Ringkasan
"Raja Selatan, akhirnya aku menemukan Anda, langit sungguh memberkati Negara Merania! Musuh akan mengerahkan 100 ribu pasukan elit untuk menyerang perbatasan selatan, aku, Serigala Serakah, memohon pada Raja Selatan kembali ke perbatasan selatan untuk menjadi pemimpin lagi." "Hanya 100 ribu pasukan? Tidak cukup untuk kubunuh!"
Bab 1 Mengejutkan Semua Orang
"Raja Selatan, akhirnya aku menemukan Anda, langit sungguh memberkati Negara Merania!"
"Selama Anda menghilang tiga tahun ini, kalau tidak ada pedang patah milik Anda itu, perbatasan pasti sudah diserang musuh dari dulu!"
"Sekarang berita kematian Anda sudah disebar oleh seseorang, musuh akan mengerahkan 100 ribu pasukan elit untuk menyerang perbatasan selatan!"
"Aku, Serigala Serakah, memohon pada Raja Selatan kembali ke perbatasan selatan untuk menjadi pemimpin lagi."
Seorang pria bertubuh kekar berlutut di atas lantai, rasa antusias di wajahnya tidak bisa ditutupi sama sekali.
Sedangkan yang ada di seberangnya adalah pemuda pucat bertubuh kurus, kepalanya dibungkus dengan kain dan mengenakan baju pasien.
"Hehe!" Pemuda ini tiba-tiba tertawa-tawa, "100 ribu! Pasukan elit? Memangnya Delapan Pasukan Terbesar dan Lima Jenderal Harimau yang dimiliki Negara Merania sudah tidak bisa mengalahkan 100 ribu pasukan?"
Dengan rasa bersalah Serigala Serakah berkata, "Raja Selatan, Anda juga tahu, Delapan Pasukan Terbesar dan Lima Jenderal Harimau hanya mendengar perintah dari Anda. Kalau tidak ada Anda, tidak ada seorang pun yang bisa memerintah mereka, kumohon Raja Selatan kembali ke Perbatasan Selatan untuk menjadi pemimpin lagi!"
Tak tak tak!
Tiba-tiba, terdengar suara sepatu hak tinggi yang menginjak lantai dari luar ruangan.
"Baiklah, istriku sudah datang, kamu pergi dulu saja!" Perintah Frederic Anadra dengan datar.
Serigala Serakah tercengang melihat Frederic, istri? Tidak disangka Raja Selatan sudah menikah, ternyata di dunia ini ada wanita yang layak menikahi Raja Selatan? Tapi dia juga tidak berani menanyakan apa-apa, dia langsung keluar dari ruangan secara diam-diam.
Seorang wanita cantik berjalan ke depan ruangan, dia mengenakan gaun ketat berwarna hitam, gaunnya ini hanya menutupi tubuh dan pahanya, sehingga kakinya terpampang di luar, kakinya ini bukan hanya panjang, tapi juga sangat putih dan halus. Tubuhnya juga sangat indah, gaun ketat yang dikenakannya ini membuatnya semakin menawan.
"Sudah bangun? Kalau sudah bangun, cepat ikut denganku." Ucap wanita ini dengan dingin setelah melihat kedua mata Frederic sudah terbuka.
Dia adalah istrinya Frederic, Jocelyn Kusuma.
Jocelyn dikenal sebagai wanita tercantik di Kota Nogova, dulu ada banyak tuan muda dari keluarga besar yang mengejarnya.
Tapi tiga tahun yang lalu, kepala Keluarga Kusuma, Harold Kusuma, entah dari mana membawa seorang pria yang bodoh untuk menjadi suaminya. Dengan begini, berita tentang Jocelyn yang menikah dengan pria bodoh tersebar di seluruh Kota Nogova, membuatnya menjadi bahan tawa di Kota Nogova selama tiga tahun ini.
Dan pria yang bodoh itu, adalah Frederic!
Frederic duduk di kursi belakang taksi, kepalanya disandarkan di kaca mobil, akhirnya dia mengingat semuanya.
Tiga tahun yang lalu, dia adalah dewa perang di perbatasan selatan dengan gelar Raja Selatan, dia membentuk Delapan Pasukan Terbesar dan Lima Jenderal Harimau untuk melindungi perbatasan Negara Merania, berfungsi seperti tembok besi.
