusuma lagi, itu berarti dia sudah diusir dari Keluarga Kusuma.

"Frederic!" Setelah memikirkan ini semua, dia berkata, "Apa yang kamu lakukan?"

Setelah berbicara, dia melepaskan tangan Frederic, Frederic melihat tangannya sekilas sambil tersenyum canggung, "Tidak ada, aku hanya tidak suka melihat orang lain menindasmu."

Jawaban Frederic ini membuat hati Jocelyn menjadi hangat, dia tidak menyangka pria bodoh yang sudah diperhatikannya selama tiga tahun ini bisa mengeluarkan kata-kata yang menghangatkan hatinya, dari dulu dia berharap bisa mendengar ucapan seperti ini, akhirnya dia bisa mendengarnya hari ini.

Jocelyn melihat Frederic dari atas sampai bawah, hari ini dia baru menyadari, Frederic yang mengenakan pakaian bersih dan wajahnya yang tidak kotor sama sekali ini terlihat cukup tampan. Alisnya yang tebal membuatnya terlihat lebih jantan.

"Aduh!" teriak Jocelyn tiba-tiba, dia juga cepat-cepat mengalihkan pandangannya, "Walaupun kamu tidak suka, kamu juga tidak boleh melakukan itu, ayah dan ibuku sudah setua itu, mereka pasti tidak mau melihat aku meninggalkan Keluarga Kusuma, bagaimanapun juga mereka tumbuh besar di keluarga ini."

Frederic tertawa-tawa, dengan yakin dia berkata, "Jangan panik dulu, siapa bilang kamu akan meninggalkan Keluarga Kusuma? Dalam waktu dua hari, mereka akan datang menghampirimu dan memohon padamu untuk menandatangani kontrak itu. Sudah kubilang, kontrak ini hanya bisa ditandatangani olehmu!"

Mendengar itu, Jocelyn masih merasa Frederic belum pulih sepenuhnya, seharusnya sekarang dia sedang berada di fase tinggi hati, atau sedang berhalusinasi, membuatnya merasa identitas dirinya sangat kuat.

Tapi, cepat atau lambat dia memang akan diusir dari Keluarga Kusuma, dia juga tidak mungkin bisa menandatangani kontrak itu, menikahi Wayne juga mustahil. Jadi, ini adalah hasil yang sudah ditakdirkan.

Setelah memikirkan ini semua, pikiran Jocelyn pun menjadi lebih jernih, oleh karena itu, dia menghela napasnya dan berkata, "Baiklah! Hari ini adalah akhir minggu, aku pergi jemput Tracy, kamu pulang dan masak dulu saja sambil menunggu kami!"

Setelah berbicara, Jocelyn mengeluarkan uang 400 ribu dan sebuah kunci, "Kamu belanja dulu saja!"

Sebenarnya dia sangat memercayai kemampuan memasak Frederic, karena makaroni buatannya tadi pagi adalah makaroni terenak yang pernah dia makan, jadi, dia mau meminta Frederic memasak untuknya, dengan harapan Frederic bisa menghidangkan rasa yang sama seperti makaroni tadi.

Setelah menerima uang 400 ribu dan kunci itu, Frederic melihat Jocelyn berjalan ke arah sekolah.

Di sore hari, Jocelyn membawa Tracy Kusuma ke rumah, Tracy adalah murid SMA 3, tahun ini berusia 18 tahun, perawakannya cukup mirip dengan Jocelyn, dari kecil juga sudah memiliki gen kecantikan yang sempurna.

Rambutnya diikat ekor kuda, mengenakan celana suspender yang sangat pendek dan kemeja lengan pendek berwarna putih, membuatnya terlihat seperti seorang putri kecil.

Ketika sampai di rumah, dia terlihat sedikit pincang, sampai harus ditundun oleh Jocelyn.

Sesampainya di sofa, dia langsung terduduk lemas sambil mengerang, terlihat sangat menderita.

Sambil berjalan ke arah kamar, Jocelyn berkata, "Kamu istirahat dulu saja, aku mau mencari semprotan pereda nyeri."

Tracy memeluk kakinya yang merah dan bengkak dengan wajah kesakitan, "Kak, aku sudah bergabung dengan pemandu sorak selama itu, tidak pernah terluka seperti ini, ini semua salah Hedda teman kelasku itu, dia yang memaksaku berlatih dengannya, aku curiga dia sengaja mau melukai kakiku."

Mendengar itu, Frederic langsung berjalan ke sofa, memperhatikan kaki Tracy dengan kedua matanya. Kakinya ini putih dan mulus, bahkan semua jarinya terlihat sangat jernih.

Kedua wanita ini benar-benar sama, dari kepala sampai kaki, tidak ada cacat sama sekali, semuanya terlihat cantik dari rambut sampai ke kuku.

"Apa yang kamu lihat? Pergi kamu." Tracy memelototi Frederic dengan kesal.

Sebenarnya Tracy juga tidak menyukai Frederic, karena dia merasa Frederic sudah menyakiti kakaknya ini. Kalau tidak ada Frederic, kakaknya pasti tidak akan menderita seperti sekarang ini, dengan kecantikan yang dimilikinya, dia pasti bisa menikah dengan pria yang kaya, memiliki kehidupan yang nyaman, tidak perlu tunduk di keluarga ini sama sekali.

Jadi, Tracy juga sering menindas Frederic, tapi dia hanya memakinya, yang paling parah dia hanya sengaja menyandungnya sampai terjatuh. Selain itu, dia juga sering mempermainkan Frederic, pernah satu kali, Tracy sedang makan es krim di sofa, Frederic juga mau memakannya, kemudian dia meletakkan es krim itu di atas pahanya dan meminta Frederic menjilatnya, pokoknya dia adalah seorang wanita yang sangat nakal!

Frederic tidak pergi, dia malah duduk di atas sofa. Ini membuat Tracy menjauhkan kakinya dari Frederic, "Hei, apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu selalu melihat kakiku dengan tatapan yang cabul itu?"

Frederic tidak meladeninya sama sekali, dia langsung mengangkat tangannya dan memegang kaki Tracy, membuat Tracy merasa dirinya sedang dilecehkan, dia langsung berteriak, "Kak, kak, cepat ke sini, pria bodoh ini melecehkanku, dia melecehkanku."

Walaupun dulu dia juga sering meminta Frederic memijat tubuhnya, tapi dia tidak pernah melakukannya di depan kakaknya.

Jadi di depan kakaknya, tentu saja dia tidak akan membiarkan pria bodoh ini menyentuhnya.

Tracy keluar dari kamar membawa sekotak semprotan pereda nyeri, dengan kening mengerut dia bertanya, "Frederic, apa yang kamu lakukan?"

  

Unduh sekarang dan klaim hadiahnya
Scan kode QR dan unduh aplikasi Hinovel