Kemudian, pasukan dari 10 negara bekerja sama untuk menyerang negaranya, setelah berperang selama tiga hari di perbatasan, akhirnya dia berhasil mengalahkan komandan-komandan dari 10 negara ini, pada akhirnya dia kehabisan energi dan jatuh pingsan di medan perang.
Kemudian dia tidak tahu apa yang terjadi, dia dibawa ke Kota Nogova oleh Harold.
Karena luka yang dialaminya terlalu parah dan melukai sarafnya, dia pun hilang ingatan.
Selama tiga tahun ini, dia selalu ditertawakan oleh semua orang, selain Jocelyn, tidak ada seorang pun yang menganggapnya sebagai manusia.
Jocelyn melihat pria bodoh ini dari kaca spion, hari ini Frederic terlihat sedikit aneh, jauh lebih tenang dari biasanya dan tidak berisik.
Astaga, kenapa dia memperhatikan pria bodoh ini, dia pun menggeleng-geleng.
Sampai sekarang, dia masih tidak tahu kenapa kakeknya memintanya menikahi pria bodoh ini, bahkan sebelum mati, kakeknya juga memperingatkannya untuk jangan bercerai dengan Frederic.
Beberapa hari yang lalu, pria bodoh ini mau bunuh diri, dia melompat dari atap gedung kantor. Di saat itu, Jocelyn mengira Frederic pasti akan mati, tapi siapa sangka, tubuhnya tertahan oleh kain terpal sehingga hanya mengalami geger otak.
Ketika taksi baru berhenti di depan vila Keluarga Kusuma, Jocelyn langsung turun darinya dan berjalan ke dalam vila.
Sesampainya di pintu masuk, Jocelyn masih merasa tidak tenang, sehingga dia berhenti melangkah, tapi karena Frederic mengikutinya dari belakang dengan dekat, kepalanya yang terluka pun menabrak tubuh Jocelyn, membuat Frederic kesakitan sampai keningnya mengerut.
Melihat itu, Jocelyn bertanya, "Kamu tidak apa-apa?"
Frederic menggeleng tanpa mengatakan apa-apa.
Jocelyn memperhatikan Frederic dari atas sampai bawah, "Nanti di acara ulang tahun nenek, kamu tidak boleh mengatakan apa-apa, juga jangan melakukan apa-apa, ikuti aku saja dari belakang, bisa tidak? Anggap saja kumohon padamu."
"Ya!" Jawab Frederic sambil mengangguk.
Jocelyn berjalan ke dalam vila.
Melihat Jocelyn sudah datang, ibunya yang bernama Sabina Winata langsung menghampirinya, dengan wajah yang kesal dia berkata, "Jocelyn, kenapa kamu membawa orang bodoh ini ke sini? Kamu selalu membawanya di sampingmu, kamu tidak kesal?"
Melihat wajah Sabina yang kesal itu, Frederic jadi mengingat semua perilaku Sabina terhadapnya. Setiap kali Frederic dan dia ada di rumah, Frederic selalu diikat di atas ranjang atau dikurung di dalam kamar, terkadang juga tidak diberi makan selama seharian.
"Ibu, ini adalah janjiku pada kakek." Ucap Jocelyn dengan pasrah.
"Kakek, kakek! Kamu selalu memikirkan kakekmu, memangnya kamu tidak bisa memikirkan ibumu ini?"
Dean Kusuma juga sudah melihat kedatangan Frederic, dia pun langsung berteriak ke arah teman-temannya di sampingnya.
"Astaga, bukankah itu adalah orang bodoh dari Keluarga Kusuma? Kenapa dia datang?"
"Dengar-dengar orang bodoh dari keluarga kalian ini sering merebut susu dari anjing, apakah itu benar?"
Sambil melipat tangannya, Dean berkata, "Bukan hanya merebut susu dari anjing, pernah satu kali dia memeluk seorang nenek yang tua di jalanan dan mau meminum susunya, sehingga dia dilaporkan dan dibawa ke kantor polisi."
"Kali ini ada yang lebih parah, sepertinya dia sedang berlatih seni bela diri sampai melompat dari atap gedung kantor."
"Tapi dia masih tidak mati? Beruntung sekali dia."
Sambil berbicara, mereka semua juga tertawa-tawa.
Ucapan-ucapan yang menghina itu membuat Jocelyn marah, tapi dia juga tidak bisa berbuat apa-apa.
Dean adalah orang yang paling suka menindas Frederic, pernah satu kali Dean menyuruh Frederic buang air kecil di kamar mandi wanita, tidak lama kemudian, Frederic ditangkap dan dipukul habis-habisan oleh dua wanita. Dean juga sering menyuruh Frederic mencuri stoking milik Jocelyn.
Mencari kesenangan dari Frederic sudah menjadi bagian dari hidup Dean.
"Hei, Frederic, cepat tunjukkan bagaimana cara menjadi anjing." Teriak Dean ketika Jocelyn dan Frederic melewatinya sambil melebarkan kedua kakinya.
"Dean, jangan keterlaluan, bagaimanapun juga dia adalah kakak iparmu!" Ucap Jocelyn dengan kesal.
Dean dan yang lainnya tertawa-tawa, sambil menunjuk Jocelyn, dia berkata, "Kakak ipar? Memangnya orang bodoh sepertinya pantas menjadi kakak iparku? Jocelyn, kamu mungkin tidak tahu malu, tapi aku masih tahu malu."
"Kamu coba tanya Frederic, dia harus memanggilku apa?"
Dean melipat tangannya, menunjukkan keangkuhannya.
Tapi Frederic hanya melihatnya sekilas, lalu menunduk lagi.
"Hei, aku sedang berbicara denganmu, kamu bisu ya?" Melihat Frederic tidak meladeninya sama sekali, dia merasa sangat malu.
"Panggil aku ayah, kamu ini bisu ya? Atau kamu sudah menjadi orang yang bodoh setelah terjatuh dari gedung?"
Setelah berbicara, dia mendorong tubuh Frederic.
Sambil menunjuk Dean, Jocelyn memberi peringatan, "Dean, hari ini adalah hari ulang tahun nenek, jangan keterlaluan."
Dean langsung menampar mulutnya sendiri, "Maaf aku salah, dari awal dia ini memang pria yang bodoh, aku lupa!"
Setelah berbicara, dia dan beberapa temannya tertawa-tawa lagi.
Beberapa saat kemudian, Dean berkata, "Aku tidak menyangka kamu sangat memedulikan pria bodoh ini, kalian berdua adalah pasangan yang serasi."
Jocelyn malas meladeninya lagi, dia langsung membawa Frederic berjalan ke depan, tapi Dean dan beberapa temannya itu mencegat jalan mereka berdua, "Kalau Frederic tidak memanggilku ayah, aku tidak akan membiarkan kalian pergi dari sini."
"Pergi!" Teriak Frederic dengan marah secara tiba-tiba.
Dia mencekik leher Dean, mengangkatnya dari lantai, lalu melemparnya sekuat tenaga, membuat Dean terbang jauh.
Ini semua terjadi dalam sekejap!
Semua orang pun tercengang, tidak ada yang menyangka pria bodoh dari Keluarga Kusuma ini berani memukul orang.
Kebetulan Dean terjatuh di bawah Nyonya Besar Kusuma, Nyonya Besar Kusuma langsung membungkuk dan mengangkat Dean, "Dean, kamu kenapa? Siapa yang melukaimu?"
Wajah Dean terlihat kesakitan, sambil menunjuk Frederic, dia berkata dengan kesal, "Nenek, dia orangnya, orang bodoh itu yang melukaiku."
Nyonya Besar Kusuma marah sampai seluruh tubuhnya bergetar, sambil menunjuk Frederic, dia berteriak, "Kamu, apa yang kamu lakukan?"
Frederic melihat Nyonya Besar Kusuma dengan tatapan yang angkuh, tapi dia tidak menjawab apa-apa.
"Jocelyn, kenapa kamu membawa suamimu yang tidak berguna ini ke acara seperti ini? Memangnya kamu merasa aku belum cukup dipermalukan?"
Sambil melihat Nyonya Besar Kusuma, Jocelyn bersiap-siap untuk membela Frederic.
Tapi yang tidak disangka olehnya adalah, Frederic tiba-tiba berkata dengan dingin, "Aku adalah Frederic, bukan suami yang tidak berguna."
Ucapannya ini mengejutkan semua orang!